Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
Kartika Yulianti
1310211028
Definisi
Perdarahan yang terjadi pada saluran
pencernaan yang biasanya ditandai
dengan hematemesis, melena,
hematokezia
Perdarahan Saluran
ligamentum treitz
cerna atas
Perdarahan saluran
cerna bawah
A. Perdarahan saluran
cerna atas
Definisi
Perdarahan saluran cerna bagian
atas adalah perdarahan saluran
cerna proksimal mulai dari esofagus,
gaster, duodenum, jejunum
proksimal ( batas anatomik di
ligamentum treitz )
Epidemiologi
Etiologi
Manifestasi klinis
1. Hematemesis
Muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran cerna atas,
yang berwarna coklat merah atau coffee ground
2. Hematochezia
Keluarnya darah dari rectum yang diakibatkan perdarahan saluran cerna
bahagian bawah, tetapi dapat juga dikarenakan perdarahan saluran cerna bahagian
atas yang sudah berat
3. Melena
Kotoran (feses) yang berwarna gelap yang dikarenakan kotoran bercampur
asam lambung; biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna bagian atas,
atau perdarahan daripada usus-usus atau colon bagian kanan dapat juga
menjadi sumber lainnya.
4.
Diagnosis
Anamnesis
Px fisik :
Jika perdarahan akut biasanya hipotensi,
HR , akral dingin, hematemesis,
hematokezia
Px penunjang
- BUN, kreatinin serum
- Elektrolit (Na, K, Cl)
- Endoskopi : lokasi perdarahan
Angiography
Komplikasi
-
Syok hipovolemik
Gagal ginjal akut
Anemia
Infeksi
Reaksi tranfusi
Perforasi abdomen
Tata laksana
NON ENDOSKOPIS
Stabilisasi keadaan umum
Vitamin K 1 mg/kgBB/i.m. (maks. 10 mg) bila ada koagulopati
Tranfusi suspensi trombosit dapat diberikan bila diperlukan
Pembilasan lambung : Dilakukan melalui NGT dengan 50-100 ml NaCl
0,9% berulang kali tiap 1-3 jam tergantung perdarahannya sampai
cairan lambung sebersih mungkin.
Bolus vasopressin 50 unit dalam 100 ml dekstrose 5%, diberikan 0,5-1
mg/menit/iv selama 20-60 menit, dan dapat diulang tiap 3-6 jam. Atau
setelah pemberian pertama dilanjutkan per infus 0,1-0,5 U/menit.
Untuk menurunkan aliran darah splanknik dapat diberikan bolus
Somatostatin 250 mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 1224 jam atau sampai perdarahan berhenti.
ENDOSKOPIS
TERAPI RADIOLOGI
Penyuntikan vasopressin
Embolisasi arterial
PEMBEDAHAN
Prognosis
The ASGE menemukan tingkat kematian 3,3%
untuk pasien berusia 21-31 tahun, tingkat 10,1%
untuk mereka yang berusia 41-50 tahun, dan
tingkat 14,4% untuk mereka yang berusia 71-80
tahun.
Patofisiologi
Definisi
Perdarahan yang berasal dari distal
ligamentum Teitz.
80% perdarahan akan berhenti
spontan.
Angka mortalitasnya adalah 2-4%.
Epidemiologi
Laki-laki> perempuan
Paling banyak terjadi karna
diverticulosis(>>) dan
angiodisplasia
Etiologi
Manifestasi klinis
Maroon stools, with LGIB from the right
side of the colon
Bright red blood per rectum with LGIB
from the left side of the colon
Melena with cecal bleeding
Fever
Dehydration
Abdominal cramps
Hematochezia
Referensi
IPD
Medscape.com
Jurnal USU