Anda di halaman 1dari 20

BAB I

STRUKTUR PROGRAM PASCAL,


TIPE DATA, VARIABEL, DAN KONSTANTA
I. Teori
Struktur program Pascal terdiri dari tiga bagian (Gambar 1.1), yaitu :
1. Judul Program.

Judul program sifatnya optional dan tidak signifikan di dalam

program. Jika ditulis dapat digunakan untuk memberi nama program dan daftar dari
parameter tentang komunikasi program dengan lingkungannya yang sifatnya sebagai
dokumentasi saja. Judul program bila ditulis harus terletak pada awal dari program
dan diakhiri dengan titik koma.
Contoh :

program CONTOH;(* Judul Program *)


begin
writeln (Hello World) ;
end.

2. Bagian Deklarasi. Bagian deklarasi digunakan bila didalam program menggunakan


pengenal (identifier) yang dapat berupa label, konstanta, tipe, variable, prosedur dan
fungsi. Perlu diingat, penulisan identifier dalam bahasa pascal tidak mengenal huruf
besar atau kecil, jadi variabel nilai, NILAI, Nilai, dianggap sama.
a. Deklarasi Konstanta
Definisi konstanta diawali dengan kata cadangan Const diikuti oleh kumpulan
identifier yang diberi suatu nilai konstanta. Data konstanta nilainya sudah
ditentukan dan pasti, tidak dapat dirubah didalam program.
Contoh : program contoh_konstanta;

const
potongan = 0.2;
gaji = 25000;
namaperusahaan = 'PT ABC';
begin
writeln ( 'Potongan =',potongan);
writeln ( 'Gaji
=',gaji);
writeln ( 'Nama
=',namaperusahaan);
end.

b. Deklarasi Variabel

Variabel adalah identifier yang berisi data yang dapat diubah-ubah nilainya
didalam program. Menggunakan kata cadangan Var sebagai judul didalam bagian
deklarasi variable dan diikuti oleh satu atau lebih identifier yang dipisahkan koma,
diikuti dengan titik dua dan tipe dari datanya diakhiri dengan titik koma.
Adapun type variable yang disediakan pada Bahasa Pascal yaitu:
1

- Integer
Type variable yang beguna untuk pengolahan data yang bulat, type ini masih
terbagi atas berberapa menurut jangkauan data dan ukurannya :
Type
Shortint
Integer
Longint
Byte
Word

Jangkauan
-128..127
-32768..32767
-2147483648..2147483647
0..255
0..65535

Ukuran
8 bit
16 bit
32 bit
8 bit
16 bit

- Char
Type variabel yang berguna untuk pengolahan character ASCII, type
character ini penulisannya ditandai dengan dua buah petik tunggal seperti :
'A', '3', '*'.
- String
Berbeda dengan tipe data char, tipe data string dapat menampung hingga 256
karakter. Untuk penulisan tipe data string digunakan dua buah petik tunggal,
seperti hello.
- Boolean
Type variabel yang berguna untuk pengolahan hal yang hanya mempunyai
dua ketentuan yaitu benar (TRUE) dan salah (FALSE) saja.
- Real
Type variable yang beguna untuk pengolahan data yang tidak bulat.
Contoh : Program contoh_variable;

var
alas,tinggi : integer;
luas : real;
begin
alas := 5;
tinggi :=10;
writeln('Luas Segitiga');
writeln('Alas : ',alas);
writeln('Tinggi : ', tinggi);
luas :=(alas*tinggi)/2;
writeln('Luas : ',luas);
readln;

- Deklarasi Tipe
Pascal menyediakan beberapa macam tipe data, yaitu :

Tipe data sederhana, terdiri dari :


- tipe data standar : integer, real, char, string, Boolean.
- Tipe data didefinisikan pemakai : enumerated atau scalar, subrange.

Tipe data terstruktur : array, record, file, set.

Tipe data penunjuk: pointer.


2

- Deklarasi Label
Jika program menggunakan statement Goto untuk meloncat ke suatu statement
yang tertentu, maka dibutuhkan suatu label pada statement yang dituju dan label
tersebut harus di deklarasikan terlebih dahulu pada bagian deklarasi.
Menggunakan kata cadangan Label diikuti oleh kumpulan identifier label dengan
dipisahkan oleh koma dan diakhiri dengan titik koma.
3. Bagian Deskripsi. bagian ini digunakan untuk meletakkan seluruh instruksi program.
Instruksi-instruksi yang akan diberikan untuk dikerjakan ditulis di antara begin dan
end . Penulisan end diakhiri dengan tanda baca titik ( . ). Yang perlu
diperhatikan bahwa setiap instruksi diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; ).
(* JUDUL PROGRAM *)
program NAMA_PROGRAM;
{ Penjelasan mengenai program, yang berisi uraian singkat
mengenai apa yang dilakukan oleh program }
(* DEKLARASI *)
[const]
{ semua nama tetapan dan harga tetapannya didefinisikan di
sini }
[type]
{ semua nama tipe bentukan didefinisikan di sini }
[var]
{ semua nama variable global didefinisikan di sini }
{ deklarasi prosedur dan fungsi didefinisikan di sini }
(* DESKRIPSI *)
begin
{ semua instruksi program dituliskan di sini }
end.

Tabel 1.1. Notasi Bahasa Pascal


3

Kelompok
1. Tipe Dasar

2. Operator
a. Aritmatika

b. Perbandingan

Notasi Pascal
Boolean
Byte
Shortint
Word
Integer
Longint
Real
Double
Extended
Char
String
String [N]
Record
field1 : type;
field2 : type;

fieldN : type;
end;
+
*
/
Div
Mod
<
<=

3. Komentar
4. Lain-lain

1 byte
1 byte
2 byte
2 byte
4 byte

Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
Hasil bagi
Sisa bagi
Lebih kecil dari
Lebih kecil atau sama
dengan
Lebih besar dari
Lebih besar atau sama
dengan
Sama dengan
Tidak sama dengan

>
>=

c. Logika

Ket.

=
<>
Not
And
Or
Xor
{ komentar }
(* komentar *)
Const
Type
True
False

II. Praktikum
Percobaan 1 :
Salinlah program berikut ini :
program percobaan1_1;
{ program untuk menampilkan data diri }
uses Crt;
var
nama, alamat,hobby : string;
{ program utama }
begin
Writeln(' Program Penampil Data Diri ');
Writeln(' ******************************** ' );
Write('Masukkan Nama : ');
Readln(nama);
Write('Masukkan Alamat : ');
Readln(alamat);
Write('Masukkan Hobby : ');
Readln(hobby);
Writeln;
Writeln('Hallo ',nama,' !!! kamu tinggal di ',
alamat, ' dan Hobbymu adalah ',hobby);
Readln;
end.
Kompilasi program tersebut dengan menekan Alt+F9 dan jalankan program tersebut dengan
menekan Ctrl+F9, kemudian amati hasilnya bila dimasukkan masukan tertentu.
Sekarang simpan program tersebut dengan memilih menu

File lalu pilih Save. Simpan

dengan nama Prak1_1.PAS.


Kemudian coba lakukan kompilasi ke pengingat bantu. Hasil dari kompilasi ke pengingat
bantu ini adalah sebuah berkas bernama Prak1_01.EXE.

Percobaan 2 :
Salinlah program berikut :
Program percobaan2_1;
{ program untuk Menampilkan Biodata Diri }
uses Crt;
type
str10 = string[10];
const
koma=',';
var
nama1,nama2 : str10;
alamat : string;
usia ,thn_lhr,thn_skr: Integer;
begin
Write('Masukkan Nama Depan : ');
Readln(nama1);
Write('Masukkan Nama Belakang : ');
Readln(nama2);
Write('Masukkan Alamat : ');
Readln(alamat);
Write('Masukkan Tahun Lahir : ');
Readln(thn_lhr);
Write('Masukkan Tahun Sekarang : ');
Readln(thn_skr);
usia := thn_skr - thn_lhr;
Writeln;
Writeln('=== BIODATA DIRI ===');
Writeln(nama2,koma,nama1);
Writeln(alamat);
Writeln(usia,' tahun');
Readln;
end.

Latihan !
1. Buatlah program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran, gunakan tipe data
konstanta untuk menyimpan nilai Phi.
2. Buatlah program untuk menentukan hasil pengurangan atau penjumlahan dari 2 atau
lebih bilangan bulat.
3. Buatlah program untuk menentukan hasil dari pembagian bilangan bulat san sisa
pembagian bulat dari 2 bilangan bulat.
4. Buatlah program yang menampilkan data mahasiswa berupa NPM, Nama, Nilai
Tugas, Nilai UTS, Nilai UAS dan Total Nilai.

BAB II
PENYELEKSIAN KONDISI
I. Teori
A. Pernyataan if (if statement)
Pada umumnya satu permasalahan yang komplek memerlukan suatu penyelesaian
kondisi. Dengan menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnya dapat ditentukan tindakan apa
yang harus dilakukan, tergantung pada hasil kondisi penyeleksian. Jadi suatu aksi hanya
dikerjakan apabila persyaratan atau kondisi tertentu terpenuhi.
Pernyataan

if (if statement) akan memeriksa suatu persyaratan dan menentukan

apakah syarat tersebut benar atau salah, kemudian melakukan pekerjaan sesuai dengan nilai
pernyataan tersebut.
Berikut adalah bentuk-bentuk dari pernyataan if yang sering digunakan :
a. Penyeleksian Satu Kasus, dengan menggunakan struktur if-then
Pada penyeleksian satu kasus, kondisi akan diseleksi oleh statemen If. Bila
kondisi bernilai benar (true), maka aksi sesudah kata then (dapat berupa satu atau
lebih aksi) akan diproses. Bila kondisi bernilai salah (false), maka tidak ada aksi yang
akan dikerjakan. Statemen endif adalah untuk mempertegas bagian awal dan bagian
akhir struktur if - then.
If dengan satu pernyataan (statement)
If (kondisi) then
aksi ;

b. Penyeleksian Dua Kasus, menggunakan struktur if-then-else


Dalam struktur if-then-else, aksi 1 akan dilaksanakan jika kondisi bernilai
benar (true), dan jika kondisi bernilai salah (false) maka

aksi 2

dilaksanakan. Statemen else menyatakan ingkaran (negation) dari kondisi.


If dengan dua atau lebih pernyataan (statement)
If (kondisi) then
begin
aksi1 ;
aksi2 ;

end;

yang akan

c. Penyeleksian Tiga Kasus atau Lebih (Penyeleksian Tersarang)


Untuk penyeleksian tiga kasus atau lebih juga menggunakan struktur if-thenelse sebagaimana halnya permasalahan dua kasus.
If dan else
If (kondisi) then
begin
aksi1 ;
aksi2 ;

end;
else
begin
aksi1 ;
aksi2 ;

Contoh :
Percobaan 1
Program sederhana dengan pernyataan If
Berikut contoh program sederhana untuk menghitung luas segitiga dan lingkaran. Yang mana
perhitungan luas dua buah bangun tersebut digabung menjadi satu program, dan pemakai
dapat memilih masalah mana yang akan dipecahkan.
Sebagaimana diketahui untuk menghitung luas segitiga adalah
dengan :
L=1/2 . a . t
Dan luas lingkaran adalah dengan :
L = Phi. r. r
Untuk lebih jelasnya salin program berikut :
program percobaan1_2 ;
var
alas, tinggi, jejari, luas: Real;
pilih: Integer;
begin
Writeln ('1. Segitiga 2. Lingkaran');
Readln(pilih);
9

if pilih = 1 then
begin
Readln(alas, tinggi);
luas := 1 / 2 * alas * tinggi;
Writeln('Luas Segitiga : ', luas);
end ;
else
begin
Readln(jejari);
luas := pi * Sqr(jejari);
Writeln('Luas Segitiga : ', luas);
end;
Readln;
end.
Jalankan program tersebut. Pada program tersebut disajikan dua macam pilihan kepada
pemakai untuk menghitung luas segitiga atau luas lingkaran. Peubah pilih digunakan untuk
pemakai guna menentukan pilihannya.
B. Struktur case (case statement)
Struktur ini dapat digunakan untuk menganalisa penyeleksian dua kasus atau lebih dan
bentuknya adalah lebih sederhana daripada struktur IF-THEN-ELSE yang memiliki bentuk
bertingkat-tingkat.
case <peubah> of
tetapan1: pernyataan1;
tetapan2: begin
pernyataan1;
pernyataan2;

end;
tetapan3, tetapan4: pernyataan1;
tetapan5 .. tetapan8: pernyataan1;
else pernyataan1;
Contoh :
Buatlah program untuk menentukan nilai Luas Segitiga dan Luas Lingkaran dengan
menggunakan struktur case.
10

program percobaan2_2;
var
alas, tinggi, r, luas: Real;
pilih: Integer;
begin
Writeln('1. Segitiga 2. Lingkaran');
Readln(pilih);
case pilih of
1: begin
Readln(alas, tinggi);
luas := 1 / 2 * alas * tinggi;
Writeln('Luas Segitiga : ', luas);
End;
2: begin
Readln(r);
luas := pi * Sqr(r);
Writeln('Luas Segitiga : ', luas);
end;
end;
Readln;
end.
Dari bentuk-bentuk struktur kendali yang telah dijelaskan di atas dapat terjadi dimana
struktur kendali tertentu berada pada struktur kendali yang lain, yang dikenal dengan struktur
kendali bersarang. Misalnya didalam pernyataan if terdapat pernyataan if lagi atau dalam
pernyataan case terdapat pernyataan if dan seterusnya.
Untuk lebih jelasnya salin program berikut :
program percobaan3_2;
var
nama, alamat: string;
npm: string[8];
keterangan: string[2];
grade, pilih: Char;
11

nilai: Integer;
begin
Writeln('1. Memasukkan data mahasiswa 2. Keluar');
Write('Pilihan Anda : ');
Readln(pilih);
case pilih of
'1': begin
Write('Masukkan Nama Anda : ');
Readln(nama);
Write('Masukkan NPM Anda : ');
Readln(npm);
Write('Masukkan Alamat Anda : ');
Readln(alamat);
Write('Masukkan Nilai Anda : ');
Readln(nilai);
{menentukan program studi}
if (copy(npm, 3, 2)='11') then
keterangan := 'S1'
else
if (copy(npm, 3, 2)='31') then
keterangan := 'D3';
{menentukan grade}
if (nilai >= 80) then
grade := 'A'
else
if (nilai >= 70) then
grade := 'B'
else
if (nilai >= 60) then
grade := 'C'
else
grade := 'D';
Writeln('Data mahasiswa yang diinputkan');
Writeln('Nama : ',nama);
Writeln('NPM : ',npm);
12

Writeln('Program Studi : ',keterangan);


Writeln('Alamat : ',alamat);
Writeln('Nilai : ',nilai);
Writeln('Grade : ',grade);
end;
'2': begin
Writeln('Anda mengakhiri program !');
Exit;
end;
else
begin
Writeln('Pilihan Anda salah !');
Exit;
end;
end;
Readln;
end.
II. Praktikum
Latihan 1.
1. Buatlah program untuk menentukan bilangan terbesar dari tiga buah bilangan bulat yang
dimasukkan melalui piranti masukan. (Asumsi: ketiga bilangan adalah bilangan yang
berbeda).
Contoh keluaran yang diinginkan;
Masukkan bilangan pertama : 4
Masukkan bilangan kedua : 2
Masukkan bilangan ketiga : 7
Bilangan yang terbesar adalah : 7
2. Buatlah program konversi dari nilai angka menjadi nama hari. (Asumsi: 1=Senin,
2=Selasa, 3=Rabu, 4=Kamis, 5=Jumat, 6=Sabtu, 7=Minggu)
Contoh keluaran yang diinginkan:
Masukkan Angka yang menunjukkan hari : 1
13

Hari yang anda pilih : Senin


Latihan 2.
Ubah program percobaan3_2, tambahkan sehingga :
1. Nilai yang diinputkan ada tiga macam yaitu : nilai Tugas, nilai UTS dan Nilai UAS.
2. Perhitungan grade didapatkan dari nilai akhir dengan perhitungan :
Nilai akhir = (2 * nilai UAS + nilai Tugas + nilai UTS) / 4
3. Data mahasiswa yang ditampilkan dalam huruf besar, meskipun dalam pengisian awal
menggunakan huruf kecil.
4. Tampilkan juga apakah mahasiswa tersebut LULUS atau TIDAK LULUS dengan
ketentuan jika grade dari mahasiswa "D" maka ia TIDAK LULUS selain itu maka ia
LULUS.
5. Buatlah program untuk menentukan apakah nilai yang diinputkan bilangan genap atau
ganjil.
6. Buatlah program kalkulator sederhana dengan memberikan pilihan bagi pengguna.
Operasi-operasinya meliputi : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, sisa hasil
bagi dan pangkat.

