GAGAL GINJAL
12.
Nama
NOVILIA RINI W.
NATANAEL FEBRIANTO
NOVIA ADESI
PUTU INDAH LINDIA D.R
RAGIL MUHAMMAD A.
RIZKY NILAM SARI
ANNISA HAYATI
AJUNG SATRIADI
VERONICA OLGA PASCA S.
SANG MADE AGUS WIRA N.Y
LUHDITA BANTERANG
DIAN NATALIA MARAMIS
NPM
10700252
10700254
10700256
10700258
10700260
10700262
10700264
10700266
10700268
10700270
10700272
10700274
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
1
BAB I
SKENARIO.........................................................................................................3
BAB II
KATA KUNCI.....................................................................................................4
BAB III
PROBLEM..........................................................................................................5
BAB IV
PEMBAHASAN..................................................................................................6
A. Bahasan..................................................................................................................6
B. Anatomi /Histologi /Fisiologi /Patofisiologi /Patomekanisme............................12
C. Jenis jenis Penyakit yang Berhubungan...........................................................31
D. Pemeriksaan ........................................................................................................46
BAB V HIPOTESIS AWAL ( Differential Diagnosis )......................................................49
BAB VI ANALISIS DARI DIFFFERENTIAL DIAGNOSIS............................................50
BAB VII HIPOTESIS AKHIR (Diagnosis).........................................................................56
BAB VIII MEKANISME DIAGNOSIS..............................................................................57
BAB IX STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH....................................................58
BAB X PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI.....................................................................64
A. Cara Penyampain Prognosis Kepada Pasien / Keluarga Pasien..........................64
B. Tanda Untuk Merujuk Pasien..............................................................................64
C. Peran Pasien / Keluarga Untuk Penyembuhan....................................................64
D. Pencegahan Penyakit...........................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................66
BAB I
SKENARIO
2
Tuan Subur, 55 tahun, datang berobat ke tempat dr. Maxi. Tuan Tubur mengeluh
sering sakit kepala selama dua minggu ini. Tuan Subur juga mengeluh sesak nafas yang
semakin memberat akhir-akhir ini.
Apa saja yang bisa menyebabkan sesak nafas? Apa yang mendasari keluhan sakit
kepala? Tentukan gejala-gejala lainnya yang bisa menyertai keluhan sakit kepala. Ubtuk bisa
menentukan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang mendasari penyakit Tuan Subur!
BAB II
KATA KUNCI
2.1
Sesak nafas
2.2
Sakit Kepala
BAB III
PROBLEM
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Batasan
4.1.1
Sesak Nafas
4.1.1.1 Definisi Sesak Napas (Dyspnea)
Sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika
melakukan aktivitas fisik. Sesak napas merupakan gejala dari beberapa
penyakit dan dapat bersifat akut atau kronis. Sesak napas dikenal juga
dengan istilah Shortness Of Breath.
Sesak napas atau dyspnea yang pada umumnya muncul secara
mendadak, merupakan gejala penyakit yang membutuhkan perhatian
dokter. Sesak napas dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti
asma, penggumpalan darah pada paru-paru sampai pneumonia. Sesak
napas juga dapat disebabkan karena kehamilan.Dalam bentuk
kronisnya, sesak napas merupakan suatu gejala penyakit-penyakit
seperti asma, emfisema, beberapa penyakit paru-paru lain.
4.1.1.2 Deskripsi Sesak napas (Dyspnea)
Kejadian sesak nafas tergantung dari tingkat keparahan dan sebabnya.
Perasaan itu sendiri merupakan hasil dari kombinasi impuls
(rangsangan) ke otak dari saraf yang berakhir di paru-paru, tulang iga,
otot dada, atau diafragma, ditambah dengan persepsi dan interpretasi
pasien.
Pada
beberapa
kasus,
sesak
napas
diperhebat
karena
pernapasan
terutama
jika
penyakit
tadi
mengenai
4.1.2
Sakit Kepala
4.1.2.1 Definisi Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering
terjadi.Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang
lainnya hamper tidak pernah mengalami sakit kepala.Sebagian besar
sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala
tanpa penyebab yang jelas.Sakit kepala banyak yang berhubungan
dengan kelainan di mata, hidung, tenggorokan, gigi dan telinga.
4.1.2.2 Gejala
10
11
5. Traction
Biasanya disebabkan oleh lesi yang menekan struktur dan
pembuluh darah di kepala. Tumor metastatik (tumor maligna yang
menyebar ke bagian tubuh lain), abses, atau hematoma
(pembengkakan lokal yang terisi darah), bisa menyebabkan sakit
kepala jenis ini. Rasa sakitnya akan lebih parah pada pagi hari, dan
menjadi lebih parah saat pengidapnya batuk, dan buang air kecil.
4.2
membantu
berbagai
fungsi
sensor
seperti
penglihatan,
kognisi
manusia.
Pengetahuan
mengenai
otak
13
mid-diencephalic territory
15
epitalamus
pretektum
3. Otak Tengah
Otak tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak
yang mempunyai struktur:
-
crus cerebri
substantia nigra
4. Otak belakang
16
5. Otak Kecil
Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar
otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital
serebrum.Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya
berlekuk-lekuk.
Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi
tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara
sadar.Jika
terjadi
cedera
pada
otak
kecil,
dapat
4.2.2
merupakan
organ
tubuh
yang
paling
berperan
di
dalam
ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium letaknya berada di bagian atas
jantung sedangkan ventrikel berada di bagian bawah jantung.
Atrium kiri berfungsi sebagai tempat penerima darah segar dari paruparu. Sedangkan atrium kanan berfungsi sebagai tempat penerima darah tidak
segar dari seluruh tubuh. Adapun ventrikel kiri merupakan tempat yang
pemompa darah ke seleuruh tubuh dan ventrikel kanan merupakan tempat
yang memompa darah ke paru-paru.Ada perbedaan struktur antara atrium dan
ventrikel. Di sini, ventrikel ototnya lebih tebal dan kuat. Hal ini tentu saja
untuk mengakomodasi ventrikel untuk tidak mudah rusak saat memompa
darah.Di antara ruang jantung terdapat lubang yang dihalangi oleh katup.
Katup ini merupakan lapisan fibrosa.
Katup antara atrium dan ventrikel (kanan ataupun kiri) disebut sebagai
katup atrioventrikular kiri, atau katup trikuspidalis. Adapun katup antara
ventrikel dan arteri besar disebut sebagai katup semilunaris.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil,
auricula. Bagian atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh
karena tersusun atas berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang
berjalan melalui crista terminalis ke auricula dextra. Pada atrium dextrum
bermuara vena cava superior et inferior, sinus coronarius, dan vena cordis
minimae. Ostium atrioventriculare dextrum terletak anterior terhadap muara
vena cava inferior dan dilindungi valva tricuspidalis. Pada atrium dextrum juga
terdapat septum interatriale yang memisahkan kedua atrium. Pada septum
inilah terdapat fossa ovalis yang merupakan obliterasi dari foramen ovale saat
masih janin. (Snell, 2006)
Ventriculus dexter berhubungan dengan atrium dextrum melalui ostium
atrioventriculare dextrum dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium
trunci pulmonalis. Sewaktu mendekati trunci pulmonalis rongga berubah
seperti corong yang dinamakan infundibulum. Dinding ventrikel dexter jauh
lebih tebal dibangding atrium karena ada trabecula carnae. Trabecula ini terdiri
atas tiga jenis: mm. papillares, trabecula septomarginalis (berisi bundle hiss),
19
dan rigi yang menonjol. Mm. papillares dengan valva tricupidalis dihubungkan
oleh tali fibrosa yang disebut chorda tendinea. (Snell, 2006)
Atrium sinistrum memiliki dinding yang paling tipis diantara seluruh
jantung. Empat vena pulmonales, dua dari masing-masing paru bermuara pada
dinding posterior dan tidak memiliki katup. Ostium atrioventricularis sinistrum
dilindungi oleh valva mitralis. (Snell, 2006)
Ventriculus sinister berhubungan dengan atrium sinistrum melalui
ostium atrio-ventricularis yang dilindungi valva mitralis dan aorta melalui
ostium aortae yang dilindungi valva semilunaris aorta. Dindingnya paling tebal
diantara seluruh jantung. Terdapat trabecula carnae yang berkembang dengan
baik, dua buah mm. papillares yang besar, tapi tidak terdapat trabecula
septomarginalis. (Snell, 2006)
Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya atau dialirkannya darah dari
dan ke jantung dan ke seluruh tubuh. Bentuk pembuluh darah adalah tabung.
Pembuluh darah terdiri atas vena dan arteri.
Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari seluruh
tubuh kembali ke jantung. Adapun arteri adalah pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Selain arteri dan vena, di dalam tubuh juga terdapat pembuluh darah
halus yang disebut sebagai pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah ini
menghubungkan dari jaringan tubuh yang satu ke jaringan tubuh yang lain.
Aorta merupakan sebutan bagi arteri terbesar yang ada di dalam tubuh
kita. Ventrikel kiri memompa darah ke aorta dan kemudian membawanya ke
seluruh tubuh melalui arteri yang lebih kecil.
Sistem Kardiovaskuler
20
21
paru-paru
Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan
serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
Faring
-
Laring
-
23
Trakea
-
bronkus)
Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan
bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
Bronkiolus
-
Bronkiolus Terminalis
- Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis
(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
Bronkiolus respiratori
24
Alveoli
-
dan
mencegah
alveolar
agar
tidak
kolaps)
25
dada,
dan
(2)
depresi
dan
elevasi
costae
untuk
elastis
Terbagi mejadi 2 :
Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura
yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak
selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan
paru-paru
Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal
ini untuk mencegah kolap paru-paru.
4.2.4
hati dan limpa.Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal
(juga disebut kelenjar suprarenal).Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra
T12 hingga L3.
Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7
cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa.
Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih
beratnya antara 120-150 gram.Bentuknya seperti biji kacang, dengan
lekukan yang menghadap ke dalam. Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan
kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal
laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal kanan biasanya
terletak sedikit ke bawah dibandingkan ginjal kiri untuk memberi tempat
lobus hepatis dexter yang besar. Ginjal dipertahankan dalam posisi
tersebut oleh bantalan lemak yang tebal.Kedua ginjal dibungkus oleh dua
lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu
meredam guncangan.
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula
fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna coklat gelap,
dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna coklat lebih terang
dibandingkan cortex.Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut
pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis
renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal.
Terbagi menjadi dua atau tiga kaliks renalis majores yang masing-masing
akan bercabang menjadi dua atau tiga kaliks renalis minores.
Medulla terbagi menjadi bagian segitiga yang disebut piramid. Piramidpiramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmensegmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap
piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari kesatuan
bagian terminal dari banyak duktus pengumpul
27
2. Mikroskopis
Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta
buah pada tiap ginjal. Nefron adalah unit fungsional ginjal.Setiap nefron
terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus
proksimal,
lengkung
henle
dan
tubulus
kontortus
distal,
yang
menggunakan
mekanisme
pertukaran
lawan
arus
dan
3. Vaskularisasi ginjal
Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi
vertebra lumbalis II.Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena
kavainferior yang terletak disebelah kanan garis tengah.Saat arteri renalis
masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri interlobaris
yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata
kemudian membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam
korteks.Arteri interlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen
pada glomerulus (Price, 1995).
28
dialirkan
kedalam
jalinan
vena
selanjutnya
menuju vena
5. Fisiologi Ginjal
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak
(sangat
vaskuler)
tugasnya
memang
pada
dasarnya
adalah
Filtrasi glomerular
Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma pada glomerulus,
seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara relatif bersifat
impermiabel terhadap protein plasma yang besar dan cukup permabel
30
terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam
amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal (RBF = Renal
Blood Flow) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1200
ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125 ml/menit
dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenal dengan
laju filtrasi glomerulus (GFR = Glomerular Filtration Rate). Gerakan
masuk ke kapsula bowmans disebut filtrat. Tekanan filtrasi berasal
dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus dan
kapsula bowmans, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler
glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh
tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowmans serta tekanan
osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi
oleh tekanan-tekanan koloid diatas namun juga oleh permeabilitas
dinding kapiler.
-
Reabsorpsi
Zat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non
elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah
reabsorpsi selektif zat-zat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah
difiltrasi.
Sekresi
Sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran
darah melalui tubulus kedalam filtrat.Banyak substansi yang disekresi
tidak
terjadi
secara
alamiah
dalam
tubuh
(misalnya
urat
dan
kalium
serta
ion-ion
hidrogen.
