Anda di halaman 1dari 20

Laboratorium Satuan Operasi 1

Tahun Ajaran 2014/2015

FTU
(FILTER TESTING UNIT)

Pembimbing

: Tri Hartono LRSC.,M.Chem.Eng

Tanggal Praktikum : 25 Maret 2015


Kelompok

: 1 (Satu)

Nama

: Ahmad Ali

NIM

: 331 13 019

Kelas

: 2B/D3

TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2015

Lampiran
Bahan yang digunakan (Kapur)

Proses awal FTU

Proses Filtrasi

Cake

(FTU)
FILTER RESTING UNIT
I.

TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat melakukan filtrasi terhadap
suspensi pada tekanan konstan dan menerapkan rumus-rumus terpakai yang ada.

II.

Alat & Bahan

Alat
1.
2.
3.
4.

Ayakan manual
Baskom plastic
Kertas saring
Gunting

III.

5. FTU
6. Support FTU
7. Jangka sorong
8. Timbangan analitik
9. Spatula pengaduk
Bahan
1. Kapur
2. Air
3. Asam semut
Dasar Teori
a. Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana
hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau
gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair
sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai
range dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi,
misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada
penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material
yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis
penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah
ini.Prinsip filtrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

s lu r r y

C a k e (a m p a s )
P
m e d iu m filte r

f ilt r a t

Pada awalnya suspensi mengalir melalui medium filter, filtrat yang


dihasilkan mempunyai laju alir besar tetapi kualitas filtrat tidak begitu jernih.
Seiring dengan terbentuknya cake (padatan tertahan) maka laju filtrat makin
menurun tetapi kualitas filtrat semakin jernih, hal itu disebabkan cake yang
terbentuk berfungsi juga sebagai penyaring. Lapisan cake yang terbentuk akan
semakin tebal

mengakibatkan laju filtrat makin kecil, oleh karena itu pada

ketebalan tertentu harus dilakukan proses pengambilan cake.


Laju

Waktu

Agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter maka dibutuhkan


perbedaan tekanan yang signifikan. Ada dua cara yang dapat dilakukan : pertama
suspensi dipompa (tekanan fluida sebelum medium filter lebih tinggi) atau cara
kedua ruang filtratnya divakumkan sehingga suspensi tertarik menuju ruang filtrat
melalui medium filter.
S u s p e n s i ( s lu r r y )

c a k e (a m p a s )

m e d iu m f ilt e r

ke pom pa vakum
filtr a t

b. Filter Testing Unit


Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit,
yang ditunjukkan oleh gambar, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth).
Filter Testing Unit bergantung pada luas filter dan tekanan vakum yang
digunakan. Umpan slurry di pompa dengan pompa peristaltik dan dialirkan
melalui filter dalam tangki yang di vakum dan padatan menempel pada media
filter. Satu siklus proses filtrasi sudah selesai, apabila pori-pori media filter pada
frame sudah penuh (tertutup) oleh padatan.

Pc rc . .

l dV
.
A dt

Penurunan Rumus Filtrasi Kue (Cake Filtration)


(1.1)

Dimana :
Pc

: pressure drop yang disebabkan cake setebal l [Pa]

rc

: specific cake resiatance [m-2]

: viskositas dinamik dari filtrate [ Pa.s]

: tebal cake [m]

: luas penampang cake [m2]

dV/dt : laju alir filtrate [m3s-1]


l dV
PF rF . . .
A dt

Jika aliran di dalam media filter juga laminer, maka analog

seperti pada filter cake, pressure drop pada media filter (l) tentunya juga dapat
ditentukan berdasarkan persamaan Carman-Kozeny di atas. Dalam hal ini pengaruh
media filter dapat dinyatakan sebagai suatu filter medium resistance rF dan analog
dengan (1.1), pressure drop ini dapat diberikan dalam bentuk:

(1.2)

L dV
PF rF . . .
A dt

Jika pengaruh media filter ekivalen dengan pengaruh cake

setebal L, maka sesuai persamaan (1.2)m di atas, maka pressure drop PF ini juga
dapat dinyatakan seperti berikut.
(1.3)

Dengan demikian dari persamaan (1.2) dan (1.3) didapat hubungan:


rF rc .L
(1.4)
Pressure drop sesungguhnya P ini merupakan total pressure drop cake dan
pressure drop akibat filter media sehingga persmaannya sebagai berikut:
P Pc PF
(1.5)
Dengan mensubstitusikan rumus (1.1), (1.2), (1.3), dan (1.4) akan diperoleh
rumus laju alir volume filtrat seperti berikut.

dV
A.P
A.P

dt . rc .l rF .rc l L
(1.6)

Filtrasi Kue pada Kondisi P Konstan


Volume filtrat V dan tebal cake l pada persamaan (1.6) adalah dua variabel
yang saling berhubungan sehingga persamaan tersebut tidak boleh secara langsung
dideferensialkan. Kedua variabel tersebut harus saling mewakili, jadi dalam hal ini
V harus dinyatakan dalam l atau sebaliknya l dinyatakan dalam V.
k

VC A.l

V
V

Untuk itu didefinisikan suatu konstanta proporsional k yang

merupakan hasil perbandingan volume cake Vc dan volume filtrat V. dalam


pengertian ini, konstanta proporsional k adalah volume cake yang terbentuk secara
linier

untuk

setiap

satuan

volume

filtrat

V,

sehingga

berlaku:

(1.7)
l

k
A
VV l
A
k
dan akhirnya didapat
dV
A.P

dt .rC l L

.rC

atau

A.P
A2 .P

k
L. A

.V L
.rC .k V

A
k

(1.8)

Pada kondisi pressure

drop P konstan, maka persamaan (1.6) berubah menjadi:


(1.9)

L. A
A2 .P
V

.
dV

.rC .k .dt
k
V0
t0

Persamaan (3.9) ini didefinisikan dengan metode


pemisahan variabel dengan batas integrasi V0 sampai V dan dari t0 sampai t
sehingga didapatkan:
(1.10)
2
1 2
L. A
V V02
V V0 A .P t t0
2
k
.rC .k

Hasil integrasi di atas adalah:


(1.11)

t t0
.r .k L. A .rC .k
1
V V0 . 2 C
.
V V0 2
A .P
k A2 .P
Persamaan (1.11) dapat dibawa dalam
bentuk sebagai berikut:
(1.12)
t t0
.rC .k
.r .L .r .k
V V0 .
C 2 C .V0
2
V V0
2. A .P A.P A .P
Dengan substitusi V + V0
= V V0 + 2V0, maka persamaan (1.12) berubah menjadi:
(1.13)
t
.rC .k
.r .L

V C
2
V 2 A .P
A.P

Jika pada saat t0 = 0 nilai volume filtrat V0 = 0,

persamaan (1.13) menjadi:


(1.14)
Persamaan (1.14) adalah persamaan linier antara variabel V dan t/V,
sehingga jika digambarkan hubungan variabel V dan t/V tersebut pada suatu sistem
koordinat akan dihasilkan suatu garis lurus yang disebut garis filtrasi. Jika slope
dan intercept dari garis filtrasi diketahui, nilai rc dan L dapat dihitung.

Untuk menentukan rc dan L secara percobaan, maka harus diplotkan data


percobaan t/V dan V untuk setiap interval waktu tertentu selama proses filtrasi pada
kondisi pressure drop konstan, kemudian dengan metode analisis regresi linier
dihitung slope dan intercept dari garis filtrasi yang terjadi, sehingga nilai rc dan L
dapat dihitung. Dengan dua data tersebut, rF dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan (1.4). .( Hartono,Tri. )

IV.

Prosedure Kerja
1. Bubuk kapur disedikan lalu diayak menggunakan ayakan manual.
2. Bubuk kapur ditimbang sebanyak 300 g (0.3 kg).
3. Bubuk kapur yng sudah ditimbang dilarutkan di dalam 5 liter air
kemudian diaduk menggunakan spatula pengaduk.
4. Sebelum support dipasangkan atau dirangkai pada FTU, terlebih dahulu
support dicuci dengan menggunakan asam semut agar tidak terjadi
penyumbatan pada support.
5. Setelah dicuci, support diletakkan pada FTU lalu di atasnya diberi kertas
saring. Kemudian alat ditutup dan dikencangkan. (Pastikan semua katup
dalam keadaan tertutup).
6. Larutan kapur yang sudah dilrutkan di masukkan ke dalam wadah FTU.
7. FTU dinyalakan, dan tekanan di atur sebesar 0,2 untuk percobaan
pertama dan 0,3 untuk percobaan kedua dan dijaga agar tetap konstan.
8. Setelah itu, katup wadah dibuka agar cairan kapur mengalir menuju
filter.
9. Setelah filtrate memasuki alat penampung (tabung) dengan kelipatan
volume 0,5 liter maka stopwatc dijalankan.
10. Dilakukan pengamatan terhadap waktu pada tiap penambahan volum
filtrate sebanyak 0.5 liter.

V.

