Anda di halaman 1dari 6

Mencatat dengan Efektif (Effective Notetaking Skills)

02/12/2009 by dailyrudy

OLeh Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak


PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar di Universitas sedikit banyak berbeda dengan proses belajar mengajar di
SMA atau SMP. Proses tersebut tidak hanya terjadi di dalam kelas, ketika dosen mengajarkan
materi, tetapi mencakup juga tutorial, praktikum, tugas kelompok, tugas individu, pembelajaran
mandiri dan magang. Berbeda dengan pendekatan pengajaran di SMA dan SMP dimana materi dan
bahasan sudah baku, di bangku kuliah anda diharapkan untuk aktif mencari informasi dan memiliki
kemampuan untuk belajar mandiri.
Masing-masing proses belajar yang anda lalui, baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
semuanya mengandung muatan informasi dan pengetahuan yang harus anda kumpulkan,
rangkum dan gunakan dalam menyelesaikan tugas-tugas maupun ujian. Tantangan terbesar dalam
kuliah S-1 adalah bagaimana mengelola informasi yang sedemikian banyak tersebut? Kemampuan
mengelola informasi yang anda dapatkan (learning to learn) seringkali lebih penting daripada
informasi atau pengetahuan itu sendiri, karena informasi dan pengetahuan akan terus berubah
sedangkan kemampuan untuk mengelola informasi, begitu anda menguasainya, akan tetap
melekat pada anda sampai akhir nanti. Salah satu teknik paling dasar untuk mengelola informasi
adalah kemampuan untuk mencatat dengan efektif.
PENGERTIAN
Menurut Adejumo & Ehindero mencatat dengan efektif mencakup tiga hal, (1) mampu
mengidentifikasi gagasan utama dan hubungan antar gagasan tersebut dalam suatu paparan, (2)
mampu memahami makna dibalik gagasan-gagasan tersebut, (3) mampu menyajikan gagasangagasan tersebut dengan bahasa anda sendiri.
Mencatat dengan efektif dalam banyak penelitian terbukti meningkatkan kemampuan
pembelajaran (Howe, 1969, 1970; Fisher & Harris, 1973; Maqsud, 1980; Fisk, 1982; Kiewra,
1982). Kurang lebih 14 abad yang lampau, Ali bin Abu Thalib pun juga telah mengemukakan
pentingnya mencatat lewat peribahasa yang sangat terkenal sampai sekarang yaitu ikatlah ilmu
dengan mencatatnya.
Hasil penelitian lain yang cukup menarik adalah, ada eksperimen untuk membandingkan
efektivitas pembelajara diantara tiga metode pembelajaran yaitu (1) dosen membuat catatan di
papan tulis atau layar, mahasiswa diminta mengembangkan materi dan catatan sendiri, (2)

