OLEH
: WAN HESTI
PEMBIMBING
BULAN / TAHUN
: MARET / 2016
rentan terhadap infeksi rotavirus pada kultur jaringan, termasuk sel tulang, sel
payudara, sel lambung dan sel paru. Nyatanya dengan menginduksi infeksi melalui
lipofeksi, semua sel permukaan yang dicoba dapat mendukung replikasi rotavirus.
Reseptor sel yang memungkinkan rotavirus terikat masih belum didefenisikan.
Integrin sel mungkin mempunyai peran sebagai koreseptor, berdasarkan penemuan
protein kapsid luar VP4 dan VP7 mengandung sekuens ligan terhadap alpha2beta1,
alpha4beta1, dan alphaXbeta2 integrin. Namun beberapa studi menyarankan
masuknya rotavirus secara efektif mungkin memerlukan beberapa reseptor
permukaan sel yang mungkin berbeda untuk rotavirus yang bervariasi. Mekanisme
untuk masuknya rotavirus masih tetap dalam diskusi dan mungkin saja dengan cara
penetrasi langsung melalui membran sel atau endositosis melalui reseptor. Meskipun
infeksi rotavirus dapat muncul disetiap umur, gejala yang berat muncul hampir
secara eksklusif pada anak berusia 3-24 bulan, dengan infeksi yang mengarah kepada
diare akut yang akan sembuh sendiri (self limited). Diare terjadi karena absorpsi
natrium dan glukosa rusak karena sel pada villi digantikan sel kripta imatur yang
tidak melaksanakan fungsi absorbsi. Butuh waktu 3-8 minggu agar fungsi normal
dapat kembali. Kematian
akibat rotavirus
karena dehidrasi
dan
selular. Akhirnya
sistem saraf
enteric
sebagai
suplemen
makanan/minuman
yang
apabila
mendukung
pertumbuhan
bakteriBifidobacteria.
Secara
umum
proses
Ondansentron
Ondansentron termasuk kelompok obat antagonis serotonin 5-HT3, yang
bekerja dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3)
berikatan pada reseptornya yang ada di CTZ ( chemoreceptor trigger zone) dan di
saluran cerna.2
Kandungan Dakttarin diaper
Miconazole nitrate 2.5 mg, Zn oxide 150 mg.
Pemberian fe drop
Pengobatan Bila diagnosis defisiensi besi sudah ditegakkan, pengobatan
harus segera dimulai untuk mencegah berlanjutnya keadaan ini. Pengobatan terdiri
atas pemberian preparat besi secara oral berupa garam fero (sulfat, glukonat, fumarat
dan lain-lain), pengobatan ini tergolong murah dan mudah dibandingkan dengan cara
lain.8,10 Pada bayi dan anak, terapi besi elemental diberikan dengan dosis 3-6 mg/kg
bb/hari dibagi dalam dua dosis, 30 menit sebelum sarapan pagi dan makan malam;
penyerapan akan lebih sempurna jika diberikan sewaktu perut kosong.8,10
Penyerapan akan lebih sempurna lagi bila diberikan bersama asam askorbat atau asam
suksinat.8 Bila diberikan setelah makan atau sewaktu makan, penyerapan akan
berkurang hingga 40-50%.8 Namun mengingat efek samping pengobatan besi secara
oral berupa mual, rasa tidak nyaman di ulu hati, dan konstipasi,4 maka untuk
mengurangi efek samping tersebut preparat besi diberikan segera setelah makan.4,11
Penggunaan secara intramuskular atau intravena berupa besi dextran dapat
dipertimbangkan jika respon pengobatan oral tidak berjalan baik misalnya karena
keadaan pasien tidak dapat menerima secara oral, kehilangan besi terlalu cepat yang
tidak dapat dikompensasi dengan pemberian oral, atau gangguan saluran cerna
misalnya malabsorpsi.4,10 Cara pemberian parenteral jarang digunakan karena dapat
memberikan efek samping berupa demam, mual, ultikaria, hipotensi, nyeri kepala,
lemas, artralgia, bronkospasme sampai reaksi anafilatik. Respons pengobatan mulamula tampak pada perbaikan besi intraselular dalam waktu 12-24 jam. Hiperplasi seri
eritropoitik dalam sumsum tulang terjadi dalam waktu 36-48 jam yang ditandai oleh
retikulositosis di darah tepi dalam waktu 48-72 jam, yang mencapai puncak dalam 57 hari. Dalam 4-30 hari setelah pengobatan didapatkan peningkatan kadar
hemoglobin dan cadangan besi terpenuhi 1-3 bulan setelah pengobatan.10 Untuk
menghindari adanya kelebihan besi maka jangka waktu terapi tidak boleh lebih dari 5
bulan.4 Transfusi darah hanya diberikan sebagai pengobatan tambahan bagi pasien
ADB dengan Hb 6 g/dl atau kurang karena pada kadar Hb tersebut risiko untuk
terjadinya gagal jantung besar dan dapat terjadi gangguan fisiologis.
Asam valproat
Asam valproat merupakan obat antiepilepsi yang bisa digunakan pada semua
tipe epilepsi, terutama pada epilepsi umum yang idiopatik . Mekanisme kerja asam
valproat dalam pengobatan epilepsi adalah dengan meningkatkan inaktivasi kanal
Na+ , sehingga menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik
(Ikawati, 2011). Tingginya prevalensi epilepsi dapat berimbas pada tingginya
penggunaan obat-obat antiepilepsi dan hal tersebut dapat meningkatkan risiko
timbulnya efek samping obat. Semua obat antiepilepsi secara umum dapat
menyebabkan toksisitas pada hepar walaupun reaksi yang fatal sangat jarang terjadi
(Nurmalasari, 2012). Obat antiepilepsi yang memiliki efek hepatotoksik adalah
karbamazepin, fenitoin, dan asam valproat. Adapun efek samping dari asam valproat
adalah kerusakan hepar (peningkatan enzim ALT dan AST), gangguan gastrointestinal
(mual, diare dan pancreatitis), gangguan sistem saraf (sedasi), gangguan metabolism
(hyperammonaemia) (Lacy dkk., 2009). Asam valproat selain memiliki banyak efek
samping juga termasuk dalam golongan obat-obat dengan indeks terapi sempit
dengan kisar terapi 50-100 mg/L 3 (Winter, 1994). Obat dengan indeksi terapi sempit
merupakan obat-obat dengan batas keamanan yang sempit. Pada obat dengan indeks
terapi sempit, perubahan sejumlah kecil dosis obat dapat menyebabkan efek samping
yang tidak diinginkan atau bahkan efek toksik. Oleh karena itu, obat-obat ini
memerlukan pengawasan pada level obat dalam plasma dan penyesuaian dosis untuk
mencegah timbulnya efek toksik. 7
Metronidazol
Metronidazole merupakan adalah golongan Inhibitor replikasi DNA 1-(hidroksil-etil)-2-metil-5-nitroimidazol yang berbentuk kristal kuning muda dan
sedikit larut dalam air atau alkohol. Selain memiliki efek trikomoniasid, juga berefek
amubisid dan efektif terhadap Giardia lamblia. Obat lain yang memiliki struktur dan
aktivitas mirip dengan metronidazole dan telah digunakan banyak adalah tinidazol,
nimorazol, ornidazol dan secondazol.8
Farmakologi
Metronidazole memiliki efek amubisid langsung. Pada biakan E. histolytica
dengan kadar 1-2 mcg/cc, semua parasite musnah dalam 24 jam. Sampai saat ini
belum ditemukan amuba yang resisten terhadap metronidazole. Metronidazole juga
memperlihatkan daya trikomoniasid langsung. Pada biakan Trichomonas vaginalis,
kadar metronidazole 2,5 mcg/cc dapat menghancurkan 99% parasite dalam waktu 24
jam. Trofozoid Giardia lamblia juga dipengaruhi langsung pada kadar antara 1-50
mcg/cc.8
Farmakokinetik
Absorpsi berlangsung dengan baik sesudah pemberian oral. Satu jam setelah
pemberian dosis tunggal 500 mg per oral diperoleh kadar plasma kira-kira 10 mcg/cc.
Umumnya untuk kebanyakan protozoa dan bakteri yang sensitive, rata-rata
diperlukan kadar tidak lebih dari 8 mcg/cc. Waktu paruh berkisar antara 8-10 jam.
Pada beberapa kasus terjadi kegagalan karena rendahnya kadar sistemik. Ini mungkin
disebabkan oleh absorpsi yang buruk atau metabolism yang terlalu cepat. Obat ini
diekskresi melalui urin dalam bentuk asal dan bentuk metabolit hasil dari oksidasi
dan glukoronidasi. Urin mungkin berwarna coklat kemerahan karena mengandung
pigmen tak dikenal yang berasal dari obat. Metronidazole juga dieksresi melalui air
liur, air susu, cairan vagina, dan cairan seminal dalam kadar yang rendah.8
Indikasi
Agen metronidazole digunakan terutama untuk amubiasis, trikonomiasis dan
infeksi bakteri anaerob. Metronidazole efektif untuk amubiasis intestinal maupun
ekstraintestinal. Namun efeknya lebih jelas pada jaringan, sebab sebagian besar
metronidazole mengalami penyerapan di usus halus. Untuk amubiasis intestinal
dianjurkan pemberian amubisid intestinal lain setelah pemberain metronidazole. Pada
abses hepar, dosis uang digunakan sama besar dengan dosis yang digunakan sama
besar denagn dosis yang digunakan untuk disentri amuba, bahkan dengan dosis yang
lebih kecil telah dapat diperoleh respons yang baik. Meskipun metronidazole efektif
untuk abses hati, namun
Daftar pustaka
Buku
Ajar