Anda di halaman 1dari 11

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi


pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara
Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui
dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia
akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma
masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak
seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif
terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala
informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau
bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan
untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk
menindaki.
Khususnya dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, terdapat dua
jenis utama pengetahuan bila dilihat dari perihal eksplisitasnya:
Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam
bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat
nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan
diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara
tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau
mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan

yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu
mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.
Contoh sederhana dari pengetahuan implisit adalah kemampuan
mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara
sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka
arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu
setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan
setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula
untuk bisa menyetir sepeda.
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari
bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana pengetahuan itu
bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang
dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam
bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi
kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan
atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia
telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif
mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di ensiklopedia
(termasuk Wikipedia) adalah contoh yang bagus dari pengetahuan
eksplisit.
Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit adalah petunjuk
penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan juga bisa
termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga
bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang
merupakan eksternalisasi dari keterampilan, motif dan pengetahuan
manusia.

Bagaimana membuat pengetahuan implisit menjadi eksplisit merupakan


fungsi utama dari strategi Manajemen Pengetahuan.
Pengetahuan empiris
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman
inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan
aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan
pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan
empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif
bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat,
dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris
juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi
berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin
organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang
manajemen organisasi.
Pengetahuan rasionalisme
Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
akal budi. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat
apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan
tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan
melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah
pemikiran logis akal budi.
Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan
sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran,
dan majalah.
Informasi
Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary, adalah "that of
which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan
bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula
yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu
istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh
RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,
menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.
Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara, kode,
program komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi informasi
dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible),
sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang
diperoleh dari data dan pengamatan terhadap dunia sekitar kita serta
diteruskan melalui komunikasi.
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka),
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari
kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-

entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling


tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan
untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat
dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan
tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan
kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam
bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada:
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat
bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut
masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri
dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari
masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya:
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band,
suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan
persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang
berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.
Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap
anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam
mencapai tujuan bersama.
Untuk menganalisa secara ilmiah tentang proses terbenruknya
masyarakat sekaligus problem-problem yang ada sebagai proses-proses
yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep.
Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses terbentuk

dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah


penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social
dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain :

Internalisasi (internalization)

Sosialisasi (socialization)

Enkulturasi (enculturation).

Jakarta, Untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas,


masyarakat sebenarnya bisa berkontribusi setidaknya untuk
memberi pertolongan pertama sembari menunggu bantuan
medis datang. Dengan adanya pertolongan pertama, minimal
angka kematian, kecacatan atau rugi materi bisa dikurangi.
"Masyarakat kita kurang cukup mental menolong korban
kecelakaan lalu lintas karena tidak yakin dia mampu. Padahal itu
semua bisa dilakukan asal kita memahami prinsip dari
pertolongan pertama itu," papar dr Yogi Prabowo, SpOT.
Hal itu disampaikan dr Yogi pada sesi seminar 'Emergency Fair'
yang diselenggrakan di Aula Fakultas Kedokteran UI, Salemba,
Jakarta Pusat, seperti ditulis Minggu (27/10/2013). Untuk
mengetahui apa saja pertolongan pertama yang bisa dilakukan
untuk membantu korban lakalantas, berikut ini langkahlangkahnya:
1. Cek kesadaran
Periksa apakah korban masih dalam kondisi sadar atau tidak
dengan menepuk atau menggerak-gerakkan pundaknya. Jika
masih sadar, maka bantu korban untuk menemukan posisi yang
paling nyaman sembari Anda meminta bantuan dari orang
sekitar.
2. Cek pernapasan
Jika ia tidak sadar, buka jalan napasnya terlebuh dulu lalu lihat,
dengar, dan rasakan apakah korban bernapas dengan normal.
Jangan samakan pernapasan agonal dengan pernapasan normal.
Pernapasan agonal biasanya terjadi setelah jantung berhenti
sampai 40 persen, pasien sulit bernapas, berat, berisik, atau
terengah. Pernapasan ini dikenal sebagai tanda serangan
jantung. Pastikan pula Anda sudah menghubungi Unit Gawat
Darurat.

3. Kompresi dada
Letakkan tumit salah satu tangan di tengah dada, letakkan tumit
tangan lainnya di atas dengan jari-jari saling mengunci. Tekan
dada dengan kedalaman empat hingga lima cm.
4. Napas bantuan
Jepit hidung korban dan mulailah Anda mengambil napas
dengan normal. Bibir Anda mengatup seluruhnya di bagian
mulut korban. Hembuskan udara hingga dada korban terlihat
naik kurang lebih satu detik. Beri waktu sampai dinding dada
turun kembali. Ulangi
5. Perhatikan apakah ada cedera atau trauma
Jika ada perdarahan, maka ambil kasa dan tekan untuk
menghentikan perdarahan. Saat ada kotoran pada luka, cukup
bersihkan dengan diusap dan jangan dicuci. Jika korban
mengalami atah tulang terbuka, ambil kasa setebal kain lalu
tekan untuk menghentikan perdarahan. Jika ada tulang yang
terlepas keluar jangan dimasukkan karena bagian itu sudah
terkena kotoran, jika dimasukkan bisa menyebabkan infeksi.
Sebisa mungkin kirim korban ke RS dalam waktu kurang dari 12
jam.

Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor


tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini
dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang. Kecelakaan
lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia setiap tahun menurut
WHO.[1]

Faktor yang memengaruhi kecelakaan


Ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadikanya kecelakaan,
pertama adalah faktor manusia, kedua adalah faktor kendaraan dan
yang terakhir adalah faktor jalan. Kombinasi dari ketiga faktor itu bisa
saja terjadi, antara manusia dengan kendaraan misalnya berjalan

melebihi batas kecepatan yang ditetapkan kemudian ban pecah yang


mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan. Disamping itu
masih ada faktor lingkungan, cuaca yang juga bisa berkontribusi
terhadap kecelakaan.

Faktor kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering adalah kelalaian perawatan yang dilakukan
terhadap kendaraan. Contoh nya seperti rem blong, setir macet, dll.
Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan
diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian
kendaraan bermotor secara reguler.

Faktor jalan dan lainnya


Faktor jalan terkait dengan kecepatan, rencana jalan, geometrik jalan, pagar
pengaman di daerah pegunungan,ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan
kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak/berlobang sangat membahayakan
pemakai jalan terutama bagi pemakai sepeda dan sepeda terbang

Faktor Cuaca
Hari hujan juga memengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman
menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh
karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan
mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. Asap dan kabut juga bisa
mengganggu jarak pandang, terutama di daerah pegunungan

Penanganan Pertama Pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas


Menurut World Health Organization (WHO), kecelakaan lalu lintas di Indonesia
dinilai sebagai pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan
tuberculosis/TBC dalam dua tahun terakhir ini. Data dari WHO pada tahun 2011
menyebutkan bahwa 67% korban kecelakaan lalu lintas masih berusia produktif,
yaitu berusia antara 22-50 tahun. Sekitar 400.000 korban kecelakaan lalu lintas
yang meninggal di jalan raya berusia di bawah 25 tahun. Artinya rata-rata angka
kematian kematian anak dan remaja akibat kecelakaan lalu lintas sekitar 1.000
orang setiap harinya. Selain itu, kecelakaan lalu lintas dianggap menjadi penyebab
utama kematian anak-anak di dunia pada rentang usia 10-24 tahun.
Salah satu faktor yang memicu meningkatnya angka kejadian kecelakaan lalu
lintas di Indonesia adalah faktor kelalaian pengguna jalan, serta meningkatnya
jumlah kendaraan di Indonesia. Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
meningkat setiap tahunnya. Data yang dirilis dari Kepolisian Republik Indonesia
(POLRI) menyebutkan bahwa pada tahun 2012 terdapat 109.038 kasus kecelakaan
dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang, dan potensi kerugian

sosial ekonomi ditaksir sekitar 203 triliun - Rp 217 triliun rupiah setiap tahun.
Kerugian tersebut merupakan 2,9%-3,1 % dari Pendapatan Domestik Bruto/PDB
Indonesia. Selain itu pada tahun 2011, kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak
109.776 kasus, dengan korban meninggal dunia sebesar 31.185 orang.
Tingginya angka kematian pada korban kecelakaan lalu lintas mungkin bisa
disebabkan oleh pemberian pertolongan pertama yang kurang tepat pada korban
tersebut. Umumnya saat terjadi kecelakaan di Indonesia, seringkali masyarakat
berkerumun di sekitar tempat kejadian. Kerumunan tersebut tidak untuk
membantu korban, tetapi malah cuma sekedar ingin melihat korban kecelakaan.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh penolong pada
korban kecelakaan lalu lintas :
1. Lakukan prinsip 3A (aman penolong, aman korban, dan aman lingkungan).
Pada korban dengan perdarahan, usahakan agar kulit Anda tidak kontak langsung
dengan darah tersebut karena itu akan berisiko untuk menularkan penyakit. Selain
itu, korban juga harus dipindahkan ke tempat yang aman sebelum diberikan
pertolongan lanjut. Namun, pada proses pemindahan korban ke tempat yang aman
harus dilakukan dengan metode yang tepat. Kalau korban mengalami perdarahan
hebat pada kepala, memar pada area kepala dan wajah, serta adanya memar pada
leher dan sekitar bahu korban maka Anda harus berhati-hati. Anda harus
mencurigai adanya patah tulang leher (fraktur cervical). Kalau terjadi fraktur
cervical, maka proses pengangkatan harus benar. Jika proses pengangkatan tidak
tepat, maka akan menjadi pembunuh yang paling cepat karena pada ruas tulang
leher ada syaraf untuk pernapasan.
2. Periksa kesadaran korban. Cara memeriksa kesadaran korban adalah dengan
menepuk dan menggoyangkan bahu korban disertai dengan memanggil korban
dengan nada lantang. Kalau korban tidak berespon, berikan rangsangan nyeri pada
pertengahan dada korban (tulang sternum).
3. Kalau korban tidak menunjukkan adanya respon yang normal, segera
berteriak minta bantuan kepada masyarakat sekitar kalau memang Anda sendirian.
Tetapi, kalau Anda tidak sendirian, Anda dapat meminta orang lain untuk mencari
bantuan/menghubungi kantor pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas dan
rumah sakit terdekat).
4. Raba nadi karotis (nadi yang ada di leher korban). Kalau nadi karotis tidak
teraba, maka korban mengalami henti jantung. Segera lakukan resusitasi jantung
paru (RJP)/Cardiopulmonary Rescucitation (CPR). Tetapi kalau nadi karotis
masih teraba, lanjutkan dengan penilaian napas pada pasien.
5.
Lihat apakah ada pengembangan dada atau tidak. Dengarkan suara
napas/hembusan udara dari hidung atau mulut. Kalau tidak ada napas pada
korban, lakukan/berikan bantuan napas pada korban. Bantuan napas dapat
diberikan dengan teknik mouth to mouth/dari mulut ke mulut. Tetapi kalau Anda
memutuskan memberikan bantuan napas melalui mouth to mouth, Anda harus
melindungi diri Anda agar tidak tertular oleh penyakit yang mungkin dipunyai
korban.
6. Kalau korban masih menunjukkan respon yang bagus, dan ada perdarahan
terbuka, maka segera hentikan perdarahan dengan memberikan balut tekan pada
area yang mangalami perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai