Anda di halaman 1dari 4

Apa dan Ke-Apa-an Urban, Urbanisme, dan Urbanisasi, berdasarkan Artikel

Stockwell, McGee, Harjoko, dan Beattie

Berbicara mengenai konteks sebuah kehidupan di kota, tidak akan terlepas dari istilah

Urban, Urbanisme, dan Urbanisasi. Secara etimologi, kata Urban berasal dari bahasa latin,

yakni urbanus dengan arti kata ‘civilized, polished, refine, dan witty’. Sedangkan secara

epistimologi menurut kamus oxford, kata urban diartikan sebagai ‘city’ atau kota. Kemudian

kata berikutnya, Urbanisme secara etimologi berasal dari kata urban dan ism. Secara

epistimologi, memiliki arti sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan praktek, sistem,

dan doktrin. Untuk kata Urbanisasi diartikan sebagai ‘noun of action from urbanize’ atau

sebagai sebuah proses, sebuah aksi dari ‘urbanize’. Penggunaan istilah kata-kata tersebut

terlihat di beberapa artikel yang akan dibahas berikut diantaranya (1) Artikel karya Stockwell

(1980) yang membahas mengenai fenomena urbanisasi dan perbedaan karakteristiknya

antara negara maju dan negara berkembang, (2) Artikel karya Mcgee (1989) yang

membahas mengenai fenomena Kotadesasi dan beberapa ciri dari pembentukan Kotadesasi

tersebut, (3) Artikel karya Harjoko (2004) yang membahas mengenai fenomena Kampung

dan kasus penggusuran yang terjadi di Indonesia, dan (4) Artikel karya Beattie (2008) yang

membahas mengenai fenomena hybrid urbanism yang berada di salah satu pasar atau

disebut juga barabazaar dan China Bazaar yakni di Calcutta, India.

Pengertian tentang urbanisasi merujuk kepada peningkatan pertumbuhan di

perkotaan dalam aspek populasi penduduk dan lingkungan sosialnya. Dikatakan oleh

Stockwell (1980), “The term "urbanization" refers to an increase in both the number of cities

in a society and in the number and proportion of the population living in cities”

(Stockwell,1980, p.1). Namun urbanisasi yang terjadi di negara maju dan berkembang

memiliki perbedaan yang cukup jauh diantara keduanya. Dikatakan bahwa urbanisasi yang
terjadi di negara maju akan memberikan dampak positif berupa pertumbuhan ekonomi

yang signifikan pada daerah kota yang terjadi proses urbanisasi tersebut. Berbeda ketika hal

ini terjadi di negara berkembang, masyarakat yang melakukan perpindahan dari desa ke

kota dengan keinginan untuk mencari kehidupan dan pekerjaan yang lebih layak justru

memberikan dampak yang kurang baik baik kota tersebut karena orang-orang tersebut tidak

memiliki skill atau kemampuan yang cukup kompeten di perkotaan, sehingga terjadi

kesenjangan sosial serta tidak menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang semestinya. Ada

pula beberapa faktor yang berpengaruh pada proses ini diantaranya, cause (berupa push &

pull factor, yang mendorong untuk berpindah dan ketertarikan peluang di kota), type

(dibedakan menjadi dua yakni primates cities dan single big cities), dan effect (berupa sektor

pekerjaan, pusat kegiatan, dan kebutuhan dasar yang berpengaruh pada kondisi di daerah

rural) (Stockwell,1980, p.4-7).

Hal yang berbeda pada bahasan mengenai Kotadesasi oleh McGee (1989), yang

merujuk kepada kegiatan rural dan urban secara berdampingan, dan dikatakan bahwa ada 5

fitur terkait dengan karakter Kotadesasi ini diantaranya adalah : (1) perubahan aspek

agrikultural menjadi non-agrikultural, (2) Fluiditas dan mobilitas sangat tinggi, (3)

Penggunaan lahan yang beragam, (4) Pekerjaa wanita dalam sektor non-agrikultural atau

industri dengan jumlah yang tinggi, dan (5) Zona abu-abu atau tidak terlihat bagi kalangan

aparat negara yang tidak bisa mengakses dan sulit memberikan intervensi terhadap area

tersebut (McGee,1989, p. 94-95).

Ada pula fenomena lain yang berkaitan dengan kehidupan rural dan perkotaan ini,

yakni Kampung. Menurut Harjoko (2004), dikatakan bahwa “Kampung is initially refers to a

group of settlement in the village or rural areas in Indonesia” (Harjoko, 2004, p.2). Mengutip

dari diagram Erikson terkait dengan Human Life Cycle, terlihat bahwa terdapat suatu pola
ruang daur hidup manusia di Kampung dimulai dari saat lahir dimana ruang yang dikenal

adalah rumah, hingga remaja dan dewasa mulai berinteraksi dan mencapai ruang yang lebih

besar sebuah ruang urban, kemudian menua dan kembali pada ruang di rumah dan hingga

pada akhirnya tiada (Harjoko, 2004, p.4).

Pola urbanisasi yang lain berupa pengembangan dari hybrid space dan menimbulkan

pemahaman berupa hybrid urbanism dijelaskan oleh Beattie (2008) bahwa, “Hybridity is not

just a mixing together, it is a dialogical dynamic” (Beattie,2008,p.45).

Berdasarkan bacaan tersebut terlihat benang merah atau keterkaitan dan ke-apa-an

dari kata urban, ubanisme, dan urbanisasi. Pada bacaan Stockwell, Urban merujuk pada

ruang perkotaan itu sendiri, Urbanisasi lebih merujuk kepada peningkatan pertumbuhan

populasi dan perluasan kota dimana memiliki perbedaan pola urbanisasi yang terjadi di

negara maju dan negara berkembang, dan Urbanisme lebih kepada pemahaman mengenai

proses urbanisasi tersebut. Pada bacaan McGee, Urban merujuk kepada objek-objek dan

interaksi antar objek yang ada pada ruang kota, Urbanisasi merujuk kepada suatu

pertumbuhan pada suatu kota akibat dari pertambahan jumlah penduduk rural di suatu

perkotaan sehingga timbul istilah Kotadesasi, dan Urbanisme pada bacaan ini lebih merujuk

kepada paham atau pola pikir mengenai Kotadesasi ini. Pada bacaan Harjoko, Urban

merujuk kepada ruang kota itu sendiri dan disertai fenomena Kampung sebagai area rural

yang wujudnya akan selalu sama meskipun ia berada di area Urban. Pada bacaan Beattie,

pola urbanisme terlihat dari pemahaman mengenai ruang-ruang hybrid, contohnya pada

area pasar di Calcutta, percampuran budaya dan interaksi sosial yang terjadi merujuk

kepada pola hybrid urbanism.


Dengan mengetahui definisi dan implikasinya pada beberapa kasus dan teori dari

artikel yang telah dibahas, diharapkan akan memperoleh pemahaman yang lebih baik

mengenai Urban, Urbanisme, dan Urbanisasi yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Reference :
Stockwell, E. G. and Karen A. Laidlaw. 1980. ‘A Note on the Association between urbanization and
development in the Third World.’ International Review of Modern Sociology.
T.G. McGee, 1989. "Urbanisasi or Kotadesasi?: Evolving Patterns of Urbanization in Asia, dalam Frank J. Costa
et. al., Urbanization in Asia: Spatial Dimensions and Policy Issues. University Hawaii Press: Honolulu.
Harjoko T. Y., 2004. PENGGUSURAN OR EVICTION IN JAKARTA: Solution Lacking Resolution for Urban Kampung.
Martin Beattie. 2008. "Hybrid Bazaar Space: Colonization, Globalization, and Traditional Space in Barabazaar,
Calcutta, India," Journal of Architectural Education.

Amalia Ekasanti
1806152602
Mahasiswa Pascasarjana UI
Program Arsitektur dan Sustainabilitas

Anda mungkin juga menyukai

  • Teori Ars Permukiman
    Teori Ars Permukiman
    Dokumen12 halaman
    Teori Ars Permukiman
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Apresiasi Budaya
    Apresiasi Budaya
    Dokumen2 halaman
    Apresiasi Budaya
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • 14 Daftar Pustaka
    14 Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    14 Daftar Pustaka
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • A.03.2 3D Pendidikan
    A.03.2 3D Pendidikan
    Dokumen1 halaman
    A.03.2 3D Pendidikan
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • 3 Daftar Isi
    3 Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    3 Daftar Isi
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • T4 - Amalia Ekasanti
    T4 - Amalia Ekasanti
    Dokumen3 halaman
    T4 - Amalia Ekasanti
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • BudayaLingkungan
    BudayaLingkungan
    Dokumen4 halaman
    BudayaLingkungan
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Syarat Ta
    Syarat Ta
    Dokumen1 halaman
    Syarat Ta
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Catatan Wajib Dipahami (The Shard)
    Catatan Wajib Dipahami (The Shard)
    Dokumen8 halaman
    Catatan Wajib Dipahami (The Shard)
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Syarat Ta
    Syarat Ta
    Dokumen1 halaman
    Syarat Ta
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Narasi
    Narasi
    Dokumen2 halaman
    Narasi
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • ini menggunakan kata kunci "sejarah songket
    ini menggunakan kata kunci "sejarah songket
    Dokumen17 halaman
    ini menggunakan kata kunci "sejarah songket
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Narasi
    Narasi
    Dokumen2 halaman
    Narasi
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • MALL RUANG
    MALL RUANG
    Dokumen17 halaman
    MALL RUANG
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen1 halaman
    Lift
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • LANTAI Bahan
    LANTAI Bahan
    Dokumen4 halaman
    LANTAI Bahan
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Bahan
    Teknologi Bahan
    Dokumen9 halaman
    Teknologi Bahan
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Pintu Aceh
    Pintu Aceh
    Dokumen2 halaman
    Pintu Aceh
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • ALUCOBOND
    ALUCOBOND
    Dokumen4 halaman
    ALUCOBOND
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Jendela Aceh
    Jendela Aceh
    Dokumen2 halaman
    Jendela Aceh
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat
  • Yunani Arsitektur
    Yunani Arsitektur
    Dokumen8 halaman
    Yunani Arsitektur
    Amalia Ekasanti
    Belum ada peringkat