2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
SITE PLAN
AR
1 : 250
01
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
DENAH LANTAI 1
AR
1 : 250
02
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
DENAH LANTAI 2
AR
1 : 250
03
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
POTONGAN A-A
1 : 150
POTONGAN B-B
1 : 150
AR
04
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
TAMPAK DEPAN
1 : 150
TAMPAK BELAKANG
1 : 150
AR
05
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
06
1 : 200
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
07
1 : 200
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
08
1 : 200
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
09
1 : 200
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
10
1 : 200
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
DETAIL KUSEN 1
AR
1 : 50
11
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
DETAIL KUSEN 2
AR
1 : 50
12
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
DETAIL KUSEN 3
AR
1 : 50
13
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
DETAIL KUSEN 4
AR
1 : 50
14
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
15
1 : 75
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
16
1 : 50
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
17
1 : 75
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
18
1 : 75
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
POTONGAN C - C TOILET
AR
19
1 : 50
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
20
1 : 200
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
21
1 : 30
2015
TTD
TTD
TTD
ARSITEKTUR
AR
22
1 : 30
2015
PELAKSANAAN PEKERJAAN :
PERAWATAN BERAT GEDUNG SDN KEBON JERUK 15
1.
KETENTUAN UMUM
g
h
Jadwal pelaksanaan pekerjaan sub Penyedia Jasa Pemborongan harus diserahkan secara
terpisah atau dimasukkan ke dalam jadwal pelaksanaan keseluruhan.
Laporan mingguan & bulanan prestasi pekerjaan dicantumkan sebagai berikut:
a) Volume pekerjaan komulatif sampai dengan minggu dan bulan sebelumnya.
b) Volume pekerjaan pada minggu dan bulan bersangkutan.
c) Total volume komulatif sampai dengan minggu dan bulan bersangkutan.
1.5. Perbedaan Gambar
a
b
c
Pada dasarnya apabila ada perbedaan/konflik antara gambar, uraian pekerjaan dan
persyaratan pelaksanaan, maka yang berlaku adalah sesuai yang tertulis.
Ketentuan pada pasal di atas berlaku bila tidak ada ketentuan lain dari Perencana/Pengawas
Lapangan.
Meskipun demikian setiap ada perbedaan atau ketidak sesuaian, maka sebelum melaksanakan
pekerjaan Penyedia Jasa Pemborongan harus melaporkan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan/Pengawas Lapangan. Dan Pengawas Lapangan akan memberikan keputusan setelah
berunding dengan Perencana.
Perbedaan-perbedaan tersebut tidak bisa dijadikan alasan bagi Penyedia Jasa Pemborongan
untuk mengadakan claim.
1.6. Sarana Kerja
a
b
c
Penyedia Jasa Pemborongan wajib memasukkan identifikasi nama, jabatan, keahlian masingmasing anggota kelompok kerja pelaksana pekerjaan.
Penyedia Jasa Pemborongan wajib memasukkan daftar peralatan kerja yang akan digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Penyedia Jasa Pemborong harus meyediakan satu team pengukuran lengkap dengan alat ukur
(thedolit dan waterpass), dan harus senantiasa memantau pekerjaan dan selalu siap bila
pemberi pekerjaan menginstruksikan untuk melakukan pengecekan bersama.
1.7. Rapat Persiapan Pelaksaanaan Pekerjaan
a
b
c
Penempatan personil harus profesional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya masingmasing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan kualifikasi
perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.
1.9. Koordinasi
Pada waktu akan memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa pemborongan wajib
mengadakan koordinasi dengan pihak Sekolah dan pihak terkait serta penyedia jasa pemborongan
unsur pekerjaan lainnya atas petunjuk Direksi.
1.10.
a
b
c
d
e
Shop Drawing
Sebelum kegiatan dimulai penyedia jasa pemborongan harus mengajukan shop drawing ke Sudin
Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat untuk mendapatkan persetujuan.
Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan yang harus dibuat penyedia jasa pemborongan
berdasarkan gambar perencanaan yang disesuaikan dengan keadaan lapangan, bahan dan peralatan
yang dipakai.
Shop Drawing ini harus memberikan semua data yang diperlukan, termasuk keterangan alat yang
digunakan, bahan, cara pengerjaan, dimensi dan lain-lainnya.
Penyedia jasa pemborongan harus melaksanakan pekerjaan berdasarkan shop drawing tersebut yang
sebelumnya telah diajukan dan mendapat persetujuan tertulis dari Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta
Barat
Dalam proses pembuatan gambar shop drawing penyedia jasa pemborongan tidak diperkenankan
untuk mengklaim perpanjangan waktu.
2.
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1. Umum
Sebelum Penyedia Jasa Pemborongan melaksanakan pekerjaan, maka Penyedia Jasa terlebih
dahulu harus merundingkan dengan pihak direksi dan Konsultan Pengawas mengenai pembagian
tempat pekerjaan penimbunan bahan-bahan, tempat mendirikan bedeng pengawas atau bedeng
kerja dan lain sebagainya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
2.2. Bahan Bangunan
a.
b.
b.
c.
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam kegiatan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
berlaku termasuk SKB Menaker dan Menteri PU No. Kep. 1/4/MEN/86 dan 104/KPTS/1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan Konstruksi.
Pengguna Jasa mempunyai kewajiban :
a) Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan K3 yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa.
b) Menghentikan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan menyimpang dari
ketentuan tersebut yang berlaku.
c) Melaporkan segera apabila terjadi kecelakaan kerja kepada atasan langsungnya.
Penyedia Jasa bertanggung jawab apabila terjadi kecelakaan dan gangguan kesehatan para
pekerja di tempat kerja selama kegiatan pekerjaan konstruksi berlangsung.
3.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
3.1. Papan Nama Proyek
a.
b.
c.
d.
Kontraktor / Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang
berlaku atas biaya kontraktor / Pemborong
Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di lokasi
proyek pada tempat yang mudah dilihat umum.
Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan
dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen
Bentuk dan ukuran papan nama proyek ditetapkan sebagai berikut :
a) Dasar papan nama proyek dibuat dari triplek dengan tebal 9 mm dengan ukuran 240 x
120 cm
b) Papan nama proyek dicetak pada triplek sebagai dasar papan nama
c) Papan nama dipasang pada tiap kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan
kondisi lapangan
d) Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam atau sesuai instruksi
pelaksana teknis
3.2. Photo Proyek
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
a.
Lingkup Pekerjaan
a) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
sempurna
b) Pekerjaan bongkaran menjadi tanggung jawab pemborong
b.
Syarat-syarat pelaksanaan
a) Semua bongkaran bangunan lama, harus dikerjakan sangat hati-hati agar tidak
menimbulkan kerusakan bangunan lain
b) Segala kerusakan akibat kecerobohan pelaksanaan pada saat pembongkaran adalah
menjadi tanggung jawab pemborong
c) Pada saat pembongkaran, maka pemborong harus mengusahakan agar bagian lain
terlindung dari cuaca
d) Bahan-bahan bongkaran tidak boleh dipergunakan kembali, kecuali item pekerjaan
membolehkan memakai kembali bekas bongkaran
e) Bahan-bahan bongkaran harus dibuang dari lokasi. Dan lahan berkas bongkaran harus
dalam keadaan bersih tanpa sisa sisa sampah
4.2. Pekerjaan Plafond
a.
b.
c.
d.
Lingkup Pekerjaan
a) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
sempurna
b) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan bongkaran dan pasangan rangka plafond dan penutup
plafond
Rangka Plafond
a) Rangka plafond dipakai hollow galvalum 40 x 40 x 0.35 mm kualitas baik, ukutan dengan
jarak dan struktur disesuaikan dengan gambar
b) Dilaksanakan pada seluruh konstruksi penggantung plafond dalam dan luar ruangan,
pemasangan dan perletakan sesuai gambar
c) Pelaksanaan sesuai prosedur yang baik dan benar sambungan rapat, kuat
Penutup Plafond dan List Plafond
a) Penutup plafond dan list plafond dipakai PVC dengan tebal 8.5 9 mm
b) dilaksanakan pada seluruh rangka langit-langit baru dengan teknis pemasangan dan
perletakan sesuai gambar
c) Penutup plafond dipasang rapat rangka plafond, rata air (levels), lurus dan siku
d) Pemasangan penutup plafond dilengkapi dengan list plafond PVC dilaksanakan pada
pertemuan antara plafond dan dinding sesuai gambar, dipasang rapat dan lurus setiap
sudut harus dipasang siku-siku dipaku dengan baik dan rapat
Syarat-syarat Pelaksanaan
a) Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan Gambar Rencana yang tersedia. Shop Drawing menggambarkan detail
hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkeran konstruksi dan
pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya
b) Penutup plafond dipakai PVC, dilaksanakan pada seluruh rangka langit-langit baru dengan
teknis pemasangan Pada pekerjaan pemasangan lapis plafon (eternit) perlu diperhatikan
adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan
pekerjaan langit langit ini
c) Sebelum dilaksanakan pemasangan lapis plafon, pekerjaan lain yang terletak di atas
langit-langit harus sudah terpasang antara lain pekerjaan Elektrikal, Sound System, dan
lain-lain
d) Bila ada pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam gambar rencana plafond harus
diteliti dahulu pada gambar gambar instalasi yang lain untuk detail pemasangan harus
konsultasi dengan konsultan pengawas dan owner
e) Rangka penggantung langit langit sesuai pola dalam gambar rencana dan diperhatikan
benar peilnya
f) Rangka rangka datar harus waterpas dan yang miring harus sesuai dengan gambar
detail arsitektur
g) Bahanbahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhannya pemasangan rangka harus
mengikuti gambar dan standard pabrik pembuatnya
h) Pada pertemuan langit langit dan dinding dipasang list PVC dan pelaksanaanya harus
sesuai dengan gambar
4.3.
