RINGKASAN
DOSEN PEMBIMBING
ELLYTA Sp. M.si
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
KRISTIANA RISNAWATI
M.HARIS LAZUARDI H.
SABIL LILLAH
STEVANUS SUGIANTO
12.10.32.1779
12.10.32.1776
14.10.32.1887
14.10.32.1932
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
PONTIANAK
2015
Tujuan :
Menguraikan ruang lingkup komunikasi kelompok
Membedakan antara kelompok dengan dinamika,dinamika
kelompok,
diskusi,
proses komunikasi
dan
analisis.
Kedua-duanya
kepentingan
teradap
evektifitas
dan
Diskusi telah menjadi bidang studi yang amat penting sejak mc burney dan
Hance menerbitkan edisi pertama buku mereka yang berjudul discussion in human
affairs pada tahun 1939 diskusi kelompok merupakan bagian penting dalam tradisi
berdiskusi dan nampaknya merupakan langkah lanjut yang tak akan dapat dielakan
dalam pengembangan atau evolusi diskusi kelompok sebagai suatu bidang studi,
penelitian dan penerapan di dalam komunikasi lisan. Baik komukasi kelompok
maupun diskusi kelompok memusatkan perhatiannya pada tingkah laku para anggota
kelompok dalam berdiskusi. Akan tetapi komunikasi kelompok akan memandang
proses diskusi kelompok kecil dari sudut pandangan yang lebih ilmiah lebih sebagai
bidan penyelidikan, dan agak kurang sebagai pengembangan ke terampilan dan
penyempurnaan kelompok. Komunikasi kelompok adalah susatu studi tentang segala
sesuatu yang terjadi pada saat individu-individu berintraksi dalam kelompok kecil,
dan bukan diskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan
pula sejumlah nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus ditempuh.
KOMUNIKASI KELOMPOK VERSUS KOMUKASI ANTAR PRIBADI
dua, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara sangat spontan dan tidak
berstruktur, sedngkan komunikasi kelompok terjadi dalam suasana yang lebih
berstruktur, dimana para kelompok pesertanya lebih cenderung melihat dirinya
sebgai kelompok serta mempunyai kesadaran diri tinggi tentang kesadaran.
Komunikasi kelompok lebih cenderung dilakukan secara sengaja
dibandingkan dengan komikasi antar pribadi, dan umumnya para pesertanya lebih
sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Meskipun
komukasi kelompok dapat dan memang terjadi dalam suatu kelompok yang terdiri
dari dua, tiga, empat individu, ia dapat juga terjadi dalam kelompok tatap muka
yang lebih besar dan kelompok-kelompok tersebut lebih bersifat permanen
daripada kelompok-kelempok yang terlibat antar pribadi.
KOMUNIKASI KELOMPOK VERSUS KOMUNIKASI ORGANISASIONAL
kegunaan melalui teori. Teori tidak hanya akan menyajikan hipotesis, diuji
para peneliti, tetapi juga memungkinkan mereka memberi makna pada data
yang dikumpulkan, serta memberikan tanggapan atas penemuan-penemuan
para peneliti lain.
3) Metodologi Riset
Ada banyak cara untuk mengetahui sesuatu. Kadang-kadang metode
intutitif, mistik dan otoriter, merupakan langkah yang berguna untuk
memperoleh kepastian dan menghilangkan keraguan. Akan tetapi, selama
bertahun-tahun para sarjana komunikasi hanya sepakat untuk menganut
metode-metode ilmiah-yakni praktisme, empirisme dan rasionalisme
akibatnya tidak ada cara lain yang lebih baik untuk membenarkan
kesepakatan ini selain dengan persetujuan atau keyakinandalam kelompok
sebaya(peer-group), meskipun demikian kita tetap yakin, bahwa tidak ada
pilihan lain yang lebih baik dari pada metode ilmiah dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan factual yang dikemukakan para ahli komunikasi
kelompok tentang proses komunikasi kecil. Metode historis dan kritis juga
penting dalam menjawab pertanyaan-pertanya tentang masa lalu kita atau
dalam membuat suatu penilain kritis tentang prosedur latihan kelompok atau
tentang teknik-teknik yang menunjang komunikasi kelompok.
4) Kritikan
Untuk menilai faedah dari sesuatu hal, kita harus menggunakan
metode kritik, dan kebetulan, bidang studi ini dikuasai oleh para pengamat
disiplin komunikasi lisan. Penelitian yang kritis dan pengembangan standarstandar untuk menuntun kejadian-kejadian komunikasi maupun untuk
menilai tingkah laku komunikasi telah lama menjadi bagian utama dalam
kebiasaan komunikasi lisan. Kritik berguna bagi pengembangan suatu
disiplin sebab kritik memungkinkan para pengamat disiplin tersebut
mempelajari dan mengembangkan asumsi, teori, metode penelitian dan
penerapan mereka meningkatkan penekanan dalam komunikasi kelompok
ketika
itu
t5elah
merasakan
adanya
kebutuhan
untuk
dan
koferensi-konferensi
ini
membahas