Anda di halaman 1dari 1

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Karya: ANDIKA PRATAMA

Pencemaran lingkungan atau sering disebut polusi, saat ini menjadi isu hangat dan
mendapat perhatian dari penduduk dunia. Menurut undang-undang nomor 23 tahun 1997
tentang pengolahan lingkungan hidup, zat, energi dan komponen lain kedalam lingkungan
hidup sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu. Kemudian, menurut ensiklopedia
ilmu pengetahuan dari glorier, pencemaran adalah masuknya material atau energi kedalam
air, udara dan tanah yang menyebabkan kerusakan atau kerugian secara akut bahkan kronis,
terhadap keseimbangan ekologi bumi atau kualitas hidup yang rendah. Pencemaran
lingkungan dapat menyebabkan kerusakan primer maupun sekunder.
Bahan pencemar atau polutan berasal dari berbagai sumber, yang sebagian besar
diakibatkan oleh kegiatan manusia. Pencemaran udara diakibatkan oleh gas buang-buang
kendaraan, asap pabrik, pembakaran sampah dan kebakaran hutan. Pencemaran air disungai
dan air ditanah disebabkan oleh kegiatan industri, kegiatan rumah tangga (Domestik) dan
pertanian. Limbah cair dari kegiatan industri menghasilkan zat organik, polutan beracun,
serta memengaruhi BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen
Demand) didalam air.
Bahan pencemar lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: polutan yang bersifat
kualitatif, terdiri atas unsur-unsur alamiah seperti gunung meletus menyebabkan adanya
unsur karbon, nitrogen dan fosfor. Kemudian polutan yang bersifat kuantitatif terdiri atas
unsur-unsur yang membentuk persenyawaan melalui pembuatan secara sintesis, seperti
detergen dan pestisida. Adapun pencemaran biologi yang disebabkan mikro organisme
/ bakteri seperti Escherichia Coli, Entamoeba Coli dan Salmonella
Thyposa.
Dalam rentang waktu yang singkat maupun lama pencemaran akan merugikan
manusia. Contohnya pencemaran air mengakibatkan Biota laut mati, ikan dan hewan air
lainnya juga akan mati, airnya pun tidak dapat digunakan untuk kegiatan MCK. Pencemaran
udara mengakibatkan gangguan kesehatan, penyakit tanaman, hujan asam, kerusakan lapisan
ozon dan efek rumah kaca. Pencemaean tanah pun berdampak buruk bagi manusia, misalnya
bahan kimia yang mempengaruhi kesehatan manusia, contohnya: Kromium, peptisida
menyebabkan kanker, Timbel menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, Benzena
menyebabkan leukimia, Merkuri menyebabkan ginjal, serta Klorin menyebabkan
kerusakan hati, ginjal dan penurunan fungsi sistem saraf pusat.
Pencemaran dapat diatasi dengan cara kita harus sadar terhadap kelestarian
lingkungan. Adapun organisasi yang berperan untuk melestarikan lingkungan hidup adalah
WALAI (Wahana Lingkungan Hidup), FWI (Forest Watc Indonesia), CUI (Clean Up
Indonesia), dan Garbage Network (Jala-jala sampah).

Anda mungkin juga menyukai