Anda di halaman 1dari 8

DEPRECIATION, IMPAIRMENTS, AND DEPLETION

1. DEPRESIASI- METODE ALOKASI BIAYA


Depresiasi adalah salah satu pengartian dari alokasi biaya. Depresiasi adalah proses
akuntansi dari alokasi biaya dari aset nyata sebagai beban secara sistematis dan rasional.
Sebagai contoh, perusahaan seperti Enhance Electronic CO., Ltd. (TWN) tidak
mendepresiasikan aset-asetnya dengan dasar penurunan nilai wajarnya. Malah,
mendepresiasikannya melalui biaya yang secara sistematis dikenakan ke beban.
Pendekatan ini dilakukan karena nilai aset bisa berfluktuasi dalam jangka waktu aset
dibeli dan dijual atau dibuang. Percobaan-percobaan untuk mengukur perubahan nilai
sementara ini telah diterima secara tidak baik karena nilainya susah untuk diukur secara
objektif. Oleh karena itu, Enhance Electronics membebankan biaya asetnya ke beban
depresiasi selama taksiran masa pakai aset tersebut.
Pada saat perusahaan-perusahaan menghapus biaya aset jangka panjang selama beberapa
periode, mereka secara khas menggunakan istilah penyusutan. Mereka menggunakan
istilah pengikisan untuk menggambarkan penurunan biaya dari sumber daya mineral
(seperti: minyak, gas, dan batubara) selama periode waktu tertentu. Proses kadaluarsa
aset tidak nyata, seperti hak paten dan hak cipta, disebut amortisasi.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG TERLIBAT DALAM PROSES DEPRESIASI
Faktor-faktor yang terlibat dalam proses depresiasi :
Sebelum menetapkan pola biaya terhadap pendapatan, perusahaan harus menjawab tiga
pertanyaan dasar:
1. Dasar penyusutan apa yang digunakan untuk aset?
2. Manfaat apa yang dimiliki oleh aset bagi kehidupan?
3. Apakah metode pembagian biaya yang terbaik untuk aset?
Jawaban untuk pertanyaan tersebut melibatkan beberapa estimasi yang dikombinasikan ke dalam
satu figur. Catat bahwa perhitungan mengasumsikan pengetahuan yang sempurna di masa akan
datang yang tidak pernah dicapai.

1. Dasar penyusutan untuk aset


1

Dasar penetapan penyusutan untuk depresiasi merupakan fungsi dari dua faktor: biaya
asli dan nilai sisa. Residual value (sering disebut sebagai salvage value) adalah
jumlah estimasi yang akan diterima perusahaan ketika menjual aset atau menghapus
dari services. Ini adalah jumlah yang perusahaan catat atau depresiasi dari aset selama
masa manfaat. Jika aset memiliki biaya $10.000 dan nilai sisa $1.000 (residual value),
dasar depresiasi (depreciation base) adalah $9.000.
Original Cost $10.000
Less: Residual Value $1.000
Depreciation base $9.000
Dari sudut kegunaan, perusahaan sering menentukan nilai residu sebesar nol.
Beberapa aset jangka panjang, bagaimanapun, memiliki substansi nilai residu.
2. Estimasi Umur Jasa
Umur jasa dari sebuah aset sering dibedakan dari umur fisiknya. Sebuah bagian dari
mesin mungkin secara fisik dapat memproduksi produk given untuk beberapa tahun
kedepan melebihi umur jasanya.Akan tetapi suatu perusahaan mungkin tidak
menggunakan peralatan selama perusahaan tersebut beroperasi karena biaya
memproduksi suatu produk di tahun yang akan datang mungkin akan lebih tinggi.
Perusahaan melepaskan asetnya untuk dua alasan: faktor faktor fisik ( seperti
kerusakan atau telah habis masa umur fisiknya) dan faktor faktor ekonomi(sudah
usang). Faktor faktor fisiknya adalah rusak dan usang,yang membuat itu sulit untuk
aset digunakan secara tidak pasti. Faktor faktor ini yang membuat batasan untuk
umur jasa dari sebuah aset.
Klasifikasi faktor secara ekonomi dan fungsional
1. Ketidakcukupan dalam hasil, ketika sebuah aset tidak dapa digunakan oleh
perusahaan karena permintaan firma untuk diubah.
2. Supersession merupakan pengantian salah satu aset dengan salah satu yang lebih
efisien dan ekonomis.
3. Keusangan merupakan semua barang dengan situasi yang tidak termasuk dalam
kedua yang diatas.

3. METODE DEPRESIASI
Faktor ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan adalah metode pembagian biaya.
Profesi mensyaratkan bahwa metode penyusutan yang digunakan harus sistematis dan
rasional. Artinya metode penyusutan harus mencerminkan pola dimana masa manfaat
ekonomi aktiva yang diharapkan untuk dikonsumsi oleh perusahaan. Perusahaan dapat
menggunakan beberapa metode depresiasi, sebagai berikut:
1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi).
2. Metode garis lurus.
3. Metode dibebankan berkurang(dipercepat):
a. Jumlah angka tahun.
b. Metode saldo menurun.

Ilustrasi 11-2
Biaya perolehan Derek $500.000
Perkiraan masa manfaat
5 tahun
Perkiraan nilai sisa
$ 50.000
Umur produktif dalam jam
30.000 jam

1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi).


Metode aktivitas ( disebut juga beban variable atau pendekatan unit produksi)
,menganggap penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas, bukan dari
perjalanan waktu. Perusahaan mempertimbangkan masa manfaat asset dari output
yang ada (unit yang diproduksi) atau pengukuran input seperti jumlah jam kerjanya.
Dari ilustrasi di atas perhitungannya:
( biaya dikurangi nilai sisa) x jumlah tahun ini= beban depresiasi
(total estimasi jam )
($500.000-$50.000 ) = $ 60.000
330.000

Kelemahan terbesar dari metode ini yaitu metode ini kurang tepat untuk situasi
dimana depresiasi lebih merupakan fungsi waktu daripada aktivitas.
2. Metode garis lurus.
3

Metode garis lurus lebih menganggap depresiasi sebagai fungsi waktu daripada fungsi
kegunaan. Perusahaan dengan leluasa menggunakan metode ini karena metode ini
lebih simpel. Prosedur garis lurus juga merupakan konsep yang sering dianggap paling
tepat sehingga sering digunakan. Kaena ketika kerusakan muncul pelan-pelan sebagai
alasan utama untuk terbatasnya umur pelayanan, penurunan dalam kegunaannya
dianggap konstan dari periode ke periode.
( biaya dikurangi nilai sisa) = beban depresiasi
Total estimasi umur
($500.000-$50.000 )
5

= $ 90.000

Objek mayor dari metode garis lurus adalah adanya 2 asumsi, 1) kegunaan ekonomi
asset dianggap sama setiap tahun. 2)perbaikan dan beban utama yang terjadi juga
dianggap sama setiap periode. satu masalah yang sering muncul dalam menggunakan
metode garis lurus adalah distorsi dalam analisis tarif pengembalian (income/asset).
3. Metode dibebankan berkurang(dipercepat):
Metode Beban Berkurang ditetapkan untuk biaya depresiasi yang lebih tinggi di awal
tahun dan beban yang lebih rendah di periode berikutnya. Karena metode ini
mempersilahkan untuk pembebanan di awal tahun yang lebih tinggi daripada pada
metode garis lurus, sehingga sering disebut metode depresiasi yang dipercepat.
a. Jumlah angka tahun.
Metode ini hasil dari pengurangan beban depresiasi yang didasari pengurangan porsi dari
biaya yang bisa didepresiasi (Biaya sebenarnya dikurang nilai sisa). Setiap porsi
menggunakan jumlah tahun sebagai penyebut. Pembilangnya adalah angka tahun dari
estimasi sisa umur dari awal tahun.

