Anda di halaman 1dari 11

2016

2016

Penyambungan Material 02

Tugas 7

TUGAS PENYAMBUNGAN
MATERIAL-01
TUGAS 1

1. Explain what is the definition of standards, codes and spesification and give some example of
them.
Jawab:
Standard

adalah

kumpulan

dokumen-dokumen

berisikan

kode

(codes),

spesifikasi

(specification), saran aplikasi (recommended practice), klasifikasi dan petunjuk (guide) yang
telah dipersiapkan oleh suatu institusi organisasi dan disahkan (approved) sesuai
dengan prosedur yang ada (berlaku). Contoh:

SNI (Standar Nasional Indonesia)

ASME (American Society of Mechanical Engineers)

EN (European Norm)

ISO (International Standard Organization)

Code adalah suatu standard yang berisikan kondisi dan persyaratan yang berhubungan dengan
bidang khusus (a particularly subject), dan mengindikasikan bahwa prosedur yang digunakan
telah sesuai dengan persyaratannya. Kode ini harus diikuti (mandatory), karena menyangkut
kepentingan umum yang mengarah kepada kebijakan otoritas pemerintahan. Contoh:

AWS D1.1 (Structural Welding Code-Steel)

ASME (Boiler and Pressure Vessel Code)

APD (Welded Pipeline and Vessel)

Spesifikasi adalah suatu standar yang berisikan penjelasan yang rinci dan akurat tentang
persyaratan teknis dari material, produk, sistem, atau jasa. Contoh:

AWS A5.X (Filler Metal Specification)

ASME sec.IIC (Material Consumable of Welding)

2. Mention some standards regarding to the quality of welds both from the USA and Europe, as
well as the type and any restrictions set out in those standards.
Jawab:
Standar Eropa dan Amerika dalam mendukung kualitas lasan yaitu:
1. ASME (American Society of Mechanical Engineers)
o ASME Sec IX (Qualification Standard for Welding and Brazing Procedure,Welder, and
Welding & Braze Operator).
o ASME Sec II C (Standard for Material and Consumable of Welding).

2. EN (European Norm)/European Standard


o EN 288 (Standard & Qualification Welding Procedure)
o EN 287 (Standard & Qualification of Welder)
o EN 1418 (Standard & Qualification of Welding Operator)

3. AWS (American Welding Society)

3. What is the field application regulated by Europe and America standard, as well as mention the
type of regulated standard number.
Jawab:

4. What is WPS? Why is WPS to be made? as well as the content of WPS?


Jawab:
WPS

(Welding

Procedure

Specification)

adalah

suatu

perencanaan

untuk

pelaksanaan pengelasan, yang meliputi cara pembuatan konstruksi pengelasan yang sesuai
dengan rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan
dalam pelaksanaan tersebut. Karena itu, mereka yang menentukan prosedur pengelasan harus
mempunyai pengetahuan dalam hal pengetahuan bahan dan teknologi pengelasan itu sendiri,
serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk effesiensi dari suatu aktivitas produksi.

WPS (Welding Procedure Specification) digunakan untuk memberitahukan kombinasi variabelvariabel yang digunakan untuk membuat lasan tertentu. Secara garis besar WPS mengatur
langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat lasan pada kondisi khusus.

Isi yang diatur dalam WPS:

Proses (SMAW, FCAW)

Spesifikasi elektroda (AWS A5.1, A5.20)

Klasifikasi elektroda (E7018, E71T-1)

Diameter elektroda (1/8 in, 5/32 in)

Karakteristik listrik yang digunakan (AC, DC+, D -)

Spesifikasi logam dasar (A36, A572, Gr50)

Temperatur minimum preheat dan interpass

Arus pengelasan

Tegangan busur listrik

Detail joint design

Kecepatan pengelasan

Posisi pengelasan

Tipe gas pelindung dan kecepatan alir

Kecepatan kawat umpan

5. What is PQR? Why is PQR to be made? and mention the contents of PQR?
Jawab:
PQR (Production Qualification Record) merupakan catatan atau rekaman dari semua parameter
essential variable pada saat test coupon dilaksanakan. PQR hanya dibutuhkan untuk WPS yang
membutuhkan kualifikasi. Sebuah kupon tes di welding dan PWHT diperlakukan sesuai dengan
WPS. Dan hasil weldingan diuji melalui berbagai non destruktif test, mekanik test, tes korosi
dan metalografi seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi yang berlaku oleh kode dan standard
international. PQR adalah catatan dari parameter pengelasan yang sebenarnya digunakan selama
pengelasan kupon pengujian dan hasil pengujian laboratorium. Hal-hal yang diatur dalam PQR
meliputi:
Record parameter welding lengkap sesuai standar.
Record parameter welding yang bukan essensial tapi mungkin dibutuhkan
dalam produksi atau mutu.
Data Material certificate test coupon