14

BAB III
STRUKTUR PENGULANGAN
(LOOP STATEMENT)
I. Teori
Terdapat dua model struktur pengulangan, yaitu:
1. Struktur Pengulangan Tanpa Kondisi (unconditional looping). Di dalam struktur ini,
instruksi-instruksi di

dalam

badan pengulangan

diulangi

sejumlah

kali

yang

dispesifikasikan (jumlah pengulangan sudah diketahui sebelum eksekusi). Contoh:


Struktur FOR.
2.

Struktur Pengulangan Dengan Kondisi (conditional looping). Di dalam struktur ini,


jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi program. Yang dapat ditentukan
hanya kondisi berhenti pengulangan, artinya instruksi-instruksi di dalam badan
pengulangan diulangi sampai kondisi berhenti terpenuhi. Contoh: Struktur WHILE dan
Struktur REPEAT.

Macam-macam struktur pengulangan :


a. Struktur FOR
Struktur pengulangan FOR digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok
statemen berulang kali. Jumlah pengulangan diketahui atau dapat ditentukan sebelum
eksekusi. Untuk mencacah sudah jumlah pengulangan diperlukan sebuah variabel
pencacah (counter). Variabel ini nilainya selalu bertambah satu setiap kali pengulangan
dilakukan. Jika cacah pengulangan sudah mencapai jumlah yang dispesifikasikan, maka
proses pengulangan berhenti. Pada struktur FOR, pencacah haruslah dari tipe data yang
memiliki predecessor dan successor, yaitu integer atau karakter. Tipe riil tidak dapat
digunakan sebagai pencacah. Aksi adalah satu atau lebih instruksi yang diulang.
Bentuk struktur FOR ada dua macam:

Menaik (ascending)
Pada struktur FOR menaik, nilai_awal harus lebih kecil atau sama dengan
nilai_akhir. Jika nilai_awal lebih besar dari nilai_akhir, maka badan pengulangan
tidak dimasuki. Pada awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_awal. Nilai
pencacah secara otomatis bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki,
sampai akhirnya nilai pencacah sama dengan nilai_akhir. Jumlah pengulangan yang
15

terjadi = nilai_akhir nilai_awal + 1. Struktur Bahasa Pascal untuk pengulangan


FOR menaik.
for pencacah := nilai_awal to nilai_akhir do
aksi

Menurun (descending)
Pada struktur FOR menurun, nilai_akhir harus lebih besar atau sama dengan
nilai_awal. Jika nilai_akhir lebih kecil dari nilai_awal, maka badan pengulangan
tidak dimasuki. Pada awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_akhir. Nilai
pencacah secara otomatis berkurang satu setiap kali aksi diulangi, sampai akhirnya
nilai pencacah sama dengan nilai_awal. Jumlah pengulangan yang terjadi =
nilai_akhir nilai_awal + 1. Struktur Bahasa Pascal untuk pengulangan FOR
menurun.
for pencacah := nilai_akhir downto nilai_awal do
aksi

b. Struktur WHILE
Pada struktur WHILE, aksi (atau runtunan aksi) akan dilaksanakan berulang kali
selama kondisi bernilai true. Jika kondisi bernilai false, badan pengulangan tidak akan
dilaksanakan, yang berarti pengulangan selesai. Yang harus diperhatikan adalah
pengulangan harus berhenti. Pengulangan yang tidak pernah berhenti menandakan bahwa
logika pemrograman tersebut salah. Pengulangan berhenti apabila kondisi bernilai false.
Agar kondisi suatu saat bernilai false, maka di dalam badan pengulangan harus ada
instruksi yang mengubah nilai variabel kondisi.
While kondisi do
aksi
c. Struktur REPEAT
Struktur ini mendasarkan pengulangan pada kondisi

boolean.