b. Metode saldo menurun


Metode ini menggunakan tingkat depresiasi (dalam persentasi) yang merupakan
perkalian dari metode garis lurus. Tidak seperti metode lainnya, metode ini tidak

mengurangi nilai sisa dalam perhitungan dasar depresiasi. Tingkat saldo menurun
dikalikan dengan nilai buku dari aktiva pada tiap awal periode.
4. KOMPONEN DALAM DEPRESIASI
Seperti yang disebutkan di Bab 10, perusahaan diharuskan untuk membuat depresiasi
komponen. IFRS mengharuskan bahwa setiap bagian dari item tanah, bangunan, dan
perlengkapan yang penting untuk total biaya dari aset yang harus disusutkan secara
terpisah. Oleh karena itu perusahaan harus mengadakan keputusan untuk menentukan
alokasi yang tepat dari komponen. Sebagai contoh, ketika ketika sebuah perusahaan
seperti Nokia (FIN) membeli sebuah gedung, ia harus menentukan bagaimana
berbagai komponen gedung (sebagai contoh, fondasi, struktur, atap, sistem
pemanasan dan pendinginan, dan lift) haruslah dipisahkan dan disusutkan.
Pengeluaran Penyusutan Khusus
Kita masih perlu mendiskusikan pengeluaran-pengeluaran yang terkait dengan
penyusutan:
1. Bagaimana seharusnya perusahaan menghitung penyusutan untuk periode
sebagian?
2. Apakah penyusutan menyediakan penggantian asset?
3. Bagaimana seharusnya perusahaan menangani revisi tarif penyusutan?
Penyusutan dan Periode Sebagian
Perusahaan jarang membeli aset tetap pada hari pertama dari periode fiskal atau
membuangnya pada hari terakhir periode fiscal. Dalam menghitung beban penyusutan
untuk periode sebagian, perusahaan harus menentukan beban penyusutan untuk tahun
penuh dan kemudian membagi rata beban penyusutan ini ke dalam dua periode yang
bersangkutan. Proses ini harus dilanjutkan selama umur aset yang berguna
Depresiasi dan Penggantian Properti, Pabrik dan Peralatan
Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai depresiasi adalah bahwa
depresiasi menyediakan dana untuk penggantian properti, pabrik dan peralatan.
Depresiasi mengurangi laba bersih sama seperti beban-beban lainnya. Sebenarnya
depresiasi itu berbeda, depresiasi tidak mempengaruhi arus kas periode yang berjalan.
5

Revisi Tarif Penyusutan


Ketika membeli aset pabrik, perusahaan dengan hati-hati menentukan tarif
penyusutan berdasarkan pengalaman masa lalu dengan aset sejenis dan informasi
terkait lainnya. Penyisihan ini hanya untuk perkiraan penyusutan. Mereka mungkin
perlu merevisinya selama kehidupan aktiva. Kerusakan fisik tak terduga atau usang
tidak terduga dapat mengurangi masa manfaat ekonomis aktiva tetap. Meningkatkan
pemeliharaan prosedur, revisi prosedur operasi, atau perkembangan serupa dapat
memperpanjang umur aset di luar masa.
Pilihan Depresiasi
Jumlah beban depresiasi yang dicatat dapat dengan 2 metode: metode kegunaan dan
estimasi umur dan nilai sisan asset.Perbedaan metode yangdipilih dan estimasi dapat
berdampak signifikan pada perusahaan dan membuat kesulitan dalam perbandingan
dengan perusahaan sejenis.
Contohnya Veolia Environment(FRA) memiliki catatan atas laporan
keuangan sebagai berikut:
1.7 Property,plant and equipment

PPE dicatas berdasarkan biaya historis dan dikurangi akumulasi depresiasi dan
penurunan nilai. PPE dicatat berdasarkan komponen dengan masing-masing komponen
di depresiasikan dalam umur penggunaan.Umur penggunaan sebagai berikut Range
umur penggunaan berdasarkan tahun*
Gedung
Sistemteknik
Kendaraan
Lain-lain

