Pintu

Pintu dalam Bahasa Aceh disebut Ampeut

Pintu dalam Rumoh Aceh mempunyai beberapa fungsi simbolis :

Selain sebagai akses masuk, pintu Aceh juga melambangkan

kepribadian orang Aceh.
Dimana orang Aceh yang terkenal penyendiri akan tetapi setelah
mengenal mereka lebih lama maka akan terlihat bahwa mereka
sangat mempunyai kepedulian yang amat besar terhadap
sesamanya.

Simbolis di atas disampaikan mereka dengan pembuatan pintu yang

mempunyai ukuran tinggi yang sangat minim yakni berkisar 100150cm dengan posisi tepat di tengah. Sehingga saat seseorang akan
masuk kedalam mereka harus merunduk sebagai tanda hormat pada
pemilik rumah.

Namun setelah memasuki pintu masuk, kita akan langsung

menginjak di soeramoe koeu yang berukuran sangat luas.

Detail Pintu

Untuk detail pintu sendiri, Rumoh Aceh memiliki tinggi berkisar 100150cm dengan lebar 80-120cm
Untuk kusen pintu secara garis besar berbentuk persegi panjang
vertical (100-150cm) x (80-120cm) dengan ukuran kayu 6/15
Akan tetapi tepat ketinggian 130cm* dari lantai, kusen pintu sudah
tidak lagi bersudut. Melainkan berbentuk setengah lingkaran dengan
diameter 80-120cm.
(* : meurut survey di TMII)
Sedang untuk pinggir kanan dan kiri pintu ini sendiri memiliki
beberapa ukiran atau variasi dengan lebar (50cm x 180cm)* atau
dapat juga diberi jendela/tingkap.
Untuk bagian atas kusen tergantung faktor ekonomi sang pemilik
rumah itu sendiri. Bagian atas pintu masuk bisa berupa langsung
dinding papan atau ragam hias/variasi. Untuk ukurannya tidak ada
bahan pertimbangan untuk menentukannya.

Jumlah Pintu

Jumlah pintu dalam Rumoh Aceh berkisar 7-12 pintu, tergantung

jumlah bilik/kamar, rambat, jumlah pintu Rumoh Inong dan Anjong.
Dengan 1 pintu utama berada pada akses masuk yakni di soeramoe
keue.
Sedang untuk pintu lain tergantung tata letak bilik pada tungai/ruang
tengah.
Tiap rambat mempunyai 2 pintu tanpa penutup yang terletak di
sebelah utara dan selatan . sedang Rumoh Aceh dapat memiliki 1-2
rambat di bagian tungainya.
Dengan ketentuan :
pemakaian 1 rambat tepat di tengah tungai atau
pemakaian 2 rambat yang berada di kanan dan kiri tungai.

Untuk samping barat pada ruang tengah/tungai merupakan Rumoh

Inong(bilik kepala keluarga) yang biasanya mempunyai 1 pintu
menghadap ke rambat.

Untuk samping timur tungai merupakan Rumoh Anjong(anak gadis

yang sudah menikah) yang biasanya mempunyai 1-2 pintu dengan
ketetentuan :
1 pintu pada rambat bila dapur tidak dipisahkan dari serambi
belakang
2 pintu pada rambat dan bagian belakang bila dapur
ditempatkan di belakang Rumoh Aceh.