Anda di halaman 1dari 2

Diazepam

Diazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam yaitu


potensiasi inhibisi neuron dengan asam gamma-aminobutirat (GABA) sebagai
mediator pada sistim syaraf pusat. Dimetabolisme menjadi metabolit aktif yaitu
N-desmetildiazepam dan oxazepam. Kadar puncak dalam darah tercapai setelah 1
2 jam pemberian oral. Waktu paruh bervariasi antara 30 60 jam sedang waktu
paruh desmetildiazepam bervariasi tergantung usia dan fungsi hati (Yagiela,
2011).
Nama dagang dari diazepam adalah Valium, Diazepin, Cetalgin, Danalgin,
Metaneuron, Proneuron, Valisanbe, Valdimex, Neuropyron, Neurindo, Meparyp,
dan Stesolid. Dosis yang digunakan untuk diazepam adalah 2-5 mg peroral atau 510 mg intravena atau intramuskular, 3-4 kali sehari (ISO, 2000)
Indikasi dari diazepam adalah untuk pengobatan jangka pendek pada
gejala ansietas, sebagai terapi tambahan untuk meringankan spasme otot rangka
karena inflamasi atau trauma; dan hipertonisitas otot (kelainan motorik serebral,
paraplegia). Digunakan juga untuk meringankan gejala-gejala pada penghentian
alkohol akut dan premidikasi anestesi (ISO, 2000).
Kontraindikasi dari Diazepam adalah penderia hipersensitif, bayi dibawah
6 bulan, wanita hamil dan menyusui, depress pernapasan, glaucoma sudut sempit,
gangguan pulmoner akut, keadaan phobia (ISO, 2000).
Efek samping dari diazepam adalah mengantuk, ataksia; kelelahan erupsi
pada kulit; edema, mual dan konstipasi, gejala-gejala ekstra pirimidal; jaundice
dan neutropenia; perubahan libido, sakit kepala, amnesia, hipotensi. gangguan
visual dan retensi urin, incontinence (ISO, 2000).
Peringatan dan perhatian dalam konsumsi diazepam antara lain jangan
mengemudikan kendaraan bermotor atau menjalankan mesin selama minum obat
ini. Ansietas atau ketegangan karena stress kehidupan sehari-hari biasanya tidak
memerlukan pengobatan dengan ansiolitik. Keefektifan dalam pengobatan jangka
lama (lebih dari 4 bulan) belum diuji secara klinis sistematik. Penggunaan jangka
lama dapat menyebabkan ketergantungan pada obat. Pada penderita lemah dan

lanjut usia dianjurkan dengan dosis efektif terkecil. Hati-hati penggunaan pada
penderita gangguan pulmoner kronik, penderita fungsi hati dan ginjal kronik.
Hentikan pengobatan jika terjadi reaksi-reaksi paradoksikal seperti keadaan hiper
eksitasi akut. ansietas. halusinasi dan gangguan tidur (ISO, 2000).
Penggunaan bersama obat-obat depresan Susunan Syaraf Pusat atau
alkohol dapat meningkatkan efek depresan. Cimetidin dan Omeprazol mengurangi
bersihan benzo-diazepin. Rifampisin dapat meningkatkan bersihan benzodiazepin
(Yagiela, 2011).

Ikatan Apoteker Indonesia. 2000. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia,


Volume 40 2000 s/d 2000 . Jakarta : PT ISFI

Anda mungkin juga menyukai