20 sampai 50 tahun
7 sampai 24 tahun
3 sampai 25 tahun
3 sampai 12 tahun

Range umur penggunann peralatan dibedakan berdasarkan PPE

Dengan informasi diatas analisis memutuskan dampak manajemen memilih dan


menilai jumlah beban depresiasi di klasifikasikan berdasarkan PPE
5. IMPAIRMENT (KERUSAKAN)
Akuntansi standar untuk persediaan adalah nilai terendah atau nilai bersihnya(net
realizable value) dan tidak digunakan pada property, plant and equipment. Bahkan,
ketika PPE menderita kerugian akuntan harus dengan hati-hati mengurangi

nilainya,mengapa?karena tidak sama dengan persediaan, PPE sulit menentukan nilai


wajarnya dan tidak mungkin terlepas dari subjektifitas
6. PENURUNAN NILAI
Aset jangka panjang yang berwujud diturunkan nilainya ketika perusahaan tidak
dapat nenutup kembali nilai asset yang terbawa dengan cara meenjualnya. Untuk
menentukan apakah asset diturunkan nilainya, dalam dasar tahunan, perusahaan
meninjau ulang asset sebagai indicator dari impairment ( penurunan nilai), yaitu,
penurunan pada kemampuan asset untuk menghasilkan kas dengan digunakan atau
dijual. Peninjauan ulang ini harus mempertimbangkan informasi dari sumber internal
(contohnya: perubahan kerugian dalam kinerja) dan sumber external (contohnya:
perubahan kerugian dalam bisnis atau lingkungan pemerintahan). Jika indikasi
penurunan nilai ada, maka harus dilakukan tes impairment. Tes ini membandingkan
jumlah asset yang dapat diperoleh dengan nilai yang terbawa. Jika nilai yang terbawa
lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali, perbedaan ini disebut rugi
impairment. Jika nilai terselamatkan lebih besar daripada nilai yang terbawa,
impairment tidak dicatat.
Ilustrasi 11-15 menunjukkan proses dari tes impairment.
Nilai terbawa

Dibandingkan
dengan

Jumlah yang
dapat diperoleh

Yang kegunaan
lebih tinggilebih tinggi
Jika nilai baik wajar dikurangi biaya untuk menjual, atau nilai

daripada nilai terbawa, tidak ada impairment. Jika nilai wajar baik dikurangi biaya
untuk menjual dan nilai kegunaan lebih rendah daripada
rugi
Nilai wajarnilai terbawa,
Nilai terjadi
kegunaan
dikurangi biaya

impairment
untuk menjual
Rugi dari impairment dilaporkan di Income Statement di bagian "other income and
expenses". Perusahaan kemudian mengkredit akun peralatan atau akumulasi
depresiasi - peralatan untuk mengurangi nilai terbawa dari peralatan untuk
impairment. Jika perusahaan lebih siap intuk menentukan nilai kegunaan ( atau nilai
wajar dikurangi biaya penjualan) dan dengan ini ditentukan bahwa tidak ada
impairment yang dibutuhkan, ini tidak dipersyaratkan untuk menghitung pengukuran
lain.
7

7. REVALUATION (PENILAIAN KEMBALI)


Dalam mengilustrasikan akuntansi untuk revaluasi menggunakan aset depresiasi,
asumsikan bahwa Nokia membeli peralatan senilai 1.000.000 pada 2 januari 2010.
Peralatan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun, didepresiasikan menggunakan
metode garis lurus, dan nilai sisanya nol.
Revaluasi -2010: penilaian meningkat
Nokia memilih untuk menilai ulang peralatannya pada fair value selama umur
peralatan. Nokia mencatat beban depresiasi 200.000 (1.000.000 : 5) sebagai berikut.
December 31, 2010
Depreciation expense
200.000
Accumulated depreciation-equipment
200.000
(untuk mencatat beban depresiasi pada 31 desember 2010)
Jurnal untuk mencatat revaluasi pada 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut.
December 31, 2010
Accumulated depreciation-equipment
200.000
Equipment
50.000
Unrealized Gain of Revaluation-Equipment
150.000
( Untuk menyesuaikan peralatan pada fair value dan mencatat unrealized
gain)

8. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

Anda mungkin juga menyukai