Pekerjaan Keramik
a.
Lingkup Pekerjaan
a) Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan Keramik pada lantai-lantai termasuk tangga dan
keramik pada dinding dengan pola yang telah ditentukan sesuai gambar atau seperti pada
syarat-syarat dan spesifikasi khusus
b) Warna dan motif sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
Direksi
c) Keramik dipasang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
d) Semua pengujian yang diperlukan oleh Direksi harus dilakukan di laboratorium dan
hasilnya diperlihatkan untuk mendapatkan persetujuan Direksi atas beban pemborong
b.
c.
d.
a.
Umum
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing / Sanitasi yang diuraikan di sini adalah persyaratan
yang harusdilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan
b.
Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing
(pembuangan air kotor dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar bangunan Ini, sebagai
suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambargambar maupun yang dispesifikasikan
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan testing
terhadapseluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 6 (enam) bulan. Ketentuanketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat
teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan ke dalam pekerjaan ini
7
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah : Pengadaan dan
pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan
sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti yang
ditunjuk padasyarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem / peralatan, walaupun
tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknik Khusus atau gambar dokumen.
Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :
a) Instalasi Air Bersih
Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar
bangunan,lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasitekniknya
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi plumbing
serta peralatan-peralatannya
Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan oleh
pompayang disediakan oleh Kontraktor
Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara parsial dan
untukseluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan sampai sistem bekerja
dengan baikdan aman.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site
b) Instalasi Air Kotor
Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap dengan
peralatannya yang berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir, wastafel, floor
drain, clean out dan lainsebagainya.
Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam bangunan
menuju salurandrainase dan septictank.
Pembuatan septic tank lengkap dengan pemipaan vent-out dan filternya.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolis.
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja yang diperlukan
c) Teknis Pelaksanaan
Pengecatan
Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung rangka penyangga,
semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang mudah berkarat
dengan lapisan cat dasar(prime coating), cat harus sesuai dengan persyaratan
pengecatan yang sesuai dengan bahanmasing- masing
Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat di pabriknya atau
dinyatakan lain dalamspesifikasinya atau untuk bahan alumunium
Untuk peralatan yang tampak, maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir
dengan cat besi dengan warna sebagai berikut
pipa air bersih : biru
pipa drain / waste : hitam
gantungan / support : hitam
panah pengarah : putih
Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf dan nomor identifikasi bagi
peralatannyadengan cat.Sebelumnya Kontraktor wajib memberitahukan mengenai
tanda-tanda yang hendak dipasangpada peralatan-peralatan itu kepada Konsultan
Pengawas
Peralatan
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran pada tempat
tempat rendah tertutup
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipe fitting untuk penempatan alat
ukur yang tidak akan dipasang tetap pada tempat-tempat yang penting.
Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik dan ketelitian
tinggi sertasimetris.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa di tempat tempattertentu untuk menunjukan arah aliran dengan cat
Kontraktor harus menyediakan dan memasang automatic air release valve
besertapenampungannya pada tempat yang memungkinkan terjadinya
pengumpulan udara.
8
Ukuran Dimensi
Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail yang terdapat pada gambar harus
ditaati oleh Kontraktor. Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar perencanaan,
dan bila terdapat perbedaan antara suatu dengan yang lain, harus segera dibicarakan
dengan Konsultan Pengawas. Kontraktor diwajibkan melakukan semua pekerjaan
pengukuran dan penggambaran yang diperlukan guna memudahkan pelaksanaan
d) Pekerjaan Instalasi Air Bersih
Pipa
Pipa dengan diameter 1" s/d 3", baik pipa utama maupun pipa cabang, termasuk yang
menujufixtures menggunakan polyvinyl cloride pipe (PVC) class AW.Pipa dari produk
mutu terbaik ex. RUCIKA atau setara.
Fitting.
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
Valves.
Valve dengan diameter lebih kecil dari 3" diperkenankan menggunakan sambungan
ulir (screwed).
Valve pada fixture terbuat dari brass metal atau bahan yang tidak berkarat, khusus
dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa cacat.
Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan pipanya.
Semua valve dari produk mutu terbaik. Setiap penawaran harus dilengkapi dengan
brosur /katalog dari pabrik pembuat.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 (150 psi).
Bak Kontrol untuk Water Meter dan Valve.
Bak kontrol untuk pipa penyambungan dari jaringgan utama sistem distribusi air
bersih, dibuat dari beton tulangan besi yang dilengkapi dengan tutup beton yang
dapat dengan mudah dibuka /diangkat serta dikunci
Pemasangan Pipa.
Pipa Tegak.
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok /
lantai.Kontraktor harus membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan
pada tembok sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji
harus ditutup kembali sehingga tidak kelihatan dari luar.Cara penutupan kembali
harus seperti semula dan finish yang rapi sehingga tidak terlihatbekas-bekas dari
bobokan.
Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus dipasang
denganpenyangga (support) atau penggantung (hanger).Jarak antara pipa
dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Penyambungan Pipa.
Sambungan.
Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisau roda.Tiap
ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas pemotongan dengan
reamer.Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
Sambungan Lem.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem yang
sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik. Pipa harus masuk
sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat dilakukan dengan alat press
khusus.
Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa
Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisau roda.Tiap
ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas pemotongan dengan
reamer.Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan
Sleeves.
Sleeve untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembusbeton.Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk
memberikan ruang longgar di luar pipa maupun isolasi. Sleeves untuk dinding
dibuat dari pipa besi.Untuk yang diinginkan kedap air harus dilengkapi
dengan sayap / flens / water stop.Untuk pipa-pipa yang menembus
konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air(water proofing)
-
e)
harus dari jenis flushing sleeves.Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat
kedap air dengan rubber seal.
Penanaman Pipa di Dalam Tanah
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50
mm untukpenempatan sambungan pipa.
Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat setebal 15
cm dihitungdari atas pipa.
Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton agar
fitting - fittingtidak bergerak jika beban tekan diberikan.
Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan semula.
Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.
Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan
tekanan hidrolissebesar 15 kg/cm2 selama 24 jam tanpa terjadi perubahan /
penurunan tekanan.
Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau yang kuasakan
untuk itu.
Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus memperbaiki
bagian-bagianyang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil
dengan baik.
Dalam hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya
pemakaian air danlistrik
Pengujian Sistim Kerja (Trial Run).
Setelah semua instalasi air bersih lengkap, termasuk penyambungan ke pipa
distribusi, Kontraktor diharuskan melakukan pengujian terhadap sistim kerja
(trialrun) dari seluruh instalasi air bersih, yang disaksikan oleh Konsultan
Pengawas atau yangditunjuk untuk itu sampai sistim bisa bekerja dengan baik.
Pekerjaan Lain-lain.
Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah
pembobokandinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah hasil galian
dan lain-lainnya yangditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula.
Pekerjaan Insatalasi Air Kotor
Material / Bahan.
Pipa di Dalam Bangunan.Pipa dengan ukuran 1 1/2"- 4" baik pipa utama maupun
pipa cabang menggunakan PVC classAW. Pipa PVC menggunakan produk terbaik
ex. RUCIKA atau setara.
Pipa di Luar Bangunan. Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran
drainase menggunakan pipa PVC classAW dengan produk terbaik ex.RUCIKA atau
setara. Pipa PVC menggunakan produk terbaik ex. RUCIKA atau setara.
Accessories.
Fitting dari pipa PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat dengan
cara injectionmoulding.
Floor drain dan clean out dari bahan stainless- steel.
Cara Pemasangan Pipa.
Pipa di Dalam Bangunan (termasuk pipa vent).
Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 - 2 %. Perletakan pipa harus
diusahakanberada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok
maupun pada ruang yangberada di bawah lantai. Setiap pencabangan atau
penyambungan yang merubah arah harus menggunakan fitting dengan sudut
45 o (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius.
Pipa di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal /
tinggitimbunan minimal 80 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah
/ lantai. Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu
dengan pasir padat setebal 10 cm. Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di
10
sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug dengan tanah sampai padat.
Konstruksi permukaan tanah / lantai bekas galian harus dikembalikan seperti
semula.
Penanaman pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
sambungan pipaharus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk
mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas
(vertikal)harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada gambar
perencanaan Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 - 2
% dari titik mula di dalamgedung sampai ke saluran drainage.
Pipa Saluran Luapan Septic Tank.Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan
tanah / jalan dengan kemiringan 1 - 2 % darititik permulaan septic tank ke
drainase kota.Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan
kedalaman kurang dari 80 cm,pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton
bertulang dengan tebal 10 cm, pelat betontersebut tidak tertumpu pada pipa.
Penyambungan Pipa.1). Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas yang dipasang di
bawah pelat lantai dasar harusdisambung dengan rubber ring joint (RRJ).2)
Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.3). Pipa yang
harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih
dahulusehingga bebas dari kotoran dan lemak.4). Pembersihan tersebut dilakukan
terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa yangakan saling melekat.5).
Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan
disambungharus bebas dari benda-benda / kotoran yang dapat mengganggu
kelancaran air di dalampipa.
Cara Pemasangan Floor Drain dan Clean Out.
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan.
Penyambungandengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk sudut
45o dengan pipa utamanya.
Pengujian.
Seluruh sistim air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum
disambungkeperalatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cm2 dan tekanan
pengujian adalah 12,5kg/cm2.
Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan ditutup
rapat.Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan
sebelum pemipaandisambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan mengisi
pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus
tidak terjadi pengurangan volume air.
Peralatan dan bahan untuk bahan pengujian disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangannya.e.
Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
dianggap perlu.
Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan,
maka biayapengujian / pengulangan pengujian adalah termasuk tanggung jawab
Kontraktor.g. Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan
baik oleh KonsultanPengawas.
4.5.
a.
Pekerjaan Listrik
Seluruh pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh instalatir yang berpengalaman untuk pekerjaan
semacam ini dan mempunyai Sertifikat Keahlian yang dikeluarkan oleh Asosiasi dengan
kualifikasi lingkup pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan
Instalasi listrik yang dilaksanakan adalah :
a) Instalasi Penerangan
Pemasangan saklar tunggal / ganda
Pemasangan instalasi penerangan
Pemasangan instalasi stop kontak
11
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b) Lampu Penerangan
Lampu TL T5 1 x 28 watt dan lampu pijar ex. Philiph, osram atau setara, perletakan
sesuai gambar rencana
c) Pekerjaan Instalasi Kabel / Stop Kontak
Kabel instalasi dipakai kabel kualitas I ukuran 2,5 mm ex supreme atau setara
Instalasi stop kontak 1 fase 220V
Pemasangan saklar dan stop kontak serta instalasi penerangan / titik lampu dan pemasangan
instalasi stop kontak. Seluruh material yang dipakai harus telah mendapatkan standart salah
dari S II, mateial harus baru tidak cacat serta dapat berfungsi dengan baik melalui serangkaian
test yang dilakukan oleh Direksi
Stop kontak dan saklar ex. Broco, pemasangan harus rapi, rata, tidak miring dan dipakai bahan
kualitas I dengan ketinggian / letak pemasangan sesuai dengan yang diisyaratkan PLN / sesuai
Gambar Rencana
Pemasangan lampu menempel di plafond atau perletakan sesuai gambar, lampu dipasang
dalam keadaan menyala / berfungsi dan pada waktu serah terima pekerjaan ditest terlebih
dahulu
Instalasi kabel ex. Supreme atau setara yang dipergunakan adalah sesuai dengan yang
dipersyaratkan PLN dan kabel dipasang di atas penggantung plafond, tarikan harus kencang
Pada bagian yang masuk ke tembok, kabel dimasukkan ke dalam conduit pipa PVC dengan
ukuran sesuai jumlah kabel yang masuk ( 5/8 - 3/4) ujung atas pipa PVC harus diberi
Elbow dengan ukuran yang sesuai.
Sambungan antar kabel harus dilindungi las dop keramik / PVC sedang pada bagian yang
masuk tembok bila terdapat sambungan, harus dilindungi junction box (kotak sambungan) PVC
dan instalasi kabel ini setelah terhubung seluruhnya harus bebas induksi yang dibuktikan
dengan test mager.
Setelah pemasangan seluruh instalasi listrik dilaksanakan pengujian dan pengetesan instalasi
sesuai dengan standar PLN dengan mendatangkan istansi atau lembaga yang berkompeten
untuk melaksanakan pengujian dengan disaksikan oleh direksi dan pengawas
4.6. Pekerjaan Beton
a.
Lingkup Pekerjaan
a) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
sempurna
b) Adapun pada garis besarnya pekerjaan beton bertulang yang dilaksanakan adalah :
sesuai dengan bill of quantity
b.
Keterangan Umum :
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan material beserta
kelengkapan untuk konstruksi beton yang memadai berikut pemasangan sesuai dengan
gambar dan Persyaratan Teknis ini.
Kontraktor diwajibkan mempersiapkan gambar kerja ( Shop drawing ) berikut rencana
pengecorannya minimal 7 hari sebelum pekerjaan dimulai serta harus mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.
b) Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan yang diminta dalam Dokumen Kontrak dan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku SNI 2002 dan PBI
1971.
c) Bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah :
- Semen, dipakai PC (Portland Cement) Jenis I keluaran segala merk yang beredar di
Indonesia (Standart SNI) dan harus dipakai satu macam merk semen untuk pekerjaan
ini
- Agregat, dipakai batu pecah dan pasir butiran kasar yang memenuhi syarat SNI/PBI
- Air, dapat digunakan dari segala sumber asal memenuhi syarat SNI/PBI.
12
d) Pelaksanaan beton bertulang atau struktur menggunakan mutu beton K 175 untuk beton
bertulang campurannya diaduk dengan mesin pengaduk / molen hingga mencapai mutu
sesuai yang disyaratkan, sedangkan untuk rabat beton bawah lantai setebal 5 cm adukan
beton dengan campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr . Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus
diatur menurut keperluan untuk menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan untuk
menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu
masuk dalam mesin pengaduk (mixer). Penambahan air untuk mencairkan kembali beton
padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang
sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali
pengadukan sangat perlu.
e) Dimensi pekerjaan beton bertulang dan struktur dilaksanakan sesuai gambar kerja
c.
d.
13
Bonding agent
Bonding agent dipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan/
harus di cor secara terputus untuk mendapatkan sistim struktur yang kokoh sesuai
dengan desain dan perhitungannya. Cara pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik
b) Kelas dan Mutu Beton
Kelas dan mutu mengunakan Beton mutu K 175
Adukan beton harus memakai campuran Mesin/Ready Mix. Banyaknya air yang
dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin beton dengan
konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau
gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer).
Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu
lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan.
Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu.
c) Baja Tulangan
Semua baja tulangan beton yang didatangkan harus baru, tidak bekas, bebas karat
dan disimpan/diletakkan di tempat yang bersih, tidak basah dan terhindar dari segala
kondisi yang dapat menyebabkan karat
Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam berat :
Diameter lebih kecil dari 16 mm : - 5 %
Diameter sama/lebih besar dari 16 mm : - 4 %
Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam diameter (Dihitung dari diameter
terkecil):
Diameter lebih kecil dari 16 mm : - 0.4 mm
Diameter sama/lebih besar dari 16 mm : - 0.5 mm
Mutu baja tulangan beton yang didatangkan harus benar, yang dinyatakan dengan
surat/sertifikat keterangan dari distributor/pabrik pembuatnya. Untuk menjamin
kualitas baja tulangan sesuai dengan perencanaan, maka harus dilakukan
pemeriksaan pada laboratorium yang disetujui Direksi Proyek. Pengambilan contoh
bahan pada semua jenis diameter dan diambil secara random pada setiap datangnya
material di lokasi. Biaya test dibebankan pada kontraktor
Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan
ukuran-ukuran yang tertera pada gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh
diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara yang merusak bahannya. Semua
batang harus dibengkokan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya
diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh Direksi proyek atau
Perencana
Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk
menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan
kawat beton (bendrat) dengan bantalan balok beton cetak (beton decking) atau kursikursi besi / cakar ayam perenggang. Dalam segala hal untuk besi beton yang
horisontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak akan ada batang
yang turun
Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabilla tidak ditentukan dalam
gambar rencana, minimal harus 1,5 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus
memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton
Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan.
Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang
menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Proyek
Untuk Pekerjaan Baja dan Tulangan harus diadakan Tes uji Tarik Pada Baja dan
Tulangan yang akan Digunakan. Tes Uji Tarik ini bisa dilakukan pada Laboratorium
yang menyediakan Tes Uji tarik Baja dan Tulangan
d) Selimut Beton
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap setiap bagian konstruksi sesuai yang
ditentukan di dalam gambar
e) Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat tempat lain dari yang tunjukan
pada gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Direksi Proyek. Overlap pada
-
14
sambungan sambungan tulangan minimal harus 40 x diameter batang, kecuali jika telah
ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Direksi
proyek
f) Perlengkapan Mengaduk
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian
cukup untuk menempatkan dan mengawasi jumlah dari masing masing bahan beton.
Perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan
dari Direksi Proyek
g) Pengadukan
Bahan bahan pengadukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk
beton yaitu bath mixer. Direksi proyek berwenang untuk menambah waktu pengadukan
jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan
dengan susunan kekentalan dan warna yang merata atau seragam dalam komposisi dan
konsistensi dari adukan ke adukan kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi
atau konsistensi. Air harus dituangkan lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan.
Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih lebihan (lamanya)
yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang
dikehendaki. Mesin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus
diperbaiki. Mesin pengaduk yang disentralisir (batching mixing plant) harus diatur hingga
pekerjaan mengaduk dapat diawasi dengan mudah dari stasiun operator. Mesin pengaduk
tidak boleh dipakai melebihi dari kapasistas yang telah ditentukan
h) Cetakan (Bekisting)
Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran pada gambar rencana
Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
proyek sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya
perbaikan kerusakan kerusakan yang mungkin dapat timbul waktu pemakaian
Sewaktu waktu Direksi Proyek dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang
tidak dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus segera mengambil
bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri
Semua proses pemotongan dan pembuatan bentuk kayu dikerjakan dengan
menggunakan mesin kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan Direksi proyek.
Proses pengerjaan tidak diperkenankan dilakukan ditempat pemasangan
Bentuk, ukuran, profil. Pola, nad dan peil yang tercantum dalam gambar kerja adalah
hasil jadi/ selesai. Bila terjadi penyimpangan tanpa persetujuan Direksi Proyek, Maka
kontraktor harus membongkar dan memperbaiki kembali tanpa mengurangi mutu
yang disyaratkan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab kontraktor, dan tidak
dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah
Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung, angker,
dinabolt, fisher, sekrup paku dan lem perekat harus rapi dan sempurna, tidak
diperkenankan mengotori bidang bidang tampak. Khusus pada permukaan bidang
tampak/exposed tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku, tetapi harus
disekrup atau cara lain yang disetujui Direksi Proyek. Lubang sekrup terlebih dahulu
dibuat dengan bor. Kepala sekrup harus tertanam, kemudian lubang ditutup kembali
dengan kayu sejenis yang dilem dengan lem kayu sesuai persyaratan kemudian
diratakan dengan amplas halus sehingga permukaanya rata dan halus serta tidak
tampak bekas penutupan lubang. Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan
tidak melampaui toleransi kerataan 0,5 cm setiap 2 m
i) Pengecoran
Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran
beton (cetakan) harus bersih dari air tergenang, reruntuhan atau bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang
akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban /air dari beton yang
baru dicor tidak akan diserap
Permukaan-permukaan beton yang telah dicor terlebih dahulu, dimana akan dicor
beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada
sambungan ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Direksi Proyek
15
Semua kotoran, beton yang mengelupas atau bahan asing yang menutupinya harus
dibersihkan dan dibuang, semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton
lama tersebut sebelum beton baru dicor
Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan
masih berlanjut, terhadap sistim struktur/penulangan yang ada
Beton boleh dicor hanya bila Direksi Proyek atau wakilnya yang ditunjuk serta staf
Kontraktor yang setaraf ada ditempat kerja, dan persiapan betul-betul telah memadai
Dalam semua hal, Beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan
ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak
mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan
dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup
tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja baja tulangan,
tidak diijinkan
Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua penuangan
beton harus selalu lapis perlapis horisontal dan tebalnya tidak lebih dari 50cm. Direksi
proyek mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan
tebal lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini
Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau selama sedemikian
rupa sehingga spesi/mortel terpisah dari agregat kasar. Selain hujan, air semen atau
spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint dan air semen atau spesi yang
hanyut terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan
j) Pemadatan
Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari
kantong kantong kerikil, dan menutup rapat rapat semua permukaan dari cetakan
dan material yang diletakkan
Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator) harus
dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan
yang terletak di bawah, lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan bahan beton
terpisah dengan yang airnya
Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar yang beroperasi dengan
kecepatan paling sedikit 3.000 putaran permenit ketika dibenamkan dalam beton
k) Perawatan Beton (Curing)
Semua beton harus dirawat (curred) dengan air seperti ditentukan di bawah ini.
Direksi Proyek berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan
pada bagian bagian pekerjaan
Beton yang dirawat (curred) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus
menerus segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan, dengan cara
menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipapipa yang berlubang
lubang. Penyiraman mekanis, atau caracara yang dibasahi yang akan menjaga agar
permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus
memenuhi spesifikasi spesifikasi air untuk campuran beton
l) Perlindungan (Protection)
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap segala kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Direksi Proyek
Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang
langsung, paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran
Perlindungan semacam itu harus dibuat secepatnya setelah pengecoran dilaksanakan
m) Finishing Beton
Permukaan yang kelihatan
Beton yang permukaannya kelihatan (expose) harus difinish dengan adukan. Lubang
lubang yang terjadi pada beton harus diisi dengan adukan
Untuk dinding penahan tanah, lubang pengikat acuan tidak diperkenankan. Lubang
lubang pada permukaan beton tidak boleh lebih dari 3 mm, lubang yang lebih besar
dari diameter 3 mm tapi lebih kecil dari 20 mm tidak boleh melebihi 0,5 % air
permukaan beton tersebut Lubang yang lebih besar dari 20 mm tidak diperkenankan
n) Perbaikan Permukaan Beton
Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan
yang direncanakan yaitu beton semi esposed, atau tidak tercetak menurut gambar
atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu
-
16
dianggap tidak sesuai dengan spefisikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh
kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Direksi Proyek memberikan ijinnya
untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakakan
seperti yang telah tercantum dalam pasal pasal berikut.
Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari
sarang kerikil, kerusakan kerusakan karena cetakan, lubanglubang karena keropos,
ketidak rata dan bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu
gerinda.
Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat. Lubang- lubang pahatan harus diberi
pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan terikat/terkunci
ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24 jam sebelum
dicor dan seterusnya disempurnakan
Jika menurut pendapat Direksi Proyek, hal hal tidak sempurna pada bagian
bangunan yang akan terlihat tidak cukup bila hanya ditambal saja (karena
menghasilkan sebidang dinding) yang tidak memuaskan penglihatan, kontraktor
diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1 Pc : 3 PS )
dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm juga pada dinding yang berbatasan (
yang bersambungan ), sesuai dengan intruksi dari Direksi ProyekKNIS D
4.7. Pekerjaan Kusen Besi Canal
a.
b.
c.
d.
Kusen Pintu menggunakan besi Canal C dengan ukuran, dimensi sesuai gambar kerja
Untuk setiap kusen pintu, terpasang tertanam pada balok keliling
Kontraktor diwajibkan memastikan bahwa kusen besi Canal C terlah tertanam dengan benar
pada beton balok keliling
Apabila terjadi kerusakan/pemasangan yang tidak sesuai dan mengakibatkan kerusakan
menjadi tanggung jawab kontraktor
4.8.
a.
b.
c.
d.
Daun pintu menggunakan panil papan kayu kamper klas I berkualitas baik
Untuk setiap daun pintu harus dipasang engsel stanless sebanyak 3 buah dan dipasang Kunci
pintu cylinder stainless stell atau kunci tanam sesuai dengan gambar rencana
Daun jendela menggunakan daun jendela kaca dengan menggunakan kaca polos tebal 5 mm
dan kaya mati rayben tebal 5 mm dipasang Engsel stanless steel sebanyak 2 buah dilengkapi
dengan kait angin stanless
Persyaratan dan Metode Pelaksanaan
Persyaratan Pelaksanaan
a) Pekerjaan ini meliputi perhitungan pengadaan pemasangan pada setiap bagian dan
penentuan sambungan pertemuan/persilangan
b) Kontraktor bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya pekerjaan pekerjaan
tersebut diatas dengan baik dan apapun yang akan terjadi dikemudian hari pada bagian
bagian tersebut seperti :
Terjadinya lendutan yang menyebabkan kaca pecah
Terjadinya kebocorankebocoran akibat kelalaian dalam pekerjaan
Kerusakankerusakan lain yang disebabkan kesalahan sistem konstruksi yang dipakai
sehingga menyebabkan kerugian dari pihak pemilik
c) Sebelum memulai pelaksanaan, kontraktor diwajibkan meneliti gambar kerja dan kondisi
lapangan. Tipe pintu dan jendela yang terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang
tertera dalam gambar kerja dengan memperhatikan ukuran ukuran, bentuk profil
material, detail, arah bukaan, perlengkapan pintu dll
d) Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dan membuat
contoh jadi detail hubungan bagian tertentu untuk disetujui Direksi Proyek /Konsultan.
Didalam shop drawing harus jelas tercantum semua informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
17
e)
Semua rangka kusen dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertangung jawabkan. Bahan yang akan diproses
pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran,
ketebalan, kesikuan
Perlengkapan Jendela
a) Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku spesifikasi ini. Bila terjadi perubahan atau penggantian akibat dari pemilihan merk,
kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Direksi Proyek / Konsultan untuk
mendapatkan persetujuan
b) Engsel Digunakan dari jenis engsel kupu kupu bahan dari stainless stell yang disetujui
Direksi Proyek / Konsultan
c) Hak angin dipasang 2 buah untuk setiap daun jendela
18
Umum
a) Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen Jendela, kusen bovenlicht seperti
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor
b) Pekerjaan yang berhubungan
Pekerjaan Sealant
Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium
Pekerjaan Kaca dan Cermin
c) Standar
ASTM
C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain Material
C 2000 - Clasification System for Rubber Products in Automatic Applications
C 2287 - Nonrigid Vinyl Chloride Polymer and Copolymer Molding and Extinasion
Compounds
b.
Bahan/Produk
a) Kusen Aluminium yang digunakan :
Bahan : Dari bahan Aluminium framing system ex YKK, Alcan
Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan Pengawas
Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Kontraktor)
Lebar Profil : Tebal 4 (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar
Pewarnaan : Natural Anodize sesuai standart produksi pabrik
Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 1 mm
b) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan
c) Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya
d) Kusen-kusen Aluminium khususnya Pintu harus mampu untuk menahan engsel-engsel
Pintu Panel yang cukup berat karena terbuat dari kayu utuh
e) Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum
100 kg/m2
f) Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15
kg/m2 yang harus disertai hasil test
g) Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang diper
h) Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,
pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap
unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan
mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk
jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
Untuk tinggi dan lebar 1 mm
Untuk diagonal
2 mm.
i) Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
sealant. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser
j) Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan bahan
alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari
laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti
asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya
19
c.
Pelaksanaan
a) Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain
b) Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran
c) Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan
d) Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya
e) Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata
f) Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap
dan harus cocok
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar
g) Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2 - 3
mm dan ditempatkan pada interval 600 mm
h) Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless
steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan
sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant
i) Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan sebagai
berikut :
Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati
Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain
Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless
Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara
penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit
Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas
j) Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi
k) Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout
l) Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang
m) Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada ambang
bawah dan atas harus waterpass
n) Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin
o) Penggunaan ini pada swing door dan double door
p) Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya
kedap air dan kedap suara
q) Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan
4.10. Pekerjaan Plesteran
a.
Pekerjaan plesteran dipakai perekat semen Portland sesuai pekerjaan pasangan / beton
tersebut di atas dan pengisi pasir pasang dengan campuran 1 Pc : 4 Ps
b.
Dilaksanakan pada seluruh permukaan pasangan bata yang ada baik terlihat maupun tidak
terlihat termasuk plesteran untuk pekerjaan beton
20
c.
Pelaksanaan segera setelah pasangan bata mengering, tebal lapisan maksimal 1,5 cm, selalu
menggunakan pedoman tegak dan datar (straight dan level), sehingga didapat permukaan
yang rata lurus dan tegak tidak bergelombang, dan pengadukan harus dilaksanakan secara
homogeny
d.
Pekerjaan Benangan/Acian dipakai perekat Portland Cement (PC) sesuai tersebut di atas dan
pasir pasang diayak halus, untuk seluruh bagian dengan campuran 1Pc : 4Ps. Dilaksanakan
pada setiap sudut luar dan dalam, sudut-sudut dinding dan beton dan di tempat lainnya sesuai
yang tertera dalam Gambar Rencana. Pelaksanaan segera setelah pekerjaan plesteran selesai
dilaksanakan, dikerjakan oleh tukang yang khusus untuk pekerjaan ini, dengan pedoman tegak
dan datar sedemikian rupa sehingga didapat hasil yang lurus, rata halus, sudut sikunya tajam
e.
Persyaratan Pelaksanaan
a) Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume dengan cara
pembuatannya menggunakan mixer
b) Plesteran biasa adalah campuran 1PC : 4 Psr, adukan plesteran ini untuk menutup semua
permukaan dinding pasangan bangunan, terkecuali yang dinyatakan kedap air
c) Plesteran halus/aci halus adalah campuran semen (PC) dengan air yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini merupakan
pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan
d) Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah adukan plesteran sebagai lapisan
dasar berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul
e) Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksanaan
pemasangan. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu
pencampuran adukan plesteran dengan pemasangan tidak melebihi 20 menit, terutama
untuk plesteran kedap air
f) Kontraktor harus menyediakan pekerja/tukang yang ahli untuk pelaksanaan pekerjaan
plesteran ini khususnya untuk plesteran aci halus
g) Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih dahulu dan
siar siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm. Sedang untuk permukaan beton yang
akan diplester, harus dibersihkan dari sisa sisa bekisting, kemudian di kretek/scratched.
Semua lubang - lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup adukan
plesteran
h) Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi
pipa yang ada di seluruh bagian dinding bangunan
i) Untuk semua bidang dinding yang akan dilapisi dengan cat dipakai plesteran halus (acian)
di atas permukaan plesterannya
j) Untuk bidang dinding pasangan menggunakan bahan/material akhir lain, permukaan
plesterannya harus diberi alur alur garis horisontal untuk memberikan ikatan yang lebih
baik terhadap bahan/material yang akan digunakan tersebut
k) Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang
tidak boleh melebihi 3 mm, untuk setiap area 2 m
l) Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom seperti yang
dinyatakan dan tercantum dalam gambar kerja. Tebal plesteran minimal 1,5 cm
m) Pemeliharaan
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar
tidak berlangsung secara tiba tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari panas matahari
langsung dengan penutup yang mencegah penguapan air secara cepat
Pembasahan tersebut dilakukan selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai
dengan selalu menyiram air sekurang kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh
Selama permukaan plesteran belum dilapisi dengan bahan / material akhir, kontraktor
wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakankerusakan dan pengotoran,
biaya pemeliharaan adalah tanggung jawab kontraktor, dan tidak dapat diajukan
sebagai pekerjaan tambah
21
Pekerjaan Pengecatan
a.
Keterangan Umum
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengecatan bagian-bagian yang ditunjuk dalam gambar
maupun bagian-bagian lain yang memerlukan perlindungan dengan cara pengecatan.
Pada garis besarnya yang termasuk pekerjaan pengecatan adalah
a) Cat dinding dan plafond
b) Cat Kayu
c) Cat besi
Dan pekerjaan pengecatan lainnya sesuai yang ditunjuk dalam Gambar Rencana dengan warna
sesuai persetujuan User. Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan / polituran karena
belum merata, berubah warna atau sebab-sebab lainnya sampai pada saat serah terima untuk
yang kedua kalinya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b.
Pemakaian amplas, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering,
terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek / Konsultan
kecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini
Hasil akhir pengecatan harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi.
Hasil akhir pengecatan harus membentuk bidang cat yang utuh rata tidak ada bintik
bintik atau gelembung udara dan hasilnya harus dijaga terhadap kotoran yang
mungkin melekat. Bila hasil pekerjaan harus diulangi dan diganti, Kontraktor harus
melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finis yang kurang
menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukan oleh Direksi Proyek / Konsultan biaya
untuk hal ini ditanggung oleh kontraktor dan tidak dapat dilakukan sebagai pekerjaan
tambah
Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus di bersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain, bekas bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat, dan dalam kondisi kering
c.
Cat Kayu
a) Dipakai cat kayu kualitas bagus, warna ditentukan kemudian dengan persetujuan owner
dan konsultan pengawas
b) Dilaksanakan pada kusen, daun jendela, lisplafon, lisplank serta di tempat lainnya yang
memerlukan finishing dengan cat kayu
c) Sebelum dicat permukaan kayu yang akan dicat harus betul-betul rata dan dibersihkan
dengan cara menggosok memakai kain yang dibasahi / amplas basah dan setelah kering
didempul sehingga permukaannya menjadi rata dan licin
d) Seluruh pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan dengan baik sampai didapat hasil
yang baik dan warna cat yang merata pelaksanaan pengecatan sesuai ketentuan pabrik
pembuat
d.
Cat Besi
e) Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar beserta
pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar.
f) Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan bebas
debu, oli dan lain-lain.
g) Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan
ujung yang tajam diberi touch up dengan dua lapis U-pox Red lead primer 520-1130
setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan
h) Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplass kembali maka disemprot 1 lapis. Setelah 48
jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103 disemprot 2 lapis.
i) Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembunggelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
5.
Jika terdapat jenis pekerjaan yang belum teruraikan / terlewatkan didalam Rencana Kerja dan
persyaratan ini, maka pekerjaan tersebut akan dibuatkan RKS nya / menyusul, yang sama
mengikatnya dalam kontrak.
6.
Seluruh pekerjaan pemberesan setelah masa konstruksi menjadi tanggung jawab Kontraktor
23
7.
a.
b.
c.
PEKERJAAN PENYERAHAN
Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam kontrak, Gambargambar dan Syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang
terdapat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat
diterima dengan baik oleh Konsultan Pengawas dan Pihak Pemimpin Proyek.
Pada saat pekerjaan akan diserah-terimakan untuk pertama kalinya (Provisional Hand Over PHO), Kontraktor harus menyerahkan :
a) Gambar-gambar yang sebenarnya (As Built Drawings) yang telah disetujui.
b) Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
Bersama-sama dengan Konsultan Pengawas, kontraktor harus meneliti, mencatat dan
menyetujui, bagian-bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan daftar (Check
List) pekerjaan-pekerjaan yang akan diperbaiki dalam masa pemeliharaan.
8.
PEKERJAAN AKHIR
Setelah proyek selesai Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan membersihkan kembali lokasi proyek dari
sisa-sisa material yang tidak terpakai, agak lokasi proyek tampak bersih dan indah. Setelah
dilaksanakan serah terima pekerjaan gedung siap dan dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh
User
9.
a.
b.
LAIN-LAIN
Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh direksi dan kontraktor. Bila diperlukan, akan dibicarakan bersama
konsultan pengawas
Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, kontraktor diwajibkan pula mengadakan
pengurusan-pengurusan antara lain:
a) pengetesan dari PLN dan pengetesan lainnya yang diperlukan
b) Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih, halaman harus ditata
rapi, dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek
c) Selama masa pemeliharaan, kontraktor wajib merawat, mengamankan, dan memperbaiki
segala cacat yang timbul sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan, pekerjaan
benar-benar telah sempurna
d) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada penjelasan yang diperlukan
akan dicantumkan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
24
10. PENUTUP
1.
2.
2015
Mengetahui/Mencatat :
Dibuat Oleh :
Konsultan Perencama
PT. Wyda Arsikona Buana
Mengetahui :
Menyetujui :
Catatan:
1.
Pengesahan Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Kota Administrasi Jakarta Barat hanya sebatas kontrol dan kesesuaian
regulasi perijinann dan pemenuhan terhadap standar dan kaidah teknis perencanaan yang berlaku serta pemenuhan terhadap
kebutuhan fungsi bangunan.
2.
Pengesahan Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Kota Administrasi Jakarta Barat tidak memindahkan tanggung jawab
profesi sebagai konsultan perencana. Tanggung jawab profesi dan resiko sangsi apabila terjadi kegagalan bangunan atau
kegagalan pekerjaan konstruksi tetap melekat pada tenaga ahli dan badan usaha konsultan perencana yang membuat produk
perencanaan.
25
Nama Kegiatan
Kode Rekening
(5.2.3.26.01), (5.2.3.26.01)
Lokasi
Wilayah
Jakarta Barat
Tahun Anggaran
2015
PEKERJAAN :
Perawatan Berat Gedung SDN Kebon Jeruk 15
1.
LATAR BELAKANG
Gambaran umum singkat tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan, permasalahan yang dihadapi
terkait dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Wilayah II
Kota Administrasi Jakarta Barat sebagaimana yang telah dituangkan di dalam perencanaan Koota
Administrasi Jakarta Barat diantaranya adalah akan dilaknsakannya Perawatan Berat Gedung
SDN Kebon Jeruk 15. Berdasarkan Anggaran yang tersedia pada tahun 2015 untuk Perawatan
Berat Gedung SDN Kebon Jeruk 15 akan dilaksanakan pelelangan pekerjaan tersebut melalui
proses Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi secara elektronik yang dapat diikuti oleh semua
penyedia jasa yang memenuhi persyaratan.
2.
2.1 Maksud
Maksud dari pengadaan pekerjaan konstruksi Perawatan Berat Gedung SDN Kebon Jeruk 15 agar
lebih meningkatkan kualitas gedung, menyediakan sarana dan prasarana belajar mengajar yang
lebih representative, terwujudnya standarisasi sarana dan prasarana pendidikan dan meningkatkan
Sumber Daya Alam (SDM).
2.2 Tujuan
Tujuan dari pengadaan pekerjaan konstruksi ini untuk melaksanakan Perawatan Berat Gedung
SDN Kebon Jeruk 15 sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan menggunakan prinsip-prinsip
akuntabel, transparan, efektif dan efisien.
3. TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan pekerjaan konstruksi Perawatan Berat
Gedung SDN Kebon Jeruk 15 agar diperolehnya penigkatan kualitas gedung, menyediakan Sarana
dan Prasarana belajar mengajar yang lebih representative, terwujudnya standarisasi sarana dan
prasarana pendidikan dan meningkatkan Sumber Daya Alam (SDM)..
2
Alamat
Jl. Raya Kembangan No. 2 Gd. B Walikota Administrasi Jakarta Barat Lt. 11
1. KPA
NIP
196007271981031006
Jabatan
NIP
196309201983031004
Jabatan
2. PPK
Jakarta Barat
5.
Sumber dana yang diperlukan untuk pekerjaan ini dibebankan kepada APBD Provinsi DKI
Jakarta Tahun Anggaran 2015, yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan
Kerja Pemerintah Daerah Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Barat
Nomor : 781/ DPA/ 2015 Tanggal 27 April 2015
2.
Total nilai HPS untuk pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 1.887.510.084,- (Satu milyar delapan
ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus sepuluh ribu delapan puluh empat rupiah).
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan Perawatan Berat Gedung SDN Kebon Jeruk 15
ditetapkan selama 60 (Enam puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan ditambah masa
pemeliharaan selama 90 (Sembilan puluh) hari setelah BAST I
penyedia
sesuai dengan detail yang diberikan dalam gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem
Harga Satuan.
b. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara : Termin
Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Termin I sebesar 20% x Nilai Kontrak, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 20%
2) Termin II sebesar 30% x Nilai Kontrak, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 50%
3) Termin III sebesar 25% x Nilai Kontrak, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 75%
4) Termin IV sebesar 25% x Nilai Kontrak, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 100%
5) Termin
merupakan
Jaminan
Pemeliharaan
yang
dikembalikan
setelah
masa
pemeliharaan selesai
Proses pengadaan Kegiatan Perawatan Berat Gedung SDN Kebon Jeruk 15 dilakukan melalui
proses Pelelangan Umum Pascakualifikasi secara elektronik yang dapat diikuti oleh semua
Penyedia Jasa yang memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :
1.
PKP Perusahaan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengurus Perusahaan yang masih berlaku pada saat proses
pelelangan dilaksanakan
j.
Neraca perusahaan per 31 Desember 2014 diatas kop surat perusahaan yang dibubuhi
materai Rp. 6.000, ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan dan dicap perusahaan
k. Surat
3.
Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk
pengalaman subkontrak dibuktikan dengan melampirkan fotocopy kontrak pengalaman yang
dilampiri dengan potongan pajak dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
4.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi Penyedia Barang/ Jasa
yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
5.
Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha mikro, usaha kecil dan
koperasi kecil serta kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non
kecil;
6.
Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, harus memperhitungkan Sisa
Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut :
SKP = KP P
KP = nilai kemampuan paket dengan ketentuan :
a)
Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket
pekerjaan, dan
b)
Untuk Usaha non kecil, nilai kemampuan paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam)
atau 1,2 (satu koma dua) N
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani
Penyedia Barang/Jasa;
8.
9.
Dalam hal proses pelelangan pekerjaan dimaksud, kontraktor wajib menyampaikan Dokumen
Penawaran Teknis yang disampaikan dalam Dokumen Penawaran yang terdiri dari :
1.
2.
Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama
Pekerjaan (PHO) lengkap dengan kurva S, termasuk jadwal penggunaan alat, tenaga kerja
dan bahan;
3.
Nama Alat
Jumlah
1.
Beton Mixer
1 Unit
2.
Bar Bending
1 Unit
3.
Gerobak
1 Buah
4.
Trackel
1 Buah
5.
Truk
1 Unit
6.
Bar cutter
1 Unit
7.
1 Unit
8.
Catatan :
Seluruh
Sesuai kebutuhan
Keterangan
Hasil pemindaian
(Scan) daftar peralatan
yang disampaikan
harus menjelaskan
jenis alat, jumlah
kapasitas, merk, type,
tahun pembuatan,
kondisi, lokasi
sekarang dan status
kepemilikan/sewa
pemindaian (scan) bukti kepemilikan / sewa alat serta foto alat yang
bersangkutan
4.
5.
6.
Spesifikasi teknis
7.
8.
9.
Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan (apabila ada bagian pekerjaan yang akan di
subkontakan)
Kebutuhan Tenaga Ahli, Tenaga Teknis dan Tenaga Pendukung minimal untuk pekerjaan ini yang
harus dipenuhi oleh Penyedia jasa dan disampaikan/dilampirkan dalam dokumen penawaran
beserta kelengkapannya antara lain :
NO.
PERSONIL
Project
Manager
Tenaga Ahli
Sipil
Pelaksana
2
3
Drafter
JUMLAH
(MIN)
PENDIDIKAN
MINIMUM
PENGAL
AMAN
(MIN/TAH
UN)
S1 T. Sipil
S1 T. Sipil
STM
SLTA/STM
SERTIFIKAT
KET.
KEAHLIAN (MIN)
Ahli Muda
Manajemen Proyek
Ahli Muda
Pelaksana Struktur
SKT Pelaksana
Banguna Gedung/
Pek.gedung
Tenaga Ahli
SKT Juru
Gambar/Draft manArsitekur
Tenaga
Administrasi /
keuangan
D3
Logistik proyek
STM/SLTA
Supir
SLTA
Keamanan
SLTA
Tenaga Ahli
Tenaga
Teknis
Teknis
Tenaga
Pendukung
Tenaga
Pendukung
Tenaga
Pendukung
Tenaga
Pendukung
Keterangan :
1.
Untuk Tenaga Ahli dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) Surat Pernyataan Tenaga
Ahli (SPTA), Daftar riwayat hidup dilengkapi dengan surat keterangan/referensi pengalaman
kerja yang bersangkutan, Ijazah, Sertifikat Keahlian (SKA) bukan Surat keterangan proses
perpanjangan SKA, NPWP, KTP yang masih berlaku.
2.
Untuk Tenaga Teknis dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) Daftar riwayat hidup
dilengkapi dengan surat keterangan/referensi pengalaman kerja yang bersangkutan, Ijazah,
Sertifikat/SKT, NPWP, KTP yang masih berlaku.
3.
Untuk Tenaga Pendukung dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) Ijazah dan KTP saja.
11. SURAT DUKUNGAN PRODUSEN DAN BROSUR-BROSUR SERTA PERALATAN
MINIMAL
Dalam proses pelelangan pekerjaan dimaksud dengan mempertimbangkan lingkup dan kapasitas
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta penggunaan bahan/material yang memiliki volume yang
cukup dominan dan peralatan minimal yang dibutuhkan sehingga perlu mendapatkan dukungan
dari pihak-pihak terkait dalam hal penyediaan bahan/material
penyedia jasa dalam hal penyampaian dokumen penawaran harus melampirkan surat dukungan
dari produsen dan brosur-brosur serta peralatan minimal yang dibutuhkan terkait dengan pekerjaan
dimaksud antara lain :
1.
Surat dukungan produsen yang dilampirkan dalam dokumen penawaran antara lain :
a.
b.
c.
3.
b.
c.
d.
e.
Brosur semen
f.
Brosur cat
g.
1. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi pada kegiatan ini sesuai yang tertera pada Rencana
Kerja dan Syarat-syarat Teknis, Gambar perencanaan dan RAB yang ditetapkan.
2. Jenis pekerjaan yang dianalisa yang harus disampaikan/dilampirkan dalam dokumen
penawaran dalam bentuk Analisa Teknis Satuan Pekerjaan dan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan dilengkapi dengan Daftar harga satuan bahan, upah dan alat sesuai dengan
pekerjaan yang dikerjakan
3. Analisa harga satuan harus lengkap dan sesuai form serta memenuhi persyaratan dalam
dokumen pengadaan, analisa yang tidak lengkap sesuai dengan jumlah form analisa yang
diminta, maka dinyatakan gugur dan koefesien tidak boleh ditawar.
4. Untuk harga satuan upah pekerja tidak boleh dibawah Upah Minimum Sektoral Provinsi Tahun
2015 sesuai dengan Peraturan Gubernur
Provinsi
20
tahun 2015
Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan ketetapan waktu
pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang
sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
2.
b.
c.
d.
Tenaga kerja
e.
pekerjaan,
g.
Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan);
h.
i.
j.
k.
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan untuk dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Jakarta,
September 2015
Mengetahui,
NIP. 196007271981031006
NIP. 196309201983031004
NO
:
:
:
:
:
:
:
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
HARGA
TOTAL
SATUAN
HARGA
(Rp)
(Rp)
9.00
m2
Rp
Rp
1.00
buah
Rp
Rp
3.00
set
Rp
Rp
6.52
m'
Rp
Rp
199.51
m2
Rp
Rp
1.00
set
Rp
Rp
120.00
unit
Rp
Rp
5 Membersihkan lapangan
6 Listrik kerja
7 Alat bantu perancah / scaffolding
B. Pekerjaan Plafond Lantai 2
1 Pembongkaran Plafond (Bongkaran Tidak Dipakai Kembali)
1,053.10
m2
Rp
Rp
1,053.10
m2
Rp
Rp
1,053.10
m2
Rp
Rp
18.43
m3
Rp
Rp
800.55
m2
Rp
Rp
800.55
m2
Rp
Rp
20.01
m3
Rp
Rp
774.81
m2
Rp
Rp
774.81
m2
Rp
Rp
62.00
m'
Rp
Rp
19.37
m3
Rp
Rp
38.12
m2
Rp
Rp
32.44
m2
Rp
Rp
56.80
m'
Rp
Rp
0.95
m3
Rp
Rp
123.93
m2
Rp
Rp
34.51
m2
Rp
Rp
154.55
m2
Rp
Rp
154.55
m2
Rp
Rp
30.91
m2
Rp
Rp
41.95
m'
Rp
Rp
34.00
m'
Rp
Rp
21.30
m'
Rp
Rp
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
HARGA
TOTAL
SATUAN
HARGA
(Rp)
(Rp)
11.00
bh
Rp
Rp
13.00
bh
Rp
Rp
7.00
bh
Rp
Rp
3.54
m3
Rp
Rp
123.93
m2
Rp
Rp
154.55
m2
Rp
Rp
154.55
m2
Rp
Rp
30.91
m2
Rp
Rp
41.95
m'
Rp
Rp
34.00
m'
Rp
Rp
21.30
m'
Rp
Rp
11.00
bh
Rp
Rp
13.00
bh
Rp
Rp
7.00
bh
Rp
Rp
3.54
m3
Rp
Rp
66.00
ttk
Rp
Rp
15.00
ttk
Rp
Rp
49.00
bh
Rp
Rp
4 Lampu Pijar
17.00
bh
Rp
Rp
8.00
bh
Rp
Rp
14.00
bh
Rp
Rp
15.00
bh
Rp
Rp
15.79
m3
Rp
Rp
0.56
m3
Rp
Rp
64.14
kg
Rp
Rp
4 Betonan ring balk atas kusen, beton mutu f'c=14,5 Mpa (K-175)
Slump ( 12 2 ) cm, w/c=0,66
0.32
m3
Rp
Rp
4.24
m2
Rp
Rp
9.00
unit
263.44
kg
Rp
Rp
44.31
kg
Rp
Rp
307.75
kg
Rp
Rp
1,692.00
cm
Rp
Rp
24.47
m2
Rp
Rp
9.00
bh
Rp
Rp
54.00
bh
Rp
Rp
51.88
m2
Rp
Rp
51.88
m2
Rp
Rp
29.26
m2
Rp
Rp
29.26
m2
Rp
Rp
45.27
m'
Rp
Rp
9.65
m2
Rp
Rp
36.00
bh
Rp
Rp
18.00
bh
Rp
Rp
18.00
bh
Rp
Rp
5.00
unit
38.70
m'
Rp
Rp
- Pekerjaan perakitan
- Pekerjaan Pengelasan dengan Las Listrik
- Pekerjaan Pasang Pintu Panil Kayu Kelas I
- Pemasangan Kunci Tanam Biasa
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
HARGA
TOTAL
SATUAN
HARGA
(Rp)
(Rp)
8.28
m2
Rp
Rp
5.00
bh
Rp
Rp
15.00
bh
Rp
Rp
17.42
m2
Rp
Rp
17.42
m2
Rp
Rp
3.36
m2
Rp
Rp
10.00
bh
Rp
Rp
5.00
bh
Rp
Rp
5.00
bh
Rp
Rp
2.00
unit
15.08
m'
Rp
Rp
2.90
m2
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
6.00
bh
Rp
Rp
6.13
m2
Rp
Rp
6.13
m2
Rp
Rp
1.18
m2
Rp
Rp
4.00
bh
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
7.00
unit
34.30
m'
Rp
Rp
8.69
m2
Rp
Rp
7.00
bh
Rp
Rp
21.00
bh
Rp
Rp
18.51
m2
Rp
Rp
18.51
m2
Rp
Rp
7.00
unit
m'
Rp
Rp
27.85
m2
Rp
Rp
112.00
bh
Rp
Rp
56.00
bh
Rp
Rp
56.00
bh
Rp
Rp
2.00
unit
140.98
21.60
m'
Rp
Rp
4.49
m2
Rp
Rp
16.00
bh
Rp
Rp
8.00
bh
Rp
Rp
8.00
bh
Rp
Rp
1.00
unit
3.69
m'
Rp
Rp
0.71
m2
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
1.00
bh
Rp
Rp
1.00
bh
Rp
Rp
30.03
m2
Rp
Rp
14 Pekerjaan acian
40.04
m2
Rp
Rp
16.35
m3
Rp
Rp
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
HARGA
TOTAL
SATUAN
HARGA
(Rp)
(Rp)
38.74
m3
Rp
Rp
2.13
m3
Rp
Rp
124.54
kg
Rp
Rp
0.66
m3
Rp
Rp
10.09
m2
Rp
Rp
22.26
kg
Rp
Rp
0.14
m3
Rp
Rp
2.59
m2
Rp
Rp
9.00
unit
263.44
kg
Rp
Rp
44.31
kg
Rp
Rp
307.75
kg
Rp
Rp
1,692.00
cm
Rp
Rp
24.47
m2
Rp
Rp
9.00
bh
Rp
Rp
54.00
bh
Rp
Rp
51.88
m2
Rp
Rp
51.88
m2
Rp
Rp
29.26
m2
Rp
Rp
29.26
m2
Rp
Rp
45.27
m'
Rp
Rp
9.65
m2
Rp
Rp
36.00
bh
Rp
Rp
18.00
bh
Rp
Rp
18.00
bh
Rp
Rp
4.00
unit
30.96
m'
Rp
Rp
6.62
m2
Rp
Rp
4.00
bh
Rp
Rp
12.00
bh
Rp
Rp
13.94
m2
Rp
Rp
13.94
m2
Rp
Rp
2.69
m2
Rp
Rp
8.00
bh
Rp
Rp
4.00
bh
Rp
Rp
4.00
bh
Rp
Rp
2.00
unit
10.20
m'
Rp
Rp
3.31
m2
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
6.00
bh
Rp
Rp
6.97
m2
Rp
Rp
6.97
m2
Rp
Rp
2.00
unit
15.08
m'
Rp
Rp
2.90
m2
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
6.00
bh
Rp
Rp
6.13
m2
Rp
Rp
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
HARGA
TOTAL
SATUAN
HARGA
(Rp)
(Rp)
6.13
m2
Rp
Rp
1.18
m2
Rp
Rp
4.00
bh
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
7.00
unit
34.30
8.69
m'
m2
Rp
Rp
Rp
Rp
7.00
bh
Rp
Rp
21.00
bh
Rp
Rp
18.51
m2
Rp
Rp
18.51
m2
Rp
Rp
30.00
unit
m'
Rp
Rp
119.37
m2
Rp
Rp
480.00
bh
Rp
Rp
240.00
bh
Rp
Rp
240.00
bh
Rp
Rp
604.20
12.00
unit
129.60
m'
Rp
Rp
26.91
m2
Rp
Rp
96.00
bh
Rp
Rp
48.00
bh
Rp
Rp
48.00
bh
Rp
Rp
1.00
unit
3.69
m'
Rp
Rp
0.71
m2
Rp
Rp
2.00
bh
Rp
Rp
1.00
bh
Rp
Rp
1.00
bh
Rp
Rp
19.80
m2
Rp
Rp
41.76
m2
Rp
Rp
92.17
m2
Rp
Rp
20 Pekerjaan acian
92.17
m2
Rp
Rp
40.87
m3
Rp
Rp
433.93
m2
Rp
Rp
506.60
m2
Rp
Rp
526.84
m2
Rp
Rp
553.83
m2
Rp
Rp
347.60
m2
Rp
Rp
393.91
m2
Rp
Rp
358.13
m2
Rp
Rp
NO
URAIAN PEKERJAAN
II
VOLUME
739.72
m2
Rp
HARGA
TOTAL
SATUAN
HARGA
(Rp)
(Rp)
-
Rp
Rp
PPN 10 %
Rp
JUMLAH I
Rp
Rp
Rp
PPN 10 %
Rp
JUMLAH II
Rp
JUMLAH TOTAL ( I + II )
Rp
10.01
m2
Rp
REKAPITULASI
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( R A B )
Nama Program
Kegiatan
Uraian Kegiatan
: Pelaksanaan Teknis
: (5.2.3.26.09) (5.2.3.26.01)
Kode Rekening
Lokasi Kegiatan
: 1.01.06.020
: Jl. Anggrek RT. 007/07 Kebon jeruk Jakarta Barat
Tahun Anggaran
: 2015
Nomor Kegiatan
JUMLAH HARGA
NO
LINGKUP PEKERJAAN
PEKERJAAN
(Rp)
II
Rp
Rp
Rp
(A) JUMLAH HARGA PEKERJAAN ..
Rp
(B) DIBULATKAN .
TERBILANG :
...........................................................................................................................................................
Jakarta,
September 2015
Kontraktor Pelaksana
PT/CV. ............................
Kegiatan
Uraian Kegiatan
: Pelaksanaan Teknis
Kode Rekening
: (5.2.3.26.09) (5.2.3.26.01)
Nomor Kegiatan
: 1.01.06.020
Lokasi Kegiatan
Tahun Anggaran
: 2015
1 Nama Komponen :
Satuan :
Harga :
Kategori
Bahan:
Tenaga:
Nama
Satuan
Hollow 40.40.0,35mm
galvalum
Accesorries perkuatan 100%
x rangka
Mandor
Kepala Tukang Besi
Tukang Besi
Pekerja/Buruh Tak Terampil
Volume/Koef
Harga
Total
Batang
1.0000
Rp
- Rp
Set
1.0000 Rp
- Rp
O.H
O.H
O.H
O.H
0.0180
0.0350
0.3500
0.3500
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah Total
2 Nama Komponen :
Satuan :
Harga :
Kategori
Bahan:
Tenaga:
Nama
Satuan
Plafond PVC
Skrup
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pekerja/Buruh Tak Terampil
Lembar
bh
O.H
O.H
O.H
O.H
Volume/Koef
2.8571
2.0000
0.0050
0.0050
0.0500
0.1000
Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Total
Jumlah Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3 Nama Komponen : 1 M2 Pekerjaan Pengecatan Bidang Kayu Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, Dan 2 Lapis Cat
Penutup)
Satuan :
Harga :
Kategori
Bahan:
Tenaga:
M2
Rp
Nama
Satuan
Kg
Kg
Kg
Kg
Kaleng
Lembar
Bh
O.H
O.H
O.H
O.H
Volume/Koef
0,1700
0.2600
0,1500
0,0300
0,0400
0,2000
0,0100
0,0030
0,0060
0,0090
0,0700
Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Total
-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah Total
Rp
4 Nama Komponen : 1 M2 Pekerjaan Pengecatan Tembok Lama 1 Lapis Plamur, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat
Penutup Interior
Satuan :
Harga :
M2
Rp
Kategori
Bahan:
Tenaga:
Nama
Satuan
Cat Tembok
Cat Tembok Dasar
Mandor
Kepala Tukang Cat
Tukang Cat
Pekerja/Buruh Tak Terampil
Kaleng
Kg
O.H
O.H
O.H
O.H
Volume/Koef
0,0360
0,1200
0,0030
0,0042
0,0420
0,0280
Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Total
-
Jumlah Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5 Nama Komponen : 1 M2 Pekerjaan Pengecatan Tembok Baru 1 Lapis Plamur, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat Penutup
Exterior dan Interior
Satuan :
Harga :
Kategori
Bahan:
Tenaga:
Jumlah Total
M2
Rp
Nama
Satuan
Kaleng
Kg
Kg
O.H
O.H
O.H
O.H
Volume/Koef
0,0520
0,1000
0,1000
0,0030
0,0063
0,0630
0,0200
Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Total
-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp