1. PENDAHULUAN
Pada beberapa permasalahan, matriks
digunakan untuk memodelkan suatu sistem
dan sistem tersebut diselesaikan sehingga
didapatkan solusinya. Untuk mendapatkan
penyelesaian analitis dari sistem ini
adakalanya menemui kesulitan dan lebih
mudah menggunakan komputasi. Tetapi
nilai komputasi dari matriks tersebut tidak
tepat seperti keadaan yang sebenarnya. Hal
ini menyebabkan adanya interval nilai dari
sebuah
matriks
dalam
komputasi
dibandingkan dengan matriks dengan nilai
sesuai keadaan yang sebenarnya. Sebuah
matriks yang mempunyai interval data
seperti ini dinamakan matriks interval.
Pentingnya masalah matriks interval ini
telah diketahui dan dipelajari dalam
Aljabar biasa dan dicari penyelesaiannya
[2].
Aljabar Max-Plus pertama kali
dikenalkan
oleh
[1]
dan
terus
dikembangkan hingga saat ini. Aljabar
max-plus
sering
digunakan
untuk
memodelkan suatu permasalahan seperti
transportasi, manufakturing, penjadwalan,
sistem antrian, lalu lintas dan lain
sebagainya [3]. Seperti halnya pada aljabar
biasa, untuk menyelesaikan model tersebut
muncul permasalahan adanya interval nilai
yang menyebabkan adanya matriks
interval. Karena itu, diperlukan analisis
mengenai
matriks
interval
untuk
mendapatkan penyelesaiannya.
Pada penelitian sebelumnya [4] telah
dibahas mengenai
132
generator-generator
dari
possible
eigenvector. Beberapa possible eigenvector
inilah yang akan digunakan untuk
mendapatkan himpunan terbesar dari
matriks interval dalam Aljabar Max-Plus.
Untuk
memudahkan
perhitungan,
digunakan toolbox Aljabar Max-Plus
dengan program Scilab4.1.2.
2. MATRIKS INTERVAL DALAM
ALJABAR MAX-PLUS
Untuk setiap a, b Rmaks,
didefinisikan operasi dan adalah
def
def
A=
3,5
.
,5 2,8 3,7
Dengan menggunakan algoritma maxalgol,
matriks A mempunyai eigenvalue ( A) = 4
dan matriks A mempunyai eigenvalue
( A )= 8 . Karena
( A ) ( A ) , berarti
matriks interval A tidak mempunyai
universal eigenvalue hanya mempunyai
possible eigenvalue yaitu 4 8 .
1
Jika di ambil suatu vektor x = 2 ,
3
9
maka diperoleh A x = 5 dengan nilai
6
Selanjutnya
= maks ( A x x ) i = 8 .
i
9
didapatkan nilai dari A * x = x = 10
11
12
dan A x = 7 . Terlihat bahwa pada
10
baris kedua dan ketiga, nilai A* x > A x
padahal seharusnya A x A * x A x .
1
Jadi, x = 2 bukan merupakan possible
3
eigenvector untuk matriks interval A.
2
Jika di ambil suatu vektor x = 2 ,
0
6
maka
dengan
nilai
Ax = 6
4
Selanjutnya
= maks ( A x x ) i = 4 .
i
6
didapatkan nilai dari A x = x = 6
4
10
dan A x = 8 . Terlihat bahwa pada
10
setiap baris memenuhi A x A * x A x .
Adapun nilai dari A* diberikan oleh
*
a ij = min{a ij , ( x ) + x i x j }.
*
4 4 6
sehingga didapatkan A = 4 4 .
2 2 4
Karena A A * A dan A* x = 4 x , maka
*
2
x = 2 adalah possible eigenvector untuk
0
matriks interval A dengan = 4 .
Contoh 2.4 Diberikan matriks interval
A ={A( c ); c 4, 3 } ,
dimana
c
A(c ) = 1 .
Dengan
1
menggunakan
algoritma
maxalgol,
didapatkan eigenvalue dari A(c ) dan A(c )
adalah sama dengan nol. Jadi, matriks A
mempunyai
universal
eigenvalue
( A(c )) = 0 untuk semua c 4, 3 . Dan
c
eigenvector dari A(c) adalah 0 . Dimana
1
133
Ratna Novitasari (Algoritma Menentukan Himpunan Terbesar dari suatu Matriks Interval dalam Aljabar )
4
eigenvector dari matriks A(c ) adalah 0
1
sedangkan eigenvector dari matriks A(c )
3
adalah 0 . Jadi, matriks interval A(c)
1
tidak mempunyai universal eigenvector.
Diberikan
matriks
interval
B ={B( c ); c 4, 3 } ,
dimana
0
c
A(c ) = 1
dengan
matriks
4 0
interval bawah A(c ) = 1 dan
1
3 0
matriks interval atas A(c ) = 1 .
1
Didapatkan eigenvalue dari B (c ) dan B (c )
adalah sama dengan nol. Jadi, matriks B
mempunyai
universal
eigenvalue
c 4, 3 .
untuk semua
( B (c )) = 0
Sedangkan eigenvector dari B(c) adalah
1
0 . Dimana eigenvector dari matriks
1
A( c ) dan eigenvector dari matriks A( c )
1
adalah 0 . Jadi, matriks interval B(c)
1
mempunyai universal eigenvector.
Untuk proses perhitungan besarnya
nilai eigenvalue dan eigenvector digunakan
Algoritma Power [5] dalam bentuk
program Scilab 4.1.2 [6].
3. ALGORITMA
MENENTUKAN
HIMPUNAN TERBESAR DARI
MATRIKS INTERVAL
Untuk
mendapatkan
himpunan
terbesar di suatu matriks interval apabila
diberikan suatu possible eigenvector akan
dilakukan dengan cara iterasi. Matriks A*
pasti terletak di antara matriks A dan A .
134
A = 4 5 . Dengan menggunakan
4 6 6
algoritma maxalgol, didapatkan matriks A*
2
mempunyai = 6 dan v = 0 . Kemudian
0
di ambil A* sebagai A1 , sehingga matriks
interval
berubah
menjadi
4
8,9
6,8
4, 6
5
. Jika diberikan x
4 6 6
sama dengan A* = A1 . Jika diberikan x
2
adalah eigenvector dari A yaitu x = 0 ,
0
6 4 8
maka didapatkan A22* = 4 5 . Jika
4 6 6
diberikan x adalah nilai maksimum dari
8.5
rata-rata matriks interval, yaitu x = 5 ,
7
maka didapatkan bahwa x bukan
merupakan possible eigenvector.
Jadi, himpunan terbesar dari matriks
interval A jika diberikan keempat macam
4 6 6
Adapun algoritma untuk menentukan
himpunan terbesar dalam suatu matriks
interval adalah
Input : matriks interval A = A, A dan
vektor x
Output : himpunan terbesar dari matriks
interval A
A*=maks { A x, A x, Amaks x}
While A* maksimum (A* A )
A = A*
A*= A x
end
Berikut ini diberikan contoh untuk matriks
interval dengan ukuran 2 2.
Contoh 3.2 Diberikan matriks interval
seperti pada Contoh 3.1 dan akan di
tentukan himpunan terbesarnya. Matriks
1,3
2,5
. Jika di ambil
interval A =
3
,
4
4
didapatkan
yang
A # =
3.5 4
4.5
mempunyai = 4 dan v = .
4
Kemudian A# di ambil sebagai A ,
sehingga
matriks
interval
menjadi
3
4.5,5
.
A 1 =
3
.
5
,
4
4
A11# =
3.5 4
3
4
.
5
.
A21# =
3.5 4
1
3
4
.
5
.
A31# =
3
.
5
4
maka
didapatkan
x =
8.5
3 5
.
A12# =
3.5 4
Jika diberikan eigenvector dari A yaitu
5
maka
didapatkan
x =
4.5
3 5
.
A22# =
4 4
Jika di ambil rata-rata eigenvector yaitu
7.125
ternyata tidak memberikan
x =
6.5
nilai A#.
Jika di ambil maksimum dari rata-rata
2.5
matriks interval, yaitu x = ternyata
2
#
tidak memberikan nilai A .
135
Ratna Novitasari (Algoritma Menentukan Himpunan Terbesar dari suatu Matriks Interval dalam Aljabar )
KESIMPULAN
Himpunan terbesar suatu matriks
interval A apabila diberikan suatu possible
eigenvector didapatkan
dengan cara
iterasi. Matriks A* pasti terletak di antara
matriks A dan A . Kemudian matriks A
digantikan oleh matriks A* dan seterusnya
hingga nilai dari matriks A semakin naik
hingga mencapai nilai terbesarnya dan
berhenti.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Baccelli, F., Cohen, G., Olsder, G.J.
dan
Quadrat,
J.P.,
(1992),
Synchronization and Linearity An
Algebra for Discrete Event Systems,
John Wiley & Sons, New York.
136
[2]
Cechlarova,
K.,
(2005),
Eigenvectors of Interval Matrices over
Max-Plus Algebra, Journal of Discrete
Applied Mathematics, vol. 150, hal. 2
15.