I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. Y
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 24 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Alamat
:
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
:
Status Pernikahan
: Belum menikah
Ruang
: Rawat jalan
Masuk RS
: 28 Agustus 2015
Kunjungan ke
:Didiagnosis berdasarkan: PPDGJ III
II.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh melalui autoanamnesis dengan pasien pada tanggal
28 Agustus 2015.
A. Keluhan utama
Pasien sering marah-marah.
B. Riwayat gangguan sekarang
Autoanamnesis
Pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kal-Bar dikarenakan
sering marah-marah tanpa sebab yang jelas. Dan juga pasien sering
berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Pasien mengaku ada yang mengajak
pasien berbicara suara yang mengajak pasien berbicara diakui oleh pasien
ada lebih dari 2 orang, pasien juga sering melihat bayang sepeti orang
didekatnya ditanya siapa pasien mengaku tidak mengenal sosok yang
dilihatnya itu dan bentuknya juga tidak jelas kata pasien. Pasien sering
marah dikarenakan dirinya merasa orang-orang membicarakannya seperti
tetangga dan orang yang ditemuinya. Gejala diakui sudah sejak 3 bulan saat
pasien putus dari pacarnya ketika pasien bekerja di Malaysia.
Pasien mengatakan dirinya baru kembali dari malaysia 1 tahun
yang lalu pada tahun
Dari situ pasien merasa sedih dan tidak punya semangat untuk melakukan
apa-apa, pasien bersedih sepanjang hari sampai jatuh sakit, setelah kurang
lebih 3 bulan dari kejadian tersebut pasien mulai mendengar suara-suara
bisiskan di telinganya seperti ada yang mengajak pasien berbicara. Suara itu
ada wanita da laki-laki dan ada lebih dari 3 orang menurut pengakuan
pasien. Semenjak itu pasien mulai melihat ada sosok bayangan. Setelah sakit
pasien baru di antarkan pulang ke Indonesia oleh orang tempat pasien
bekerja karena menurutnya pasien tidak bisa lagi bekerja karena sudah sakit
dan harus di obati.
Pasien mulai pertama kali ke orang-orang pintar yang katanya
pasien di rasuki roh-roh halus sampai pasien pernah di rukiyah. Tetapi
setelah menjalanin pengobtan traditional keluarga pasien merasa tidak ada
perubahan lalu pasien dibawa ke RSJ provinsi Kalbar pada bulan maret 2014
yang disarankan oleh salah satu keluarga pasien. Pasien mendapatkan
pengobatan rawat jalan karena menurut dokter waktu itu pasien masih bisa
di terapi rawat jalan tanpa perlu harus dirawat inap. Pasien teratur meminum
obat dan sekarang sudah 1 tahun 2 bulan pasien meminum obat. Pasien
setiap 2 minggu selalu mengambil obat di rumah sakit kadang jika pasien
tidak sempat ayahnya lah yang pergi mengambil obat, menurut pengakuan
pasien, pasien tidak pernah putus obat, palingan klu putus obat paling lama 1
minngu itupun kalau lagi tidak sempat mengambil oabta saja. Pasien
sekarang sudah merasakan jauh lebih baik suara-suara yang biasa tidak lagi
didengarkan oleh pasien dan bayang-bayang yang biasa dilihat oleh pasien
juga sudah menghilang tak pernah dilihat oleh pasien lagi. Hati pasien sudah
merasa lebih tenaang dan tidak pernah mencuriagi tetngga yang
membicarakannya. Hanya saja pasien masih sering melamun dan sulit
berkosentrasi, respon sedikit lambat dari sebelum ketika pasien sakit.
Pasien mengeluh sekarang ingin sekali bekerja lagi ke malaysia
karena menurut pasien bekerja di Malaysia lebih enak karena banyak
menghsilkan uang hanya saja keluarga belum mengizinkan pasien untuk
bekerja jauh0jauh dari keluarga. Sekarang pasien hanya bekerja membantu
ayahnya di sawah aau seklai-seklai membantu orang-orang jika perlu
bantuan pasien seperti ada hajatan atau ada acra di rumah tetangga. Pasien
senang bekerja jadi pasien tidak suka hanya berdiam diri di rumah.
C. Riwayat gangguan dahulu
1. Riwayat gangguan psikiatri
Pasien mengaku tidak pernah mengalami gangguan psikiatri
sebelumnya.