Data consumable certificate yang digunakan dalam welding test coupon


Data lulus uji NDT seperti MPI atau DPI, UT atau RT
Data lulus test destructive test (Mechanical test) dari badan independent test

6. Describe the variables that exist in the WPS and give examples of these variables
Jawab:
Essential Variable merupakan variabel-variabel dasar yang sangat mempengeruhi proses
pengelasan.

QW-401.1 Essential variable (procedure)


Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik (daripada
ketangguhan notch) dari weldment.

QW-401.2 Essential variable (performance)


Perubahan

kondisi

pengelasan

akan

mempengaruhi

kemampuan

welder untuk mendeposit atau menempatkan weld metal


Supplemental Essential Variable merupakan variabel-variabel tambahan yangsifatnya
mempengaruhi proses pengelasan.

7. What is the F-number, P-number? Please specify what is the P-number for austenitic steels 316
according to US standards.
Jawab:
P-Number adalah penandaan oleh ASME Boiler and Pressure Code untuk mengkategorikan
komposisi kimia dan kemampulasan dari logam yang digunakan untuk fabrikasi dari barang
penahan tekanan. F-Number adalah klasifikasi untuk logam pengisi.

8. Compare the encoding of welding positions for U.S. and Europe standard, draw the schematic
pictures
Jawab:

9. Create a resume articles on "WHAT EVERY ENGINEER SHOULD KNOW ABOUT


WELDING PROCEDURES" by Duane K. Miller, Sc.D., P.E as attached files.
Jawab:
Pengaruh dari variabel-variabel pada pengelasan:
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik berpengaruh terhadap masukan panas (heat input). Peningkatan kuatarus
akan mengakibatkan laju deposisi (deposition rate) yang lebih tinggi, penetrasiyang lebih
dalam dan campuran yang lebih. Pada sistem pengelasan current voltage(CV welding),
kenaikan kecepatan kawat pengumpan (wire feed) dapat meningkatkankuat arus listrik. Pada
sistem pengelasan constant current (CC welding), pengaturan pada mesin akan
mempengaruhi kuat arus dasar meskipun perubahan pada panjang busur dapat mengubah
kuat arus. Penambahan panjang busur dapat mengurangi kuat arus.
Potensial Busur (arc voltage)
Potensial

busur

mempengaruhi

panjang

busur.

Peningkatan

potensial

akan

menyebabkan panjang busur meningkat sehingga kebutuhan acr shielding juga naik. Pada
CV welding besarnya potensial dapat disetting pada mesin sehingga panjang busur relatif
tetap.Sedangkan pada SMAW dengan sistem CC, besarnya potensial ditentukan oleh
panjang busur (arc length). Kenaikan arc length pada SMAW mengakibatkan potensial
meningkatsedangkan kuat arus berkurang. Potensial busur juga menentukan lebarnya weld
bead.Potensial pada proses pengelasan tidak konstan karena adanya resistansi kabel

dan pengurangan potensial akibat adanya hambatan dari sumber tegangan hingga titik
kerja.Oleh karena itu, agar bisa mendapatkan hasil lasan yang baik maka potensial
harusdikontrol. Pada pengelasan SMAW biasanya potensial tidak bisa dimonitor
karena potensial selalu berubah tergantung pada welder.
Kecepatan Pengelasan
Kecepatan pengelasan (inchi/menit) merupakan laju pergerakan elektroda relatif
terhadapsambungan. Kecepatan pengelasan berbuhungan terbalik terhadap ukuran weld
bead. Bilakecepatan pengelasan meningkat maka ukuran weld bead berkurang sehingga
masukan panas (heat input) juga berkurang.
Kecepatan kawat pengumpan (wire feed speed)
Merupakan laju di mana elektroda melewati welding gun menuju busur, satuannya
adalahinchi per menit. Laju deposisi (deposition rate) sebanding dengan kecepatan
kawat pengumpan dan kuat arus. Peningkatan kecepatan pengumpanan kawat
akanmeningkatkan kuat arus. Untuk kecepatan pengumpanan yang rendah, rasio
kecepatan pengumpanan kawat terhadap kuat arus relatif konstan dan linear sedangkan
pada pengumpanan dengan kecepatan tinggi menyebabkan rasio meningkat dan
mengakibatkanlaju deposisi naik per amper.
Perpanjangan elektroda (electrode extension)
Merupakan jarak antara ujung kontak dengan ujung eletroda. Peningkatan electrodeextension
pada potensial yang konstan mengakibatkan resistansi elektroda meningkat.Electrode
ekstension yang panjang digunakan untuk mendapatkan laju deposisi yanglebih besar.
Apabila electrode extension meningkat maka kuat arus akan berkurang.
Diameter elektorda
Diameter elektroda yang besar mengakibatkan kebutuhan arus listrik yang besar pula.
Polaritas
Merupakan arah dari aliran arus listrik. Polaritas positif apabila ujung elektrodadihubungkan
dengan terminal positif dari sumber tegangan DC sedangkan daerah kerjadihubungkan
dengan terminal negatif. Polaritas negatif apabila elektroda dihubungkandengan terminal
negatif sedangkan daerah kerja dihubungkan dengan terminal positif.

Masukan panas (heat input)


Sebanding dengan kuat arus dan lamanya arc voltage, serta berbanding terbalik
terhadapkecepatan pengelasan. Masukan panas yang besar mengakibatkan luas daerah
pengelasandan HAZ yang besar pula.
Rapat arus (current density)
Merupakan perbandingan antara kuat arus terhadap luas area elektroda. Peningkatan
rapatarus mengakibatkan peningkatan laju deposisi dan penetrasi.
Pemanasan awal dan temperatur interpas (preheating and interpass temperature)
Dilakukan untuk menghindari terjadinya retak. Preheating dan interpass temperatur
yangdiberikan di atas 550F.

Tujuan WPS:
Variabel-variabel di atas merupakan faktor yang menentukan kualitas hasil lasan, sifatsifatmekanis dan produktifitas proses. Efisiensi proses pengelasan sangat ditentukan
oleh pengetahuan operator dan engineer yang membuat welding procedure specification
danmengkomunikasikan

persyaratan-persyaratan

lasan

kepada

welder.

WPS

penting

untuk mengkomunikasikan kepada welder, supervisor dan inspector mengenai syarat lasan
yangdiinginkan.
Kemampuan welder untuk melaksanakan WPS tergantung pada welder qualification
test(D1.1-96 paragraf C4.1.2). seorang inspector harus memastikan bahwa pengelasan
dilakukansesuai dengan WPS, mengawasi teknik yang digunakan oleh welder (D1.1-96,
paragraph6.5.4). inspector tidak boleh mengubah WPS, melainkan mereka harus memastikan
bahwasemua prosedur diikuti dengan baik (D1.1-96, paragraph 6.3.1). Structural Welding CodeSteel D1.1-96 membutuhkan WPS untuk setiap proses fabrikasi (D1.1-96, paragraph 5.5).Setiap
fabricator dan penegak bertanggung jawab untuk mengembangkan WPS (D1.1-96, paragraph
4.1.1.1.4.6).
Ketidaksesuaian antara WPS dengan proses dapat mengakibatkan deposisi lasan
tidak memenuhi persyaratan yang diminta oleh kode atau spesifikasi pekerjaan. Apabila
diperolehhasil lasan yang tidak diinginkan maka harus dilakukan koreksi yang dapat
mengakibatkan peningkatan biaya.

Kualifikasi Awal WPS:

Prequalified WPS merupakan hal-hal yang dibuat oleh komite AWS D1 sebagai
acceptable performance dan tidak memasukkannya ke pengujian kualifikasi apa prosedur
pengelasan.Persyaratan kode yang dibebaskan oleh prequalifikasi adalah nondestructuive testing
danmechanical testing. Agar WPS dapat diprekualifikasi, haru dipenuhi kondisi berikut ini :

Prosedur pengelasan yang harus diprekualifikasi hanya SMAW, SAW, GMAW(kecuali


GMAW-s) dan FCAW (D1.1-96, paragraph 3.2.1).

Kombinasi dari base metal/filler metal harus diprekualifikasi sebagaimana pada D1.1-96,
paragraph 3.3, tabel 3.1

Temperatur minimum preheat dan interpass harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph3.3,
tabel 3.2

Persyaratan khusus untuk setiap jenis pengelasan harus dikontrol. Pengelasan filletharus
sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.9, pengelasan plug dan slot harus sesuaidengan D1.196, paragraph 3.10, dan pengelasan groove harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.11,
3.12 dan 3.13. Preparasi dari dimensi groove diatur pada D1.1-96,gambar 3.3 dan 3.4.
Meskipun detail prekualifikasi sambungan telah ditentukan, prosedur pengelasan

harusdikualifikasi dengan pengujian apabila kondisi prekualifikasi tidak diperoleh.


Misalnya prekualifikasi yang digunakan untuk baja yang belum diketahui maka prosedur
pengelasanharus dikualifikasi dengan pengujian.
Status kualifikasi awal harus sesuai dengan parameter procedural sebagaimana terdapat
padaD1.1-96, tabel 3.7, dan termasuk diameter maksimum elektroda, arus maksimum, root
passthickness maksimum, fill pass thickness maksimum, single-pass filler weld size
maksimumdan single pass weld layer maksimum (D1.1-96, table 3.3).
Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa parameter khusus dari
prekualifikasiWPS sesuai dengan aplikasi khusus. Misalnya WPS yang diajukan untuk membuat
inchifillet weld pada 3/8 inchi A36 steel pada posisi mendatar. Jenis lasan dan
steeldiprekualifikasi. Filler metal yang dipilih adalah F7 A2-EM12K, sesuai dengan
persyaratan pada D1.1-96, tabel 3.1. Tidak ada preheat khusus, diameter elektroda yang dipilih
3/32 inch,spesifikasi maksimum ditentukan pada D1.1-96, tabel 3.2. Single pass weld size
maksimumtidak diatur pada D1.1-96, table 3.7 sehingga inchi ukuran fillet bisa
diprekualifikasi. Arusyang dipilih adalah 800A, yaitu lebih rendah dari kuat arus maksimum
yang ditentukan padaD1.1-96, tabel 3.7.

Panduan untuk Menyiapkan Kualifikasi Awal WPS

Langkah awal saat membuat prequalified WPSs adalah membuat welding parameter yangsesuai
untuk aplikasi umum. Ketebalan material yang digunakan menentukan ukuranelektroda dan kuat
arus. Filler metal spesifik yangdipilih akan menunjukan persyaratankekuatan dari sambungan.
Bila parameter yang diharapkan telah diperoleh, maka perludilakukan penilaian bedasarkan kode
pada D1.1-96 yang mengandung persyaratan- persyaratan bagi prekualifikasi. Apabila ada
parameter yang menyimpang dari persyaratanini, seorang kontraktor dapat melakukan dua hal:
1. Prosedur persiapan disesuaikan dengan batasan pada prekualifikasi, atau
2. Melakukan pengujian kualifikasi terhadap WPS
Langkah selanjutnya adalah menulis dokumen dari syarat-syarat WPS yang telah
diprekualifikasi.
Pengujian Untuk Mengkualifikasi Prosedur Pengelasan

Pelaksanaan pengujian kualifikasi.


Prosedur pengelasan harus diuji karena dua alasan, pertama karena adanya kontrak
dankedua

karena

pada

kondisi

tertentu

dapat

menyebabkan

penyimpangan

terhadapkualifikasi awal. Langkah pertama dalam mengkualifikasikan prosedur


pengelasan adalah prosedur yang ingin diuji misalnya proses pengelasan, logam pengisi,
kualitas baja, jenissambungan, ketebalan material, temperatur preheat, minimum
interpass temperature level,kuat arus, potensial dan kecepatan pengelasan. Parameterparameter tersebut dicatat padaProsedure Qualification Record (PQR). Jenis-jenis
pengujian kualifikasi terdapat padaD1.1-96, paragraph 4.4.

Membuat WPS dari PQR yang baik


Dari sebuah PQR yang baik dapat dibuat lebih dari satu macam WPS yang sesuai
dengan persyaratan pengujian. Perubahan yang cukup signifikan untuk menjamin
pengujiantambahan sebagai variabel esensial terdapat pada D1.1-96, tabel 4.5, 4.6 dan
4.7. Tabel4.1 dalam D1.1-96 berisi tentang jenis-jenis dan posisi pengelasan yang
disyararkanuntuk berbagai pengujian.

Anda mungkin juga menyukai