PENDAHULUAN
Nasional,
Departemen
Kesehatan,
Departemen
Dalam
Negeri,
Departemen Agama.
Pemerintah telah dan sedang berusaha meningkatan derajat kesehatan
masyarakat, termasuk masyarakat sekolah. Betapa tidak, dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditunjang
oleh kesehatan peserta didik di suatu lembaga pendidikan. Untuk mendukung
terciptanya peserta didik yang sehat, sekolah dapat merealisasikan dengan
mengaktifkan program usaha kesehatan sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan potensi dan prestasi anak
untuk belajar. Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang disebut dengan Trias
Usaha Kesehatan Sekolah meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,
serta pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat. Usaha kesehatan sekolah
merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan
anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran utama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang lainya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis
serta optimal, menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
modernisasi (sebagai agent of change), karena dalam usia ini anak-anak sekolah
berada dalam taraf perkembangan dan pertumbuhan, mudah dibimbing dan dibina.
Pada masa ini adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaankebiasaan hidup sehat dengan harapan agar mereka dapat meneruskan serta
mempengaruhi lingkungannya sekarang dan dimasa yang akan datang. Masyarakat
sehat yang akan datang merupakan salah satu hasil dari sikap dan kebiasaan hidup
sehat yang dimiliki anak-anak pada waktu sekarang.
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, baik
fisik, mental, maupun sosial serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.
sesuai ketentuan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh Pembinaan UKS,
Menjalin kerjasama dengan orang tua murid, instansi lain dan masyarakat
11
berkepentingan
mutlak
diperlukan.
Kerangka
kerjasama
pengorganisasian system kerja operasional UKS harus dipahami sebaikbaiknya, karena tidak sedikit sekolah atau guru yang beranggapan bahwa UKS
merupakan tugas dari petugas kesehatan saja, ataupun sebaliknya petugas
kesehatan menganggap UKS merupakan tanggung jawab jajaran pendidikan
sekolah atau guru semata-mata. Memperhatikan kenyataan di lapangan,
keberhasilan dalam pelaksanaan UKS melibatkan berbagai departemen,
seperti: 1) Departemen Dalam Negeri. 2) Departemen Pendidikan Nasional. 3)
Departemen Kesehatan. 4) Departemen Agama.
Bentuk kerjasama lintas sektoral dari berbagai instansi yang berkepentingan
dalam pembinaan UKS, mulai dari tingkat propinsi sampai tingkat kecamatan berupa
wadah yang disebut Badan Kerjasama Usaha Kesehatan Sekolah (BKUKS).
Kegiatan UKS yang diselenggarakan untuk mengingkatkan kemampuan hidup
sehat serta peserta didik dalm lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis, optimal serta menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas (DEPKES, 2006). Adapun kegiatan UKS meliputi upaya
preventif, kuratif, promotif, dan rehabilitatif. Sementara penekanan kegiatan UKS
adalah pada upaya promotif dan preventif (Sina, 2007.) kegiatan UKS lebih dikenal
dengan Trias UKS untuk tatanan sekolah dasar dimana kegiatanya berupa 1.
12
14
tanah air.
Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan pembaharuan,
bahkan anak anak mempunyai sifat yang menyampaikan apa yang dia terima
15
16
17
BAB III
ANALISIS SITUASI
18
3.1.1
KONDISI DEMOGRAFI
Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Pauh Kota Padang tahun 2014 yang
dipublikasikan pada tahun 2014 jumlah Penduduk Kec. Pauh adalah sebanyak 63.624
jiwa dengan jumlah KK 12.986 RT Sebanyak 169 dan RW 50 dengan rata-rata
anggota keluarga 4 orang serta kepadatan penduduk 489/km.. Dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk kec. Pauh Menurut Kelurahan Tahun 2014
No Kelurahan
Jml KK
Jml Jiwa
RT
1
Pisang
Binuang
RW
1686
7.769
23
Kp 1388
6.120
25
Dalam
3
Piai Tangah
1110
4.716
18
Cupak Tangah
1678
8.519
26
19
Kapalo Koto
1290
5.949
20
Koto Luar
1865
8.117
18
Lambung Bukit
966
4.055
15
LimauManis
2123
13.256
12
Limau Manis
1180
5.123
12
Jumlah
12.986
63.624
169
50
Selatan
9
3.3
selain ditunjang oleh Puskesmas Pembantu serta Puskesmas Keliling dan Poskeskel,
juga dibantu oleh peran institusi yang ada pada berbagai tatanan yang ada seperti
Posyandu Balita dan Lansia, sekolah , Majelis Taklim, dan lain-lain.
Salah satu Lembaga atau institusi kesehatan yang dirasakan masih eksis
ditengah masyarakat sampai saat ini adalah Posyandu. Jumlah Posyandu di
Kecamatan Pauh pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Posyandu balita sebanyak
70 buah dan Posyandu Lansia sebanyak 13 buah Selain itu beberapa sarana pelayanan
kesehatan yang bersifat Private / swasta yang ada diwilayah kerja Puskesmas Pauh
ada 5 Bidan Praktek Swasta(BPS), 5 Klinik bersalin dan 5 Praktek Swasta Dokter
Umum, 3 Praktek dokter Spesialis, 2 Praktek Swasta Dokter Gigi, 3 Apotik, 5 Rumah
Obat, 2 Laboratorium, 7 Ambulance kelurahan dan Rumah sakit swasta 1.
Prasarana Puskesmas saat ini terutama pada gedung A yaitu gedung pelayanan
rawat jalan pada saat penyusunan laporan tahunan ini telah dimanfaatkan untuk
pelayanan kepada masyarakat. Gedung C yang menjadi ruang rawat inap cukup baik
namun prasarana penunjang kegiatan perlu dilengkapi seperti intalasi air besih dan
listrik sendiri sehingga mampu memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Untuk membantu terselenggaranya pembangunan kesehatan diwilayah kerja
Puskesmas Pauh dibantu oleh jejaring kerja seperti 1 Unit Puskel, 7 Kendaraan Roda
20
dua, 2 Poskeskel dan 5 unit Puskesmas Pembantu yang terletak di Kelurahan Batu
Busuk, Pisang, Piai Tangah, Ulu Gadut, Jawa Gadut.
Dalam tahun ini juga untuk melengkapi sarana UKBM di Kelurahan Siaga,
telah ada 2unit Poskeskel pada kelurahan Limau Manis Selatan dan Kelurahan Koto
Lua. Terhitung mulai Oktober 2008 sampai sekarang telah beroperasional dan
dipimpin oleh 2 ( dua ) orang Bidan.
Adapun rincian rincian sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas untuk
mendukung jalannya kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2
Kondisi Sarana dan Prasarana
Puskesmas Pauh Tahun 2014
Jenis Sarana dan
No
Prasarana
I
Sarana Kesehatan
1 Puskesmas Induk
2 Rawat Inap
3 Puskesmas Pembantu
4 Rumah Dinas Dokter
Rumah
Dinas
Kondisi
Jumlah
Rusak
Baik
Ringan
1
1
1
1
5
5
1
1
1
5 Perawat
6 Rumah Dinas Bidan
1
Puskesmas Keliling
7 roda. 4
8 Ambulance
1
9 Sepeda Motor
7
II
Sarana Penunjang
1 Komputer
5
2 Mesin Tik
2
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1
5
4
1
21
2
1
1
3 Telepon
4 Listrik
5 Sarana Air Bersih
Sumber data: Puskesmas 2014
3.4
1
2
1
2
kuantitatif sudah cukup memadai dengan rasio tenaga berdasarkan katagori tenaga
rata-rata 1 : 8000 penduduk, namun dari segi kualitatif memang diperlukan upaya
peningkatan pendidikan dan pelatihan terutama dalam rangka menjawab tantangan
akan pentingnya peningkatan mutu ( Quality Assurance) oleh provider serta tuntutan
masyarakat (user) akan mutu yang ditandai dengan semakin berkurangnya keluhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas.
Jumlah seluruh sumber daya kesehatan pada Puskesmas PAUH
sampai
dengan 31 Desember 2014 adalah 67 orang, 4 orang Tenaga medis yang terdiri dari 2
orang Dokter Umum, 2 orang tenaga medis dokter mempunyai tugas tambahan
sebagai kepala Puskesmas. Sedangkan dokter gigi ada 2 orang
Dari segi rasio tenaga dengan penduduk, Sumber Daya Kesehatan pada
Puskesmas Pauh relative cukup. Tenaga medis dokter umum ada Tiga orang atau
rasio 1 : 31.834 jiwa. Sedangkan dokter gigi 2 orang atau 1 : 31.834 jiwa. Jumlah
tenaga perawat yang ada tahun 2014 di Puskesmas Pauh adalah 8 orang dengan ratio
1: 4.128 jiwa. Jumlah bidan yang aktif bertugas saat ini sebanyak 15 orang dengan
ratio terhadap jumlah penduduk adalah 4.233 orang.
Perubahan kebutuhan masyarakat dan tuntutan peningkatan SDM Kesehatan
yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan pelayanan kesehatan yang bermutu
disikapi dengan memberi kesempatan kepada staff Puskesmas Pauh untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal . Sebanyak 9
Orang staff sedang mengikuti pendidikan yakni 1 orang izin belajar di Sekolah
Tinggi Ilmu Keperawatan, 2 orang di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi, Akademi
Kebidanan 3 orang dan 2 orang D4 Kebidanan dan 1 orang di PSIKM Unand.
