Anda di halaman 1dari 31

KARBOHIDRAT

dr. Tri Lestari


Bagian Patologi Klinik
FKIK UNSOED

Learning objectives
Menjelaskan persiapan sampling penderita
dan penanganan sampel pada pemeriksaan
glukosa darah
Menjelaskan prinsip pemeriksaan glukosa
darah
Menjelaskan macam-macam pemeriksaan
untuk DM : diagnosis, pemantauan,
komplikasi
Referensi :
Burtis CA, Ashwood ER. Tietz Fundamentals of
Clinical Chemistry. 5th ed. Philadelphia. WB
Saunders. 2001

gabungan 2-10
molekul
monosakarida
gabungan banyak
monosakarida
cth : bahan
makanan

Metabolisme KH
KH diabsorbsi dipakai sbg :
1. Produksi energi
2. Disimpan : sbg glikogen di hepar,
atau trigliserid di jaringan lemak
3. Dikonversi : mjd keto acids, amino
acids atau protein
Diatur oleh : hormon insulin.
Glukagon, epinefrin

Fungsi Insulin
o Meningkatkan uptake glukosa di
lemak/otot
o Memacu perubahan glukosa mjd
glikogen
o Menghambat produksi glukosa
oleh hati
o Menstimulir sintesa protein
o Menghambat pemecahan protein

DIABETES MELITUS
DEFINISI
Suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah
akibat kekurangan insulin
absolut maupun relatif

Klasifikasi
1. TIPE I = IDDM
Insulin tidak terbentuk karena adanya
insulitis /peradangan sel beta >>>
Sel beta rusak timbul antibodi ( islet
cell antibody = ica ) ganggu produksi
insulin
Penyebab virus : cocksakie B, influenza
A, Morbili
2. TIPE 2 = NIDDM
Bersifat genetik
Penyebab belum jelas
Kadar insulin normal / mungkin meningkat
resistensi jumlah reseptor kurang.

3.

DM karena MALNUTRISI

4. DM karena KEHAMILAN
5. DM TIPE LAIN
Kelainan endokrin, penyakit
eksokrin pankreas, kelainan
genetik (fungsi sel beta, kerja
insulin, lainnya), infeksi, zat kimia,
sebab imunologi lain

PERBEDAAN IDDM DENGAN


NIDDM
IDDM
NIDDM
Nama lain

DM TIPE 1,
Juvenil
Umur
Muda ( <
40 th )
Hubungan Ab ada
Kerusakan
ya
sel beta
Diturunkan
tidak
Keadaan
Berat
klinis waktu

Dm tipe 2,
Dewasa
> 40 th
tidak
tidak
ya
Ringan

Gejala DM
1.
2.
3.
4.

Gejala klasik : poliuri, polifagi, polidipsi ( 3p )


Radang akut beberapa organ
Mulut kering rasa haus yang berlebihan,
Keluhan lain lemah, kesemutan jari tangan
& kaki, cepat lapar, gatal2, penglihatan jadi
kabur, gairah seks menurun, luka sukar
sembuh, melahirkan bayi diatas 4 kg

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM DM
Diagnosis
Pemantauan dan kualitas
pengendalian
Mengetahui komplikasi
Self monitoring penderita
Pemeriksaan lain

1. Pemeriksaan untuk
diagnosis DM

Diagnosis pasti
Glukosa sewaktu > 200 mg/ dl atau
Glukosa darah puasa > 126 mg/dl
Jika gejala khas dx dpt langsung
ditegakkan
Jika gejala tdk khas ulangi pem atau tes
TTGO
Penunjang diagnosis
Glukosa urin tidak utk penegakkan dx

Pemeriksaan glukosa
darah
Sampel plasma / serum
Persiapan penderita :
- Puasa 10 -12 jam (pem. glukosa sewaktu,
tidak perlu puasa), boleh minum air putih
- Jika minum obat DM, hentikan dulu
- Rokok, alkohol, kopi
- Diet & aktivitas jasmani seperti biasa
- Pem. GD2PP setelah diambil darah,
makan dgn porsi biasa 2 jam kemudian
diambil darah lg utk pem. GD2PP

Persiapan pemeriksaan TTGO (Tes


Toleransi Glukosa Oral)

- 3 hr sebelum pem. diet & aktivitas


jasmani spt biasa
- Puasa 10 12 jam
- Periksa kadar Glukosa Puasa
- Pemberian beban glukosa : penderita
diberikan glukosa 75 gr (dewasa) atau 1,75
gr/kgBB (anak), dilarutkan dlm 250 ml air,
diminum habis dlm 5 menit
- Periksa kadar GD 1 & 2 jam stlh beban
glukosa