mahasiswa diberi materi full (3) mahasiswa diberi outline atau garis besar materi saja dan
kemudian diminta mengembangkan materi tersebut menjadi catatan. Hasilnya ternyata alternatif
no 3 atau disebut juga prosedur Neuwman Keuls terbukti memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan dua metode lain terhadap penguasaan materi oleh siswa ( Winer, 1971 , pp. 191198).
APA YANG HARUS KITA CATAT DARI KULIAH?
Kuliah atau tatap muka mahasiswa dengan dosen di kelas, adalah proses yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar di Universitas. Sebisa mungkin anda usahakan untuk masuk kelas,
kecuali anda sakit atau punya keperluan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Apabila anda tidak
masuk, pastikan anda telah mendapatkan ijin terlebih dahulu, atau anda minta ijin untuk masuk
kelas lain untuk dosen yang sama, apabila ada kelas paralel. Mengapa kuliah dosen penting? Ada
beberapa hal yang disampaikan dalam kuliah, yang seharusnya anda pahami dan catat:
Gambaran umum topik atau bahasan
Gagasan-gagasan pokok atau landasan teori dari bahasan tersebut
Penjelasan sumber-sumber atau literatur tambahan
Berbagai pandangan atau perdebatan ilmiah mengenai bahasan tersebut
Penjelasan dan contoh-contoh di dunia nyata
Insights atau pelajaran penting dari contoh-contoh maupun penjelasan
Model atau kerangka pikir (framework) untuk menjelaskan fenomena yang terjadi
Organisasi gagasan dan struktur gagasan
Intepretasi atau penjelasan maksud dari materi atau bacaan di buku acuan
Kritik atau komentar terhadap isi buku atau materi
Anda harus ingat bahwa materi-materi tersebut tidak semuanya disampaikan secara detil oleh
dosen dalam tatap muka di kelas. Anda harus aktif dalam mencari penjelasan-penjelasan detil.
Penjelasan secara detil biasanya bisa anda baca sendiri di buku acuan/bacaan wajib. Penjelasan
dosen lebih menekankan pada peta permasalahan dan sumber-sumber yang bisa anda baca.
MANFAAT MENCATAT
Ada beberapa manfaat dari mencatat. Mencatat akan membuat anda:
Tidak mengantuk dan tetap fokus saat kuliah
Memiliki dokumentasi tentang apa yang dijelaskan oleh dosen
Membantu anda dalam belajar
Membantu anda mengemukakan ide dan gagasan dengan bahasa anda

Bahan untuk diskusi dengan teman


Bahan untuk mengerjakan tugas dan makalah
TANTANGAN
Meskipun mencatat telah terbukti banyak manfaatnya, namun tidak banyak mahasiswa yang
menguasai teknik mencatat yang baik, alasannya antara lain
1. Kecepatan Kecepatan berbicara orang rata-rata 2 3 kata per detik, sedang kecepatan menulis
adalah 0.2 0.3 kata per detik. Artinya kita harus pandai memilih, memilah dan merangkum
informasi mana yang perlu kita catat.
2. Pandangan bahwa saya lebih baik mendengarkan penjelasan daripada mencatat. Pendapat ini
tidak sepenuhnya salah, namun apabila anda tidak cepat-cepat mencatat informasi penting yang
disampaikan dosen, bisa jadi anda akan lupa!
3. Pandangan bahwa saya bisa meminjam atau memfotokopi catatan teman nanti setelah kuliah.
Pandangan ini dalam banyak hal akan merugikan anda, pertama menambah biaya, kedua
seringkali anda tidak paham maksud catatan tersebut, ketiga seringkali anda lupa meminjam
catatan sampai mendekati masa ujian.
4. Menggunakan hasil catatan anda adalah salah satu tantangan besar juga. Seringkali karena kita
mencatat dengan cepat, tulisan kita menjadi tidak terbaca. Ataupun kalau bisa dibaca, maksudnya
menjadi tidak jelas. Untuk itu penting sekali untuk menelaah ulang catatan kita dan
membandingkan pemahaman kita dengan pemahaman teman-teman kita untuk topik yang sama.
Apabila anda memiliki catatan yang lengkap, hal itu akan memudahkan anda untuk belajar dan
mengerjakan tugas-tugas.
TIPS MENCATAT SECARA EFEKTIF

Ada dua tips yang bisa anda lakukan untuk bisa mencatat secara efektif yaitu persiapan cukup dan
kemampuan mendengarkan secara aktif (active listening).
Persiapan Sebelum Mencatat
Sebelum mencatat anda harus paham dulu topik dan tujuan dari kuliah, bacaan atau diskusi yang
akan anda catat. Apabila materi untuk kuliah atau acara tersebut telah tersedia, anda sangat
disarankan untuk membacanya terlebih dahulu. Lebih bagus lagi kalau anda menggaris bawahi
atau mencatat hal-hal yang belum anda mengerti untuk nanti anda tanyakan di kelas atau di acara
tersebut. Pahami juga terminologi atau istilah-istilah yang digunakan dalam materi tersebut,
sehingga nantinya anda langsung nyambung dengan pokok bahasan. Datang ke kuliah atau acara
lebih awal, dan pilihlah tempat duduk di depan.

Anda juga harus memilih buku catatan yang sesuai bagi anda. Ada banyak pilihan buku catatan
misalnya buku strip, loose leaf, block note, buku saku, notepad dan lain-lain. Apabila anda
mencatat dalam buku saku, note pad atau kertas anda harus ingat untuk mengorganisasikan atau
menyalin catatan tersebut untuk menjadi sebuah catatan yang utuh. Loose leaf saat ini sangat
diminati oleh mahasiswa, karena anda sangat fleksible untuk menyusun ulang sesuai dengan
masing-masing kuliah yang anda ikuti. Selain buku catatan anda juga harus siap dengan alat tulis.
Ada beberapa mahasiswa suka mencatat dengan pensil beberapa suka mencatat dengan pena.
Stabillo, tip ex, steppler dan penghapus adalah alat-alat tambahan yang baiknya dimiliki oleh tiap
mahasiswa.
Mendengarkan secara aktif
Kemampuan untuk mendengar secara aktif bukan hanya bermanfaat di bangku kuliah, namun juga
sangat bermanfaat bagi karir profesional anda di masa depan. Untuk bisa mendengarkan secara
aktif, ada beberapa tips sebagai berikut:
Saat anda mendengarkan, konsentrasi ke gagasan utama yang sedang dibahas. Coba untuk
bedakan antara gagasan utama dengan penjelasan-penjelasan tambahan dan contoh-contoh.
Apabila anda tidak paham dengan gagasan utama di balik penjelasan-penjelasan yang diberikan
oleh dosen atau pembicara, tidak ada salahnya untuk bertanya.
Pikirkan tentang pertanyaan-pertanyaan yang anda temukan ketika membaca bahan-bahan atau
materi yang disyaratkan. Apakah dosen atau pembicara telah membahas atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan anda tersebut? Apabila anda kesulitan untuk menemukan pertanyan, anda
bisa mendapatkannya dengan mengubah Tujuan Pembelajaran/Learning Objective yang biasanya
ada di bagian depan presentasi dosen, menjadi bentuk kalimat tanya. Catat informasi-informasi
yang relevan dengan pertanyaan tersebut, termasuk juga pertanyaan-pertanyaan dari dosen.
Buat catatan-catatan tindak lanjut Harus lihat, Saya belum paham., Baca ini penting,
Cari bacaan tentang, Lihat Website, Tanya teman tentang.. Melakukan komunikasi dengan
diri anda sendiri tentang bacaaan atau materi
Seringkali ada petunjuk-petujunjuk lisan yang disampaikan oleh dosen di kelas, misalnya ini
penting, ingat, ini akan keluar ujian, coba perhatikan, kesimpulannya.., berdasarkan
penjelasan saya tersebut, maka dll yang semuanya mengindikasikan hal yang penting untuk
dicatat. Anda juga harus jeli mengidentifikasi kapan dosen ganti topik, karena sebelum ganti topik,
biasanya dosen menjelaskan simpulan dari topik sebelumnya.
Catatlah dengan singkat. Buat singkatan-singkatan yang anda mengerti misalnya (cont. untuk
contoh, simp. untuk kesimpulan, dll). Anda juga bisa memakai simbol, misalnya bintang untuk
menandai hal penting, titik tiga untuk menandai kesimpulan, tanda tanya untuk menandai hal-hal
yang belum ada mengerti dlsb.

Saat anda mendengarkan buat peta gagasan (conceptual map) dari penjelasan dosen dalam
bentuk bagan atau gambar. Apa gagasan utama? Apa gagasan pendukung? Bagaimana kaitan
antara masing-masing gagasan?
Konsentrasi anda akan menurun atau hilang setiap 20 menit. Ada baiknya anda berusaha
mengembalikan fokus anda ketika konsentrasi anda mulai menurun, salah satunya adalah dengan
bertanya kepada dosen.
Jangan cemas apabila, setelah melakukan semua hal diatas, anda tetap tidak paham terhadap
penjelasan dosen. Apalagi di awal-awal anda kuliah. Anda masih punya banyak kesempatan untuk
berdiskusi dengan teman yang anda lihat cukup paham, membaca lagi materi-materi dan catatan
anda lagi, atau bertanya dengan dosen di luar kelas. Ingat, kemampuan mendengar secara aktif
akan meningkat, seiring dengan banyaknya anda berlatih.

TEKNIK MENCATAT
Patut anda pahami bahwa setiap orang punya teknik atau pendekatan favorit dalam belajar,
termasuk juga mencatat. Teknik mencatat antara satu orang dengan orang lain mungkin berbeda,
dan hal itu seharusnya tidak menjadi masalah. Intinya adalah bagaimana kita bisa mencatat
informasi penting yang disampaikan oleh dosen atau dalam bacaan dan menggunakan informasi
tersebut dengan mudah nantinya.
1. Teknik Dua Kolom (Cornell Method)
Teknik yang banyak digunakan saat ini adalah dengan membagi catatan menjadi dua kolom.
Kolom pertama berisi gagasan, topik, informasi-informasi yang penting. Kemudian kolom kedua
berisi komentar dan tindak lanjut kita. Contohnya adalah sebagai berikut:
Catatan: 24/11/2009
Mata Kuliah : Pengauditan 1
Topik : Pemahaman SPI dalam Perencanaan Audit
Materi : Buku Auditing , Mulyadi, Edisi 6
KOLOM 1
Apa itu SPI? ada di Mulyadi hal 180
Komponennya ada lima hal 183
Mengapa harus memahami SPI? disyaratkan standar pekerjaan lapangan no 2.
Bagaimana cara memahami SPI? Dokumentasi SPI Klien dan Pengujian Pengendalian hal 197
Dokumentasi SPI Wawancara Kuesioner- Narasi Flowchart

Pengujian Pengendalian Walktrough & Test of Control


Hubungan SPI Perencanaan audit SPI Bagus Resiko Deteksi Rendah Butuh Bukti Audit lebih
sedikit Materialitas Sedang/Tinggi. ( Sebaliknya)
KOLOM 2
Belum jelas mengenai kriteria SPI yang baik?
Apa hubungan SPI dengan Strategi Audit?
Penjelasan Dos. SPI baik, maka bisa pilih Strategi Pendekatan Resiko Pengendalian Rendah hal
173
PR Pilihan Ganda No 1 18 hal 221. Kumpul tgl 1 Dec 09.
2. Mind Mapping

Metode lain yang saat ini juga semakin populer adalah mind mapping atau peta gagasan.
PENUTUP

Proses mencatat adalah bukan proses sekali jadi. Untuk bisa menghasilkan catatan yang baik kita
harus sering melihat lagi dan merevisi catatan kita tersebut. Kita juga bisa membandingkan hasil
catatan kita dengan hasil catatan teman kita, untuk melengkapi apa yang kurang. Mencatat
dengan efektif adalah masalah kebiasaan. Semakin anda terbiasa akan semakin mudah.
Selanjutnya dengan biasa mencatat, tanpa anda sadari akan banyak informasi dan pengetahuan
yang sudah anda kuasai. Ada seorang komponis besar yang selalu mencatat apapun di atas kertas,
namun tidak pernah dia melihat lagi catatan tersebut. Ketika sahabatnya bertanya, mengapa dia
selalu mencatat tetapi tidak pernah menggunakan catatan tersebut. Dia menjawab, O saya masih
ingat dengan isi catatan saya, dengan mencatat saya mudah menjadi hapal Kalau saya benarbenar lupa, baru saya melihat catatan tersebut.
Catatan
Silahkan menggunakan makalah diatas dengan mencantumkan referensi / sumber penulis dan
alamat blog ini .

https://dailyrudy.wordpress.com/2009/12/02/mencatat-dengan-efektif-effectivenotetaking-skills/
diakses pada 17 Oktober 2015 06.31

Anda mungkin juga menyukai