Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KOMUNIKASI PERTANIAN

RINGKASAN
DOSEN PEMBIMBING
ELLYTA Sp. M.si

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.

KRISTIANA RISNAWATI
M.HARIS LAZUARDI H.
SABIL LILLAH
STEVANUS SUGIANTO

12.10.32.1779
12.10.32.1776
14.10.32.1887
14.10.32.1932

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
PONTIANAK
2015

BAB 1. SIFAT KOMUNIKASI KELOMPOK

Tujuan :
Menguraikan ruang lingkup komunikasi kelompok
Membedakan antara kelompok dengan dinamika,dinamika

kelompok,

diskusi,

komunikasi antara pribadi, komunikasi organisasional dan latihan laboratorium..


Mengindentifikasikan disiplin ilmu dan membedakan dengan bidang studi
Mengenali lambang-lambang dan ciri-ciri komunikasi kelompok sebagai suatu disiplin
ilmu.
Komunikasi kelompok adalah suatu bidang studi, penelitian dan terapan yang tidak
menitikberatkan perhatiannya perhatiannya pada proses kelompok secara umum, tetapi
pada tingkah laku individu dalam diskusi kelompok tatap muka yang kecil. Kita dapat
mengajukan bermacam-macam pertanyaan yang berhubungan dengan komunikasi
kelompok dan jawabannya akan membantu kita memahami lebih baik batas-batas dan
antribut-antribut komunikasi kelompok.
Titik berat komunikasi kelompok adalah pada gejala komunikasi dalam kelompok
kecil tentang bgaimana caranya untuk dapat lebih mengerti

proses komunikasi

kelompok, memperkirakan hasilnya serta lebih meningkatkan proses komunikasi


kelompok.
Sementaradinamika kelompok adalah sutu studi tentang berbagai aspek tingkah laku
kelompok, maka komunikasi kelompok hanya memustkan perhatian pada proses
komunikasi dalam kelompok kecil
Sementara diskusi kelompok memberi berbagai saran dan tindak untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi kelompok, komunikasi kelompok menitiberatkan pada
diskripsi

dan

analisis.

Kedua-duanya

kepentingan

teradap

evektifitas

dan

perkembangan keterampilan kelompok dalam jangka panjang.


Sementara komunikasi antar pribadi umumnya merupkan pertemuan yang spontan
dan tidak diatur anatara dua sampai empat orang, komunikasi kelompok merupakan
situasi yang diatur, di mana para pesertanya mengidentifikasikan dirinya sebagai
kelompok dan lebih menyadari saran-saran bersama.
Sebagai kebalikan orgaisasional, komunikasi elompok lebih cenderung melibatkan
pengaruh antar pribadi dan emosional, lebih cnderung terjadi secara langsung dalam
pertemuan tatap muka, lebih spontan , kurang diatur, dan kurang beroriantasi pada
tujuan.

Latihan laboratorium berkaitan dengan bermacam-macam pendekatan kelompok kecil


dalam usah meningkatkan mawas diri, pemahaman terhadap orang lain, dan
meningkatkan kegiatan-kkegiatan kelompok.
Menurut Murray, suatu budang studi memerlukan lima komponen untuk menjadi
suatu disiplin, yaitu : ruang lingkup atau lapangan studi, suatu teori atau beberapa
teori, metodologi riset, kritik dan penerapan. Apabila kretiria di atas di penuhi,
komunikasi kelompok dapat dikategorikan sebagai suatu disiplin.
KOMUNIKASI KELOMPOK VERSUS DINAMIKA KELOMPOK

Dinamika kelompok merupakan suatu studi tentang berbagai aspek tingkah


laku kelompok, maka komuikasi kelompok hanya memusatkan perhatiannya pada
proses komunikasi dalam kelompok-kelompok kecil.
KOMUNUKASI KELOMPOK VERSUS DISKUSI KELOMPOK DISKUSI

Diskusi telah menjadi bidang studi yang amat penting sejak mc burney dan
Hance menerbitkan edisi pertama buku mereka yang berjudul discussion in human
affairs pada tahun 1939 diskusi kelompok merupakan bagian penting dalam tradisi
berdiskusi dan nampaknya merupakan langkah lanjut yang tak akan dapat dielakan
dalam pengembangan atau evolusi diskusi kelompok sebagai suatu bidang studi,
penelitian dan penerapan di dalam komunikasi lisan. Baik komukasi kelompok
maupun diskusi kelompok memusatkan perhatiannya pada tingkah laku para anggota
kelompok dalam berdiskusi. Akan tetapi komunikasi kelompok akan memandang
proses diskusi kelompok kecil dari sudut pandangan yang lebih ilmiah lebih sebagai
bidan penyelidikan, dan agak kurang sebagai pengembangan ke terampilan dan
penyempurnaan kelompok. Komunikasi kelompok adalah susatu studi tentang segala
sesuatu yang terjadi pada saat individu-individu berintraksi dalam kelompok kecil,
dan bukan diskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan
pula sejumlah nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus ditempuh.
KOMUNIKASI KELOMPOK VERSUS KOMUKASI ANTAR PRIBADI

Anatara komunikasi kelompok dengan komunikasi antar pribadi sebenarnya


tidak perlu ditarik garis pemisah. Baik komukasi kelompok maupun komunikasi
antar pribadi melibatkan dua atau lebih individu yang secara fisik berdekatan dan
menyampaikan serta menjawab pesan-pesan baik secara verbal maupun nonverbal
akan tetapi komunikasi antar pribadi biasanya dikaitkan dengan pertemuan antar

dua, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara sangat spontan dan tidak
berstruktur, sedngkan komunikasi kelompok terjadi dalam suasana yang lebih
berstruktur, dimana para kelompok pesertanya lebih cenderung melihat dirinya
sebgai kelompok serta mempunyai kesadaran diri tinggi tentang kesadaran.
Komunikasi kelompok lebih cenderung dilakukan secara sengaja
dibandingkan dengan komikasi antar pribadi, dan umumnya para pesertanya lebih
sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Meskipun
komukasi kelompok dapat dan memang terjadi dalam suatu kelompok yang terdiri
dari dua, tiga, empat individu, ia dapat juga terjadi dalam kelompok tatap muka
yang lebih besar dan kelompok-kelompok tersebut lebih bersifat permanen
daripada kelompok-kelempok yang terlibat antar pribadi.
KOMUNIKASI KELOMPOK VERSUS KOMUNIKASI ORGANISASIONAL

Kelompok yang lebih kecil memiliki kualitas, termasuk tipe-tipe interaksi


diantara angota-angotanya yang mau tidak mau akan hilang apabila kelompok itu
berkembang semakin besar. Akan tetapi, apakah suatu sistem teori mampu atau
tidak menjelaskan kejadian-kejadian, baik dalam tingkatan kelompok kecil
maupun tingkatan organisasional , kiranya perlu diketahui lebih dulu tentang
adanya perbedaan yang mendasar antar komunikasi kelompok dengan bersifat
langsung dan tatap muka.
KOMUNIKASI KELOMPOK VERSUS LATIHAN LABOBATORIUM
Latihan laboratorium(laboratory training) mengacu pada macammacam pendekatan kelompok kecil terhadap hal-hal seperti mawas diri,
pemahaman terhadap orang lain, serta pengembangan kegiatan kelompok yang
dimulai dengan berdirinya The Nas\tional Training Laboratories(NTL)
menjel;ang akhir dasawarsa 1940-an. Pendekatan-pendekatahn ini disebut juga
sebagai kelompok-kelompok T(T-group Training) latihan kepekatan, pertemuan
dan sebagainya. Mahasiswa dari bagian komunikasi kelompok tertarik pada
latihan laboratorium karena dua hal. Mereka tertarik pada cara bagaimana
individu-individu berkomunikasi satu sama lain dalam tatanan laboratorium serta
bagimana mereka berinteraksi.
DISIPLIN KOMUNIKASI KELOMPOK

Elwood Murray, salah perintis komunikasi lisan mengemukakan bahwa


disiplin ilmu adalah lebih luas daripada ruang lingkup(domain) atau studi
lapangan. Untuk menjadi displin dari suatu bidang keilmuan harus memenuhi 5
unsur pokok dasar, yaitu:
1) Ruang lingkup atau lapangan studi
2) Teori atau beberapa teori
3) metologi riset
4) kritik
5) Penerapan
Berdasarkan kriteria-kriteria ini, komunikasi kelompok sebenarnya sedang
mengarah menjadi suatu disiplin, atau paling sedikit telah menjadi suatu
subdisiplin dari komunikiasi lisan.
1) Ruang lingkup atau lapangan studi
Sebagian besar pembahasan dalam bab ini mengungkapkan suatu
deskripsi tentang ruang lingkup maupun batasan-batasan komunikasi
kelompok.. Hubungan antara komunikasi kelompok dengan dimanika
kelompok, diskusi, komunikasi antar pribadi, komunikasi organisasional dan
latihan laboratorium. Kami juga telah mengemukakan beberapa tipe
kelompok yang menjadi perhatian komunikasi kelompok. Titik berat
perhatian komunikasi kelompok, adalah pada kelompok kecil . akan tetapi,
berbeda dengan dinamika kelompok, sosiologi, psikologi, psikologi social,
dan bidang-bidang studi lain, yang juga mempelajari proses kelompok kecil,
komunikasi kelompok adalah satu-satunya disiplin yang menitik beratkan
perhatiannya pada gejala-gejala komunikasi didalam kelompok-kelompok
kecil.
2) Teori atau beberapa teori
Para ahli komunikasi kelompok tertarik pada pembentukan teori
ilmiah. Komunikasi kelompok hanya dapat tumbuh dan berkembang secara
sistematis serta bermanfaat apabila usaha para peneliti, pengajar dan praktisi
komunikasi kelompok, dapat diberi pengarahan, penjelasan mengenai tujuan,

kegunaan melalui teori. Teori tidak hanya akan menyajikan hipotesis, diuji
para peneliti, tetapi juga memungkinkan mereka memberi makna pada data
yang dikumpulkan, serta memberikan tanggapan atas penemuan-penemuan
para peneliti lain.
3) Metodologi Riset
Ada banyak cara untuk mengetahui sesuatu. Kadang-kadang metode
intutitif, mistik dan otoriter, merupakan langkah yang berguna untuk
memperoleh kepastian dan menghilangkan keraguan. Akan tetapi, selama
bertahun-tahun para sarjana komunikasi hanya sepakat untuk menganut
metode-metode ilmiah-yakni praktisme, empirisme dan rasionalisme
akibatnya tidak ada cara lain yang lebih baik untuk membenarkan
kesepakatan ini selain dengan persetujuan atau keyakinandalam kelompok
sebaya(peer-group), meskipun demikian kita tetap yakin, bahwa tidak ada
pilihan lain yang lebih baik dari pada metode ilmiah dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan factual yang dikemukakan para ahli komunikasi
kelompok tentang proses komunikasi kecil. Metode historis dan kritis juga
penting dalam menjawab pertanyaan-pertanya tentang masa lalu kita atau
dalam membuat suatu penilain kritis tentang prosedur latihan kelompok atau
tentang teknik-teknik yang menunjang komunikasi kelompok.

4) Kritikan
Untuk menilai faedah dari sesuatu hal, kita harus menggunakan
metode kritik, dan kebetulan, bidang studi ini dikuasai oleh para pengamat
disiplin komunikasi lisan. Penelitian yang kritis dan pengembangan standarstandar untuk menuntun kejadian-kejadian komunikasi maupun untuk
menilai tingkah laku komunikasi telah lama menjadi bagian utama dalam
kebiasaan komunikasi lisan. Kritik berguna bagi pengembangan suatu
disiplin sebab kritik memungkinkan para pengamat disiplin tersebut
mempelajari dan mengembangkan asumsi, teori, metode penelitian dan
penerapan mereka meningkatkan penekanan dalam komunikasi kelompok

untuk menganut metode deskriptif daripada metode eksperimental, serta


meluasnya perhatian pada variable-variabel, terjadi karena penilaiapenilaian krisis terhadap perhatian sarjana komunikasi tentang teori dan
metodologi.
5) Penerapan
Komunikasi kelompok adalah salah satu dari sejumlah kecil disiplin
ilmu yang mempunyai penerapan dan kritik sebelum mempunyai suatu
lingkup yang jelas, teori atau metodologi riset. Kuliah-kuliah tentang diskusi
sudah sejak 40 tahun yang lalu dikembangkan dan diajarkan di berbagai
perguruan tinggi. Salah satu alasannya adalah karena para individu dan
kelompok

ketika

itu

t5elah

merasakan

adanya

kebutuhan

untuk

meningkatkan keterampilan komunikasi kelompok yakni keahlian dalam


berfikir(reflective thinking) mendengar, berbicara, memainkan peran,
analisis kasus, mencipotakan suasana, kepemimpinan dan sebagiannya.
Lokakraya-lokakarya

dan

koferensi-konferensi

ini

membahas

kepemimpinan, penyelesaian konflik, motivasi, hubungan antar pribadi,


konsep diri, mawas diri dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan
perkembangan pribadi dan pengembangan kelompok. Apabila kita
menggunakan sebagian criteria kita, standar-standar yang masuk akal
sebagaimana yang disarankan Elwood Murray, maka komunikasi kelompok
dapat dikatakan sebagai suatu disiplin. Karena komunikasi kelompok itu
mempunyai ruang lingkup, menunjukkan kemajuan dalam pengembangan
teori serta mempunyai metodologi riset, kritik dan penerapan.

Anda mungkin juga menyukai