Anda di halaman 1dari 34

Perdarahan saluran cerna

Kartika Yulianti
1310211028

Definisi
Perdarahan yang terjadi pada saluran
pencernaan yang biasanya ditandai
dengan hematemesis, melena,
hematokezia

Perdarahan Saluran
ligamentum treitz
cerna atas

Perdarahan saluran
cerna bawah

A. Perdarahan saluran
cerna atas

Definisi
Perdarahan saluran cerna bagian
atas adalah perdarahan saluran
cerna proksimal mulai dari esofagus,
gaster, duodenum, jejunum
proksimal ( batas anatomik di
ligamentum treitz )

Epidemiologi

prevalensi sekitar 75 % hingga 80 % dari seluruh


kasus perdarahan akut saluran cerna
angka kematian dari perdarahan akut saluran
cerna, masih berkisar 3 % hingga 10 %
Peptic ulcers adalah penyebab terbanyak pada
pasien perdarahan saluran cerna

Etiologi

Ulkus peptikum (35-62%)


Varises esofagus (4-31%)
Sindrom Mallory-Weiss tear (4-13%)
Gastritis erosif (3-11%)
Varises lambung
Kanker lambung (1-4%)
Lesi Dieulafoy
Lesi vaskuler
Esofagitis
Angiodisplasia
Gastropati kongestif
NSAID tukak lambung

Manifestasi klinis
1. Hematemesis
Muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran cerna atas,
yang berwarna coklat merah atau coffee ground
2. Hematochezia
Keluarnya darah dari rectum yang diakibatkan perdarahan saluran cerna
bahagian bawah, tetapi dapat juga dikarenakan perdarahan saluran cerna bahagian
atas yang sudah berat
3. Melena
Kotoran (feses) yang berwarna gelap yang dikarenakan kotoran bercampur
asam lambung; biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna bagian atas,
atau perdarahan daripada usus-usus atau colon bagian kanan dapat juga
menjadi sumber lainnya.
4.

Disertai gejala anemia, yaitu: pusing, syncope, angina atau dyspnea.

Diagnosis
Anamnesis
Px fisik :
Jika perdarahan akut biasanya hipotensi,
HR , akral dingin, hematemesis,
hematokezia
Px penunjang
- BUN, kreatinin serum
- Elektrolit (Na, K, Cl)
- Endoskopi : lokasi perdarahan

Angiography

dapat digunakan untuk mendiagnosa dan menatalaksana


perdarahan berat, khususnya ketika penyebab perdarahan tidak
dapat ditentukan dengan menggunakan endoskopi atas maupun
bawah
- Conventional radiographic imaging
biasanya tidak terlalu dibutuhkan pada pasien dengan perdarahan
saluran cerna tetapi adakalanya dapat memberikan beberapa
informasi penting. Misalnya pada
CT scan dapat mengidentifikasi adanya lesi massa, seperti tumor
Intra-abdominal ataupun abnormalitas pada usus yang mungkin
dapat menjadi sumber perdarahan.

Komplikasi
-

Syok hipovolemik
Gagal ginjal akut
Anemia
Infeksi
Reaksi tranfusi
Perforasi abdomen

Tata laksana
NON ENDOSKOPIS
Stabilisasi keadaan umum
Vitamin K 1 mg/kgBB/i.m. (maks. 10 mg) bila ada koagulopati
Tranfusi suspensi trombosit dapat diberikan bila diperlukan
Pembilasan lambung : Dilakukan melalui NGT dengan 50-100 ml NaCl
0,9% berulang kali tiap 1-3 jam tergantung perdarahannya sampai
cairan lambung sebersih mungkin.
Bolus vasopressin 50 unit dalam 100 ml dekstrose 5%, diberikan 0,5-1
mg/menit/iv selama 20-60 menit, dan dapat diulang tiap 3-6 jam. Atau
setelah pemberian pertama dilanjutkan per infus 0,1-0,5 U/menit.
Untuk menurunkan aliran darah splanknik dapat diberikan bolus
Somatostatin 250 mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 1224 jam atau sampai perdarahan berhenti.

Bila ada ulkus peptikum dan erosif


pada mukosa :
Omeprazole 80 mg/iv, kemudian dilanjutkan per infus 8 mg/kgBB/jam
selama 72 jam.
Antasida diberikan tiap 1-2 jam dengan dosis 0,5 ml/kgBB/dosis (maks.
30 ml/dosis) untuk mempertahankan pH > 5 H2 reseptor antagonis
Simetidin : 7,5 ml/kgBB tiap 6 jam atau Ranitidin : 1,25-2 mg/kgBB tiap
12 jam

Bila ada varises esofagus


Pemasangan Sengstaken-Blackmore
tube (SB-tube) untuk menghentikan
perdarahan

ENDOSKOPIS

Contact thermal (monopolar atau bipolar elektrokoagulasi, heater


probe)

Noncontact thermal (laser)

Nonthermal (misalnya suntikan adrenalin, polidokanol, alkohol,


cyanoacrylate, atau pemakaian klip)

TERAPI RADIOLOGI

Penyuntikan vasopressin

Embolisasi arterial

TIPS (Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt)

PEMBEDAHAN

Prognosis
The ASGE menemukan tingkat kematian 3,3%
untuk pasien berusia 21-31 tahun, tingkat 10,1%
untuk mereka yang berusia 41-50 tahun, dan
tingkat 14,4% untuk mereka yang berusia 71-80
tahun.

Patofisiologi

Perdarahan saluran cerna


bawah

Definisi
Perdarahan yang berasal dari distal
ligamentum Teitz.
80% perdarahan akan berhenti
spontan.
Angka mortalitasnya adalah 2-4%.

Epidemiologi
Laki-laki> perempuan
Paling banyak terjadi karna
diverticulosis(>>) dan
angiodisplasia

Etiologi

Manifestasi klinis
Maroon stools, with LGIB from the right
side of the colon
Bright red blood per rectum with LGIB
from the left side of the colon
Melena with cecal bleeding
Fever
Dehydration
Abdominal cramps
Hematochezia

Referensi
IPD
Medscape.com
Jurnal USU

Anda mungkin juga menyukai