Pada tubulus distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga
telibat dalam sekresi hidrogen dan ion-ion kalium tubular.Dalam
hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium keluar dari cairan
tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion kalium kedalam cairan
tubular perjalanannya kembali jadi, untuk setiap ion natrium yang
diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya.
31
(CES)
dari
ion-ion
ini
(hidrogen
dan
Hipertensi
Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah
sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg).
Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam
pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada
saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi
mengempis kosong).
Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi
tidaklah jelas, sehingga klasifikasi Hipertensi dibuat berdasarkan tingkat
tingginya tekanan darah yang mengakibatkan peningkatan resiko penyakit
jantung dan pembuluh darah.
Menurut WHO, di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan
darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg,
sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di
antara nilai tsb disebut sebagai normal-tinggi. (batasan tersebut diperuntukkan
bagi individu dewasa diatas 18 tahun).
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2
yaitu :
1. Hipertensi esensial atau primer
32
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui.Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan
hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong
Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui,
antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain
lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah
hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak
ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah
di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
-
mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan
darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
33
Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan.Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
34
banyak
dari
yang
diperlukan
oleh
tubuh.
Penyebab
terjadinya
35
36
Beberapa
penyakit
HipotiroidismeSindroma
bisa
menyebabkan
CushingSindroma
obesitas,
diantaranya:
Prader-WilliBeberapa
37
Asma
Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang
dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas.Penyempitan terjadi
pada pembuluh tenggorokan.Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit
ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat
menurun kepada anak atau cucunya.
Alergi terhadap sesuatu seperti debu, perubahan suhu, kelembaban,
gerak badan yang berlebihan atau ketegangan emosi dapat meyebabkan alergi
sehingga
selaput
yang
melapisi
pembuluh
akan
membengkak
dan
penurunan
fungsi
ginjal
yang
bersifat
menahun,
39
4.3.4.2 Etiologi
Menurut Mansjoer (2001) etiologi dari gagal ginjal kronik adalah
glomerulonefritik, nefropati analgesik, nefropati refluks, ginjal
polikistik, nefropati, diabetik, penyebab lain seperti hipertensi,
obstruksi, gout, dan tidak diketahui.
4.3.4.3 Patofisiologi
Pada gagal ginjal kronik fungsi renal menurun, produk akhir
metabolisme protein yang normalnya diekskresikan ke dalam urin
tertimbun dalam darah.Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem
tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah, maka gejala akan
semakin berat.
Penurunan jumlah glomeruli yang normal menyebabkan
penurunan klirens substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh
ginjal.
Dengan
menurunnya
glomerulo
filtrat
rate
(GFR)
kelenjar
paratiroid.
Laju
penurunan
fungsi
ginjal
dan
Gagal Jantung
4.3.5.1 Pengertian
Penyakit Gagal Jantung yang dalam istilah medisnya disebut dengan
"Heart Failure atau Cardiac Failure", merupakan suatu keadaan darurat
medis dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung seseorang
setiap menitnya {curah jantung (cardiac output)} tidak mampu
memenuhi kebutuhan normal metabolisme tubuh.
41
kekurangan
oksigen
yand
dibawa
dalam
darah
itu
4.3.5.2 Epidemiologi
Gagal jantung adalah merupakan suatu sindrom, bukan diagnosa
penyakit. Sindrom gagal jantung kongestif (Chronic Heart Failure/
CHF) juga mempunyai prevalensi yang cukup tinggi pada lansia
dengan prognosis yang buruk. Prevalensi CHF adalah tergantung
umur/age-dependent. Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada
usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 84 tahun.
Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, akan
didapati prevalensi dari CHF yang meningkat juga.
Hal ini
42
Keempat faktor ini pada usia lanjut akan mengubah struktur, fungsi,
fisiologi bersama-sama menurunkan cadangan kardiovaskular dan
meningkatkan terjadinya gagal jantung pada usia lanjut.
Penyebab yang sering adalah menurunnya kontraktilitas
miokard akibat Penyakit Jantung Koroner, Kardiomiopati, beban kerja
jantung yang meningkat seperti pada penyakit stenosis aorta atau
hipertensi, kelainan katup seperti regurfitasi mitral.