Aksi

di dalam badan

pengulangan diulang sampai kondisi boolean bernilai true. Dengan kata lain, jika kondisi
boolean masih false, pengulangan masih terus dilakukan. Karena proses pengulangan suatu
saat harus berhenti, maka di dalam badan pengulangan harus ada aksi yang mengubah nilai
variabel kondisi. Struktur REPEAT mempunyai makna yang sama dengan WHILE, dan
dalam beberapa masalah kedua struktur tersebut komplemen satu sama lain.
Repeat aksi
Until kondisi

16

Contoh :
1. Balik Kalimat
program Percobaan1_3;
var
I, Panjang: Integer;
Kata, Balik: string;
begin
Writeln('Balik Kalimat');
Writeln('=============');
Write('Masukkan kalimat : ');
Readln(Kata);
Panjang := Length(Kata);
Balik := '';
for I := Panjang downto 1 do
Balik := Balik + Kata[I];
Writeln('Hasil pembalikannya : ', Balik);
Readln;
end.
2. Berikut contoh program untuk menampilkan bilangan genap dari 2 sampai dengan 100.
program percobaan2_3;
var
i: Integer;
begin
Writeln('Bilangan genap');
i := 1;
repeat
Inc(i);
if i mod 2 = 0 then Write(i:4);
until (i=100);
Readln;
end.
17

3. Sama halnya dengan struktur kendali yang telah dibahas sebelumnya, pada struktur
perulangan dapat terjadi kasus dimana di dalam struktur perulangan tertentu terdapat
struktur perulangan yang lain dan seterusnya. Program berikut akan menerapkan struktur
perulangan dengan menggunakan while.
program percobaan3_3;
var
i, j: Integer;
M: Char;
begin
Write('Masukkan sembarang karakter : ');
Readln(M);
i := 1;
while i <= 10 do
begin
j := 1;
while j <= i do
begin
Write(M);
Inc(j);
end;
Writeln;
Inc(i);
end;
Readln;
end.
4. Faktorial dan pemangakatan
program percobaan4_3;
uses Crt;
var
Hasil: Real;
I, pilih, A, X, N: Integer;
Status: Boolean;
18

begin
Repeat
Clrscr;
Writeln('1. Pemangkatan 2. Faktorial 3. Keluar');
Write('Masukkan Pilihan Anda : ');
Readln(pilih);
case pilih of
1 : begin
Write('Masukkan Sembarang angka : ');
Readln(X);
Write('Akan dipangkatkan berapa : ');
Readln(A);
Hasil := 1;
for I := 1 to A do Hasil := X * Hasil;
Writeln('Jadi ', X,' dipangkatkan ', A,' : ',
Hasil:5);
Status := False;
end;
2 : begin
Write('Masukkan Sembarang angka : ');
Readln(N);
if N <= 1 then Hasil := 1
else
begin
Hasil := 1;
for I := 2 to N do Hasil := Hasil * I;
end;
Writeln('Jadi factorial ', N,' (', N,'!) : ',
Hasil:5);
Status := False;
end;
3 : Status := True;
else
begin
Writeln('Pilihan Anda salah !');
19

Status := True;
end;
end;
Readln;
until Status;
end.
II. Praktikum
Latihan.
1. Buatlah program untuk menampilkan deret bilangan ganjil antara 0 s/d 100 !
2. Buatlah program untuk menampilkan deret bilangan 1, 5, 9, 13, ... (berhenti jika melebihi
300)!
3. Buatlah algoritma untuk menampilkan deret bilangan 1, 1, 2, 1, 2, 3, ... (berhenti jika sama
dengan batas nilai tertentu yang dimasukkan melalui piranti masukan)!
Contoh keluaran:
Masukan batas nilai: 4
Deret Keluaran: 1, 1, 2, 1, 2, 3, 1, 2, 3, 4
4. Buat program untuk menampilkan angka sebagai berikut :
1
22
333
4444
55555
5. Buat program untuk menghitung gaji pegawai dengan ketentuan sebagai berikut :

Terdapat dua buah golongan yaitu : A dengan gaji pokok 500000 dan B dengan gaji
pokok 1000000

Pegawai akan mendapatkan tunjangan jika sudah menikah sebesar 10% dari gaji
pokok. Untuk status tidak menikah, janda, dan duda tunjangan = 0.

Jika pemakai memasukkan inputan baik itu untuk status dan golongan tidak sesuai
dengan yang diminta maka ulang terus sampai yang diinputkan benar.

Tampilkan nama, alamat, status, gaji pokok dan total gajinya.

20

Anda mungkin juga menyukai