Prinsip pemeriksaan
enzimatik (heksokinase)
heksokinase
glukosa + ATP
G-6-P +
ADP
G-6-PDH
G-6-P + NADP
glukonat-6-P + NADPH + H
Sampel lipemik, ikterik, hemolisis
Segera diperiksa > 1 jam tjd
glikolisis, GD

Kriteria diagnostik DM
Kadar GD sewaktu >/= 200 mg/dl
Atau
Kadar GD puasa >/= 126 mg/dl
Atau
Kadar glukosa >/= 200 mg/dl 2 jam
sesudah beban glukosa pd TTGO

3. Pemeriksaan
pemantauan dan kualitas
pengendalian DM

1. Harian
a. glukosa darah puasa dan 2 jam pp
b. glukosa urin
menggambarkan keadaan 1-2 x 24 jam
yll, sangat dipengaruhi diet
2. Mingguan fruktosamin
Fruktosamin ketoamin hasil glikosilasi
protein
Menggambarkan kualitas pengendalian
2 - 3 mg yll

3.

Bulanan HbA1c
HbA1c hasil glikosilasi Hb, mrpk
ikatan non enzimatik glukosa dgn N
terminal valine pd rantai beta
hemoglobin
Hb manusia td : HbA, HbA2, HbF
HbA td : HbA1a, HbA1b, HbA1c ( 80% )
HbA1c menggambarkan glukosa darah
2 3 bulan yang lalu

KRITERIA PENGENDALIAN DM
BAIK

SEDANG

BURUK

GLUKOSA DARAH PUASA


( mg/dl)

80 - 120 120 140

> 140

GLUKOSA DARAH 2 JAM


( mg/dl)

120 160

160 200

> 200

HbA1c

4-6

6-8

>8

KOLESTEROL TOTAL( mg/dl)

< 200

200-240

> 240

LDL TANPA PJK


DENGAN PJK

< 130
< 100

130-160
100-130

>160
>130

HDL mg/dl

> 45

35 - 45

< 35

TRIGLISERID mg/dl TANPA PJK

< 250
< 150

< 250
< 200

>250
> 200

19-23
20-25

23-25
25-27

>27
>27

DENGAN PJK
BMI WANITA
PRIA

3. Pemeriksaan untuk mengetahui


komplikasi
Akut
- Glukosa darah, ureum, AGD,
elektrolit, benda keton
Kronik
- Infeksi darah rutin, urin rutin
- Nefropati mikroalbumin,
proteinuri
- Hemoreologi Ht, formasi
Rouleaux

4. Self monitoring penderita


Reduksi usrin carik celup
Glukosa darah alat portabel
Kapan?
- Terapi insulin intensif
- Sering hipoglikemi
- GD sulit dikendalikan
- Kehamilan

5. Pemeriksaan lain
C PEPTIDE
Dibentuk selama perubahan pro
insulin menjadi insulin
Membedakan insulin endogen dan
eksogen
Nilai normal (puasa) : 0,51-2,72
ng/ml

Implikasi klinis :
Meningkat :
- endogenus insulinemia
- Obat hipoglikemik oral
- DM tipe 2
Menurun :
- hipoglikemik karena pemberian
insulin
- DM tipe 1
- Pankreatektomi radikal

GLUKAGON
Meningkatkan produksi
glukosa di dalam hati.
Normal sebagai penyeimbang
insulin
Mekanisme kontrol
produksi&penyimpanan glukosa
Nilai normal : 20 100 pg/ml

Implikasi klinis
Meningkat:
a. Pankreatitis akut
b. DM
c. GGK
Menurun :
a. Kehilangan jaringan pankreas
b. Pankreatitis kronik
c. Fibrosis kistik

INSULIN
Mengatur metabolisme
karbohidrat bersama hati,
jaringan lemak, & sel target lain
Sekresi diatur perfusi glukosa
di pankreas, juga oleh hormon,
sistem saraf otonom, keadaan
nutrisi
Nilai normal : 0 35 IU / ml

Implikasi klinis
Meningkat :
a. Insulinoma
b. DM tipe 2 tak diobati
c. Obesitas
d. Sindrom cushing
Menurun :
a. DM tipe 1 , berat
b. Hipopituitarism

maturnu
wun

Anda mungkin juga menyukai