43
Penyebab
Frekuensi relatif
45%
diketahui
Penyakit Jantung Iskemik
40%
Kelainan katup
9%
Hipertensi
6%
Sumber : Cardiology and Respiratory Medicine 2001
Selain itu ada pula faktor presipitasi lain yang dapat memicu terjadinya
gagal jantung, yaitu :
-
4.3.6
Edema Paru
Edema paru terjadi oleh karena adanya aliran cairan dari darah ke
ruang intersisial paru yang selanjutnya ke alveoli paru, melebihi aliran cairan
kembali ke darah atau melalui saluran limfatik.
Edema paru dibedakan oleh karena sebab Kardiogenik dan
NonKardiogenik. Hal ini penting diketahui oleh karena pengobatannya sangat
berbeda. Edema Paru Kardiogenik disebabkan oleh adanya Payah Jantung Kiri
apapun sebabnya. Edema Paru Kardiogenik yang akut disebabkan oleh adanya
Payah Jantung Kiri Akut. Tetapi dengan adanya faktor presipitasi, dapat
44
terjadi pula pada penderita Payah Jantung Kiri Khronik.Edema paru adalah
akumulasi cairan di paru-paru secara tiba-tiba akibat peningkatan tekanan
intravaskular.
Gejala yang paling umum dari pulmonary edema adalah sesak napas.
Ini mungkin adalah penimbulan yang berangsur-angsur jika prosesnya
berkembang secara perlahan, atau ia dapat mempunyai penimbulan yang tibatiba pada kasus dari pulmonary edema akut. Gejala-gejala umum lain mungkin
termasuk mudah lelah, lebih cepat mengembangkan sesak napas daripada
normal dengan aktivitas yang biasa (dyspnea on exertion), napas yang cepat
(tachypnea), kepeningan, atau kelemahan.
4.3.7
Anemia
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah.Anemia biasanya sudah dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah
lengkap di laboratorium, yaitu pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah
lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin khusus.
Penyebab anemia yang paling sering ditemukan:
-
Perempuan
juga
rentan
mengalami
kekurangan
zat
Perdarahan
Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh
akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan
dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang
menyebabkan perlukaan pada dinding lambung.
45
Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia.
Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang
terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh
akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan namasickle cell
anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana
produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal
dengan nama thalasemia.
4.4
Pemeriksaan
4.4.1
Anamnesa
4.4.1.1 Identitas Pasien
46
Nama
: Tuan Subur
Umur
: 55 tahun
Alamat
: Salesman kain
Pemeriksaan Fisik
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan
: 80 kg
47
Nadi
110 x /menit
Respiratory Rate
30 x / menit
Suhu
37,60 C
4.4.2.4 Inspeksi
- Kepala-leher
berbau ureum.
: retraksi ICS (+)/(+)
TH
4.4.2.5 Auskultasi
- Cor
ttb
4.4.2.6 Extrimitas
-
4.4.3
Pemeriksaan Penunjang
-
Thorax foto
BAB V
HIPOTESIS AWAL
(DIFFERENTIAL DIAGNOSIS)
1. Gagal Ginjal Kronis
49
2. Gagal Jantung
3. Hepatomegali
BAB VI
ANALISIS DARI DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
6.1
6.1.1
Gejala Klinis
Menurut Suhardjono (2001), manifestasi klinik yang muncul pada pasien
dengan gagal ginjal kronik yaitu:
1. Gangguan pada sistem gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan vomitus yang berhubungan dengan gangguan
liur.
-
Cegukan (hiccup)
2. Kulit
Kulit berwarna pucat akibat anemia. Gatal dengan ekskoriasi
3. Sistem Hematologi
-
Anemia
Ensefalopati metabolic
Lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor, asteriksis,
mioklonus, kejang.
Miopati
Kelemahan dan hipotrofi otot-otot terutama otot-otot ekstremitas
proksimal.
5. Sistem kardiovaskuler
-
Hipertensi
6. Sistem endokrin
-
6.1.2
Asidosis metabolik.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai pasien yang tampak pucat, lemah,
hipertensi. Keadaan tersebut dapat berlangsung menahun, dan perburukan
terus berlangsung secara tersembunyi, dimana gejala akan bermunculan
setelah pasien memasuki stadium gagal ginjal terminal.
6.1.3
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Suhardjono (2001), pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada
pasien gagal ginjal kronik yaitu:
1.
Pemeriksaan laboratorium
Untuk menentukan ada tidaknya kegawatan, menentukan derajat GGK,
menentukan gangguan sistem, dan membantu menetapkan etiologi. Blood
ureum
nitrogen
(BUN)/kreatinin
meningkat,
kalium
meningkat,
3.
Ultrasonografi (USG)
Untuk mencari adanya faktor yang reversibel seperti obstruksi oleh
karena batu atau massa tumor, dan untuk menilai apakah proses sudah
lanjut.
53
4.
5.
6.
7.
8.
6.2
Gagal Jantung
6.2.1
Gejala Klinis
Untuk menentukan diagnosa dari CHF pada lansia cukup sulit. Gejala yang
ada tidaklah khas. Gejala-gejala seperti sesak nafas saat beraktivitas atau
cepat lelah seringkali dianggap sebagai salah satu akibat proses menua atau
dianggap sebagai akibat dari penyakit penyerta lainnya seperti penyakit paru,
kelainan fungsi tiroid, anemia, depresi, dll.
Pada usia lanjut, seringkali disfungsi diastolik diperberat oleh PJK.
Iskemia miokard dapat menyebabkan kenaikan tekanan pengisian ke dalam
54
ventrikel kiri dan juga tekanan vena pulmonalis yang meningkat, sehingga
mudah terjadi udem paru dan keluhan sesak nafas.
Gejala yang sering ditemukan adalah sesak nafas, orthopnea,
paroksismal nokturnal dispnea, edema perifer, fatique, penurunan kemampuan
beraktivitas serta batuk dengan sputum jernih. Sering juga didapatkan
kelemahan fisik, anorexia, jatuh dan konfusi.
6.2.2
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik, adanya denyut nadi yang lemah dan cepat, tekanan darah
menurun, bunyi jantung abnormal, pembesaran jantung, pembengkakan vena
leher, cairan di dalam paru-paru, pembesaran hati, penambahan berat badan
yang cepat, pembengkakan perut atau tungkai.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nilai JVP (Jugularis Venous
Pressure) meninggi. Sering juga terdapat bunyi jantung III, pitting udem,
fibrilasi atrial, bising sistolik akibat regurgitasi mitral serta ronkhi paru.
CHF menurut New York Heart Assosiation dibagi menjadi :
6.2.3
Pemeriksaan Penunjang
-
6.3
Hepatomegali
6.3.1
Gejala Fisik
Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala.Tetapi jika
pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut
terasa penuh.Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila
diraba.
6.3.2
Pemeriksaan Fisik
Ukuran hati bisa diraba/dirasakan melalui dinding perut selama pemeriksaan
fisik. Jika hati teraba lembut, biasanya disebabkan oleh hepatitis akut, infiltrasi
lemak, sumbatan oleh darah atau penyumbatan awal dari saluran empedu. Hati
akan teraba keras dan bentuknya tidak teratur, jika penyebabnya adalah sirosis.
Benjolan yang nyata biasanya diduga suatu kanker.
6.3.3
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu menentukan
penyebab membesarnya hati adalah:
-
Rontgen perut
CT scan perut
56
BAB VII
HIPOTESIS AKHIR (DIAGNOSIS)
57
BAB VIII
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah
180 / 100
mmHg
MEKANISME
Nadi
110 x /menit
Respiratory Rate :
30 x / menit
Suhu
37,60 C
DIAGNOSIS
Inspeksi
Kepala-leher : anemia (+), cyanosis (-), ikterus (-), dypsnue (+),
JVP , p.kgb (-)/(-), nafas berbau ureum.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan urin lengkap
Pemeriksaan faal ginjal
Thorax foto
58
Diagnosa
Identitas Pasien
Nama
: Tuan Subur
Umur
: 55 tahun
Alamat
tinggi (betablok).
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Salesman kain
Keluhan Utama
Sering sakit kepala selama dua minggu ini dan mengeluh sesak
nafas yang semakin memberat akhir-akhir ini.