22
Dibawah ini disajikan data dan informasi ketenagaan yang bekerja pada
Puskesmas PAUH selama Tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kondisi Ketenagaan Pada Puskesmas Pauh Tahun 2014
No
Jenis Ketenagaan
Jumlah
Status Kepeg
1
Dokter
3
2 PNS
2
Dokter Gigi
2
PNS
3
Sarjana Kesmas
2
PNS
4
Sarjana Keperawatan
1
PNS
5
Rekam Medik
2
2 PNS,
6
D3 Keperawatan
13
10 PNS, 3 Voluteer
7
D3 Kebidanan
22
15 PNS, 6 PTT, 1 Volunteer
8
D3 Gizi
4
2 PNS, 2 Volunteer
9
D3 Teknisi Gigi
2
PNS
10
D3 Kesling
2
PNS
11
Bidan (D1)
3
PTT
12
Perawat ( SPK )
4
PNS
13
Analis Kimia
2
2 PNS
14
Ass. Apoteker
2
PNS
15
LCPK
1
PNS
16
SMA
4
PNS
Jumlah
67
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota PADANG. No 19 tahun 2001 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas adalah melaksanakan kewenangan
urusan rumah tangga dalam bidang kesehatan dan tugas lainnya yang diserahkan oleh
Kepala Dinas, termasuk koordinasi terhadap semua kegiatan kesehatan oleh Dinas
Dinas lainnya yang terkait dibidang Kesehatan tingkat Kecamatan.
Dikaitkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas, maka Puskesmas PAUH telah mencoba menyusun
struktur Organisasi Puskesmas dengan penajaman pada konsep Daerah Binaan dan
sistem pembagian tugas yang sesuaikan dengan kondisi daerah binaan. Puskesmas
menjalankan tugasnya berdasarkan Visi dan Misi serta strategi berdasarkan kebutuhan
Public Good dan Private Good.
23
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Skrining dan Pembinaan SD, SMP, SMA
Skrining murid SD, SMP, SMA merupakan program UKS pada
Puskesmas Pauh yang bertujuan Untuk Pemeriksaan kesehatan secara
keseluruhan dengan target sasaran Semua Murid Baru kelas I TK, SD, SMP,
dan SMA. Dimana target screening ini 1x setahun/sekolah.
Kunjungan pembinaan UKS merupakan salah satu program UKS pada
Puskesmas Pauh yang bertujuan Untuk melakukan pembinaan UKS dan
memberikan informasi kesehatan kepada siswa dengan target sasaran guru
serta siswa TK, SD, SMP, dan SMA. Yang akan dilaksaakan sebanyak 2x
dalam sebulan/ sekolah.
24
25
SMA.
4.2 Analisis Masalah di Wilayah Puskesmas Pauh
- Pada tingkat TK Dan SD masih banyak guru UKS yang tidak terlatih.
- Pada tingkat SMP dan SMA masih banyak sekolah yang belum memiliki
-
kebersihan.
4.3 Pemecahan Masalah
-Masalah yang ditemukan kunjungan UKS
1. Meningkatkan kegiatan UKS ke sekolah dan pembinaan ke sekolah
2. Meningkatkan penyuluhan kesehatan ke sekolah terutama masalah kesehatan
gigi
3. Meningkatkan kerja sama lintas program
4. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral
2. Sosialisasi tentang SKB-4 mentri ke masing-masing sektor terkait.
-Masalah yang ditemukan dari hasil screening
26
1. Masih ada beberapa anak walaupun hanya sebagian kecil masih berstatus kurus
sekali baik di tingkat TK,SD,SMP,SMA.
2. Di tingkat TK dan SD sebagian kecil murid ada yang mengalami masalah
kesehatan gigi iaitu caries.
- Masalah yang ditemukan di operasional lapangan
1.Masih belum memadai sarana program maupun dari murid pelayanan dalam
melaksanakan kegiatan seperti keterbatasan alat-alat.
2.Sulit mengatur jadwal dengan beberapa sekolah yang disebabkan oleh kegiatan
intra sekolah yang bentrok dengan jadwal yang sudah disusun.
3. Kurangnya kerjasama sekolah dengan petugas.
4. Kegiatan skrening yang mengambil waktu yang lama disebabkan banyaknya itemitem kuisener yang harus diisi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Secara umum UKS di Puskesmas Pauh sudah berjalan dengan baik dan
sebagian besar sudah mencapai target. Agar pihak sekolah, orang tua murid,
27
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI, 1990. Pendidikan Kesehatan, Jakarta : UI press.
2. Depkes RI, 1990. Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan Di Sekolah, Jakarta
: tanpa penerbit. 87 hal.
3. Depkes RI, 1995. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah, Jakarta : tanpa penerbit. 92 hal.
4. Soekidjo Notoatmodjo, 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku Kesehatan, Jakarta : penerbit Andi offset. 145 hal
5. Buku Laporan Tahunan UKS di Puskesmas Andalas tahun 2014
6. Buku Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2014
29
30