Obat
Kardiovaskuler
Pengertian
Kelompok obat yang
mempengaruhi dan
memperbaiki sistem
kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah) baik
secara langsung ataupun
tidak langsung
Cardiovascular
Drugs
Alfa
Blockers
Beta
Blockers
ACE-I,
ARBs
CCBs
Diuretic
Nitrit
Perhatian:
Jika dikombinasikan dengan obat
diuretik dapat menyebabkan hipotensi
Penurunan tekanan darah yang drastis
2. Angiotensin Converting
Enzim Inhibitor (ACEInhibitor)
Indikasi :
Hipertensi, Gagal jantung Kongestif, Gagal
Ginjal
Kontra Indikasi : Pasien dengan batuk
kering
Dosis :
Captopril : 12.5 sampai 37.5 mg/hari dengan
dosis awal 75 to 150 mg/hari.
Enalapril : 2.5 mg atau 5 mg 30 mg/hari
Lisinopril : 5 mg sampai 30 mg/hari
Efek samping
Pusing dan Lemas
Mual
Batuk kering
Perhatian
Jangan digunakan bersamaan dengan obat
antagonis reseptor H2 (Ranitidin, simetidin) karena
dapat meningkatkan efek captopril.
Jika digunakan untuk penderita gagal ginjal, cek
terus kadar kreatinin ginjal.
Jangan digunakan bersamaan dengan diuretik
hemat kalium karena akan meningkatkan kadar
kalium di dalam darah.
Jika terjadi batuk kering ganti dengan golongan
angiotensin reseptor bloker
3. Angiotensin Reseptor
Blockers (ARBs)
Mekanisme kerja:
Menurunkan tekanan darah melalui sistem
renin-angiotensin-aldosteron. ARBs mampu
menghambat angiotensin II berikatan dengan
reseptornya, sehingga secara langsung akan
menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi
sekresi aldosteron. Efek ini secara bersamasama akan menyebabkan penurunan tekanan
darah.
Losartan, Valsartan,
Candesartan
Indikasi :
Secara keselurahan sama dengan ACE-I,
dapat digunakan apabila pasien alergi
dengan ACE-I (mengalami batuk kering).
Dosis :
Valsartan : 40 320 mg/hari
Losartan : Awal 50 mg 1 kali/hari, dapat
ditingkatkan sampai 100 mg/hari. Diberikan 1-2
kali/hari
Candesartan : Awal 4 mg 1 kali/hari, dapat
ditingkatkan sampai 16 mg 1 kali/hari.
Perhatian:
Jangan digunakan pada pasien asma
karena -Blocker bersifat non selektif.
Aktivasi reseptor 1 menimbulkan
perangsangan jantung dan peningkatan
sekresi renin dari sel jukstaglomerular.
Sedangkan aktivasi 2 menimbulkan
relaksasi otot polos dan glikogenesis
dalam otot rangka dan hati. Apabila
obat -Blocker menduduki reseptor
adrenergik 2, akan menyebabkan
terjadinya
bronkokontriksi
yang
memperparah penderita asma.
Perhatian
Pantau EKG pasien. Jika normal,
hentikan pemakaian Ca Channel Blocker
Pantau tekanan darah pasien, jika sudah
normal, hentikan pemakain.
Menyebabkan edema perifer karna kerja
dari CCBs ini mendilatasi pembuluh
vena
yang
dapat
menyebabkan
peningkatan cairan dalam sel.
6. Obat Diuretik
Merupakan golongan obat yang
dapat
menambah
kecepatan
pembentukan urin. Diuretik dapat
menambah
volume
urin
yang
diproduksi dan meningkatkan jumlah
pengeluaran zat-zat terlarut dan
termasuk air.
Kontra indikasi :
Pasien dengan hipokalemia
Pasien dengan gagal ginjal kronik stage V
Indikasi:
Gagal jantung kongestif saat terjadi udem
dengan hipokalemia
Hipertensi
Gagal ginjal kronik
Kontra indikasi :
Penderita dengan hiperkalemia karna dapat
meningkatkan jumlah kalium dalam tubuh.
Dosis :
Spironolakton : 25 - 50 mg, 3-4 x sehari
Amiloride : 5 10 mg/hari
Triamteren : 50 100 mg/hari
Perhatian :
Periksa kadar kalium untuk mencegah
terjadinya hiperkalemia
Semua obat golongan diuretik hemat
kalium dapat dikombinasikan dengan
diuretik tiazid.
c. Diuretik Tiazid
(Hidriklortiazid)
Mekanisme kerja:
Menghambat reabsorpsi NaCl dari bagian
sel epitel tubulus kontortus distal dan sering
dikombinasikan dengan diuretik hemat
kalium
Dosis : 25 mg 50 mg / hari
Indikasi :
Gagal Jantung Kongestif
Hipertensi
Gagal ginjal kronik
Efek samping:
Sakit kepala, mual, muntah, menggigil, pusing.
Perhatian :
Nitrogliserin berinteraksi dengan obatobatan anti hipertensi dengan
menurunkan tekanan darah
ISDN dan nitrogliserin diberikan secara
sublingual yaitu dibawah lidah.
Nitrogliserin tidak dapat disimpan dalam
jangka waktu yang lama, sementara
ISDN dapat disimpan lama tanpa
mengurangi efek zat aktifnya.