2. Kondisi medis umum
Pasien mengaku saat ini tidak memiliki kondisi medis yang
mengganggu.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien tidak ada riwayat menkonsumsi narkoba, rokok maupun
alkohol.
D. Riwayat kehidupan pribadi
1. Prenatal dan perinatal
Pasien lahir di rumah sakit secara normal tanpa penyulit, tidak ada
kelainan maupun cacat bawaan. Kehamilan psien direncanakan dan keluarga
sangat bahagia menyambut kelhiran pasien.
2. Masa kanak-kanak awal (1-3 tahun)
Pasien masa kanak-kanaknya baik, pasien memiliki banyak teman.
Tidak ada riwayat trauma maupun kekerasan.
3. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien ketika Sekolah Dasar (SD) pindah bersama keluarganya ke
kota Sintang karena alasan pekerjaan orangtuanya. Pasien menyelesaikan
SD di kota Sintang, kemudian pindah lagi ke kota Pontianak ketika telah
lulus. Pasien mengaku memiliki cukup banyak teman namun tidak memiliki
teman dekat, pasien juga mengaku tidak pernah terlibat masalah ketika di
Sekolah Dasar.
4. Riwayat masa kanak akhir dan remaja (12-20 tahun)
Pasien menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Atas
(SMA) di kota Pontianak. Pasien juga mengaku memiliki cukup banyak
teman ketika di SMP. Pasien mengaku saat duduk di kelas dua SMA dirinya
setelah
menggunakan
narkoba
dirinya
menjadi
lebih
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggalserumah
Jangka pendek
rumah sakit.
: Baik. Pasien bisa mengingat kembali nama dokter
Segera
yang memeriksanya.
: Baik. Pasien mengingat dan dapat megulang angkaangka yang disebutkan pemeriksa
e. Pengetahuan umum
Baik. Pasien mengetahui siapa nama Gubernur Kalimantan Barat
saat ini.
f. Kemampuan membaca dan menulis
Baik. Pasien menulis dan membaca tulisan dirinya dan tulisan yang
ditunjuk oleh pemeriksa.
Kesadaran
Tekanan darah
Frekuensi pernafasan
Frekuensi nadi
Gizi
B. Status Generalis
Kulit
Kepala
Rambut
Mata
THT
Gigi dan mulut
Leher
Jantung
Paru
Abdomen
Alat Kelamin
Anus
Ekstremitas
: Kompos mentis.
: 120/80 mmHg.
: 20 kali/menit.
: 80 kali/menit.
: Kesan gizi baik.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
wheezing (-/-).
Nyeri tekan (-), asites (-), bising usus normal.
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Akral hangat (+/+), edema (-/-), tremor (-/-)
C. Status Neurologi
Glasgow Coma Scale (GCS)
Pupil
Refleks cahaya
: E4M6V5 = 15
: Isokor, diameter 3mm
: Langsung
: (+/+)
Tidak langsung
: (+/+)
: Kaku kuduk (-)
a. Sensibilitas : Normal
b. Pemeriksaan Saraf Otonom: Inkontinensia urine dan alvi negatif
10
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
V.
11
terbatas, dan tidak serasi. Terdapat halusinasi auditorik 3rd order, bentuk
pikir non-realistik, arus pikir koheren, isi pikir ditemukan adanya waham
kejar, pengendalian impuls pasien kurang baik (impulsif). Tilikan pasien
adalah 6. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal.
VI.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis 1 :
Berdasarkan gejala-gejala yang didapat :
1.
2.
3.
B. Berdasarkan :
1.
2.
Adanya wahamkejar.
Adanya halusinasi auditorik 3rd order.
Adanya perilaku kacau.
Gejala psikotik berlangsung kurang dari 2 minggu.
Pasien memenuhi kriteria diagnosis dengan adanya halusinasi,
waham, dan waktunya kurang dari dua minggu maka dapat
disimpulkan pasien menderita Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia
( Schizophrenia-like) Akut (F23.2).
Berdasarkan autoanamnesis, diketahui bahwa pasien berperilaku
12
Kondisip
adapasien
Memenu
hi
Memenu
hi
Keadaanputuszatsecarafisiologisketikapenghentianpenggunaan
zatataupenguranganterbuktidenganadanyagejalaputuszat yang
Memenu
hi
sejenisdengantujuanuntukmenghilangkanataumenghindariterjad
inyagejalaputuszat
d. Terbuktiadanyatoleransi,
berupapeningkatandosiszatpsikoaktif yang
diperlukangunamemperolehefek yang sama yang
biasanyadiperolehdengandosis yang lebihrendah
Memenu
hi
13
e. Secaraprogresifmengabaikanmenikmatikesenanganatauminat
lain disebabkanpenggunaanzatpsikoaktif,
meningkatnyajumlahwaktu yang
diperlukanuntukmendapatkanataumenggunakanzatatauuntukpul
ihdariakibatnya
f. Tetapmenggunakanzatmeskipuniamenyadariadanyaakibat
yang merugikankesehatannya
Memenu
hi
Memenu
hi
Pasiensaatinisedangdalamperawatan di
RumahSakitsehinggapasiendapatdikatakansedangabstinentetapidalamlingku
nganterlindung.
Berdasarkan riwayat penggunaan zat psikoaktif dan gejala yang
dimiliki oleh pasien maka dapat disimpulkan pasien mengalami Gangguan
Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Stimulansia Lain Termasuk
Kafein, Sindrom Ketergantungan + Kini Abstinen Tetapi Dalam
Lingkungan Terlindung (F15.21).
Aksis 2 :
Berdasarkan autoanamnesis, diketahui bahwa pasien pernah tidak
naik ke kelas 3 SMA dikarenakan perilaku yang nakal saat itu dimana pasien
sering bolos, dan tidak mau mengerjakan tugas-tugas sekolah. Hal tersebut
menunjukan bahwa pasien tidak mampu memenuhi norma sosial serta
cenderung tidak perduli terhadap kewajiban sosialnya sebagai seorang
siswa. Penggunaan narkoba saat itu juga menunjukkan pasien memiliki
ketidakpedulian terhadap norma sosial. Hal tersebut mengarah pada tipe
kepribadian dissosial.
Selain itu, berdasarkan anamnesis diketahui alasan pasien
menggunakan narkoba adalah karena ingin merasa lebih bersemangat, lebih
percaya diri, membuat penampilannya terlihat lebih baik, serta merasa lebih
bahagia. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasien memiliki kecenderungan
untuk mencapai perasaan ketenaran dengan caranya sendiri yaitu dengan
penggunaan narkoba serta adanya rasa kebesaran akan pentingnya diri. Hal
tersebut mengarah pada tipe kepribadian narsisistik.
14
lain
ketergantungan
Aksis 2
Aksis 3
Aksis 4
Aksis 5
kini
termasuk
abstinen
kafein
tetapi
dengan
dalam
sindrom
lingkungan
terlindung).
: F60.2 Gangguan kepribadian dissosial
Gangguan kepribadian narsisistik.
F60.30 Gangguan kepribadian emosional tak stabil tipe
kompulsif.
: Tidak ada diagnosis.
: Tidak ada pekerjaan.
: GAF 70-61.
15
b. Sosial:
Masalah pekerjaan: Pasien harus menganggur karena tidak lagi bekerja
sejak berhenti dari pekerjaannya di Badan Pertanahan Nasional.
c. Psikologis: waham kejar (+), bentuk pikir pasien adalah non-realistis.
IX.
PENATALAKSANAAN
a. Hospitalisasi
Pada pasien ini dilakukan hospitalisasi untuk kepentingan, stabilisasi
pengobatan, keselamatan pasien, pengelolaan yang terorganisasi dalam
mengusahakan kemandirian pasien, mempersiapkan pasien kembali
berfungsi di dalam ruang lingkup keluarga dan masyarakat.
b. Medikamentosa
Haloperidol 5 mg 2x1 p.o
c. PsikoterapiSuportif
Bimbingan
Memberikan bimbingan agar pasien meminum obatnya, mengedukasi
pasien
untuk
menjauhi
narkoba
dan
lingkungan
yang
dapt
X.
personal.
Terapi psikoreligius
Memberikan pendekatan lewat agama kepada pasien.
d. Usul Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan NAPZA
2. Pemeriksaan Hepatitis B
3. Pemeriksaan HIV
PROGNOSIS
Berdasarkan penemuan bermakna yang didapatkan dari anamnesis terdapat
beberapa faktor yang meringankan, antara lain:
1) Terdapatnya gejala positif berupa adanya perilaku kacau dan adanya
waham.
2) Dukungan keluarga (+).
3) Tilikan pasien: 6.
16