OLEH :
Adani Khairina Praningrum
(125020300111008)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
dengan system demokrasi dan multi partai. Sistem ekonomi mereka biasanya berbasis
kapitalisme. Mereka mempunyai kekuatan utnuk membeli yang sangat besar dengan
pengecualian yang sedikit dalam perdagangan internasional dan investasi. Mereka
juga sebagai pemilik perusahaan multinasional yang besar di dunia.
Negara Berkembang
Konsumen di negara berkembang mempunyai pendapatan yang rendah,
proporsi pendapatan yang mereka habiskan untuk membeli makanan, pakaian dan
perlengkapan rumah tangga sangatlah terbatas. Gabungan antara rendahnya
pendapatan dan tingginya angka kelahiran mengakibatkan terjadinya kemiskinan
secara terus menerus di negara ini. Negara berkembang biasanya disebut dengan
underdeveloped countries or third-world countries, akan tetapi, walaupun mereka
mempunyai kondisi ekonomi yang buruk, biasanya mereka berkembang dalam hal
sejarah dan juga kultur. Negara berkembang terhalangi dengan tingginya kelahiran,
malnutrisi, tingkat angka kehidupan yang pendek, buta huruf dan sistem edukasi yang
buruk. Kekurangan perawatan kesehatan dan fasilitasnya juga menjadi salah satu isu
yang harus diperhatikan. Sebanyak 95% korban AIDS di dunia banyak ditemukan di
negara berkembang, hal ini mejadi salah satu masalah yang berat yang memengaruhi
perkembangan mereka.
Pemerintahan negara-negara berkembang seringkali terlilit oleh hutang. Pada
kenyataannya, beberapa negara di Afrika, Latin Amerika dan Asia Selatan mempunyai
level hutang yang sudah melebihi batas GDP tahunan mereka. Hal ini berarti akan
menghabiskan output produktif nasional setahun hanya untuk membayar hutang
tersebut. Perdagangan internasional dan investasi membantu untuk menstimulasi
perkembangan ekonomi, mebuka lapangan pekerjaan, menaikkan pendapatan dan
harga barang dan jasa yang lebih murah yang diminta oleh baik konsumen maupun
perusahaan. Saat negara-negara tidak ikut dalam ekonomi dunia, maka kemiskinan
akan meningkat, pengangguran bertambah, dan terjadi perang.
Ekonomi Pasar yang berkembang
Pasar yang muncul banyak ditemui di Timur dan Selatan Asia, Eropa bagian
timur, Afrika Selatan, Latin Amerika dan Timur Tengah. Karakter masing-masing
yang membedakan adalah cepatnya perkembangan dalam standar kehidupan dan
dunia. Hal ini sangat mengagumkan karena sebagian besar negara di dunia
mempunyai perjanjian dalam hal ekspor produk.
Hal yang Membuat Pasar Baru yang Berkembang Menarik bagi Bisnis Intenasional
Pasar negara berkembang yang muncul menjadi sebuah hal yang menarik bagi
perusahaan internasional sebagai target pasar, basis produksi, dan tujuan perekrutan tenaga
kerja.
1. Pasar Baru yang Berkembang sebagai Target Pasar
Pasar negara berkembang yang muncul telah menjadi target pasar yang
penting
sedang berkembang dalam pasar yang muncul membuat permintaan yang meningkat
untuk produk konsumen yang bermacam-macam, seperti alat-alat elektronik,
kendaraan, jasa seperti perawatan kesehatan. Bisnis dalam pasar yang muncul adalah
target yang sangat penting untuk mesin-mesin dan perlengkapan penjualan.
Pemerintah dan perusahaan pemerintah merupakan salah satu tujuan utama bagi
penjualan yang berhubungan dengan produk infrastruktur dan jasa seperti mesin,
kendaraan, produk berteknologi dan produk lain yang sedang dibutuhkan.
2. Pasar Baru yang Berkembang sebagai Basis Produksi
Perusahaan-perusahaan dari negara-negara maju telah menginvestasikan
jumlah yang sangat banyak utnuk membangun fasilitas produksi di pasar yang
muncul. Pasar-pasar ini memiliki tenaga kerja dengan upah rendah, kualitas tinggi
untuk memproduksi dalam operasi. Beberapa pasar muncul juga memiliki bahan
mentah dan sumber daya alam yang sangat banyak. Pasar yang muncul termasuk
pasar yang sukses dalam beberapa bidang industri, seperti Brazil, Taiwan, Malaysia.
Sebagian perusahaan perseorangan juga sudah menjadi perusahaan dengan kelas
internasional.
