Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Haris Lazuardi Hattami


NIM : 2194200066

Ujian Akhir Pascasarjana


Prodi Ekonomi Syariah
Matakuliah Manajemen Strategik
Semester 1 Angkatan VI

Soal :

1. Dari ketiga tahapan manajemen strategik yaitu: perumusan strategik, implementasi


strategik dan evaluasi, jelaskan oleh saudara tahapan yg mana yang lebih sulit untuk
dilaksanakan.

2. Jelaskan oleh saudara bagaimana tahapan perumusan strategik dengan pendekatan


analisis SWOT di lembaga tempat saudara bertugas.

3. Jelaskan oleh saudara faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi strategik,
berikan argumentasi yg tepat.

Jawaban :

1. 3 Tahapan manajemen strategik, sebagai berikut : (Implementasi Strategi Tersulit)

a) Perumusan Strategi,  Pada tahap ini mencakup kegiatan mengembangkan visi dan
misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka
panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, dan
memilih strategi tertentu untuk digunakan.

b) Implementasi Strategi,  Tahap ini mengharuskan perusahaan untuk menetapkan


sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumber daya sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategis
mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur
organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha– usaha pemasaran, penyiapan
anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan
kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi.
c) Evaluasi strategi,  Tahap ini adalah tahap akhir dari manajamen strategis tiga kegiatan
pokok dalam evaluasi strategi adalah :
1) Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan
perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini
2) Mengukur kinerja, dan
3) Melakukan tindakan-tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena
keberhasilan saat ini bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok.

Menurut saya, Dari ketiga tahap manajemen strategi diatas, hal tersulit
yang membutuhkan perhatian ekstra adalah “Implementasi Strategi”. Proses
implementasi strategis dalam manajemen meliputi keseluruhan kegiatan
manajerial yang mencakup keadaan seperti motivasi, kompensasi, penghargaan
manajemen, dan proses pengawasan.
Implementasi strategis berarti memobilisasi karyawan dan majer untuk merubah
strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Implementasi strategi menuntut
perusahan untuk menetapkan objektif tahunan, melengkapi dengan kebijakan
memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang
dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan
budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, merubah
arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi dan menghubungkan konpensasi karwan dengan prestasi organisasi.
Keberhasilan strategi dirumuskan dalam tindakan inplementasi yang cermat.
Strategi dan unsur organisasi yang lain harus sesuai. Strategi harus dicemati pada
rancangan struktur budaya manusia. Karena dalam hal ini strategi diimplementasikan
dilingkungan yang terus berubah implementasi yang sukses menuntut pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan. Dengan demikian, jika diperlukan dapt dilakukan tindakan
perbaikan yang tepat.
Dalam proses inilah seorang manajer dituntut untuk bekerja ekstra keras
dalam menggerakkan semua komponen SDM yang ada untuk
mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan.

2. Mohon kepada Bunda Misdah, untuk saat ini saya memang tidak memiliki pekerjaan,
tapi saya akan menjelaskan tahapan perumusan dengan pendekatan analisis SWOT di
tempat saya dahulu pernah berkerja yakni di PT Mandiri Persero. Tbk, tepatnya di
unit Mikro.

Tahapan perumusan strategik dengan pendekatan analisis SWOT di PT


Mandiri, Matrik SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu
perumusan strategi peningkatan kualitas portofolio kredit usaha mikro di Bank
Mandiri. Dalam matrik SWOT terdapat empat strategi yaitu SO, WO, ST dan WT
seperti yang disajikan pada tabel berikut ini:
IINTERNAL    
  Strength Weakness
EKSTERNAL a. Visi Misi Bank a. Kapabilitas Pegawai
  b. Budaya Kerja & Peraturan b. Mapping Area
  c. Mekanisme Insentif c. Approval limit Credit
d. Team Work Linkungan
  Kerja Over Finance
  e. Monitoring Kantor Pusat d. Pengikatan Jaminan KB
    e. Pemilihan debitor
     
Opportunity SO WO
a. Pengurangan denda a. Memperkuat team work a. Memanfaatkan
b. Restrukturisasi kredit sehubungan dengan restrukturisasi kredit untuk
c. Aplikasi sistem IT penggunanan sistem menutupi kelemahan kredit
d. Pengembangan mikro & yang baru Over Finance
Produk baru b. Meningkatkan monitorin b. Meningkatkan kapabilitas
e. Metode collection sejalan dengan pegawai sejalan dengan
sms blast perkembangan mikro perkembangan mikro
  yang pesat yang pesat
     
Threats ST WT
a. Lemahnya jaminan TA a. Mempertegas peraturan a. Pemilihan debitur yang
b. Resiko Karakter untuk mengurangi baik untuk menekan resiko
karakter yang
terjadinya fraud
c. Terjadi Fraud mengakibatkan
d. Penurunan kapasitas
b. Melakukan investigasi
usaha penyelewengan kredit
e. Penyelewengan kredit mendalam untuk menilai oleh debitur
oleh debitur karakter debitur b. Meningkatkan kapabilitas
    pegawai untuk menekan
    terjadinya fraud

Salah satu kelemahan yang dimiliki PT Mandiri dalam meningkatkan kualitas


portofolio kredit adalah kapabilitas pegawai. Untuk mengatasi masalah kapabilitas
pegawai, PT Mandiri bisa mengadakan sosialisai manajemen khususnya yang berkaitan
dengan penyaluran kredit yang berkualitas, serta berkaitan dengan tanggung jawab
terhadap perusahaan. Peningkatan kapabilitas ini juga ada hubungannya dengan tingkat
kecurangan yang sering terjadi karena kurang tertanamnya jiwa budaya kerja yang
disebut dengan TIPCE (Trust, Integrity, Professionalism, Consumer Focus, dan
Excllent). alternative strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan
mengadakan training secara rutin untuk menunjang tugas dan fungsi setiap pegawai.
Sehingga dengan training tersebut diharapkan nantinya kemampuan pegawai
dalam menjalan tugas-tugasnya menjadi lebih maksimal karena di dalam training
dilakukan diskusi bersama yang dapat dijadikan sebagai transfer ilmu dan pengalaman.
Alternatif lain yang dapat dilakukan yaitu dengan menambah frekuensi audit di setiap
unit sehingga dengan penambahan frekuensi audit tersebut dapat mengatasi sedini
mungkin terjadinya setiap kecurangan yang dilakukan oleh pegawai maupun
debiturnya.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Strategi
Kemampuan dalam mengimplementasikan suatu strategi dengan berhasil
dipengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu;
1. Sistem informasi dari organisasi
Suatu pengimplementasian strategi yang berhasil menuntut adanya lalu
lintas informasi yang relevan dan juga continueyang mencakup ke seluruh bagian
organisasi.

2. Kemampuan proses belajar dari organisasi


Implementasi dari suatu strategi tidak saja menuntut bahwa semua
partisipan harus memahami akan strategi itu, akan tetapi mereka juga harus dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mampu
mengimplementasikan strategi dengan sukses.

3. Pengalokasian sarana-sarana organisasi secara menyeluruh


Tanpa ketersediaan sarana-sarana yang memadai termasuk sarana yang
secara khusus dipersiapkan dapat dikatakan aan sulit untuk mengimplementasikan
suatu strategi dengan berhasil.

4. Struktur organisasi yang baku


Struktur baku suatu organisasi akan berdampak secara tidak langsung
terhadap implementasi dari strategi melalui dampaknya terhadap alur
informasi,monitoring dan proses pengambilan keputusan di dalam organisasi.

5. Kebijakan tentang manajemen


SDM dari organisasi Keberhasilan atau kegagalan implementasi suatu
strategi akan bergantung pada dedikasi para partisipan perorangan yang merasa
bertanggung jawab mewujudkan strategi tersebut ke dalam realitas.

6. Merangkul pengaruh politis di tubuh organisasi


Ketika para partisipan tertentu atau kelompok-kelompok partisipan
mempersepsikan sebuah strategi sebagai sesuatu yang meredusir kekuasaan
dirinya ataupun statusnya, maka mereka akan menghambat upaya implementasi.

7. Kultur dari organisasi


Kultur suatu organisasi mencakup keseluruhan dari sistem-sistem kognitif,
nilai-nilai, maupun pola-pola perilaku yang melekat dalam organisasi. Suatu
strategi yang kurang adaptif terhadap kultur organisasi akan melahirkan penolakan
yang keras dan semakin menghambat segenap upaya bagi pengimplementasiannya
secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai