125070218113044
Etiologi
Makanan yg terkontaminasi
DO :
- Bising usus 20 kali / menit
- BAB cair dengan ampas dan
lender, serta berwarna kuning
DS :
- Saat
MRS
ibu
mengatakan
usus halus
Mengiritasi otot dan lapisan
mukosa intesinum
Merangsang pembentukan
berlebihan
berak
cair
tanpa
anaknya
perut kembung.
Saat
pengkajian
ibu
Peningkatan terbukanya
kanal Cl
sebelumnya
anaknya
makan
Problem
Diare
berlebihan menyebabkan
osmosis air yg ekstrim dari
darah
Hipersekresi air, elektrolit,
dan lender
Cairan melebihi batas
absorpsi maksimum
Air, elektrolit, dan lender
terbuan bersama feses
Feses encer dan berlendir
DIARE
DO :
- Bising usus 20 kali / menit
- BAB cair dengan ampas dan
lender, serta berwarna kuning
DS :
- Saat
MRS
anaknya
ibu
berak
mengatakan
cair
tanpa
Risiko
Kekurangan
Volume Cairan
perut kembung.
Saat
pengkajian
ibu
DO :
- Bising usus 20 kali / menit
- BAB cair dengan ampas dan
Menurunnya kemampuan
DS :
- Saat
Diare
anaknya
ibu
berak
mengatakan
cair
gan
kurang
nutrisi
dari
kebutuhan
Nutrisi tidak terserap dengan
MRS
Ketidakseimban
tanpa
tubuh
baik
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
perut kembung.
Saat
pengkajian
ibu
menurun
makanan
yg
dan
porsi
dihabiskan
porsi.
DO :
Di daerah anus terdapat luka
lecet dengan diameter 4 cm
warna kemerahan.
DS :
- Saat
Diare
ibu
klien
Kerusakan
Integritas Kulit
mengatakan
anaknya
berak
kali/menit.
Saat pengkajian
mengatakan
ibu
anaknya
kemerahan
Kerusakan Integritas Kulit
klien
berak
Nomor
1
Diagnosa
Diare b.d. kontaminan ditandai dengan defekasi 5 kali
dengan warna kekuningan da nada lendirnya serta
21-11-2014
21-11-2014
21-11-2014
ketidakmampuan
memakan
makanan
Indikator
Elimination pattern
Stool color
Stool soft and formed
Diarrhea
Bising usus
Keterangan :
1 : defekasi > 7 kali/hari, warna kekuningan disertai atau tanpa ampas, lendir, dan darah,
konsistensi cair, dan bising usus hiperaktif
2 : defekasi 5-7 kali/hari, warna kekuningan disertai atau tanpa ampas dan lender,
konsistensi cair dan bising usus hiperaktif
3 : defekasi 4-5 kali/hari warna kekuningan disertai ada ampas dan lendir, konsistensi cair
dan bising usus hiperaktif ( > 30 kali/menit)
4 : defekasi 3-4 kali/hari, warna kekuningan, konsistensi cair, dan bising usus bising usus
dalam batas normal
5 : defekasi 1-2 kali/hari, warna kekuningan, konsistensi lunak dan bising usus dalam batas
normal (5-30 kali /menit)
: skala sebelum tindakan
: skala setelah tindakan
INTERVENSI
NIC : Diarrhea Management
1. Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas feses
2. Instruksikan keluarga untuk mencatat warna, volume frekuensi, dan konsistensi
feses.
3. Kolaborasi pemberian obat antidiare.
4. Identifikasi factor penyebab atau factor yang berkontribusi untuk diare.
5. Monitor tanda dan gejala diare
6. Observasi turgor kulit secara teratur.
7. Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi dan ulserasi.
8. Instruksikan untuk mengkonsumsi makanan rendah serat, tinggi protein, dan tinggi
kalori.
9. Konsultasi ke dokter jika tanda dan gejala diare menetap.
Dx. 2 Risiko kekurangan volume cairan ditandai dengan diare 5 kali/hari dengan warna
kekuningan da nada lendirnya serta muntah 5 kali.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam, volume cairan dan elektrolit
tetap adekuat.
NOC : Fluid balance dan Nausea & Vomiting Severity
No.
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Skin turgor
Moist mucous membrane
Blood presure
Radial pulse rate
Serum elektrolit
Frequency of vomiting
Intensity of vomiting
Keterangan :
1 : turgor kulit lambat, mukosa kering, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit dibawah
normal, serta muntah > 6 kali / hari
2 : turgor kulit lambat, mukosa kering, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit dibawah
normal, serta muntah 5-6 kali per hari
3 : turgor kulit lambat, mukosa kering, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit normal,
serta muntah 3-4 kali per hari
4 : turgor kulit kembali segera, mukosa lembab, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit
normal, serta muntah 1-2 kali / hari.
5 : turgor kulit kembali segera, mukosa lembab, tekanan darah, nadi, dan serum elektrolit
normal, serta tidak ada muntah
INTERVENSI
NIC :
1) Fluid/Elektrolit Management
a. Monitor untuk level serum elektrolit yg abnormal.
b. Memperoleh specimen laboratorium untuk memonitor penurunan level cairan atau
elektrolit (seperti: BUN, hematokrit, protein, sodium, potassium level).
2) Vomiting Management
a. Kaji muntahan untuk warna, konsistensi, darah dan waktu.
b. Kolaborasi pemberian antiemetic untuk mencegah muntah.
c. Gunakan oral hygiene untuk membersihkan mulut dan hidung.
d. Bersihkan setelah episode muntah dengan perhatian khusus untuk menghilangkan
bau.
e. Secara bertahap tingkatkan cairan jika tidak ada muntah terjadi selama 30 menit.
Dx. 3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. factor biologis ditandai
dengan diare, bising usus 20 kali/menit, ketidakmampuan memakan makanan
(muntah), dan nafsu makan menurun.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, nutrisi klien terpenuhi
NOC : Nutritional Status
No.
1
2
3
4
Indikator
Nutrient intake
Food intake
Fluid intake
Weight/heigh ratio
Keterangan :
1 : tidak mau makan, dan minum < 500 cc
2 : nafsu makan menurun, makan 2-3 kali perhari, porsi yg dihabiskan porsi, minum 4-5
gelas per/hari
3 : nafsu makan menurun, makan 2-3 kali /hari, prosi yg dihabiskan porsi, minum 5-6
gelas/hari.
4 : nafsu makan baik, makan 1-2 kali/hari, habis satu porsi, minum 600-1000 cc/hari atau 68 gelas/hari.
5 : nafsu makan baik, makan 3-4 kali/hari, habis satu porsi, minum 1000-1500 cc/hari atau
8-10 gelas/hari.
INTERVENSI
NIC : Nutrition Therapy dan Nutrition Management
1. Lengkapi pengkajian nutrisional.
2. Monitor masukan makanan/cairan dan hitung asupan kalori harian.
3. Kolaborasi dengan dietitian dalam menentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi yg
dibutuhkan pasien.
4. Berikan snack.
5. Yakinkan bahwa diet mengandung rendah serat, tinggi protein, dan tinggi kalori.
6. Monitor catatan intake konten nutrisi dan kalori.
7. Berat badan pasien dalam rentang yg sesuai.
8. Ajarkan keluarga teknik penyiapan makanan yg aman.
Dx. 4 Kerusakan integritas kulit b.d. frekuensi BAB meningkat ditandai dengan terdapat luka
lecet dengan diameter 4 cm dan warna kemerahan di anus.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, luka lecet di anus membaik.
NOC : Tissue Integrity : Skin & Mucous Membrane
No.
1
2
3
Indikator
Skin integrity
Skin lesions
Erythema
Keterangan :
1 : diameter luka > 4 cm dan terjadi infeksi.
2 : diameter luka > 4 cm dan tidak terjadi infeksi
3 : diameter luka 2-4 cm dan kemerahan.
INTERVENSI
NIC : Skin care : topical treatments
1. Bersihkan luka dengan normal salin (NaCl 0,9%).
2. Berikan dressing oklusif yg bersih.
3. Berikan topical antiinflamasi pada daerah sekitar luka.
4. Inspeksi kulit setiap hari.
5. Dokumentasikan derajat kerusakan kulit.
6. Berikan toilet hygiene.