Data Pengamatan
A. Percobaan pertama
p
= 0,2 bar
Volume kapur (CaCO3)= 0,3 kg
Diameter cake
= 20 cm = 0,2 m
Volume akhir
= 4,5 liter = 0,0045 m3
Tebal cake
= L1+L2+L3+L4+L5+L5
5
= (11,9 + 9,6 + 9,4 + 9,5 + 9,2) mm
5
L rata-rata
= 9,92 mm
= 0,0099 m

1.1 Tabel data pengamatan


Volume filtrat

Volume filtrat

Waktu

No.
1
2

(liter)
0,5
1

(m3)
0,0005
0,001

(detik)
9,13
24,65

t/V
18260
24650
31093,3

3
4
5
6

1,5
2
2,5
3

0,0015
0,002
0,0025
0,003

46,64
82,64
129,38
186,34

3
41320
51752
62113,33
70574,2

7
8

3,5
4

0,0035
0,004

247,01
318,16

9
79540
86677,7

4,5

0,0045

390,05

B. Percobaan kedua

p
= 0,3 bar
Volume kapur (CaCO3)= 0,3 kg
Diameter cake
= 20 cm = 0,2 m
Volume akhir
= 4,75 liter = 0,00475 m3
Tebal cake
= L1+L2+L3+L4+L5+L5
5
= (9,3 + 9,8 + 10,3+ 10,1+ 10,9) mm
5
L rata-rata = 10,8 mm = 0,0108 m

1.2 Tabel data pengamatan

VI.

Volume filtrat

Volume filtrat

Waktu

No.
1
2
3
4
5

(liter)
0,5
1
1,5
2
2,5

(m3)
0,0005
0,001
0,0015
0,002
0,0025

(detik)
11,24
24,28
58,14
87,87
146,99

t/V
22480
24280
38760
43935
58796
72966,6

0,003

218,9

7
85051,4

7
8

3,5
4

0,0035
0,004

297,68
359,18

3
89795
104333,

9
10

4,5
4,7

0,0045
0,0047

469,5
543,29

3
115593,6

Perhitungan
A. Percobaan pertama
Menghitung Luas Permukaan Cake
1
A= d 2
4
1
A= .3 .14 .(0.2m)2
4

A=0.0314 m

diketahui nilai diameter cake pada percobaan 1 sama dengan nilai


diameter cake pada percobaan dua, maka otomatis nilai luas permukaan
cake pada percobaan 1 sama dengan nilai luas permukaan cake pada
percobaan 2
Menghitung nilai Vc
Vc = A l rata
2
Vc = 0.0314 m 0,00992m
3
Vc = 0,000311646 m

Menghitung nilai k
VC
k=
V akhir
3

k=

0,000311646 m
3
0,0045 m

k =

0.0692195

Grafik hubungan antara V(m3) vs t/V(s/m3)


Percobaan 1

Hub. V (m3) VS t/v (s/m3)


100000

f(x) = 17936544.97x + 6934.27

80000
60000

t/v

40000
20000
0

Volume (m3)

Menghitung nilai rc dan L

y = 2E+07x +6934,3 ; slope= 2E+07x; intercept=6934,3

rc=

slope .2 A2 P
.k

2. 107 .2(0.0314 m2)2 .20000 N /m


rc=
0.001 Pa. s0.0692195
rc=

L=

L=

2,30983E+13 m-2

intercept . A . P
. rc

6934.30.0314 m2 . 20000 N /m
0.001 Pa . s1,14009E+13 m2
L=( 0,000191081 m )=( 0,191081244 mm)

B. Percobaan kedua

0.01

Menghitung nilai Vc
Vc = A l rata
2
Vc = 0.0314 m 0,0108 m
3
Vc = 0,00033929 m

Menghitung nilai k
VC
k=
V akhir
0,00033929 m 3
k=
0.00475 m3
k =

0.07218979
Grafik hubungan antara V(m3) vs t/V(s/m3)
Pecobaan 2

Hub. V (m3) VS t/v (s/m3)


140000
120000
100000

f(x) = 22358666.87x + 4783.53

80000

t/v

60000
40000
20000
0

Volume (m3)

Menghitung nilai rc dan L


y = 2E+07x+ 4783,5; slope= 2E+07x; intercept= 4783.5

0.01

rc=

slope .2 A P
.k
7

2 2

2. 10 .2( 0.0314 m ) .20265 N / m


rc=
0.001 Pa . s0.07218979

rc=

L=

L=

2,21646E+13 m-2

intercept . A . P
. rc

4783.50.0314 m2 . 20265 N /m
0.001 Pa . s1,10823E+13 m2
0,137398404 mm
L=( 0,000137398 m )= )

VII.

Pembahasan
Pada kesempatan ini saya akan membahas halis praktikum Filter Testing Unit
(FTU). dimana tujuan dari praktikum kami yaitu : Dapat melakukan filtrasi terhadap
suspensi pada tekanan konstan dan menerapkan rumus-rumus terpakai yang ada.
Untuk mencapai tujuan pada praktikum kami menggunakan CaCO3 yang
dilarutkan dengan air sebanyak lima litersebagai bahan baku pada proses filtrasi,
dengan konsentrasi yang sama namun dengan perbedaan tekanan yang berbeda yaitu
0,2 Bar dan 0,3 Bar.

