Anda di halaman 1dari 15

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Baja Khusus dan Paduan Super 01


Austenitic Stainless Steel
Kelompok 4

y Ramadhan Putra (1206292004)


Sarah Alya Firnadya

naya Ganendra Putra (1206292036)


(1306368066)
Muhammad Tsabit Ayman
Teknik Metalurgi & Material(1306368072)
Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Austenitic SS adalah tipe SS yang


paling umum digunakan.

Komposisi umum austenitik SS adalah


18% kromium dan 8% nikel.

Ketika Ni ditambahkan ( dalam jumlah


terentu ) ke SS, struktur kristal akan
berubah menjadi austenit.

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Properties
Toughness
Ductility
Weldability
Thermal expansion
Stress corrosion cracking
resistance
Magnetic properties

Austenitic
Very high
Very high
Good
High

Ferritic
Moderate
Moderate
Limited
Moderate

Low

Very high

Nonmagnetic

Ferro magnetic

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Grade
Straight Grades
Mengandung maksimal 0,08% C. Tidak ada batasan minimal C.
Low C ( L ) Grades
Dipakai untuk meningkatkan ketahanan korosi setelah pengelasan. C sekitar 0,3%
atau kurang untuk mencegah presipitat karbida terbentuk.
High C Grades
Mengandung minimal 0,04% karbon dan maksimal 0,10% karbon. Umumnya dipakai
untuk penggunaan pada temperatur ekstrim, C membantu material mempertahankan
kekuatan pada suhu ekstrim
Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Sifat

Dapat dibuat cukup lunak (yield


strength = 200 MPa) untuk dapat
dengan mudah dibentuk.
Namun
dengan
cold
work,
kekuatannya meningkat signifikan
(yield strength = 2000 MPa).
Strukturnya sangat tangguh

Kekuatannya tidak menurun drastis


di suhu tinggi.
Versi dengan ketahanan korosi
tertinggi mampu menahan air laut
yang mendidih
Ketahan terhadap stress corrosion
cracking (SCC) sangat kurang

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Aplikasi

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Penguatan pada Austenitic stainless steel


Pada dasarnya austenitic stainless steel memiliki ductility, toughness,
formability, weldability, dan corrosion resistance yang baik. Namun yield
strengthnya tergolong rendah.
Hal ini dapat diatasi dengan penguatan seperti grain boundary strengthening,
strain hardening, solid solution strengthening dan precipitation hardening.

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Secondary phase
Penambahan nitride dan carbide former seperti: Nb, Ti , V, Zr.
Namun kadang dapat terjadi intergranular corrosion karena C berikatan dengan Cr.
Namun dapat dihindari dengan penambahan Nb dan Ti
Penambahan N sangat berpengaruh terhadap performa austenitic SS pada suhu
tinggi karena membentuk nitrida yang dapat menghalangi dislokasi bergerak dan
mencegah creep.

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Penambahan
Cu
dapat
memberikan
efek
yang
signifikan
pada
ketahanan
terhadap creep
Hal ini dikarenakan Cu akan
membentuk
presipitat
halus
yang
akan
menghambat
dislokasi
dan
memberi
ketahanan creep yang baik.

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Kekurangan Pada Austenitic


Stainless Steel
Harga relative lebih tinggi dibanding Ferritic SS dikarenakan kadar nickel yang tinggi

Kekuatan cenderung lebih rendah dibanding ferritic & martensitic SS

Kekerasan cenderung lebih rendah dibanding ferritic & martensitic SS

Mudah mengalami stress corrosion cracking

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Failure of Austenitic Stainless


Steel

Chloride-induced stress corrosion cracking


(SCC)
This actual type of cracking
primarily
occurs in austenitic stainless
steels, if the
following criteria are fulfilled:
High tensile stress level
High temperature
High chloride concentration

Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Baja Khusus dan Paduan Super 01 Austenitic Stainless Steel kelompok 4

Referensi
ASM International, Stainless Steel for Design Engineers
"Austenitic Stainless Steel." SHC Limited. Web. 7 Oct. 2015.
<http://www.shclimited.com/austenitic-stainless-steel.php#>.
Bell, Terence. "Metal Profile: Austenitic Stainless." Web. 7 Oct. 2015.
http://metals.about.com/od/properties/a/Metal-Profile-Austenitic-Stainless.htm
http://www.spiusa.com/stainlesssteel_overview.php
http://www.aspenfasteners.com/v/vspfiles/files/docs/stainless_specification.pdf
http://
www.asminternational.org/documents/10192/3473958/05231G_Sample.pdf/7c5e4830-b
443-4c71-a8c8-1a85c5b39dc5
Kristian Lund Jepsen and Per Grumsen. Failed austenitic SS bolts in valves. Denmark:
2014
Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai