Jurnal Reading
Jurnal Reading
COMPLICATED
MULTIRECURRENT
PTERYGIA USING
MULTIMICROPOROUS
EXPANDED
POLYTETRAFLUOROETHYLE
NE
KYOUNG WOO KIM, JAE CHAN KIM, JUN HYUNG MOON, HYUN KOO, TAE HYUNG KIM,
NAM JU MOON. DEPARTMENT OF OPHTALMOLOGY, CHUNG-ANG UNIVERSITY HOSPITAL,
SEOUL, SOUTH KOREA. PUBLISHED ONLINE FIRST 15 MARCH 2013
Pendahuluan
Metode
Subjek terdiri dari 62 mata dari 62 pasien.
Kriteria inklusi
Prosedur Pembedahan
Semua pasien dianastesi dengan memblok retrobulbar.
Pelepasan symblepharon dan jaringan fibrotik secara extensif
untuk membuka sklera dan stroma kornea.
Jaringan fibrovaskular konjungtiva, termasuk kapsul Tenon, yang
di buang menggunakan gunting dari sklera dan otot rektus
medial pada forniks superior dan inferior dan karunkel nasal.
Kemudaian cryopreserved human amniotic membrane diletakkan
dan diarahkan masuk sklera dan otot rekstus medial dengan
epitel menghadap keatas, dan dijahit dengan benang nylon 10-0.
Spons weckel direndam dengan 0.33% MMC yang disisipkan
pada area forniks selama minimal 2 menit, lalu irigasi dengan
200 ml larutan garam fisiologis. Hal ini dilakukan pada sampel
grup A.
Hasil
Didapatkan
perbedaan
signifikan pada bentukan
symblepharon, hambatan
motilitas
okular,
hiperemia
konjungtiva,
dan kambuhan pterigium.
Hanya satu variabel yang
tidak
menunjukkan
perbedaan
yang
signifikan yaitu diplopia.
Diskusi