tahun
1958
Puskesmas
Simpur
berubah
status
menjadi
54
55
Kelurahan
Kelapa Tiga
Pasir Gintung
Kaliawi
Persada
Jumlah
Jumlah
Pendudu
k
13.080
7.032
5.278
25.390
Jumlah
Rumah
Jumlah
KK
1.352
1.006
783
3.008
1.706
1.891
Luas
Wilaya
h
67 Ha
56 Ha
15 Ha
3.141
6.605
238 Ha
56
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Penelitian Univariat
Merupakan hasil persentase
responden
yang
terdiri
responden
dengan
dari
pemilihan
jawaban
distribusi
alat
dari
frekuensi
kontrasepsi,
Frequency
1
1
14
7
5
8
9
20
8
15
19
20
33
19
16
17
39
64
315
Percent
0,3
0,3
4,4
2,2
1,6
2,5
2,9
6,3
2,5
4,8
6,0
6,3
10,5
6,0
5,1
5,4
12,4
20,3
100
57
Frequency
180
135
315
Percent
57,1
42,9
100
Frequency
15
3
14
283
315
Percent
4,8
1,0
4,4
89,8
100
58
Status
bekerja/IRT
pekerjaan
yaitu
ibu,
sebanyak
sebagian
283
besar
orang
tidak
(89,8%),
59
Tabel 4.5
Alat Kontrasepsi yang Digunakan pada Peserta
KB Aktif
di Wilayah Kerja Puskesmas Simpur
Tahun 2014
Alat kontrasepsi
Pil
Suntik
Kondom
Implan
IUD
MOW
Total
Penggunaan
Frequency
51
205
14
29
13
3
315
alat
kontrasepsi
Percent
16,2
65,1
4,4
9,2
4,1
1,0
100
sebagian
besar
Frequency
270
45
315
Percent
85,7
14,3
100
menggunakan
kontrasepsi
jangka
panjang
60
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
pada Peserta KB Aktif di Puskesmas Simpur
Kota Bandar Lampung Tahun 2014
Tingkat pengetahuan
rendah
tinggi
Total
Frequency
149
166
315
Percent
47,3
52,7
100
Frequency
114
201
315
Percent
36,2
63,8
100
dukungan
sebanyak
201
dukungan
suami
suami
orang
yang
yang
(63,8%)
kuat/mendukung
sementara
lemah/kurang
untuk
mendukung
61
Sikap
negatif
positif
Total
Frequency
156
159
315
Percent
49,5
50,5
100
Frequency
253
62
315
Percent
80,3
19,7
100
(80,3%)
berpenghasilan
rendah
sedangkan
Pengeta
huan
Tinggi
Rendah
Pemilihan MKJP
Non
MKJP
MKJP
n
%
n
%
135
134
90,
6
81,
3
14
31
9,4
18,
7
Total
n
149
100
166
100
P
Valu
e
0,
029
OR
(CI
95%)
2,214
(1,128
4,348)
62
Total
270
85,
7
45
14,
3
315
100
informasi
berpengetahuan
tinggi
sebesar
dan
96,6%
bahwa
responden
yang
yang
menggunakan
MKJP
berpengetahuan
tinggi
yang
panjang
(MKJP)
dengan
pemilihan
metode
Pemilihan MKJP
MKJP
Non
MKJP
n
%
n
%
97
85, 17 14,
1
9
Total
n
114
%
100
P
Value
63
mendukung
173
Total
270
86,
1
85,
7
28
45
13,
9
14,
3
201
100
315
100
0, 943
bahwa
diantara
responden
yang
dukungan
suami
Pemilihan MKJP
Non
MKJP
MKJP
n
%
n %
143 91, 1 8,3
7
3
127 79, 3 20,
9
2
1
270 85, 4 14,
7
5
3
Total
n
156
P
Valu
e
OR
(CI 95%)
0,
005
2,772
(1,394
5,512)
%
100
159
100
315
100
64
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
ada
65
Penghasil
an
keluarga
Rendah
Pemilihan MKJP
MKJP
Non
MKJP
n
219
%
86,6
n
34
Tinggi
51
82,3
11
Total
270
85,7
45
%
13,
4
17,
7
14,
3
Total
P
Value
n
253
%
100
0, 506
63
100
315
100
penelitian
menggunakan
menunjukan
MKJP
sebesar
bahwa
responden
yang
14,3%
sedangkan
yang
66
tinggi
sebesar
52,7%
sedangkan
yang
67
Metode Kontrasepsi
Bivariat
4.3.2.1 Analisis chi square diperoleh p value = 0,029 yang
berarti
ada
hubungan
antara
pengetahuan
2,214
(1,128-4,348)
yang
berarti
untuk
memilih
menggunakan
MKJP
68
2,971yang
berarti
pengetahuan
yang
Jailolo .
seseorang
pengetahuan
untuk
yang
menerima
dipengaruhi
oleh
mempermudah
suatu
objek
faktor
seseorang
dalam
hal
ini
suatu
objek
tertentu
(Notoatmodjo,
2007).
69
jangka
panjang
dalam
memilih
metode
dan
dengan
pengetahuan
yang
tinggi
dapat
70
suami
Jangka
dengan
Panjang
pemilihan
(MKJP)
Metode
wanita
di
Kontrasepsi
Puskesmas
71
Duampanua
Kabupaten
Pinrang
2013
responden
dengan
pemilihan
Metode
72
positif
memilih
menggunakan
MKJP
dibandingkan
tertutup
terhadap
suatu
stimulus
atau
objek
perasaan
itu
(mendekat,
menghindar),
dan
73
intelegensi,
74
yang
digunakan
dalam
menyampaikan sikap.
e. Situasi pada sikap itu dibentuk.
Makin banyak faktor yang ikut mempengaruhi, semakin
cepat terbentuknya sikap (Sarwono, 2013).
Ada dua pembagian kerangka pemikiran mengenai sikap
yaitu tradisional dan modern. Tiga kerangka pemikiran
secara tradisional mengenai sikap :
75
terhadap
suatu
objek
adalah
perasaan
76
77
ini
sesuai
dengan
penelitian
78
mendukung
namun
meski sikap
belum
tentu
berarti
tidak
ada
hubungan
antara
Metode
diperoleh
sebagai
imbalan
atau
balas-jasa
atas
79
80
diatas
Upah
Minimum
Kota
(UMK)
(http://www.radarlampung.co.id, 2014).
Penelitian ini di dapatkan hasil yang berbeda
dengan penelitian Wulandari, I dkk (2013) karena
terdapat hubungan antara pendapatan keluarga
dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik di BPM Puji Utomo
Desa Kedung Jeruk, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
Karanganyar.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Imron R (2010) dengan judul Determinan pemakaian
alat kontrasepsi IUD pada akseptor KB di wilayah kerja
Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten
Lampung Selatan propinsi Lampung tahun 2010 diperoleh
hasil uji statistik dengan p value = 0,327, maka dapat
disimpulkan secara statistik tidak ada hubungan antara status
ekonomi dengan pemakaian IUD.
Hal ini dimungkinkan karena
pengumpulan data
81