Pada percobaan pertama di mana p = 0,2 bar


Pada percobaan kedua di mana p = 0,3 bar
Semakin besar perbedaan tekanan maka waktu yang dibutuhkan untuk

filtrasi semakin kecil sebaliknya semakin kecil perbadaan tekanan maka


semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk proses filtrasi. Pada percobaan
kami dengan perbedaan tekanan di atas, dari hasil percobaan yang dilakukan
waktu filtrasi yang dibutuhkan p = 0,2 bar lebih kecil dari waktu p = 0,3 bar.
Hal ini munkin disebabkan karena kurang ketelitan dari praktikan atau
tersumbatnya support setelah praktikum yang pertama. hal ini dapat dilihat pada
tabel 1.1 data pengamatan dan 1.2 data pengamatan.
Berdasarkan hasil praktikum dan data pengamatan yang diperoleh,
diketahui bahwa proses filtrasi pada percobaan 1 berjalan lebih cepat
dibandingkan proses filtrasi pada percobaan 2. Dapat dilihat pada grafik yang
ada, pada percobaan 1 bisa dikatakan membentuk garis lurus (linear)
dibandingkan dengan grafik pada percobaan kedua. Kemungkinan besar faktor
yang mempengruhi data yang diperoleh pada percobaan 2 yaitu tekanan yang
tidak tetap atau konstan.

Grafik hubungan antara V(m3) vs t/V(s/m3)


Percobaan 1

Hub. V (m3) VS t/v (s/m3)


100000

f(x) = 17936544.97x + 6934.27

80000
60000

t/v

40000
20000
0

0.01

0.01

Volume (m3)

Grafik hubungan antara V(m3) vs t/V(s/m3)


Pecobaan 2

Hub. V (m3) VS t/v (s/m3)


140000
120000
100000

f(x) = 22358666.87x + 4783.53

80000

t/v

60000
40000
20000
0

Volume (m3)

Persamaan yang digunakan kali pada praktikum ini adalah sebagai berikut;
t
. rc . k
.rc . L
=
V+
V 2 A 2 . P
A . P
Berdasarkan grafik yang diperoleh, maka dapat di tentukan nilai slope dan intercept
dan dapat di hitung nilai rc dan L
Pada percobaan pertama di mana p = 0,2 bar
y = 2E+07x +6934,3 ; slope= 2E+07x; intercept=6934,3
rc= 2,30983E+13 m-2
L=( 0,000191081 m )=( 0,191081244 mm)

Pada percobaan kedua di mana p = 0,3 bar


y = 2E+07x+ 4783,5; slope= 2E+07x; intercept= 4783.5
rc= 2,21646E+13 m-2
0,137398404 mm
L=( 0,000137398 m )= )

VIII.
p

Kesimpulan
3
Vc ( m )

A(

Rc (1/

L (mm)

(bar)

m2 )

0,2

0.0314

0,00031164

0.069219

2,30983E+13

0,191081244

0,3

0.0314

0,00033929

5
0.072189

2,21646E+13

0,137398404

m2

7
Data yang ditampilkan pada tabel di atas serta hasil dari data selama
praktikum , dapat disimpulkan bahwa:

1. Semakin besar tekanan, tahanan cake

juga semakin besar

karena pada waktu yang sama tekanan yang lebih besar

mengalirkan tepung lebih banyak, sehingga cake lebih cepat


terbentuk dan memberikan tahanan lebih besar.
2. Semakin besar tekanan, gaya dorong dari slurry yang disebabkan oleh
kerja pompa terhadap filter semakin besar pula sehingga waktu yang
diperlukan untuk proses filtrasi-pun akan semakin cepat.
3. Semakin besar tekanan maka hasil filtrasi memiliki kualitas yang semakin baik, hal
ini dikarenakan ampas/cake yang terbentuk semakin banyak dan menyebabkan ampas
tersebut berfungsi juga sebagai medium filtrasinya.

IX.

Daftar Pustaka
Buku penuntun praktikum.2005. Lab. Satuan Operasi I. Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
Hartono,Tri.Satuan Operasi 1. Bahan Ajar Filtrasi bab 2 Jurusan Teknik Kimia.
Politeknik Negeri Ujung Pandang. Makassar.
Badger. W.L and Bacheru ,J.L.1976. Introduction to Chemical Engineering.
Tokyo:Mc Graw Hill Book Co.
Perry, R.H. Don Green. 1984. Chemical Engineering, 6th ed. Tokyo:Mc Graw Hill
Book.
Samsudin, A.M dan Khoirudin. 2005. Ekstraksi. Filtrasi Membran dan Uji Stabilitas
Zat Warna Kulit Manggis. Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai