300 284
250
200
150
Total kasus
100
74
46
50
55
61
63
42
37
10
0
2
0
9
0
100 95
90
80
70
60
57
50
Total kasus
40
26
30
20
13
10
0
20
13
9
0
8
0
6
0
mengenal dengan
"batuk pilek"
ISPA merupakan
singkatan dari Infeksi
Saluran Pernapasan
Akut meliputi
saluran pernapasan
bagian atas dan
saluran pernapasan
bagian bawah
ISPA
Infeksi Saluran
Pernapasan Akut
Infeksi adalah
masuknya kuman
atau mikroorganisme
ke dalam tubuh
manusia dan
berkembang biak
sehingga
menimbulkan gejala
penyakit.
Saluran
pernafasan adalah
organ mulai dari
hidung hingga alveoli
(paru)
Penyebab ISPA
Penyebab ISPA terdiri dari 300 lebih jenis
Faktor risiko
Faktor risiko terserang ISPA:
Usia muda, balita
Status imunisasi yang
tidak lengkap
status ASI eksklusif yang
kurang
status gizi yang
kurang/buruk
berat badan lahir rendah
Faktor
risiko
lingkungan, seperti pencemaran udara,
ventilasi, kepadatan hunian, perubahan cuaca
Merokok
Menularkah?
Virus penyebab ISPA sangat menular.
Melalui droplet
(partikel-partikel kecil)
yang keluar saat
penderita batuk atau
bersin.
melalui kontak langsung
(menyentuh penderita
langsung) dengan
penderita maupun
kontak tidak langsung
yaitu menyentuh benda
yang terkontaminasi
droplet infeksius.
gejala ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
Demam
Batuk
Pilek
hidung tersumbat
bersin-bersin
Nyeri tenggorokan/nyeri
menelan
Suara serak
Sakit kepala, badan pegalpegal, atau nyeri sendi
Lesu, lemas
Sesak napas
Frekuensi napas cepat
Tanda bahaya !!
Tanda bahaya pada anak golongan umur
Perawatan di rumah
a. Istirahat minimal 8 jam perhari
b. Meningkatkan makanan bergizi
c. Bila demam beri kompres dan banyak minum
d. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan
lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih
e. Bila badan seseorang demam gunakan
pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.
f. Bila terserang pada anak tetap berikan
makanan dan ASI bila anak tersebut masih
menetek.
5. cuci tangan dg
sabun atau hand
sanitizer terutama
setelah kontak
dengan penderita
ISPA.
6. Ajarkan pada anak
untuk rajin cuci
tangan untuk
mencegah ISPA dan
penyakit infeksi
lainnya.
HIPERTENSI
Klasifikasi Hipertensi
Menurut JNC
Kategori
Sistolik
Diastolik
(mmHg)
(mmHg)
Optimal
< 80
Normal
< 85
High normal
85 - 89
Stage I
90 - 99
Stage II
100 109
Stage III
>180 atau
> 110
Hipertensi
Faktor Resiko
Yang tidak dapat dikontrol
Umur : > 50 thn
Sex : Wanita > pria
Genetik
Etnik
Faktor Resiko
Yang dapat dikontrol
Merokok
Dislipidemia/hiperkolesterol
Diabetes Mellitus: tjd hiperinsulinemia dan
hipertropi struktural
Obesitas
Alkohol
Emosi: rangsangan SS Simpatis
Gaya hidup
Status sosial ekonomi
Faktor risiko
Alkohol
Meroko
k&
perokok
pasif
Makana
n tinggi
garam
Usia >
45
tahun
Faktor
Resiko
Hipertens
i
Obesit
as
(gemu
k)
Faktor
keturunan
Ada
penyakit
lain: DM,
sakit ginjal
Stress
Faktor keturunan
Usia
Komplikasi hipertensi:
Mata
Pandangan kabur
Perubahan pd retina spt
perdarahan, eksudat
Penyempitan pembuluh
darah
Edema papil
Retinopati hipertensi
Komplikasi hipertensi:
Ginjal
Nefrosklerosis
Nokturia
Azotemia
Insufisiensi ginjal
Komplikasi hipertensi:
Otak
Stroke atau serangan
iskemia transien
Hipertensive
ensephalopathy
Paralisis sementara pd satu
sisi/hemiplegia
Ggn ketajaman
penglihatan
Komplikasi hipertensi:
Vaskular
Atherosklerosis
Aneurisme aorta
Periferal vascular disease
Aortic disection
Faktor risiko
Alkohol
Meroko
k&
perokok
pasif
Makana
n tinggi
garam
Usia >
45
tahun
Faktor
Resiko
Hipertens
i
Obesit
as
(gemu
k)
Faktor
keturunan
Ada
penyakit
lain: DM,
sakit ginjal
Stress
Penatalaksanaan
Non farmakologi/gaya hidup
Kurangi intake garam
Kendalikan berat badan
Hindari rokok, alkohol dan stress
Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid
Pembatasan kafein
Kendalikan gula darah
Modifikasi makanan berlemak
Olah raga/aerobik
Teknik relaksasi
Suplemen Kalium, kalsium, magnesium
TERIMA KASIH