3. Pasar Baru yang Berkembang sebagai Sourcing Destinantions
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang melakukan
pemisahan pekerjaan menjadi yang bisa dikerjakan orang dalam dengan spesialisasi
tertentu. Tren bisnis ini dapat disebut dengan outsourcing. Outsourcing adalah
aktivitas untuk mendapatkan nilai tambah tertentu, termasuuk memproduksi barang
setengah jadi atau barang jadi, dari pemasok independen atau cadangan yang dimiliki
oleh perusahaan. Outsorcing membantu perusahaan luar lebih efisien, dan
berkonsentrasi pada kompetensi utama mereka, dan mempertahankan keuntungankeuntungan kompetitif. Saat perekrutan lebih bergantung pada pemasuk luar atau
berdasarkan produksi, maka dapat disebut dengan global sourcing atau offshoring.
Pasar yang muncul telah menjadi sebuah hal yang sangat baik bagi perekrutan.
Investasi dari luar negeri memberikan keuntungan pada pasar yang muncul saat
mereka membuka lapangan kerja baru dan kapasitas produksi yang lebih, transfer
teknologi, dan jaringan ke pasar dunia.
Menilai potensi yang sebenarnya dari pasar yang berkembang
Kondisi unik negara seperti terbatasnya data, informasi yang tidak dapat diandalkan,
atau tingginya harga dari penelitian pasar dapat menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan
barat untuk memperkirakan potensi pasar yang sebenarnya dari pasar yang muncul. Dan
kadang, perusahaan harus berimprovisasi.
Pendapatan perkapita sebagai indikator potensial pasar
Saat mengevaluasi potensi dari pasar individu, para manajer selalu memulai
dari menilai data negara secara keseluruhan, seperti GNI, atau GDP perkapita dan
menyampaikannya dalam mata uang referensi seperti dollar U,S. Apa yang harus
manajer lakukan saat mengukur potensi pasar secara akurat? Dengan menggunakan
GDP perkapita yang disesuaikan dengan perbedaan harga.
Para ekonom memperkirakan kekuatan pembelian riil dengan menghitung
statistik GDP berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP) atau Keseimbangan
Kekuatan Pembelian. Konsep ini menyatakan bahwa dalam jangka waktu yang
panjang, tingkat pertukaran bergerak menuju level yang akan sama dengan
sekeranjang barang dan jasa yang sama pada dua negara. GDP perkapita yang
disesuaikan lebih menampilkan secara akurat jumlah produk yang konsumen dapat
beli pada negara tersebut, dengan menggunakan mata uang negara mereka dan juga
standar hidup mereka. Meskipun pendapatan perkapita sudah disesuaikan untuk
keseimbangan kekuatan pembelian, manajer harus berhati-hati saat membuatnya
menjadi indikator dari potensi pasar di pasar yang muncul atau negara berkembang,
dan ada empat alasan. Pertama, data ofisial tidak mempertimbangkan adanya
keberadaan ekonomi informal dimana transaksi ekonomi yang muncul tidak tercatat
dan tidak terhitung oleh pemerintah. Kedua, mayoritas besar dari populasi berada
pada skala pendapatan yang rendah pada pasar yang muncul dan negara berkembang.
Ketiga, pendapatan rumah tangga lebih besar dari pada pendapatan perkapita, rumah
tangga dengan pendapatan yang tidak hanya satu biasanya lebih banyak
menghabiskan uang daripada yang hanya satu saja. Dan yang terakhir, pemerintah
negara-negara ini mungkin tidak melaporkan pendapatan nasional sebenarnya supaya
mereka mendapatkan pinjaman dengan bunga yang rendah dari luar negeri atau bank
pembangunan. Manajer harus menilai indikator-indikator potensi pasar lain, seperti
tingkat pertumbuhan GDP, distribusi pendapatan, infrastruktur umum, tingkat
urbanisasi, perngeluaran konsumen pada barang-barang tertentu, dan tingkat
pengangguran.
Kelas menengah sebagai Indikator potensial pasar
Pada setiap negara, kelas menengah menjadi gambaran diantara orang yang
kaya dan orang miskin. Mereka mandiri secara ekonomi, bekerja di bidang bisnis,
pendidikan, pemerintah dan pekerjaan menggunakan ukuran jam dan mengkonsumsi
barang semau mereka, seperti alat-alat elektronik, furniture, kendaraan dan
entertainment. Rumah tangga kelas menengah menjadi proporsi terbesar dalam rumah
tangga negara maju. Pada pasar yang muncul, ukuran dan angka pertumbuhan dari
kelas menengah menjadi sebuah tanda dari pasar ekonomi yang dinamis.
Risiko dan Tantangan dari Pasar yang Muncul
Pasar yang muncul memiliki beberapa resiko yang akan berdampak pada bisnis
internasional.
Poltik yang Tidak Stabil
Politik yang tidak stabil sangat berhubungan dengan korupsi dan dengan
peraturan yang lemah menghalangi investasi lebih lanjut dan perkembangan dari
lingkungan bisnis yang dapat diandalkan. Di Rusia, kondisi politiknya mengancam
aktivitas bisnis dari firma luar negeri. Praktik birokrasi yang lebih mengutamakan
koneksi dan firma dalam negeri, dapat mengakibatkan rendahnya kepercayaan
investor.