Riwayat Penyakit Sekarang
berolahraga
dan
saat
tidur
Selama dua minggu ini sering sakit kepala, tengkuk, dan bahu
tegang. Sudah minum obat reunalgin, tetapi sakit kepala hanya
berkurang sedikit, dan sering kambuh.Sesak nafas sejak sebulan
yang lalu, nafas terasa memberat. Terkadang nyeri
sendi
BAB
IXjari-jari
tangan, kulit kering dan gatal.
9.1
Gagal Ginjal
Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya
kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah
untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat
perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan
diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui
penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan
obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan
hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
59
2.
3.
Kontrol hipertensi
Pada pasien hipertensi dengan penyakit ginjal, keseimbangan garam dan
cairan diatur tersendiri tanpa tergantung tekanan darah. Diperlukan
diuretik loop, selain obat antihipertensi.
4.
(misalnya,
nonsteroid).Mencegah
penghambat
dan
ACE
tatalaksana
dan
obat
penyakit
antiinflamasi
tulang
ginjal.
60
aluminium hidroksida (300 1800 mg) atau kalsium karbonat (500 3000
mg) pada setiap makan.
5.
6.
7.
8.
9.1.2
Gagal Jantung
9.1.2.1 Gagal jantung dengan disfungsi sistolik
Pada umumnya obat-obatan yang efektif mengatasi gagal jantung
menunjukkan manfaat untuk mengatasi disfungsi sistolik. Gangguan
fungsi sistolik ventrikel kiri hampir selalu disertai adanya aktivitas
sistem neuro-endokrin, karena itu salah satu obat pilihan utama adalah
ACE Inhibitor.
ACE
Inhibitor,
disamping
dapat
mengatasi
gangguan
61
bertujuan
mengatasi
retensi
cairan
sehingga
inotropik
positif
lainnya
adalah
dopamine
(5-10
62
Pada usia lanjut lebih sering terdapat gagal jantung dengan disfungsi
diastolik. Untuk mengatasi gagal jantung diastolik dapat dengan cara:
-
antagonis
kalsium
dan
beta
bloker
harus
63
64
BAB X
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI
Prognosis pasien bronchitis tergantung pada berat ringannya serta luasnya penyakit
waktu pasien berobat pertama kali. Pemilihan pengobatan secara tepat ( konservatif atau
pembedahan ) dapat memperbaiki prognosis penyakit.
65
10.1
10.2
10.3
serta mengawasi
penggunaannya.
-
10.4
Pencegahan Penyakit
10.4.1 Gagal Ginjal Kronis
Upaya pencegahan terhadap penyakit ginjal kronik sebaiknya sudah
mulaidilakukan pada stadium dini penyakit ginjal kronik. Berbagai upaya
pencegahan yang telah terbukti bermanfaat dalam mencegah penyakit ginjal
dan kardiovaskular adalah:
66
penghentian merokok
DAFTAR PUSTAKA
Koesomawati, Heni, dr. 2006. Kamus Kedokteran Dorlan edisi 29. Jakarta : EGC.
Guyton, Arthur C. dan J.E. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta :
EGC.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 2. Jakarta : EGC
67
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic . Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC
http://www.blogsehat.com/2010/10/15/penyakit-gagal-ginjal/
http://www.infopenyakit.com/2009/07/penyakit-gagal-jantung.html
http://doktersehat.com/2010/04/27/seputar-gagal-ginjal-kronis/
http://mypotik.blogspot.com/2010/04/penyebab-penyakit-pembesaran-hati.html
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/07KelainanHati015.pdf/07KelainanHati015.ht
ml
http://www.forumsains.com/kesehatan/abses-hati-%28-liver-abscesses%29/?
wap2
http://www.ginjalinfo.com/fungsi-ginjal-dan-sakit-ginjal.htm
http://www.scribd.com/doc/29466508/Penatalaksanaan-Gagal-jantung
http://www.scribd.com/doc/51634807/gagal-ginjal-kronis
http://www.scribd.com/doc/49812449/penatalaksanaan-GGA
http://keperawatan-gun.blogspot.com/2007/07/laporan-pendahuluan-gagalginjal-kronis.html
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2002/9/8/kes1.html
http://sehatorganik.wordpress.com/2008/01/14/cegah-gagal-ginjal-pencegahandan-penanggulangannya/
http://agustocom.blogspot.com/2010/06/mencegah-gagal-ginjal.html
http://medicastore.com/penyakit/3/Gagal_Jantung.html
68