Anda di halaman 1dari 22

Sistem Reproduksi

ANDRE PATANDA
ABIGAIL KOSEGERAN
TITA SUMENDAP
DAMARISCHA RORIMPANDEY

REPRODUKSI
SEL

SISTEM
REPRODUKSI

REPRODUKSI
TUMBUHAN

REPRODUKSI
HEWAN

Reproduksi sel
Amitosis
Reproduksi
sel

Mitosis
Meosis

Amitosis
Merupakan pembelahan
sel secara langsung tanpa
melalui tahapan-tahapan.
Contohnya organisme
uniseluler seperti bakteri,
protozoa dan mikroalga.

Mitosis
Merupakan proses pembelahan sel
yang menghasilkan dua sel anak
yang masing-masing memiliki sifat
dan jumlah kromosom yang sama
dengan sel induknya. Mitosis terjadi
pada perbanyakan sel tubuh (sel
somatis). Kromosomnya berpasangan
sehingga disebut haploid.
Pembelahan mitosis berlangsung
melalui satu tahapan dalam beberapa
fase yaitu profase, metafase, anafase
dan telofase.

Meosis
Merupakan proses pembelahan sel
dengan dua kali pembelahan yang
menghasilkan empat sel anak, yang
masing-masing memiliki separuh dari
jumlah kromosom sel induk. Meosis
terjadi untuk membentuk sel gamet.
Pembelahan sel ini melalui 2 tahapan
yaitu meosis 1 dan meosis 2, dengan
beberapa fase yaitu profase, metafase,
anafase dan telofase tanpa melalui
interfase antara meosis 1 dan meosis 2.

Reproduksi hewan

Reproduks
i hewan
Aseksual

Seksual

Aseksual
1.

Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup


uniseluler, yaitu dari golongan Monera dan Protista.
Pada pembelahan biner, dari satu individu
membelah secara langsung menjadi dua sel anak.

2.

Pertunasan atau budding, yaitu pembentukan


tunas kecil yang serupa dengan induk. Tunas ini
kemudian memisahkan diri dan menjadi individu
baru. Contohnya pada Hydra, ubur-ubur pada saat
berbentuk polip, dan hewan dari golongan Porifera.

3.

Fragmentasi, individu baru terbentuk dari bagian


tubuh induk yang terbagi-bagi/terputus baik sengaja
atau tidak. Setiap bagian tumbuh dan berkembang
membentuk bagian yang belum ada sehingga
menjadi individu baru yang utuh. Contoh hewan
yang melakukan reproduksi secara fragmentasi
adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria.

4.

Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur


yang tidak dibuahi. Hewan yang mengalami
partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah
madu

Seksual
Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel
kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi.
Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam
tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Pembuahan di
dalam tubuh induk betina disebut fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di
luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal. Alat reproduksi menghasilkan
sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan sel
kelamin betina (ovum/sel telur) dihasilkan oleh ovarium (indung telur). Proses
pembentukan sel kelamin jantan dan betina disebut gametogenesis. Proses
pembentukan sel kelamin jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses
pembentukan sel kelamin betina disebut oogenesis. Setelah terjadi pembuahan
atau fertilisasi, akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio.
Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar,
ovipar, dan ovovivipar.

Vivipar
Vivipar (hewan beranak),
yaitu hewan yang embrionya
berkembang dan mendapat
makanan di dalam uterus
(rahim) induk betina.
Contohnya adalah kerbau, sapi,
gajah, dan harimau.

Ovipar
Ovipar (hewan bertelur), yaitu
hewan yang embrionya
berkembang di dalam telur. Telur
hewan ini dikeluarkan dari dalam
tubuh dan dilindungi oleh
cangkang. Embrio memperoleh
makanan dari cadangan
makanan yang terdapat di dalam
telur. Beberapa hewan ovipar
mengerami telurnya hingga
menetas, misalnya ayam dan
merpati.

Ovovivpar
Ovovivipar (hewan betelur
dan beranak), yaitu hewan yang
embrionya berkembang di dalam
telur, tetapi telur tetap berada di
dalam tubuh induk betina.
Setelah cukup umur, telur akan
pecah di dalam tubuh induk dan
anaknya keluar. Contohnya
platipus

Reproduksi tumbuhan
Reproduksi tumbuhan

Vegetatif

Alami

Generatif

Buatan

Vegetatif alami
Reproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan tumbuhan
tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang
berperan dalam reproduksi vegetatif alami.
Rhizoma
Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar secara
horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe,
lengkuas, alang-alang, dan lain-lain.
Stolon
Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika batang
tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu
baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela asiatica).
Umbi Lapis
Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi
oleh berlapis-lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari bagian
tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung dipisahkan dari induknya, siung
tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa).
Tunas
Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas
dan individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh
lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan). Contohnya bamboo dan
kelapa.
Umbi Batang
Umbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung
cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat
ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. Contohnya ubi jalar dan
kentang.

Vegetatif buatan

Mencangkok
Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang
bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang
sama seperti induknya dan cepat berbuah. Cara
mencangkok adalah dengan cara membuang
sebagian kulit dan kambium secara melingkar
pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah
yang kemudian dibalut dengan sabut atau plastik
dan tanah. Setelah akar tumbuh, batang tepat di
bawah cangkokan dipotong kemudian ditanam.
Contoh tanaman yang bisa dicangkok Mangifera
indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Psidium sp.
(jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp.
(sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan).

Menyambung
Menyambung merupakan usaha
perbanyakan yang dilakukan dengan
cara menyambung dua batang tanaman
yang masih tergolong satu spesies, satu
genus, atau satu famili. Dalam
menyambung kita memindahkan ujung
ranting, ujung batang, atau ujung cabang
secara keseluruhan (tanaman atas)
kepada tanaman dasar. Kemudian pada
tempat sambungan tersebut diikat
dengan tali. Contohnya Hevea
braziliensis (karet), dan pohon buahbuahan.

Menyetek
Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal
dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam
potongan batang tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri
akan menumbuhkan akar dan daun sehingga berkembang
menjadi individu baru. Perbanyakan dengan setek meliputi setek
batang, setek daun, setek akar, setek pucuk, dan setek umbi.
Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman
dengan setek memiliki banyak keunggulan dibandingkan cara
perbanyakan vegetatif lainnya. Misalnya sifat tanaman yang
dihasilkan sama dengan induknya., bagian tanaman induk yang
diperlukan untuk setek hanya sedikit (tetapi dapat menghasilkan
banyak bibit tanaman), dan tidak memerlukanbanyak biaya.
Selain itu, cara pengerjaan setek tidak memerlukan teknologi
yang rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh
tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot sp. (ketela pohon),
Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia
variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum
officinarum (tebu),dll.

Merunduk
Merunduk merupakan usaha perbanyakan
yang dilakukan dengan cara merundukkan
(melengkungkan) cabang tanaman,
kemudian ditimbun dengan tanah.
Sementara itu, ujung cabang dibiarkan
muncul di permukaan tanah. Bagian
tanaman yang dirundukkan (ditimbun)
terlebih dahulu harus dikupas. Pada bagian
yang ditimbun tersebut akan tumbuh akar
dan tunas. Contohnya pada tanaman
Alamanda (Alamanda cathartica), tebu
(Saccharum officinarum), dll.

Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat
totipotensi tanaman. Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel
tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk
individu tanaman dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan
dapat diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu
yang bersamaan.
Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril, seperti
laboratorium khusus kultur jaringan. Selin itu, alat, bahan, dan pelaku
kultur jaringan juga harus dalam keadaan steril. Alat dan bahan dapat
disterilkan dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhuC.
Sementara itu, pelaku terutama bagian tangan harus disemprot dengan
alcohol sebelum bekerja.
Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari
ujung akar, tunas, dan daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis
tersebut ditumbuhkan pada suatu medium dengan cukup nutrisi. Untuk
memacu proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan
hormone pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah
dan tumbuh dalam media tumbuh membentuk embrio dan tunas hingga
menjadi individu baru yang sama dengan induknya. Contoh tanaman
yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain anggrek
dan wortel.

Perkembangbiakan generatif
Reproduksi seksual/generatif merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses
peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet induk ini
biasa disebut pembuahan. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji ,
baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup). Alat
reproduksi pada kebanyakan tumbuhan berbiji adalah bunga. Bunga umumnya
terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Kelopak dan mahkota
merupakan perhiasan bunga, sedangkan benang sari dan putik merupakan alat
kelamin bunga. Bunga yang memiliki keempat bagian bunga tersebut disebut
bunga lengkap. Benang sari/stamen merupakan alat kelamin jantan. Benang sari
terdiri atas kepala sari (antena) dan tangkai sari (filamen). Benang sari
menghasilkan gamet jantan (serbuk sari;polen). Gamet jantan terletak di dalam
kantong sari yang merupakan bagian dari kepala sari.
Putik/pistil merupakan alat kelamin betina. Putik terdiri atas 3 bagian, yaitu kepala
putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovula). Dalam bakal buah
terdapatbakal biji yang di dalamnya mengandung gamet betina(sel telur; ovum).

Penyerbukan
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan
adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan adalah peristiwa
melekatnya serbuk sari pada bakal biji. Contoh penyerbukan :
1.

Otogami : merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga).
Pada saat terjadi otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari
dan putik. Misalnya:
Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu daripada putik. Misalnya pada seledri, Allium sp.
(bawang), dan Zea mays (jagung).
Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari. Misalnya pada bunga Brassica sp.
(kol), bunga Theobroma cacao (cokelat), dan bunga Persea Americana (avokad).
Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.

2.

Kleistogami : merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat bunga belum mekar. Contohnya kacang tanah.

3.

Geitonogami : merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain , tetapi masih dalam
satu individu.

4.

Alogami atau xenogami : merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari individu lain, namun
masih dalam satu jenis.

5.

Bastar : merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga tumbuhan beda jenis.

Pembuahan

Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan antara


inti sperma dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2 macam
pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
Pembuahan tunggal adalah pembuahan yang hanya
memungkinkan sekali peleburan inti sperma dengan inti sel telur.
Pembuahan tunggal biasa terjadi pada gimnosperma.
Pembuahan ganda adalah pembuahan yang menyebabkan
terjadinya dua kali peleburan inti sperma. Pertama , peleburan
antara inti sperma I dengan sel telur membentuk lembaga.
Kedua, peleburan antara inti sperma II dengan kantong lembaga
sekunder yang akan berkembang menjadi endosperma.
Pembuahan ganda biasanya terjadi pada angiospermae.

Anda mungkin juga menyukai