Anda di halaman 1dari 9

Clinical Study I

Laporan Diskusi Departemen Anak

KEYFIN ALIFFAH RIZAL KASDIANTO

125070218113044

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Malang
2015

ANALISA DATA KEPERAWATAN


Pengelompokan Data

Etiologi
Makanan yg terkontaminasi

DO :
- Bising usus 20 kali / menit
- BAB cair dengan ampas dan
lender, serta berwarna kuning
DS :
- Saat

MRS

ibu

mengatakan

usus halus
Mengiritasi otot dan lapisan
mukosa intesinum
Merangsang pembentukan

ampas lebih dari 15 kali dan

siklik adenosine monofosfat

muntah 5 kali jika diberi makan

berlebihan

berak

cair

atau minuman disertai dengan


-

Bakteri berkembang biak di

tanpa

anaknya

perut kembung.
Saat
pengkajian

ibu

Peningkatan terbukanya
kanal Cl

mengatakan anaknya berak cair

Cl mengalir cepat cepat dari

dengan ampas 5 kali warna

dalam sel ke kripta usus

kekuningan da nada lendirnya

Mengaktifkan pompa Na ked

serta perut masih kembung.


Ibu
klien
mengatakan

lm kripta, NaCl yang

sebelumnya

anaknya

makan

mie dan jajan ciki

Problem
Diare

berlebihan menyebabkan
osmosis air yg ekstrim dari
darah
Hipersekresi air, elektrolit,
dan lender
Cairan melebihi batas
absorpsi maksimum
Air, elektrolit, dan lender
terbuan bersama feses
Feses encer dan berlendir
DIARE

DO :
- Bising usus 20 kali / menit
- BAB cair dengan ampas dan
lender, serta berwarna kuning
DS :
- Saat

MRS

anaknya

ibu

berak

mengatakan
cair

tanpa

Risiko
Kekurangan
Volume Cairan

ampas lebih dari 15 kali dan


muntah 5 kali jika diberi makan
atau minuman disertai dengan
-

perut kembung.
Saat
pengkajian

ibu

mengatakan anaknya berak cair


dengan ampas 5 kali warna
kekuningan da nada lendirnya
-

serta perut masih kembung.


Ibu
mengatakan
frekuensi
minum anaknya 5-6 gelas/hari
atau 500-600 cc.

DO :
- Bising usus 20 kali / menit
- BAB cair dengan ampas dan

Menurunnya kemampuan

lender, serta berwarna kuning

penyerapan nutrient di usus

DS :
- Saat

Diare

anaknya

ibu

berak

mengatakan
cair

gan
kurang

nutrisi
dari

kebutuhan
Nutrisi tidak terserap dengan

MRS

Ketidakseimban

tanpa

ampas lebih dari 15 kali dan


muntah 5 kali jika diberi makan

tubuh

baik
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh

atau minuman disertai dengan


-

perut kembung.
Saat
pengkajian

ibu

mengatakan anaknya berak cair


dengan ampas 5 kali warna
kekuningan da nada lendirnya
-

serta perut masih kembung.


Ibu mengatakan nafsu makan
anak

menurun

makanan

yg

dan

porsi

dihabiskan

porsi.
DO :
Di daerah anus terdapat luka
lecet dengan diameter 4 cm

Frekuensi BAB meningkat


Iritasi di kulit sekitar perianal

warna kemerahan.
DS :
- Saat

Diare

Luka lecet dengan diameter 4


MRS

ibu

klien

cm dan luka warna

Kerusakan
Integritas Kulit

mengatakan

anaknya

berak

cair tanpa ampas lebih dari 15


-

kali/menit.
Saat pengkajian
mengatakan

ibu

anaknya

kemerahan
Kerusakan Integritas Kulit

klien
berak

cair dengan ampas 5 kali


warna kekuningan da nada
lendirnya.

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal
21-11-2014

Nomor
1

Diagnosa
Diare b.d. kontaminan ditandai dengan defekasi 5 kali
dengan warna kekuningan da nada lendirnya serta

21-11-2014

bising usus 20 kali/menit.


Risiko kekurangan volume cairan ditandai dengan diare
5 kali/hari dengan warna kekuningan da nada lendirnya

21-11-2014

serta muntah 5 kali.


Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d. factor biologis ditandai dengan diare, bising usus 20
kali/menit,

21-11-2014

ketidakmampuan

memakan

makanan

(muntah), dan nafsu makan menurun.


Kerusakan integritas kulit b.d. frekuensi BAB meningkat
ditandai dengan terdapat luka lecet dengan diameter 4
cm dan warna kemerahan di anus.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Dx. 1 Diare b.d. kontaminan ditandai dengan defekasi 5 kali dengan warna kekuningan da
nada lendirnya serta bising usus 20 kali/menit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diare klien teratasi
NOC : Bowel elimination
No.
1
2
3
4
5

Indikator
Elimination pattern
Stool color
Stool soft and formed
Diarrhea
Bising usus

Keterangan :
1 : defekasi > 7 kali/hari, warna kekuningan disertai atau tanpa ampas, lendir, dan darah,
konsistensi cair, dan bising usus hiperaktif
2 : defekasi 5-7 kali/hari, warna kekuningan disertai atau tanpa ampas dan lender,
konsistensi cair dan bising usus hiperaktif
3 : defekasi 4-5 kali/hari warna kekuningan disertai ada ampas dan lendir, konsistensi cair
dan bising usus hiperaktif ( > 30 kali/menit)
4 : defekasi 3-4 kali/hari, warna kekuningan, konsistensi cair, dan bising usus bising usus
dalam batas normal
5 : defekasi 1-2 kali/hari, warna kekuningan, konsistensi lunak dan bising usus dalam batas
normal (5-30 kali /menit)
: skala sebelum tindakan
: skala setelah tindakan
INTERVENSI
NIC : Diarrhea Management
1. Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas feses
2. Instruksikan keluarga untuk mencatat warna, volume frekuensi, dan konsistensi
feses.
3. Kolaborasi pemberian obat antidiare.
4. Identifikasi factor penyebab atau factor yang berkontribusi untuk diare.
5. Monitor tanda dan gejala diare
6. Observasi turgor kulit secara teratur.
7. Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi dan ulserasi.
8. Instruksikan untuk mengkonsumsi makanan rendah serat, tinggi protein, dan tinggi
kalori.
9. Konsultasi ke dokter jika tanda dan gejala diare menetap.

Dx. 2 Risiko kekurangan volume cairan ditandai dengan diare 5 kali/hari dengan warna
kekuningan da nada lendirnya serta muntah 5 kali.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam, volume cairan dan elektrolit
tetap adekuat.
NOC : Fluid balance dan Nausea & Vomiting Severity
No.
1
2
3
4
5
6
7

Indikator
Skin turgor
Moist mucous membrane
Blood presure
Radial pulse rate
Serum elektrolit
Frequency of vomiting
Intensity of vomiting

Keterangan :
1 : turgor kulit lambat, mukosa kering, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit dibawah
normal, serta muntah > 6 kali / hari
2 : turgor kulit lambat, mukosa kering, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit dibawah
normal, serta muntah 5-6 kali per hari
3 : turgor kulit lambat, mukosa kering, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit normal,
serta muntah 3-4 kali per hari
4 : turgor kulit kembali segera, mukosa lembab, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit
normal, serta muntah 1-2 kali / hari.
5 : turgor kulit kembali segera, mukosa lembab, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit
normal, serta tidak ada muntah

INTERVENSI
NIC :
1) Fluid/Elektrolit Management
a. Monitor untuk level serum elektrolit yg abnormal.
b. Memperoleh specimen laboratorium untuk memonitor penurunan level cairan atau
elektrolit (seperti: BUN, hematokrit, protein, sodium, potassium level).

c. Memasang infus intravena dengan kecepatan tetesan infus yg sesuai.


d. Monitor hasil laboratory terkait keseimbangan cairan.
e. Pertahankan catatan yg akurat terkait intake dan output cairan.
f.

Monitor tanda-tanda vital.

2) Vomiting Management
a. Kaji muntahan untuk warna, konsistensi, darah dan waktu.
b. Kolaborasi pemberian antiemetic untuk mencegah muntah.
c. Gunakan oral hygiene untuk membersihkan mulut dan hidung.
d. Bersihkan setelah episode muntah dengan perhatian khusus untuk menghilangkan
bau.
e. Secara bertahap tingkatkan cairan jika tidak ada muntah terjadi selama 30 menit.

Dx. 3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. factor biologis ditandai
dengan diare, bising usus 20 kali/menit, ketidakmampuan memakan makanan
(muntah), dan nafsu makan menurun.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, nutrisi klien terpenuhi
NOC : Nutritional Status
No.
1
2
3
4

Indikator
Nutrient intake
Food intake
Fluid intake
Weight/heigh ratio

Keterangan :
1 : tidak mau makan, dan minum < 500 cc
2 : nafsu makan menurun, makan 2-3 kali perhari, porsi yg dihabiskan porsi, minum 4-5
gelas per/hari
3 : nafsu makan menurun, makan 2-3 kali /hari, prosi yg dihabiskan porsi, minum 5-6
gelas/hari.

4 : nafsu makan baik, makan 1-2 kali/hari, habis satu porsi, minum 600-1000 cc/hari atau 68 gelas/hari.
5 : nafsu makan baik, makan 3-4 kali/hari, habis satu porsi, minum 1000-1500 cc/hari atau
8-10 gelas/hari.
INTERVENSI
NIC : Nutrition Therapy dan Nutrition Management
1. Lengkapi pengkajian nutrisional.
2. Monitor masukan makanan/cairan dan hitung asupan kalori harian.
3. Kolaborasi dengan dietitian dalam menentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi yg
dibutuhkan pasien.
4. Berikan snack.
5. Yakinkan bahwa diet mengandung rendah serat, tinggi protein, dan tinggi kalori.
6. Monitor catatan intake konten nutrisi dan kalori.
7. Berat badan pasien dalam rentang yg sesuai.
8. Ajarkan keluarga teknik penyiapan makanan yg aman.

Dx. 4 Kerusakan integritas kulit b.d. frekuensi BAB meningkat ditandai dengan terdapat luka
lecet dengan diameter 4 cm dan warna kemerahan di anus.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, luka lecet di anus membaik.
NOC : Tissue Integrity : Skin & Mucous Membrane
No.
1
2
3

Indikator
Skin integrity
Skin lesions
Erythema

Keterangan :
1 : diameter luka > 4 cm dan terjadi infeksi.
2 : diameter luka > 4 cm dan tidak terjadi infeksi
3 : diameter luka 2-4 cm dan kemerahan.

4 : diameter luka < 2 cm dan kemerahan.


5 : tidak terdapat luka/luka sembuh.

INTERVENSI
NIC : Skin care : topical treatments
1. Bersihkan luka dengan normal salin (NaCl 0,9%).
2. Berikan dressing oklusif yg bersih.
3. Berikan topical antiinflamasi pada daerah sekitar luka.
4. Inspeksi kulit setiap hari.
5. Dokumentasikan derajat kerusakan kulit.
6. Berikan toilet hygiene.

Anda mungkin juga menyukai