Anda di halaman 1dari 3

1.

)Blake (1989) menyebutkan bahwa Sumatera Selatan mempunyai daerah Cekungan


batubara yang merupakan cekungan busur belakang berumur Tersier yang terbentuk
sebagai akibat adanya interaksi antara Paparan Sunda (sebagai bagian dari lempeng
kontinen Asia) dan lempeng Samudera India. Secara Geologi, Formasi pembawa
batubara pada cekungan Sumatera Selatan adalah Formasi Talang Akar, Air Benakat,
Muara Enim dan Kasai, tetapi yang berpotensi adalah Formasi Muara Enim.

2.) Cekungan Batubara Papua Bagian UtaraCekungan ini berarah timur-barat


terletak di batas Selatan Lempeng Samudra Pasifik. Batas-batas lainnya
yaitu, bagian Barat berbatasan dengan Sesar Anjak Mamberamo, sebelah
Selatan di batasi oleh Lajur Ofiolit Papua dan Jalur Anjak Pegunungan Tengah
pada daerah ketinggian Pengunungan Pulau Papua, dan di bagian tengah di
batasi oleh adanya dua sungai yang membentuk satu sungai utama sungai
Mamberamo (Meervlakte).Formasi batuan pembawa Pembentukan Cekungan
Batubara Papua, dari tua ke muda adalah Formasi Aurimi [Tmpa] yang
tersusun dengan beberapa satuan batuan jenis sedimen serta batubara
setempat pada umur Miosen akhir Pliosen yang merupakan formasi awal
pembawa batubara, Formasi UNK [QTu] yang mengandung lignit, sisa-sisa
tumbuhan dan menindih selaras pada formasi Aurimi di korelasikan dengan
formasi daerah Mamberamo, dan diakhiri oleh Formasi Kukunduri yang juga
mengadung sisa-sisa tumbuhan yang berumur Plistosen. Umur awal
pembentukan cekungan batubara secara Regional dari Miosen TengahHolosen.

3) Cekungan Bengkulu dikenal sebagai cekungan busur muka yang berlokasi


di bagian barat daya Pulau Sumatera. Cekungan Bengkulu ditempati oleh
batuan silisiklastik, batubara, dan karbonat berumur Oligosen Miosen.
Lapisan batubara di Cekungan Bengkulu dijum-pai dalam Formasi Lemau
4.) cekungan melawi, Secara geologi batuan di daerah penyelidikan
termasuk ke dalam Formasi Tebidah (Tot) dan Formasi Ketungau (Teke),
dimana keduanya merupakan formasi pembawa batubara.
5.) cekungan barito, Lapisan batuan dari Formasi Tanjung, Warukin dan
Formasi Dahor adalah batuan pembawa batubara tersebut.
6.) cekungan kutai, sFormasi Marah, Formasi Batuayau, Formasi Wahau dan
Formasi Balikpapan.
7.) Cekungan Obi ( Leouzey dkk, 1983) yang terbentuk akibat pergerakan
geodinamik tiga lempeng. Menurut D. Sudana dkk (1994) stratigrafi daerah

Obi dimulai dengan munculnya batuan ultramafik dan malihan pada zaman
Trias-Yura, kemudian pada Yura terendapkan Formasi Loleobasso, sedangkan
sedimen Tersier daerah Obi dimulai pada Oligo-Miosen yang dicirikan oleh
pengendapan Formasi Fluk dan Formasi Bacan, kemudian terjadi lagi
pengangkatan disertai kegiatan gunungapi, intrusi diorit dan gabro.
Selanjutnya diendapkan Formasi Woi, Obit dan Anggai pada Mio-Pliosen.
Fluktuasi tersebut terus berlangsung sampai sekarang yang ditunjukan oleh
terbentuknya undak undak pantai dan pertumbuhan gamping terumbu
disertai kegiatan gunungapi.
8) Cekungan Sumatra Utara dan penerusannya Cekungan Aceh Utara
Formasi yangmengandung batubara:
(a) Formasi Keutapang
(b)Formasi ini berumur Miosen Atas. Diendapkan diatas Formasi Baong,
terdiri dari selang-selingantara batupasir, serpih dan kadang-kadang
lapisan batubara muda. Batupasir lebih
dominant pada bagian bawah dari formasi
ini. Lingkungan pengendapan formasi ini adalah laut dangkalyang
bersifat regresif.
(c) (b) Formasi SeureulaFormasi ini berumur pliosen bawah. Formasi ini
diendapkan selaras di atas formasi keutapang,terdiri dari selangseling antara batubara dan serpih. Bila
dibandingkan dengan formasikeutapang, formasi ini lebih bersifat
lempungan dan kurang karbonan.(c) Formasi JulurajeuFormasi ini
berumur Pliosen Atas. Formasi ini terletak selaras di
atas Formasi Seureula,terdiri dari batupasir tufaan, lempung, lapisan
batubara muda dan konglomerat. Formasi inidiendapkan pada
lingkungan pantai hinggga darat.Perusahaan yang ada di formasi
Seureula diantaranya adalah PT. Riau Bara Harum
9) cekungan ombilin
Formasi sawahlunto,formasi sawahtambang
10.) E.
Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa
Di Jawa, endapan batubara tersebar secara terbatas pada daerah tepian cekungan busurmuka.
Akibatnya, hingga kini belum pernah ada penemuan cadangan batubara yangcukup berarti.
Endapan batubara di Jawa terdapat di daerah Cimandiri dan Bojongmanik
(Jawa Barat), dan di daerah Brebes, Rembang, Kebumen, dan Nanggulan (Jawa Tengah),dengan
jumlah secara keseluruhan diperkirakan sebesar 60,7 juta ton

Anda mungkin juga menyukai