Anda di halaman 1dari 2

Nama : Trixie Almira Ulimaz

NPM : 150510120133
Kelas : Agroteknologi D
Resume: Pembangunan Pertanian Model Pertanian Terpadu
Pertanian terpadu merupakan suatu metode pertanian dengan memanfaatkan lahan yang
tersedia semaksimal mungkin untuk menghasilkan suatu produk pertanian yang beragam,
mampu berproduksi dan berkualitas tinggi. Dalam sistem pertanian terpadu terdapat beberapa
model pertanian terpadu diantaranya adalah Model Pertanian Terpadu Konvensional, Model
Sistem Pertanian Terpadu Dengan Teknologi Effetive Microorganisms (EM), Sistem
pertanian terpadu sekaligus manajemen limbah terpadu (IF-IWM), dan Sistem Pertanian
Organik. Diharapkan pada sektor pertanian di Indonesia dapat menerapkan model sistem
pertanian terpadu tersebut sehingga seluruh aspek pertanian-peternakan-perikanan dapat
dimanfaatkan serta tetap menjaga kelestarian lingkungan.
a. Sistem pertanian terpadu konvensional
Praktek pertanian terpadu umumnya diterapkan secara konvesional, dimana limbah
komoditas pertanian tertentu dapat didaur ulang secara maksimal sebagai sumber
masukan energi untuk melakukan aktivitas pertanian lainnya. Contohnya sebagai
berikut, kandang hewan dibangun di atas kolam sehingga limbah hewan jatuh
langsung ke dalam air memberi makanan kepada ekosistem kolam. Atau di Jawa
Barat MCK dibangun di atas kolam ikan. Diperoleh ikan dan air kolam dengan ekstra
unsur hara untuk mengairi tanaman.
b. Sistem Pertanian Terpadu dengan Teknologi EM (Effective Microorganism)
Teknologi EM dilakukan di Pusdiklat Teknologi EM sejak tahun 1996. Tujuan
mendirikan Pusdiklat Teknologi EM adalah untuk menyebarkan informasi Teknologi
EM kepada petani, kontak tani, peneliti, penyuluh pertanian dan pengambilan
keputusan serta masyarakat luas di Indonesia. Salah satu contoh dari teknologi EM
yaitu biogas, pertanian polikultur, kompos, bokashi dan urin ternak.

Gambar 1 Biogas
c. Sistem

pertanian

dan

penangan limbah terpadu


baru
Sistem ini memungkinkan
adanya hubungan fungsional yang lebih terbarukan antara aktivitas produksi pangan
yang berbeda, seperti pertanian, perikanan, dan industri pangan, dengan aktivitas
lainnya seperti pengelolaan limbah, penggunaan air dan degenerasi bahan bakar.
Contohnya dalam IF & WM, limbah hayati menghasilkan gas metah dan CO2,
membawa ke stabilisasi cairan dan pada tanaman melalui aksi mikroba. Campuran ini
kemudian dilalukan ke tangki pengendapan dan kolam oksidasi, untuk perlakuan
yang tepat; sisa-sisanya dilalukan ke kolam ikan, sisa-sisa ini menyediakan unsure
hara untuk pertumbuhan plankton, kotoran ikan kemudian ditreatmen lebih lanjut
untuk memperoleh air kolam bermineral yang digunakan untuk irigasi.
d. Sistem pertanian organik
Sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan
kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga menghasilkan
pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan (Anonymous, 2000).
Tujuan utama pertanian organik adalah untuk mengembangkan usaha produktif yang
sustainable (berkelanjutan) dan dan selaras dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai