Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu kegiatan mahasiswa Universitas
Padjadjaran sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat secara langsung.
Mahasiswa terjun langsung untuk belajar dan berkontribusi terhadap masyarakat.
Hal ini berlandaskan pada visi dan misi dari Universitas Padjadjaran untuk
mengembangkan SDM dan meningkatkan daya saing bangsa serta menjadi
tanggung jawab dan kewajiban bagi Universitas Padjadjaran sebagai institusi
pendidikan. Guna meningkatkan akuntabilitas KKN kegiatan ini diintegrasikan
dengan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen sehingga
pogram ini menjadi KKNM - PPMD Integratif Universitas Padjadjaran.
Masyarakat bukan bertindak sebagai objek melainkan sebagai subjek dari
program KKN – PPMD. Hal ini dikarenakan masyarakat sebagai sumber belajar
yang dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa yang berkaitan dengan
bidang keilmuan yang sedang ia pelajarinya sehingga dapat diterapkan dalam dunia
kerja nantinya. Sedangkan bagi dosen masyarakat menjadi pihak yang dijadikan
tempat untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah diteliti dan IPTEKS sehingga dapat
bermanfaat bagi kemajuan masyarakat.
Oleh karena itu program KKNM – PPMD Integratif Universitas Padjadjaran
ini berguna untuk mensinergikan ilmu-ilmu yang ada pada dosen dan mahasiswa
dalam satu kegiatan yang sama sebagai wujud pengabdian pada masyarakat yang
dapat memberikan manfaat. Mahasiswa akan mendapatkan pembelajaran dari dua
pihak, yaitu masyarakat dan dari dosen dalam mengimplementasikan ilmu yang
dipelajarinya dalam masyarakat.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan KKNM adalah belajar dari masyarakat dan pemetaan sosial. Sedangkan
manfaat KKNM tersebut adalah menimbulkan empati pada mahasiswa dan
mempublikasikan segala hal yang ada pada lokasi KKNM kepada masyarakat luas
melalui blog desa.

1
1.3 Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa
Informan/
Wilayah Temuan/Hasil Yang
Waktu Kegiatan Pelaksana Khalayak
Kegiatan Diharapkan
Sasaran
19 Juli Penyambutan Aparat Pemerintahan Peserta KKNM- Kantor Bupati Mengetahui potensi
2016 Kedatangan Peserta Kabupaten PPMD Integratif dan Kantor Kabupaten Majalengka secara
KKNM-PPMD Majalengka, Unpad 2016 Kecamatan umum berdasarkan pemaparan
Integratif Unpad 2016 Kecamatan Ligung Bupati dan Camat serta hal-hal
yang tercapai untuk
menjadikan Kabupaten
Majalengka sebagai ‘Kota
Aeropolis’
20 Juli Penyambutan Aparat Pemerintahan Mahasiswa Kantor Desa Mengetahui potensi
2016 Kedatangan Peserta Desa Kertasari Kabupaten Majalengka secara
KKNM-PPMD umum berdasarkan pemaparan
Integratif Unpad 2016 Bupati dan Camat serta hal-hal
dan Pengenalan yang tercapai untuk
Aparat desa dan menjadikan Kabupaten
Program desa

2
Majalengka sebagai ‘Kota
Aeropolis’
Survey ke Dusun Aparat Pemerintahan Mahasiswa Dusun  Dusun terdiri dari 3 RW
Kertalaya dengan Desa Kertasari Kertalaya dan 15 RT.
berkeliling desa  Dusun memiliki 1 masjid
ditemani oleh kepala dan 4 mushola
dusun  Desa belum memiliki peta
21 Juli Yasinan Ibu-ibu Ibu-ibu Desa Mahasiswa Rumah ibu Kegiatan diisi
2016 Kertasari Kuwu denganmembaca surat Yasin
bersama, solawatan, do’a
bersama, dzikir, dan diakhiri
dengan makan – makan
bersama.
Survey ke Dusun Aparat Pemerintahan Mahasiswa Dusun Kalijaya  Dusun terdiri dari 2 RW
Kalijaya dengan Desa Kertasari dan 10 RT.
berkeliling desa  Dusun memiliki 1 masjid
ditemani oleh kepala dan 4 mushola
dusun

3
22 Juli Wawancara dengan Mahasiswa Aparat Balai Desa Mahasiswa mendapatkan
2016 aparat pemerintahan pemerintahan dan Kertasari gambaran umum dari setiap
dan tokoh-tokoh tokoh-tokoh aspek yang ada di desa
lembaga di Desa lembaga di Desa Kertasari.
Kertasari Kertasari
Rapat PORSADIN Panitia PORSADIN - Kantor Urusan Evaluasi progress persiapan
Agama Porsadin
Kecamatan
Ligung
Rapat kelompok Mahasiswa - Basecamp Tersusun pertanyaan dan
Aspek mahasiswa perencanaan dari tiap aspek
untuk
23 Juli Persiapan survey Mahasiswa - Basecamp Terbentuknya tim dan juga
2016 Mahasiswa pertanyaan yang akan diajukan
untuk masyarakat.
Survey ke masyarakat Mahasiswa Masyarakat Desa Kertasari Mengetahui gambaran desa
dari semua aspek yang ada
berdasarkan sudut pandang
masyarakat.

4
Survey dan Mahasiswa Kepala Sekolah SDN 1 Sarana belajar mengajar
wawancara ke Kertasari dan cukup memadai, Minimnya
lembaga pendidikan TK Perdna tenaga pengajar Bahasa
Inggris di SDN 1 Kertasari.

24 Juli Kunjungan Rektor Rektor Koordinator Desa Desa Biyawak


2016 se-kecamatan Kecamatan
Jatitujuh dan Jatitujuh
Ligung
Rapat tiap kelompok Mahasiswa - Basecamp Terbentuk laporan dari hasil
kerja dan menyusun Mahasiswa wawancara masyarakat oleh
laporan setiap kelompok kerja
25 Juli Mengajar di SDN 1 Mahasiswa Siswa kelas I s.d SDN 1 Siswa mampu aktif dan
2016 Kertasari VI Kertasari responsif dalam memahami
materi yang disampaikan.
26 Juli Mengajar di SDN 1 Mahasiswa Siswa kelas I s.d SDN 1 Siswa mampu lebih produktif
2016 Kertasari VI Kertasari dalam proses belajar
mengajar.

5
Mengajar di SDN 1 Mahasiswa Siswa kelas I s.d SDN 1 Siswa mampu lebih progresif
Kertasari VI Kertasari dalam mengikuti materi yang
disampaikan.
27 Juli Rapat ibu-ibu kader Ibu-ibu kader PKK Mahasiswa Balai Desa
2016 PKK Kertasari
Penyuluhan Pemerintah Perwakilan dari Kabupaten Mahasiswa hadir sebagai
Pengelolaan Usaha Kabupaten setiap desa se- Majalengka perwakilan desa di Kabupaten
Peningkatan Majalengka Kabupaten Majalengka.
Pendapatan Keluarga Majalengka
Mengajar MDA Mahasiswa Murid kelas I s.d MDA Al-
IV MDA Al- Jawiyah
Jawiyah
28 Juli Mengajar RA Mahasiswa RA Al-Farisi
2016 Mengajar MDA Mahasiswa Murid kelas I s.d MDA Al-
IV MDA Al- Jawiyah
Jawiyah
Melatih Drum Band Mahasiswa Murid MDA Al- Balai Desa
Jawiyah Kertasari

6
Melatih Porsadin Mahasiswa Peserta lomba Basecamp Persiapan murid MDA Al-
PORSADIN Mahasiswa Jawiyah untuk semua cabang
perwakilan MDA lomba Porsadin
Al-Jawiyah
Ploting koordinat Mahasiswa - Desa Kertasari Diperoleh koordinat 2 masjid,
fasilitas umum 4 musholla, batas wilayah, 1
pertama dengan permakaman, jalan desa dan 3
menggunakan GPS sekolah.
29 Juli Mengajar MDA Mahasiswa Murid kelas I s.d MDA Al-
2016 IV MDA Al- Jawiyah
Jawiyah
Melatih Drum Band Mahasiswa Murid MDA Al- Balai Desa
Jawiyah Kertasari
Melatih Porsadin Mahasiswa Peserta lomba Basecamp Persiapan murid MDA Al-
PORSADIN Mahasiswa Jawiyah untuk semua cabang
perwakilan MDA lomba Porsadin
Al-Jawiyah

7
30 Juli Mengajar MDA Mahasiswa Murid kelas I s.d MDA Al-
2016 IV MDA Al- Jawiyah
Jawiyah
Melatih Drum Band Mahasiswa Murid MDA Al- Balai Desa
Jawiyah Kertasari
Melatih Porsadin Mahasiswa Peserta lomba Basecamp Persiapan murid MDA Al-
PORSADIN Mahasiswa Jawiyah untuk semua cabang
perwakilan MDA lomba Porsadin
Al-Jawiyah
31 Juli Pengajian Ibu2 (pagi), DKM Masjid Warga Desa Masjid Al-
2016 Pengajian Bapak2 Kertasari Ikhlas
(malam)
1 Mengajar RA Mahasiswa Siswa RA RA Al- Farisi Siswa mampu meningkatkan
Agustus kemandirin dan nilai moral
2016 agama sejak usia dini.
2 Donor Darah PMI Kabupaten Masyarakat Kantor
Agustus Majalengka dan Kecamatan Kecamatan
2016 Pemerintah Ligung dan Ligung
Mahasiswa

8
Kecamatan
Majalengka
Melatih Drum Band Mahasiswa Murid MDA Al- Balai Desa
Jawiyah Kertasari
Rapat dengan Mahasiswa dan - Balai Desa Membahas konsep, dan
karangtaruna Kaarang Taruna Kertasari persiapan lomba 17 Agustus-
an
3 Mengajar MDA Mahasiswa Murid kelas I s.d MDA Al-
Agustus IV MDA Al- Jawiyah
2016 Jawiyah
Wawancara Sekretaris Mahasiswa Sekretaris Desa Balai Desa Batas sebelah selatan desa
Desa Kertasari berupa jembatan dari tiang
listrik.
4 Rapat dengan Kepala Desa Mahasiswa dan Balai Desa Terbentuk konsep dan
Agustus karangtaruna Kertasari Karang Taruna Kertasari persiapan perayaan hari
2016 kemerdekaan di Desa
Kertasari.

9
Mengajar RA Mahasiswa Siswa RA RA Al- Farisi Siswa mampu meningkatkan
kreativitas dalam seni melipat
origami.
5 Rapat kelompok kerja Mahasiswa - Basecamp Perencanaan program dan
Agustus Mahasiswa kegiatan selama kkn.
2016
6 Walimatussafar Panitia dan Jamaah Haji se- Desa Kertasari Terlaksananya kegiatan
Agustus Mahasiswa kecamatan dengan khidmat, dan
2016 Ligung dan warga pelepasan jamaah haji oleh
desa Kertasari masyarakat
7 PORSADIN Panitia PORSADIN, Murid Lapangan Terlaksananya Porsadin
Agustus Mahasiswa MDA/DTA se- Kecamatan pertama se-kecamatan Ligung.
2016 Kecamatan Ligung, Masjid Mahasiswa membantu selama
Ligung Al-Ikhlas kegiatan baik sebagai panitia
Kecamatan ataupun mendampingi para
Ligung, dan murid ketika lomba.
ruangan kelas
MDA Al-
Ikhlas.

10
8 Mengajar RA Mahasiswa Siswa RA RA Al- Farisi Siswa mampu membangun
Agustus kemampuan kognitifnya
2016 melalui dirinya sendiri.
9 Mengajar MDA Mahasiswa Murid kelas I s.d MDA Al-
Agustus IV MDA Al- Jawiyah
2016 Jawiyah
10 Lomba 17an Mahasiswa dan Warga desa Balai Desa Melaksanakan lomba makan
Agustus Karang Taruna Kertasari, Kertasari kerupuk untuk anak-anak dan
2016 terutama anak- pertandingan futsal antara
anak mahasiswa dengan ibu-ibu
11 Mengajar RA Mahasiswa Siswa RA RA Al-Farisi Siswa RA mampu lebih aktif
Agustus dan produktif dalam belajar.
2016 Plotting koordinat Mahasiswa - Desa Kertasari Diperoleh koordinat 1
fasilitas umum kedua mushola, 2 makan di Dusun
dengan menggunakan Kertalaya. Dan koordinat 3
GPS mushola di Dusun Kalijaya
Kunjungan PPL PPL Desa Kertasari Mahasiswa Basecamp Monitoring dan evaluasi
beserta timnya Mahasiswa kegiatan mahasiswa selama 2
minggu terakhir KKNM.

11
Lomba 17an Mahasiswa dan Warga desa Balai Desa Melaksanakan lomba
Karang Taruna Kertasari, Kertasari membawa kelereng dengan
terutama anak- menggunakan sendok, dan
anak tarik tambang
12 Posyandu Bidan, ibu-ibu kader Bayi, Balita, dan Balai Dusun Mahasiswa mempelajari
Agustus PKK, dan mahasiswa Ibu Hamil yang Kalijaya proses kegiatan di Posyandu.
2016 ada di dusun Mahasiswa juga ikut
Kalijaya membantu secara aktif pada
saat pelayanan dalam egiatan
posyandu.
Wawancara Ibu Kuwu Mahasiswa Ibu Kuwu Balai Desa Diperoleh informasi tentang
Kertasari Kertasari nama-nama semua mushola
beserta pengelolanya.
Lomba 17an Mahasiswa dan Warga desa Balai Desa Melaksanakan lomba
Karang Taruna Kertasari, Kertasari memasukan paku ke dalam
terutama anak- botol untuk anak-anak.
anak
Posyandu Bidan, ibu-ibu kader Bayi, Balita, dan Balai Desa Mahasiswa mempelajari
PKK, dan mahasiswa Ibu Hamil yang Kertasari proses kegiatan di Posyandu.

12
13 ada di dusun Mahasiswa juga ikut
Agustus Kertalaya membantu secara aktif pada
2016 saat pelayanan dalam egiatan
posyandu.
Penyuluhan PHBS Mahasiswa Ibu-ibu kader Balai Desa Ibu-ibu kader PKK memahami
PKK Kertasari 10 indikator pola hidup sehat
dalam rumah tangga, dan bisa
menyampaikan pada warga
desa di masa yang akan
datang.
Lomba 17 Agustus-an Mahasiswa dan Warga desa Kantor Desa Melaksanakan lomba jogged
Karang Taruna Kertasari, Kertasari balon, lomba pukul air, lomba
terutama anak- rebutan kursi
anak
Kunjungan LPPM LPPM Mahasiswa Basecamp Evaluasi keberjalanan KKN
Mahasiswa
14 Lomba 17 Agustus-an Mahasiswa dan Warga desa Balai Desa Melaksanakan lomba sepeda
Agustus Karang Taruna Kertasari, Kertasari zigzag
2016 dusun Kertalaya

13
terutama anak-
anak
15 Penyuluhan sikat gigi Mahasiswa Siswa Kelas I-V SDN 1 Siswa dapat memahami dan
Agustus dan cuci tangan SDN 1 Kertasari Kertasari mempraktekan cara menyikat
2016 gigi dan mencuci tangan yang
benar. Kegiatan ini dilanjutkan
dengan membersihkan
lingkungan SDN 1 Kertasari
dan perpisahan mahasiswa.
Perpisahan dengan Mahasiswa Murid-murid dan MDA Al- Kegiatan belajar-mengajar
MDA Al-Jawiyah guru MDA Al- Jawiyah diganti dengan bermain
Jawiyah games, bertukar cerita, dan
penampilan hiburan dari
mahasiswa. Mahasiswa juga
memberikan kenang-
kenangan berupa pulpen yang
berisi kata-kata motivasi
kepada setiap murid.

14
Lomba 17 Agustus-an Mahasiswa dan Warga desa Balai Desa Melaksanakan balap karung
Karang Taruna Kertasari, Kertasari untuk anak-anak
terutama anak-
anak
16 Perpisahan dengan RA Mahasiswa Murid-murid dan RA Al-Farisi Kegiatan diisi dengan
Agustus Al-Farisi guru RA Al- berpamitan dengan murid RA
2016 Farisi Al-Farisi dan menghias RA
sebagai kenang-kenangan dari
mahasiswa.
Lomba 17 Agustus-an Mahasiswa dan Warga desa Balai Desa Melakukan oper karet dengan
Karang Taruna Kertasari, Kertasari menggunakan sedotan dan
terutama anak- pertandingan futsal anak-anak.
anak
17 Persiapan Lomba Mahasiswa - Rumah Pak Terlaksananya persiapan
Agustu Tumpeng Kuwu untuk lomba tumpeng, dimulai
2016 belanja bahan-bahan, proses
pembuatan dan merias
tumpeng yang akan mewakili

15
desa untuk lomba 17 Agustus-
an di kecamatan.
Upacara 17 Agustus Pemerintah Masyarakat Lapangan Terlaksananya upacara 17
Kecamatan Ligung kecamatan Kecamatan Agustus dengan meriah,
Ligung beserta Ligung dilanjutkan dengan pawai dan
mahasiswa lomba 17 Agustus-an se-
KKNM kecamatan Ligung
Lomba 17an Mahasiswa dan Warga desa Balai Desa Melaksanakan final tiap
Karang Taruna Kertasari, Kertasari perlombaan.
terutama anak-
anak
Jalan Sehat Mahasiswa dan Warga desa Desa Kertasari Terlaksananya jalan sehat
Karang Taruna Kertasari keliling desa Kertasari
bersama warga desa diiringi
barisan drumband desa.
Kemudian kegiatan
dilanjutkan dengan
pengundian doorprize.

16
Kunjungan LPPM LPPM Mahasiwa Balai Desa Evaluasi keberjalanan KKN
Kertasari
18 Beres-beres rumah Mahasiswa - Basecamp Mengecek kondisi rumah dan
Agustus Mahasiswa memperbaiki kerusakan, serta
2016 membersihkan kondisi rumah
seperti sedia kala.
Perpisahan dan Mahasiswa Aparat Balai Desa Kegiatan diisi dengan
pelepasan kepulangan pemerintahan dan Kertasari pelepasan mahasiswa secara
mahasiswa KKNM warga desa simbolis oleh kepala desa.
Desa Kertasari Kertasari Kegiatan ini dihadiri oleh
aparat pemerintahan desa
Kertasari, kepala tiap lembaga
yang ada di Desa Kertasari,
dan warga desa.
19 Kepulangan Mahasiswa - Mahasiswa tiba di Unpad
Agustus dengan selamat.
2016

17
1.4 Lokasi dan Waktu
KKNM dilaksanakan di Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka sejak 19 Juli 2016 sampai dengan 18 Agustus 2016.

18
BAB II
PELAKSANAAN KKNM

2.1. Mekanisme Kerja Kelompok Dalam Pelaksanaan KKNM


Pemetaan sosial:
a. Orientasi Wilayah:
Dilakukan selama 2 minggu, yaitu 19 Juli-29 Juli, untuk mendapatkan data
profil desa, tanah, struktur organisasi pemerintahan desa, transek, dan lain-
lain.
b. Orientasi Pendidikan
Observasi seluruh lingkungan pendidikan Desa Kertasari dimuai hari
kedua pada 25 Juli, dan mengikuti pembelajaran seperti menjadi pengajar
beberapa mata pelajaran di SDN 01 Kertasari dari kelas 1 s.d kelas 6.
c. Orientasi Kesehatan
Mengikuti kegiatan posyandu pada tanggal 12-13 Juli untuk Desa Kertasari
seperti penimbangan dan imunisasi bayi.
d. Orientasi Agama
Mengikuti kegiatan PORSADIN (Pekan Olahraga dan Seni antar Diniyah)
di tingkat Kecamatan, mengajar MDA tanggal 25 Juli 2016 -13 Agustus
2016 di DTA Al-Jawiyah, dan pengajian rutin setiap hari minggu.
e. Orientasi Budaya dan Politik
Kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa KKNM Desa Kertasari 2016
seperti:
- 17 Agustusan yang dilaksanakan tanggal tanggal 09 Agustus 2016 - 17
Agustus 2016
- Walimatussafar yang dilaksanakan pada 06 agustus 2016 di Rumah salah
satu warga calon jama'ah haji Kecamatan Ligung
- Syukuran Sunatan yang dilaksanakan pada 03 Agustus 2016 di Rumah
salah satu warga yang anaknya baru di khitan

2.2. Pelaksanaan Pemetaan Sosial Per Aspek


2.2.1 Aspek Politik/Pemerintahan

19
Pelaksanaan pemetaan sosial dalam bidang politik dan pemerintahan
dilakukan dengan mengunjungi Balai Desa Kertasari untuk mengumpulkan
data-data profil desa dan mewawancarai aparatur Desa Kertasari. Selain itu
juga kami mewawancarai tokoh masyarakat desa untuk mengetahui system
pemerintahan yang ada di Desa Kertasari serta melakukan wawancara ke
masyarakat untuk mengetahui tanggapan atau respon mereka terhadap
pemerintahan yang ada di Desa Kertasari.
Selai itu, kami melakukan diskusi dengan beberapa lembaga-lembaga
yang ada di Desa Kertasari seperti Ibu-ibu PKK, karang taruna dan yang
lainnya untuk mengetahui struktur organisasi dan program-program yang biasa
dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut sehingga kami mendapatkan
bebarapa data dan informasi mengenai politik/pemerintahan di Desa Kertasari.
2.2.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian
Pelaksanaan pemetaan sosial dalam bidang ekonomi dan mata pencaharian
yaitu mengumpulkan data primer terkait ekonomi pada tanggal 21 juli 2016 di
Balai Desa Kertasari. Penyeleggaranya yaitu mahasiswa KKNM Unpad 2016,
pesertanya aparat desa bagian ekonomi dan pembangunan. Pelaksaannya
dengan cara mewawancarai aparat desa, Bapak Ambang selaku bagian
ekonomi dan pembangunan selain itu juga meliha profil Desa Kertasari.
Kegiatan selanjutnya mewawancarai tokoh-tokoh ekonomi yang berada di
Desa Kertasari kepada pengepul bawang, pengepul padi dan ketua koperasi
mengenai perekonomian Desa Kertasari. Kami pun melakukan survey dan
wawancara ke masyarakat Desa Kertasari untuk mengetahui perekonomian
masyarakat di desa tersebut. Kegiatan terakhir yaitu mengikuti kegiatan
koperasi simpan pinjam di Balai Desa Kertasari dengan anggota koperasi dan
Mahasiswa KKNM Unpad 2016 dengan cara membantu proses pencatatan
transaksi yang terjadi di koperasi simpan pinjam tersebut.
2.2.3 Aspek Pendidikan
Pelaksanaan pemetaan sosial dalam bidang pendidikan dilakukan dengan
wawancara dengan pihak sekretaris desa terkait jenjang pendidikan, kelompok
usia, sekolah dan jumlah sarana pendidikan di Desa Kertasari. Selain
wawancara, kami pun melakukan survey ke lembaga pendidikan seperti SD

20
dan RA di Desa Kertasari dan membantu menjadi pengajar tambahan untuk
beberapa mata pelajaran di SDN 01 Kertasari. Latar belakang diadakannya
program ini ialah tidak ada atau kurangnya kompetensi pengajar di SDN 1
Kertasari pada beberapa mata pelajaran tertentu, diantaranya matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, dan Bahasa Inggris kelas I.
2.2.4 Aspek Kesehatan
Pelaksanaan pemetaan sosial dalam bidang kesehatan dilakukan dengan
cara wawancara dengan tokoh kesehatan di Desa Kertasari seperti bidan. Kami
juga melakukan wawancara masyarakat terkait PHBS dalam rumah tangga,
melakukan observasi kondisi jamban dan bak mandi di setiap rumah warga
desa dan mengikuti kegiatan kesehatan di masyarakat seperti posyandu,
penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan.
2.2.5 Aspek Kehidupan Agama Masyarakat
Pelaksanaan pemetaan sosial dalam bidang agama masyarakat dilakukan
dengan cara mewawancarai tokoh masyarakat sekaligus aparat Desa Kertasari
untuk mengetahui lembaga-lembaga keagamaan dan kegiatan-kegiatan
keagamaan yang ada di Desa Kertasari. Kami juga mewawancarai masyarakat
di desa untuk mengetahui kegiatan keagamaan yang sering dilaksanakan oleh
masyarakat di Desa Kertasari. Selain itu, kami mengikuti kegiatan keagamaan
di desa seperti pengajian yang dilakukan rutin setiap minggu, kegiatan
PORSADIN ditingkat kecamatan dan kegiatan mengisi KBM di DTA Al-
Jawiyah.
2.2.6 Aspek Budaya Masyarakat
Pelaksanaan pemetaan sosial dalam bidang budaya masyarakan
dilakukan dengan cara mewawancarai tokoh masyarakat sekaligus aparat desa
untuk mengetahui kegiatan budaya yang ada di Desa Kertasari dan kondisi
hubungan sosial masyarakat desa. Selain itu, kami melakukan wawancara
kepada masyarakat desa untuk mengetahui kegiatan budaya yang sering
dilakukan oleh masyarakat Desa Kertasari. Kami pun mengikuti kegiatan
kebudayaan yang ada di desa seperti walimatussafar dan syukuran sunatan.
2.2.6 Aspek Wilayah

21
Pelaksanaan pemetaan sosial dalam bidang wilayah dilakukan dengan
cara berkeliling desa ditemani oleh Kepala Dusun untuk mengetahui profil Desa
Kertasari dan mengumpulkan data sekunder dari Desa dari tokoh desa seperti
Sekretaris Desa dan Ibu Kepala Desa Kertasari. Kami juga melakukan
wawancara dengan masyarakat di desa untuk mengetahui kondisi jalan,
aksesibilitas desa dan sejarah Desa Kertasari. Selain itu, kami memplotting
fasilitas umum dengan menggunakan GPS dan mengelilingi desa untuk
mengetahui batas-batas wilayah dan sarana prasarana umum yang ada di Desa
Kertasari.

2.3. Kegiatan-Kegiatan Yang Dilakukan Bersama Masyarakat


2.3.1 Proses Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa bersama masyarakat yaitu
membantu lembaga kemasyarakatan seperti organisasi perempuan atau ibu-ibu
PKK dan lembaga kepemudaan atau karang taruna. Kegiatan yang dilakukan
oleh ibu-ibu PKK yaitu paduan suara, posyandu, lomba pokja 1-4, lomba 10
program PKK. Sementara kegiatan yang dilakukan bersama karang taruna
yaitu lomba 17 agustusan.
Kegiatan 17 agustusan bersama karang taruna, kita mahasiswa berperan
sebagai peserta sekaligus menjadi panitia. Mahasiswa menjadi peserta
perlombaan bola voli, sepak bola pria dan wanita, Tarik tambang, pukul air dan
pingpong. Peran mahasiswa dalam kepanitiaan 17 agustus hanya terfokus pada
perlombaan khusus anak-anak seperti lomba makan kerupuk, balap karung,
pukul air, kelereng pakai sendok, joged balon, oper karet pakai sedotan,
memasukan paku ke dalam botol, futsal dan sepeda zigzag.
Dalam kegiatan 17 agustusan pun mahasiswa berperan aktif dalam
menjual karcis untuk kegiatan jalan santai dimana karcis tersebut akan diundi
untuk digantikan dengan doorprize. Penjualan karcis jalan santai dilakukan
setiap sore menggunakan pengeras suara dengan harga setiap tiketnya sebesar
Rp 3000,-. Selain melakukan penjualan di tempat, kita juga berkeliling desa
menggunakan mobil sambil membawa doorprsize yang telah disediakan.

22
2.3.2 Kesan Terhadap Peran Masyarakat
Kesan terhadap peran masyarakat sangat luar biasa. Tingkat solidaritas
dan kekeluargaannya tinggi. Masyarakat ikut berperan aktif dalam berbagai
kegiatan-kegiatan yang kami selenggerakan. Rasa antusiasnya tinggi terutama
kalangan anak-anak yang masih sekolah, mereka bersemangat dalam
pembelajaran bersama kami juga bisa saling menghargai dan menghormati satu
sama lain. Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang sangat ramah, sopan, sapa dan santun
jika bertemu dengan kami dimanapun. Kami pun jadi bisa saling menghargai
dan menghormati satu sama lain. Kerjasama antar warga, saling tolong-
menolong dan gotong royongnya pun sangat luar biasa. Aparat Desa yang
selalu membantu kami jika membutuhkan sesuatu dan bisa saling berbagi ilmu
dan pengalaman sehingga peran masyarakat di Desa Kertasari ini membuat
kami nyaman dan aman.

23
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KKNM

3.1. Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek


3.1.1 Aspek Politik/Pemerintahan
Desa Kertasari merupakan bagian dari wilayah administrasi Kecamatan
Ligung Kabupaten Majalengka dengan luas wilayah 181,509 ha yang terdiri
dari dua dusun, 5 RW dan 25 RT. Batas wilayah administrasi Desa Kertasari
sebelah barat Desa Cibogor, sebelah utara Desa Beber, sebelah selatan Desa
Gandawesi dan sebelah timur Desa Buntu. Sedangkan jarak dari Desa
Kertasari ke Kecamatan ± 7 km, ke Kabupaten ± 25 km, dan ke Provinsi ± 97
km.
Jumlah penduduk Desa Kertasari Kecamatan Ligung Kabupaten
Majalengka sampai dengan awal tahun 2016 sebanyak 3798 jiwa, terdiri dari
1915 laki-laki dan perempuan 1883 jiwa. Dengan kepadatan penduduk rata-
rata 44.5 jiwa/kilometer persegi. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk
sebesar 0,6 %.
Lapangan Usaha 2016
Petani 618 orang
Buruh Tani 806 orang
Pedagang 50 orang
PNS 28 orang
TNI/Polri 2 orang
Karyawan Swasta 3 orang
Wirausahan lainnya 12 orang

Aset Desa 2016


Kantor Ada
Rumah Dinas Tidak ada
Tanah Kas 30.000 m2
Komputer 2 Unit
Motor Dinas 2 Unit

24
Mobil Dinas 1 Unit

A. Kondisi Pemerintah Desa


Bagan Susunan Organisasi Pemerintah Desa Kertasari:

Keadaan aparatur di Desa Kertasari pada tahun 2015 sejumlah 8 aparatur


desa, yang terdiri dari 8 laki-laki dan 0 perempuan. Dengan rincian di tabel
berikut:
No Nama Jabatan Pendidikan Akhir
1 Edi Mulyana Kepala Desa SLTA
2 Asep Supartono Sekretaris Desa SLTA
3 Wahyudin Kaur Pemerintahan D1
4 Dwi Rusiyana Kaur Keuangan SLTA
5 Roma Kaur Umum SLTA
6 Tamin Kaur Ekbang SLTA
7 Jait Kaur Kesra SLTP

25
8 Abdul Muid Kadus Kalijaya S1

Sebagai Mitra Kerja Aparatur Pemerintah Desa, dalam penyelenggaraan


pemerintahan desa dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). BPD
Desa Kertasari terdapat 11 anggota BPD. Dengan susunan lengkapnya sebagai
berikut:
No Jabatan Nama Umur Pendidikan
1 Ketua Ada Wasda, SPd. 47 S1
2 Wakil Ketua Wahyudin, SPd. 48 S1
3 Sekretaris Yayan 42 S1
s,SE.,MP.d.
4 Anggota Maman 51 SLTP
5 Anggota Kastin 35 SLTP
6 Anggota Tasmud 47 SLTP
7 Anggota Ari Sukari 35 S1
8 Anggota Ikin R. 45 SLTA
9 Anggota Budi S 38 S1
10 Anggota Didin K 46 SLTP
11 Anggota Rian H 36 SLTA

Dalam peaksanaan pembangunan, pemeritahan Desa Kertasari dibantu oleh


lembaga kemasyaratan, diantaranya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Karang Taruna.
No Jabatan Nama
1 Ketua Warid
2 Sekretaris Cucu S
3 Bendahara Kamin
4 Anggota Darno
5 Anggota Dulkarim
6 Anggota Tasiam
7 Anggota Hardi S

26
8 Anggota Engkus W
9 Anggota Paryono
10 Anggota Omo
11 Anggota Suparta
12 Anggota Asep
13 Anggota Ajat H
14 Anggota Tarip

B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa


Beberapa isu strategis yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan di
wilayah Desa Kertasari antara lain: peningkatan kualitas pelayanan masyarakat,
peningkatan sumber daya manusia melalui fasilitas pendidikan, peningkatan
laju pertumbuhan ekonomi masyarakat, peningkatan kondisi lingkungan hidup,
pemerataan dan peningkatan infrastruktur sarana umum (jalan desa, jaringan
irigasi, jaringan telekomunikasi, sarana olahraga, dan pelayanan kesehatan dan
infrastuktur lainnya). Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi bagi
kepemimpinan kepala Desa Kertasari sekarang dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya menuju yang lebih baik.
 Visi dan Misi
a. Visi
Berdasarkan kondisi saat ini dan tantangan yang akan dihadapi dalam
lima tahun mendatang serta dengan mempertimbangkan modal dasar
yang dimiliki, maka visi pembangunan Desa Kertasari tahun 2015-2020
adalah terwujudnya Desa Kertasari yang “ASRI” (Aman, Sejahtera,
Religius dan Indah).
b. Misi
Visi tersebut diatas selanjutnya dijabarkan ke dalam misi pembangunan
desa, yaitu sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pemerintahan desa yang demokratis,
transpalansi, partisipatif dan akuntabilitas.
2. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan masyarakat
sesuai dengan peranan tugas dan fungsinya.

27
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, prasaran dan sarana sosial
dasar dan ekonomi masyarakat yang merata.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis agama dan
budaya.
5. Mengembangkan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan desa.
6. Memberdayakan peranan kaum perempuan dan generasi muda
dengan tetap memelihara adat istiadat dan budaya lokal.
7. Menciptakan kelestarian lingkungan hidup serta menjaga
ketentraman dan ketertiban masyarakat.

C. Program Pembangunan Desa


1. Gudang penyelenggaraan pemerintahan desa
a. Pendataan Desa
b. Penyusunan Tata Ruang Desa
c. Penyelenggaraan Musyawarah Desa
d. Pengelolaan Informasi Desa
e. Penyelenggaraan Perencanaan Desa
f. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Desa
g. Peningkatan Kesejahteraan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. Bidang Pembangungan Desa
a. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dan
lingkungan desa
b. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan
c. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan
d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta Pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi
e. Pelestarian lingkungan hidup
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatn
a. Penyelenggaraan ketentaraman dan ketertiban

28
b. Pembinaan Kerukunan Umat beragama
c. Pengadaan sarana dan prasaran olahraga
d. Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan pedagangan
b. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat
desa, dan badan permusyawaratan desa
c. peningkatan kapasitas masyarakat

D. Strategi Pencapaian
Berdasarkan gambaran umum dengan mengkaji berbagai potensi dan
permasalahan, isu-isu strategis dan kondisi yang dihadapi di Desa Kertasari
saat ini, serta memperhatikan visi dan misi Desa Kertasara Kecamatan Ligung
Kabupaten Majalengka tahun 2015-2016, maka perlu diwujudkan dengan
menentukan program-program Akselerasi kegiatan Pemabangunan Desa,
diantaranya :
1. Merencanakan kembali terdahap program-program yang belum dapat
direalisasikan dari hasil perencanaan tahun-tahun sebelumnya.
2. Melanjutkan program atau kegiatan pembangunan yang belum dapat
diselesaikan pada tahun yang sedang berjalan.
3. Memprioritaskan kegiatan pembangunan yang menjadi kebutuhan orang
banyak, terutama yang berkaitan dalam upaya penanggulangan
kemiskinan.
4. Mengupayakan berbagai hal yang dapat membangkitkan ekonomi dan
daya beli masyarakat.
5. Pembangunan dan rehabilitasi sarana infrastruktur dasar di bidang
pendidikan, kesehatan, produksi terutama jalan-jalan desa, saluran irigasi,
tempat peribadatan serta keolahragaan yang kebutuhannya mendesak.
6. Pelestarian Lingkungan Hidup dan mewujudkan keamanan, ketentraman
dan ketertiban lingkungan untuk terjaminnya kenyamanan hidup
masyarakat.
7. Meningkatkan kinerja dan kesejahteraan Aparatur Pemerintahan Desa.

29
3.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian
Petani dan buruh tani di Desa Kertasari biasanya menanan padi, bawang
atau tanaman palawija lainnya seperti terong. Para petani memiliki lahan
pertaniannya sendiri untuk bertani. Sedangkan buruh tani tidak memiliki lahan
pertaniannya sendiri, sehingga untuk mulai bertani, buruh tani harus menyewa
lahan pertanian pada pemilik lahan dengan bayaran berupa padi atau uang
sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak.
Warga Desa Kertasari umumnya termasuk ke dalam golongan ekonomi
menengah ke bawah. Saat ini, belum ada data di desa yang menggambarkan
persebaran dan konsentrasi warga yang miskin atau kurang mampu. Namun,
jika dilihat dari bangunan rumah dan infrastruktur lainnya, warga Dusun
Kertalaya umumnya memiliki perekonomian yang lebih baik dibandingkan
warga Dusun Kalijaya.
Di Desa Kertasari terdapat program dan lembaga ekonomi yang
bertujuan untuk membangun perekonomian warga Desa Kertasari. Lembaga
ekonomi di Desa Kertasari diantaranya, koperasi simpan pinjam dan kelompok
tani. Koperasi simpan pinjam dikelola oleh warga Desa Kertasari yang diketuai
oleh Ibu Kokom Komalasari selaku istri dari Bapak Kepala Desa Kertasari.
Kegiatan koperasi dilaksanakan pada minggu kedua setiap bulannya yang
bertempat di balai Desa Kertasari. Anggota koperasi merupakan warga Desa
Kertasari yang memang berminat untuk mengikuti kegiatan koperasi. Setiap
anggota koperasi diwajibkan untuk menabung setiap bulannya dengan jumlah
yang tidak ditentukan. Setiap anggota koperasi juga berhak untuk meminjam
sejumlah uang dengan membayar biaya jasa sebesar 3%. Namun, peminjam
tidak diwajibkan untuk membayar biaya jasa sebesar 3%. Pembayaran
pinjaman diambil dari tabungan yang dilakukan oleh Pembagian tabungan
dilakukan setahun sekali setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sedangkan
kelompok tani di Desa Kertasari terbagi menjadi tujuh kelompok :
Nama Lahan Ketua
Lahan Bengkok Wahyudin
Lahan Cikepuh Awok Caswa
Lahan Gerenjeng Warid

30
Lahan Huludayeuh Kamar
Lahan Sarjan Kamin
Lahan Gardu Engkus Wastika
Lahan Markem Marsa
Fungsi dari dibentuknya kelompok tani adalah :
- Menciptakan tata cara penggunaan sumber daya yang ada.
- Sebagai media atau alat pembangunan.
- Membangun kesadaran anggota petani untuk menjalankan mandat
yang diamanatkan oleh kelompok.
Selain itu ada pula tujuan dari kelompok tani adalah sebagai wadah
komunikasi antarpetani.
Salah satu program ekonomi yang dilaksanakan oleh Desa Kertasari
adalah Tilahu (Tidak Layak Huni). Program ini bertujuan untuk merenovasi
rumah – rumah warga yang sudah tidak layak huni. Program ini rutin diadakan
setiap tahunnya sebanyak 1-2 rumah. Setiap rumahnya mendapatkan bantuan
dana pembangunan sebesar Rp 10.000.000,-
Di Desa Kertasari tidak terdapat pasar tetap, hanya terdapat pasar kaget
yang rutin ada setiap Hari Rabu sore (malam kamis). Apabila warga ingin
berbelanja kebutuhan sehari – hari, pasar tetap yang terdekat dari Desa
Kertasari adalah pasar Jatiwangi yang jaraknya > 6 KM. Walaupun demikian,
warga Desa Kertasari tidak mempermasalahkan hal tersebut karena banyak
terdapat warung – warung di Desa Kertasari yang menjual kebutuhan sehari –
hari.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Kertasari cukup
melimpah dengan tanah yang subur dan sumber air yang cukup. Dengan
ketersediaan sumber daya alam yang ada, dapat menghasilkan hasil pertanian
yang melimpah. Desa Kertasari merupakan desa kedua pemasok bawang
merah terbesar di Indonesia. Selain bawang merah, komuditas utama dari Desa
Kertasari adalah padi. Sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Kertasari
dapat diimbangi dengan sumber daya manusia yang ada.

31
3.1.3 Aspek Pendidikan
Wawancara dengan pihak sekretaris desa terkait jenjang pendidikan,
kelompok usia sekolah dan jumlah sarana pedidikan di Desa Kertasari
menghasilkan data jumlah warga pada tiap-tiap jenjang pendidikan, yaitu tidak
sekolah 122 orang, SD 149 orang, SMP 71 orang, SMA 71 orang, D1/D3 5
orang, S1 22 anak. Sarana pendidikan yang ada di Desa Kertasari yaitu satu
RA/TK dan satu SD/MI.
Selanjutnya kami melakukkan survey dan wawancara ke lembaga
pendidikan tingkat SD di Desa Kertasari. Hasil yang kami dapatkan antara lain
sarana belajar mengajar cukup memadai, minimnya tenaga pengajar Bahasa
Inggris di SDN 1 Kertasari, fasilitas kebersihan toilet siswa yang tidak
memadai, dan minimnya ketersediaan air bersih.
Sedangkan dari hasil survey dan wawancara kepada masyarakat sekitar
terkait pentingnya tingkat pendidikan di Desa Kertasari didapatkan hasil:
Menurut sebagian besar warga Desa Kertasari pendidikan sangatlah penting,
namun karena keterbatasan ekonomi sehingga membuat warga desa tidak
melanjutkan sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi, sarana dan prasarana
pendidikan yang belum memadai (hanya ada SD), belum adanya penyuluhan
tentang petingnya pendidikan bagi anak, aksesibilitas kendaraan memadai,
minimnya pembangunan gedung-gedung sekolah di Desa Kertasari.
Kami juga membantu menjadi pengajar di tingkat SD selama tiga hari,
selama mengajar kami menemukan bahwa pengetahuan siswa terhadap baca
tulis hitung dan semangat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran yang
disampaikan masih minim, serta kondisi suasana belajar mengajar kurang
kondusif.
Dari survey dan wawancara ke lembaga pendidikan RA, kami
menemukan bahwa sarana dan prasarana belajar mengajar RA memadai dan
tenaga pengajar sudah berkompeten di bidangnya. Sedangkan dari membantu
menjadi pengajar RA selama 4 kali pertemuan kami menemukan bahwa
sebagian siswa mampu meningkatkan kreativitas dalam seni melipat origami,
siswa mampu membangun kemampuan kognitifnya melalui dirinya sendiri,

32
dan sebagian siswa sudah mampu aktif dan responsif dalam memahami materi
yang disampaikan.
3.1.4 Aspek Kesehatan
A. Mengantar Warga Yang Sakit ke Pelayanan Kesehatan Sekunder.
Program ini dilatar belakangi karena kurangnya fasilitas kesehatan di
Desa Kertasari dan kondisi Pelayanan kesehatan yang letaknya jauh dari
pemukiman desa sehingga harus diantar dikarenakan transportasi umum di
Desa Kertasari tidak ada. Kepala desa menjadi inisiator program tersebut
sehingga membantu masyarakat datang ke pelayanan kesehatan. Sasaran dari
program ini adalah semua warga Desa Kertasari yang membutuhkan bantuan
untuk dating kepelayanan kesehatan.
Proses komunikasi dimulai dari pihak warga menghubungi kepala desa
dari kepala desa mengkomunikasikan kepada mahasiswa lalu mahasiswa
datang menjemput kerumah warga yang sakit setelah semua selesai
mahasiswa mengantar warga kembali kerumah. Seharusnya pihak desa lebih
banyak memiliki fasilitas kesehatan yang layak dan mendukung sehingga
warga tidak perlu datang kepalayanan kesehatan yang sangat jauh.
B. POSYANDU
Kegiatan posyandu ini sudah berlangsung lama karena untuk melihat
perkembangan tumbuh kembang bayi batita balita. Untuk melihat kesehatan
anak dan kesehatan ibu hamil, serta pemberian vaksin dan imunisasi rutin
agar anak-anak bisa mendapatkan hak kesehatannya.
Dalam kegiatan posyandu ini ibu-ibu kader PKK dan ibu bidan berperan
penting dalam pelaksanaan agar berjalan secara rutin dan terjadwal sebulan
sekali di minggu ke 2. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melihat tumbuh
kembang dan kesehatan warga Desa Kertasari. Semua warga kertasari boleh
datang ke posyandu khususnya bayi batita balita dan ibu hamil. Proses
kegiatan ini sudah berjalan dengan baik dan terjadwal. Biasanya Posyandu
memiliki program terjadwal seperti pemberian vitamin A imunisai vaksin.
Beberapa saran untuk kegiatan posyandu khususnya dalam pemberian
imunisasi suntik agar lebih memperhatikan kesterilan alat dan bagian yang
akan di imunisai. Serta bahan -bahan seperti spuit dibuang di tempat yang

33
lebih aman. Serta peltihan bagi ibu-ibu PKK agar dalam pelaksanaan sesuai
dengan standard.
C. Penyuluhan PHBS
Kondisi kesehatan warga Desa Kertasari pada umumnya sudah cukup
baik. Hampir dari 10 indikator PHBS dalam rumah tangga yang ada sudah
terpenuhi. Akan tetapi, kami menemukan masih tingginya angka kejadian
penyakit kronis tidak menular. Kami menduga hal ini disebabkan oleh
pengaplikasian PHBS yang belum sempurna. Sehingga kami mengadakan
penyuluhan PHBS untuk mengingatkan dan memahamkan masyarakat
mengenai PHBS dalam rumah tangga.
Penyuluhan dilaksanakan setelah kegiatan posyandu di ruang utama balai
Desa Kertasari. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang selesai mengikuti
kegiatan posyandu dan ibu PKK. Materi disampaikan oleh salah satu
perwakilan mahasiswa KKNM desa Kertaari dengan menggunakan
proyektor.
Ibu-ibu yang mengikuti kegiatan sangat aktivitas saat materi disampaikan
setelah penyuluhan, ibu-ibu dapat memahami 10 PHBS dalam RT. Namun,
dikarenakan hanya sedikit ibu-ibu yang bisa hadir perlu dilaksanakan
penyuluhan ulang untuk ibu-oibu desa lainnya. Penyuluhan selanjutnya bisa
dilakukan oleh ibu-ibu pkk sebagai panitia/inisiator dan membuat jadwal
rutin untuk mengevaluasi hasil penyuluhan ibu-ibu pkk terhadap masyarakat.
D. Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan
Selama kami berinteraksi dengan anak-anak di Desa Kertasari, kami
melihat anak-anak di Desa Kertasari kurang memperhatikan kebersihan
tangan sebelum atau sesudah makan. Selain itu, kami juga melihat kesehatan
gigi dan mulut anak-anak desa kurang terawatt dengan baik. Oleh karena itu,
kami melaksanakan penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan sebagai upaya
promotive dan preventif untuk menjaga kesehatan anak-anak di desa. Kami
berharap dengan adanya kegiatan ini anak-anak bisa memahami dan
mempraktikan cara menyikat gigi dan mencuci tangan dengan benar.
Beberapa hari sebelum penyuluhan kami datang ke sekolah untuk
meminta izin kepada sekolah dan meminta setiap anak untuk membawa sikat

34
gigi, pasta gigi, dan gelas pada hari penyuluhan. Sementara kami sendiri
mempersiapkan materi presentasi, alt peraga (model gigi), dan sabun untuk
cuci tangan.
Kegiatan ini kami laksanakan di SDN I Kertasari, dan diikuti oleh seluruh
murid kelas 1-5 SDN I Kertasari. Murid kelas 6 tidak bisa mengikuti kegiatan
ini dikarenakan tidak ada kegiatan belajar mengajar pada hari tersebut.
Kegiatan ini terdiri dari 2. Kegiatan penyuluhan dikelas dengan praktek
langsung dilapangan. Penyuluhan didalam kelas disampaikan oleh
perwakilan mahasiswa KKNM dari bidang kesehatan. Materi disampaikan
secara menarik dan interaktif. Agar lebih mudah dipahami oleh anak-anak
kami juga mengajarkan lagu menyikat gigi dan mencuci tangan yang sudah
kami persiapkan agar anak-anak lebih mudah mengingat cara menyikat gigi
dan mencuci tangan dengan benar.
Penyuluhan dibagi menjadi 3 kloter. Setelah kloter pertama selesai
mengikuti penyuluhan dilanjutkan dengan praktek menyikat gigi dan
mencuci tangan dilapangan. Sementara itu, diwaktu yang bersamaan kloter
2 mengikuti kegiatan penyuluhan dikelas.
Kegiatan ini disambut baik oleh guru-guru wali murid. Anak-anak juga
bersemangat mengikuti kegiatan ini. Akan tetapi, anak-anak sulit fokus pada
saat penyuluhan didalam kelas. Dan kami kesulitan untuk mengarahkan
anak-anak pada saat dilapangan.
Tindak lanjut yang perlu ada setelah kegitan ini berupa penyediaan
sarana dan prasarana untuk mencuci tangan di sekolah, rumah atau tempat
umum lainnya. Selain itu perlu diadakan penyuluhan serupa untuk orang tua
agar bisa mendukung apa yang telah anak pahami.
3.1.5 Aspek Kehidupan Agama Masyarakat
a. Mengajar MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah)
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dari tanggal 25 Juli 2016 -13 Agustus
2016 di DTA Al-Jawiyah Desa Kertasari Kecamatan Ligung, latar belakang
dari kegiatan ini adalah jumlah pengajar yang kurang dan kompetensi
pengajar yang masih belum memadai terutama dalam bidang bahasa arab.
Maka dari itu tujuan dari kegiatan ini untuk memenuhi jumlah pengajar

35
yang kurang dan membantu memenuhi kekurangan kompetensi pengajar
yang dibantu dengan beberapa pengajar dari mahasiswa.
Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak, diantaranya pengurus MDA
yang dibantu oleh mahasiswa KKNM UNPAD sebagai penyelenggara, dan
seluruh santri sebagai peserta kegiatan. Proses Kegiatan MDA dilakukan
setiap hari senin, sabtu dari jam 14.00 WIB - 16.00 WIB, terdapat empat
kelas yang mendapatkan pengajaran dari mahasiswa KKNM UNPAD yakni
kelas 1,2,3, dan 4. Pengajar untuk setiap kelas sebanyak satu orang, berikut
ini jadwal pengajar MDA:
Senin dan Kamis : Lutfhi Fauzan Akuan
: Fatimah Basyiroh
: Siti Solihat
: Windy Diyandra
Selasa dan Jum’at : Aliefah Nur F
: Jumaedi
: Septiana H
: M. Ikhlas Abdian P
Rabu dan Sabtu : Dewi Listiani
: Dais Solihat
: Achmad Trieandi
: Atina Ghina Imaniyah
Setiap kelas memiliki jadwal pelajaran masing-masing yang telah
ditentukan oleh MDA, pihak mahasiswa sebagai pengajar memberikan
pengajaran berdasarkan buku pelajaran yang ada di MDA. Secara umum
kegiatan kelas diisi dengan do’a, surat - surat pendek dan materi pelajaran
agama. Capaian Kegiatan ini yaitu pengajar berhasil mengajar setiap hari
dan santri memahami materi yang diajarkan sehingga mampu menjawab
soal latihan yang diberikan pengajar dengan baik. Rekomendasi yang
diajukan untuk kegiatan ini yaitu tenaga pengajar yang harus ditambah
sehinggs sesuai dengan jumlah kebutuhan, adanya standarisasi kompetensi
guru MDA, dan mempertegas penerapan aturan di MDA untuk santri.
b. PORSADIN (Pekan Olahraga dan Seni antar Diniyah)

36
Kegiatan kedua yaitu melatih santri untuk mengikuti PORSADIN
(Pekan Olahraga dan Seni antar Diniyah) yang dilaksanakan pada 07
Agustus 2016 di Lapangan Kecamatan Ligung, Masjid Al-Ikhlas
Kecamatan Ligung, dan ruangan kelas MDA Al-Ikhlas. Kegiatan ini
didasari oleh keinginan mahasiswa untuk membantu para guru dalam
mempersiapkan anak-anak mengikuti lomba.
Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak, diantaranya para guru DTA
Al-Jawiyah dan mahasiswa sebagai pelatih, santri sebagai peserta pelatihan.
Proses Kegiatan PORSADIN dibagi ke dalam dua bagian, yaitu sebelum
terselenggaranya PORSADIN dan pada hari-H PORSADIN. Sebelum
kegiatan porsadin terselenggara, mahasiswa KKNM UNPAD membantu
santri DTA Al-Jawiyah dalam persiapan lomba, setiap lomba memiliki
penanggung jawab untuk melatih anak-anak yang akan mengikuti lomba.
Berikut ini penanggung jawab setiap lomba:
Kemudian, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah timeline untuk
No. Lomba Penanggung Jawab
Cerdas
a. Cermat Aliefah Nur F dan Septiana H
b. Kaligrafi M Ikhlas Abdian Putra
c. Tahfidz Dewi Listiani S dan Fatimah B
d. Pidato Bahasa Arab Dewi Listiani S dan Atina Ghina I
e. Pidato Bahasa Indonesia Fabian Yunishar dan Tania M
f. Futsal Luthfi Fauzan A dan Achmad T
g. Lari Luthfi Fauzan A dan Achmad T
kegiatan PORSADIN:

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu


18 19 20 21 22 23 24

Deadline
draft pidato

25 26 27 28 29 30 31

37
Deadline Latihan Latihan Latihan, Latihan Latihan Libur
seleksi Deadline latihan
Deadline
mengumpulkan
pendaftaran
akta kelahiran
peserta

1 2 3 4 5 6 7

Latihan Latihan Latihan Latihan Terakhir Istirahat PORSADIN


latihan

Pada hari-H kegiatan porsadin diadakan, mahasiswa KKNM UNPAD


mendampingi dan memberi dukungan kepada santri DTA Al-Jawiyah Desa
Kertasari. Pendampingan dilakukan dari mulai pemberangkatan,
pembukaan disertai parade, pendaftaran ulang peserta, pengambilan nomor
tampil peserta, berlangsungnya perlombaan, dan diakhiri dengan
pengumuman pemenang.
Capaian kegiatan PORSADIN yakni meraih juara di cabang pidato
bahasa arab putra dan putri meraih juara 2 dan 3, atas nama Zahra’ul Haq
Y.S dan Sahidin. Rekomendasi untuk kegiatan ini yaitu diharapkan adanya
regenerasi untuk pelatih, serta dalam kegiatan melatih anak-anak dilakukan
dari jauh hari agar persiapan anak-anak benar-benar matang, waktu
pelatihan anak-anaknya pun harus disesuaikan dengan kegiatan rutin anak-
anak santri agar tidak bentrok sehingga pembinaanya berjalan dengan
efektif.
c. Pengajian
Nama kegiatan ketiga dalam aspek keagamaan yaitu pengajian yang
dilaksanakan pada setiap hari minggu selama 1 bulan di Masjid Al-Barokah
Desa Kertasari. Kegiatan ini diadakan untuk menjadi ajang silaturahmi antar
warga, menambah pengetahuan dan mengembangkan wawasan masyarakat
dalam bidang agama, serta menjadi salah satu wadah yang memfasilitasi
masyarakat yang ingin mengaji. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam
kegiatan ini diantaranya pengurus DKM masjid Al-Barokah Desa Kertasari

38
sebagai penyelenggara kegiatan, kemudian masyarakat (Ibu - Ibu dan Bapak
- Bapak) dan mahasiswa KKNM UNPAD sebagai peserta kegiatan
pengajian.
Proses kegiatan pengajian diadakan dua kali setiap hari minggu, yaitu
pada pagi hari mulai pukul 10.00 WIB - 11.00 WIB dan malam hari pada
pukul 18.00 WIB - 19.00 WIB. Pada pagi hari diisi oleh pengajian ibu – ibu
sedangkan malam hari oleh bapak-bapak berikut ini jadwal pembagian
waktu pengajian mahasiswa KKNM UNPAD:
Jadwal pengajian Ibu – Ibu:
Minggu ke-1 (24 Juli 2016) : Semua mahasiswa perempuan
Minggu ke-2 (31 Juli 2016) : Aliefah Nur F
Fatimah Basyiroh
Dilla Firda
Muchibaturrachmah
Minggu ke-3 (07 Agustus 2016) : Dewi Listiani S
Windy Diyandra
Septiani H
Suci Kuniawati
Minggu ke-4 (14 Agustus 2016) : Siti Solihat
Atina Ghina I
Dais Solihat
Tania Maracyntia
Jadwal pengajian Bapak – Bapak :
Minggu ke-1 (24 Juli 2016) : Semua mahasiswa laki-laki
Minggu ke-2 (31 Juli 2016) : Jumaidi
Rifaldi
Galih Satria
Minggu ke-3 (07 Agustus 2016) : Achmad Triendi
Fabian Yunishar M M
M Ramdhan Komarudin
Minggu ke-4 (14 Agustus 2016) : Luthfi Fauzan A
M Ikhlas Abdian P

39
Kegiatan diisi dengan solawatan, ceramah yang disampaikan oleh
ustadz setempat, do’a bersama, dzikir, salam - salaman antar peserta
pengajian, dan diakhiri dengan makan – makan bersama. Capaian kegiatan
pengajian yakni masyarakat memiliki aktivitas yang bermanfaat, untuk
rekomendasi dari kegiatan ini yaitu kegiatannya terus berlanjut, waktu
penyelenggaraannya di tambah misalnya menjadi dua kali dalam satu
minggu karena kegiatan ini memberikan dampak yang positif jadi akan
lebih baik jika dilakukan lebih sering.
3.1.6 Aspek Budaya Masyarakat
a. 17 Agustusan
Nama kegiatan pertama dalam aspek budaya yaitu 17 Agustusan yang
dilaksanakan dari tanggal 09 Agustus 2016 - 17 Agustus 2016, kegiatan ini
diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan Negara Republik
Indonesia yang ke-71. Untuk tingkat Desa Kertasari tempatnya di Lapangan
Balai Desa Kertasari. Pihak-pihak yang dilibatkan diantaranya mahasiswa
KKNM UNPAD dan karang taruna Desa Kertasari sebagai penyelenggara
kegiatan, kemudian seluruh warga dusun kertalaya Desa Kertasari sebagai
peserta kegiatan pengajian. Namun, untuk tingkat Kecamatan Ligung, pihak
– pihak yang dilibatkan diantaranya aparat Kecamatan Ligung sebagai
penyelenggara, dan semua warga desa di Kecamatan Ligung sebagai
peserta.
Proses kegiatan 17 Agustusan yakni setiap hari dari tanggal 09 Agustus
2016 – 16 Agustus 2016 pada pukul 16.00 WIB – 18.00 WIB diadakan 1-3
macam perlombaan. Namun, perlombaan dilakukan untuk mendapatkan
finalis bagi babak final yang akan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2016
pukul l4.00 WIB setelah perlombaan jalan santai, semua itu perlombaan
yang dilaksanakan pada tingkat desa. Selain tingkat desa, ada juga acara di
tingkat kecamatan, yakni perlombaan membuat tumpeng, dimana setiap
desa harus membuat tumpeng untuk di lombakan dengan desa lainnya,
selain itu diadakan juga arak-arakan dari setiap desa.

40
Perlombaan yang diadakan di tingkat Desa Kertasari:
No. Lomba
- Bola volley
- Sepak bola
- Futsal
- Makan kerupuk
- Balap kelereng
- Pukul air
- Memasukkan paku ke botol
- Balap karung
- Tarik tambang
- Joget balon
- Oper karet

Capaian kegiatan dari kegiatan ini adalah perlombaan berhasil


diselenggarakan dengan baik kareana partisipasi masyarakat sangat tinggi.
Rekomendasi untuk kegiatan ini bahwasanya kegiatan ini sangat baik untuk
diselenggarakan sehingga harus dipertahankan dan ke depannya kegiatan ini
bisa dikembangkan dengan menambah jenis perlombaan lebih variatif.
b. Walimatussafar
Nama kegiatan kedua dalam aspek budaya yaitu Walimatussafar yang
dilaksanakan pada 06 agustus 2016 di Rumah salah satu warga calon
jama'ah haji Kecamatan Ligung. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
bagi jema'ah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak, diantaranya Perangkat desa
yang dibantu oleh mahasiswa KKNM UNPAD sebagai penyelenggara,
Calon jema'ah haji Kecamatan Ligung sebagai peserta. Dalam kegiatan ini
perangkat desa meminta bantuan mahasiswa KKNM UNPAD untuk
mengatur acara Walimatussafar, berdasarkan hal tersebut mahasiswa
KKNM UNPAD menyanggupi dengan membuat timeline acara berikut ini:

41
Waktu Durasi Acara Pengisi
12.00 WIB – ‘60 Hiburan Ibu-ibu Desa
01.00 WIB Kertasari dan
mahasiswa KKNM
01.00 WIB – ‘5 Pembukaan oleh MC Tania Maracyntia
01.05 WIB
01.05 WIB – ‘5 Pembacaan ayat suci Al-Qur’an Muhammad Ikhlas
01.10 WIB AP
01.10 WIB – ‘10 Solawat haji Ibu – Ibu dari Desa
01.20 WIB Kertasari
01.20 WIB – ‘10 Sambutan dari sohibul hajat sekaligus Bapak Edi Mulyana
01.30 WIB pemerintah Desa Kertasari selaku Kepala Desa
Kertasari
01.30 WIB – ‘10 Sambutan dari Ketua Kelompok Ketua Kelompok
01.40 WIB Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Bimbingan Ibadah
Kecamatan Ligung Haji (KBIH)
Kecamatan Ligung
01.40 WIB – ‘60 Tausiah Wakil Bupati
02.40 WIB Majalengka yaitu
Dr. H. Karna
Sobahi, M.M. Pd.
02.40 WIB – ‘5 Do’a Wakil Bupati
02.45 WIB Majalengka yaitu
Dr. H. Karna
Sobahi, M.M. Pd.
02.45 WIB – ‘5 Penutupan oleh MC Tania Maracyntia
02.50 WIB
02.50 WIB – ‘10 Salam – salaman -
03.00 WIB

Capaian kegiatan ini yaitu tamu undangan yang hadir sesuai dengan
yang diharapkan, kemudian calon jema’ah haji yang ikut serta dalam

42
kegiatan cukup banyak sehingga mewakili. Rekomendasi untuk kegiatan ini
yaitu kembali di adakan setiap tahun karena merupakan kegiatan yang
positif.
c. Syukuran Sunatan
Nama kegiatan ketiga dalam aspek budaya yaitu Syukuran Sunatan
yang dilaksanakan pada 03 Agustus 2016 di Rumah salah satu warga yang
anaknya baru di khitan. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa
syukur setelah anak di khitan, di kegiatan ini mahasiswa KKNM UNPAD
hanya menjadi tamu undangan. Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak,
diantaranya keluarga anak yang baru di khitan sebagai penyelenggara, serta
masyarakat sekitar dan mahasiswa KKNM UNPAD sebagai peserta. Proses
kegiatan ini diisi dengan do’a yang dilanjutkan dengan makan-makan yang
diiringi dengan hiburan yang berupa dangdutan, pada kegiatan ini
mahasiswa KKNM UNPAD menjadi tamu undangan.
Capaian kegiatan ini yakni sudah memenuhi undangan dari salah satu
masyarakat. Kemudian, rekomendasi untuk kegiatan ini yakni jenis hiburan
sebaiknya yang mengandung unsur kedaerahan sehingga adat budaya dapat
dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat lokal.
3.1.7 Aspek Wilayah
Desa Kertasari adalah salah satu di Kecamatan Ligung degan luas wilayah
181,509 Ha. Desa Kertasari berbatasan lansung dengan 4 desa yang berbeda.
Batas desa kertasari adalah sebagai beriku
Bagian Utara : Desa Beber
Bagian Selatan : Desa Gandawesi
Bagian Timur : Desa Buntu
Bagian Barat : Desa Cibogor.
Luas wilayah sebesar 181,509 Ha, sebagian besar terdiri dari lahan
persawahan. Luas total sawah yang ada di wilayah desa kertasari sebesar
156,609 ha. Sawah tersebut terdiri dari:
Sawah irigasi teknis : 80,810 ha,
Sawah irigasi ½ teknis : 49,542 ha
Sawah tadah hujan : 26,257 ha.

43
Selain wilayah persawahan, desa kertasari terdiri dari pemukiman seluas
48 ha, persawahan 156.609 ha, perkantoran 0,14 ha dan sisanya terdiri dari
pemakaman dan lapangan.

Gambar 1. Peta Desa Kertasari


Suatu desa akan maju jika didukung oleh sarana dan prasarana yang
lengkap. Sarana prasarana yang terdapat di desa kertasari terdiri dari sarana
prasarana ekonomi, ibadah, kesehatan, pendidikan, tranportasi dan olahraga.
sarana prasarana ekonomi yang terdapat di desa kertasari terdiri dari 1
BUMDES, 3 industri rumah tangga 2 buah koperasi, dan 28 toko. Untuk tempat
ibadah terdiri dari 2 buah masjid dan 8 mushola. Sarana prasarana kesehatan
terdiri dari 1 Poskedes dan 2 Posyandu beserta 1 orang bidang sebagai tenaga
kesehatan.
Sarana prasarana pendidikan terdiri dari 1 sekolah dasar (SD), 3 madrasah
Diniyah Ananiyah (MDA), 1 taman kanak-kanak (TK) dan 1 RA.sarana
pendidikan ini masih tergolong kurang karena belum terdapat SMP dan SMA.
SMP dan SMA berada jauh dari desa sehingga banyak anak-anak desa yang
tidak melanjutkan sekolah dengan alasan jarak ke sekolah yang jauh dan tidak
ada angkutan umum untuk tranpotasi. Jalan di desa Kertasari sudah tergolong
bagus. Total panjang jalan di desa Kertasari terdiri dari 50 Km jalan Desa, 2
Km jalan Kabupaten.

44
Sarana prasarana olahraga sangat dibutuhkan untuk dijadikan pusat
kegiatan anak muda desa. Dengan adanya sarana-prasarana olah raga, anak anak
di desa dapat melakukan kegiatan olah raga sambil bermain untuk mengisi
waktu luang. Untuk kegiatan olahraga, desa memiliki 1 buah Lapangan Sepak
Bola, 2 Lapangan Bola Volly, 2 Lapangan Bulu Tangkis dan 1 Lapangan Tenis
Meja.
Penduduk desa kertasari cukup banyak. menurut data yang terdapat dalam
laporan desa tahun 2015, jumlah penduduk Desa Kertasari 3798 jiwa, terdiri
dari 1915 laki-laki dan 1883 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 1176
KK. Adapun mata pecaharian masarakat paling banyak sebagai buruh tani,
berikut ini merupakan jumlah masarakat berdasarkan mata pencaharian :
Buruh tani : 806 orang
Petani : 618 orang
Pedagang : 50 orang
Pegawai negri sipil (PNS) : 28 orang
TNI/Polri : 2 orang
Karyawan swasta : 3 orang
Wirausaha lainya : 12 orang

POLA PEMUKIMAN
Pemukiman dalam pengertian sederhana dapat dipahami sebagai tempat
tinggal dan tempat manusia melakukan kegiatan sehari hari. Dalam kontek ini,
pemukiman meliputi tiga hal : pertama, supra struktur yaitu sebagai komponen
fisik tempat manusia mengaub (shelter). Kedua, imfrastruktur yaitu prasarana bagi
gerak manusia perhubungan dan komunikasi, sirkulasi tenaga dan materi untuk
kebutuhan jasmaninya. Ketiga, pelayanan (service) yaitu segala hal yang mencakup
pendidikan, kesehatan, gizi, rekreasi, dan kebudayaan (Suprati 1980)
Pola pemukiman suatu penduduk suatu desa merupakan suatu aspek yang
dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana keterkaitan antara struktur fisik
desa dengan pola kehidupan internal masarakat. Pola pemukiman desa Kertasari
temasuk dalam pola pemukiman The Farm Vilage Type (FTV). FTV adalah pola
pemukiman dimana biasanya para keluarga petani atau penduduk tinggal bersama-

45
sama dan berdekatan di suatu tempat dengan lahan pertania berada di luar lokasi
pemukiman. Pemukiman warga kertasari terpusat dalam dua dusun yang berada di
tengah dan pinggir wilayah desa. Dusun tersebut yaitu dusun kali jaya yang berada
di bagian utara desa dan dusun kertalaya yang berada di tengah wilayah desa.

KALENDER MUSIM TANAM


Kondisi sawah yang masih mengandalakan air hujan menyebabkan
produksi Padi kurang maksimal. Jumlah produksi padi pada tahun 2014 sebesar 144
ton. Air yang digunakan untuk persawahan berasal dari satu-satunya sungai yang
berada di pinggir desa, untuk sawah yang lebih tinggi dari sungai, air yang
digunakan berasal dari air hujan yang tutun. Kondisi demikian menyebabkan sawah
di desa kertasari hanya bisa ditanami padi dua kali dalam satu tahun, padahal
seharusnya bisa ditanami tiga kali dalam setahun.
Periode tanam padi yang hanya dua kali dalam satu tahun menyebabkan
lahan persawahan masarakat menjadi tidak produktif selama lima bulan dalam satu
tahun. Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa tahun terahir masarakat desa
mulai menanam bawang pada musim panas. Jumlah produksi bawang yang di
tanam tersebut cukup tinggi. Pada tahun 2014 produksi bawang desa kertasari
sebesar 147 ton.
Tabel Kalender Musim Tanam Desa Kertasari
Komoditas Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Padi Tanam

Pemeliharaan

panen

Bawang Tanam

Pemeliharaan

Panen

46
3.2. Temuan Kondisi Masyarakat
3.2.1 Potensi Masyarakat
Ada beberapa potensi yang di Desa Kertasari seperti potensi sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kelembagaan dan sumber
daya finansial. Potensi yang terbesar adalah sumber daya alam yang
memiliki luas tanah sawah sebesar 156,609 ha. Potensi sumber daya alam
yang paling banyak adalah komuditas bawang merah dengan luas tanaman
kurang lebih 50 ton/ha dan urutan kedua adalah komuditas padi dengan luas
tanaman 5 ton/ha. Sementara potensi ternak di Desa Kertasari yang paling
banyak di sektor perunggasan dengan jumlah ayam 570 ekor dan bebek 125
ekor dan sektor ruminansia kecil dengan jumlah kambing 225 ekor.

3.2.2 Permasalahan Masyarakat


1. Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
Indeks pendidikan Desa Kertasari pada tahun 2014 sebesar 67% dengan
angka melek huruf 72% dan rata-rata lama sekolah 12 tahun masih dibawah
indeks pendidikan Kabupaten Majalengka. Dalam rangka menustaskan
wajib belajar Dikdas 9 tahun capaian Angka Partisipasi Kasar (APK)
jenjang SD dan SMP pada tahun 2014 masing-masing telah mencapai 90%
dan 89%, capaian Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD dan SMP
masing-masing telah mencapai 85% dan 82%. Sedangkan Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS) pada tahun 2014 sebesar 90% mengalami kenaikan bila
dibandingkan tahun 2013 sebesar 86%.
2. Masih rendahnya derajat kesehatan
Angka harapan hidup di Desa Keratasari pada tahun 2014 sebesar 75%
meskipun pelayanan kesehatan secara umum belum merata terutama bagi
masyarakat miskin.
3. Aspek kemandiriaan
Permasalahan utama yang terkait dengan aspek kemandirian adalah:
a. Masih rendahnya kualitas sumber daya aparatur pemerintahan

47
b. Masih lemahnya peran dan fungsi pemerintah sebagai regulator,
fasilitator, motivator dan akselerator pembangunan
c. Menurunnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam proses
pembangunan
d. Rendahnnya kualitas kelembagaan dalam mendukung kinerja
pemerintah yang efektif dan efisien
e. Rendahnya sumber keuangan desa dan masih tingginya ketergantungan
terhadap sumber keuangan dari pemerintahan Kabupaten, Provinsi dan
Pusat
3.3. Blog Desa
3.3.1 Identitas Blog Desa
Nama : Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, Majalengka
Alamat : http://kknm.unpad.ac.id/kertasariligung/
Username : kertasariligung20162
Password : C3K4RX3
3.3.2 Gambaran Isi Blog Desa
Blog memuat informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa selama KKN di Desa Kertasari seperti penyambutan dan
penerimaan oleh Kepala Desa dan aparatur desa di Balai Desa. Kegiatan
yang dilakukan oleh setiap aspek meliputi, Aspek wilayah dan pemetaan
melakukan survey wilayah di daerah Desa Kertasari dengan membuat
pemetaan lokasi sarana prasarana dan kondisi pemukiman yang ada di desa.
Aspek politik pemerintahan dan sosial masyarakat melakukan survey
wawancara ke aparatur desa untuk mengetahui stuktur organisasi
pemerintahan di Desa Kertasari dan sistem pemerintahan yang ada di desa.
Aspek ekonomi melakukan wawancara ke masyarakat desa untuk
mengetahui kondisi ekonomi di desa tersebut dari berbagai macam
pekerjaan dan keluarga. Aspek pendidikan melakukan kegiatan seperti
mengajar murid SD di Desa Kertasari. Aspek Agama melakukan kegiatan
seperti mengajar MDA, PORSADIN (Pekan Olahraga dan Seni antar
Diniyah), dan Walimatussafar. Aspek kesehatan melakukan penyuluhan
posyandu di Balai Desa, penyuluhan PHBS untuk Ibu-ibu dan penyuluhan

48
sikat gigi dan cuci tangan untuk murid SD. Kegiatan lain yang dilakukan
bersama masyarakat seperti melatih drumband untuk acara 17 agustusan,
menanam bawang di sawah dan lomba-lomba 17 Agustusan.
Informasi tersebut disajikan dalam berbagai bentuk seperti tulisan,
table dan gambar agar dapat menggambarkan keadaan desa dan
mempermudah masyarakat untuk memahami informasi yang disajikan.
Informasi secara umum disajikan dalam bentuk tulisan (teks), data
demografis disajikan dalam bentuk table, sedangkan dokumentasi desa
disajikan dalam bentuk gambar (foto) yang menggambarkan gambaran
kegiatan dan suasana desa secara umum.
Gambaran dari Desa Kertasari didapatkan dengan cara survey secara
langsung di Desa Kertasari melalui program KKNM mahasiswa Universitas
Padjadjaran pada Juli-Agustus tahun 2016. Data yang disajikan merupakan
data primer dan data sekunder, dimana data primer didapatkan oleh
mahasiswa secara langsung melalui survey ke masyarakat, sedangkan data
sekunder didapatkan dari Balai Desa Kertasari.

3.4. Respon Masyarakat Terhadap KKNM-PPMD Integratif


Sambutan masyarakat terhadap mahasiswa/i KKNM-PPMD integratif
Universitas Padjadjaran sangat baik terlihat dari keramahan dan kepedulian
warga. Hal yang sama didapat dari aparatur desa, namun masyarakat dan
aparatur desa memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dengan kedatangan
mahasiswa/i KKNM-PPMD integratif Universitas Padjadjaran. Mereka
berharap mahasiswa/i tidak hanya sekedar belajar dan berbaur dengan
masyarakat, tetapi berusaha untuk membangun desa seperti membuat kegiatan
bakti sosial dan membantu membangun sarana yang kurang di desa.
Namun seiring berjalannya waktu, warga akhirnya mulai mengerti bahwa
kedatangan mahasiswa pada intinya hanyalah untuk berbaur dan belajar dari
masyarakat. Sehingga hari kehari semakin banyak warga yang mengundang
untuk hadir menyambangi kediamannya hanya untuk sekedar membagikan
cerita mengenai sejarah desa dan kegiatan desa yang lainnya.

49
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

4.1 Kesimpulan
Kondisi politik dan pemerintahan Desa Kertasari saat ini memang sedang
dalam proses perbaikan, karena kepala desa baru menjabat selama 2 tahun. Namun
sejauh ini tanggapan masyarakat di desa sangat baik terhadap pemerintahan Desa
Kertasari. Mereka mengakui bahwa pemerintahan sekarang sudah jauh lebih baik
dari segi pelayanannya meskipun terkadang dalam pebuatan dokumen-dokumen
masih lama.
Desa Kertasari sebenarnya memiliki potensi besar dari berbagai bidang untuk
membangun ekonomi masyarakat, yaitu dari bidang pertanian dan kerajianan
tangan. Namun memang rata-rata masyarakatnya mengandalkan pendapatan dari
aspek pertanian yang sebenarnya siklus perputaran uang untuk mendapatkan
pendapatan yang tinggi membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu,
masyarakat juga menjadi buruh pabrik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga. Kemudian terlihat dari bidang-bidang lain yang kurang dikembangkan.
Seperti bidang perikanan, ikan yang dibudidayakan oleh warga hanya untuk
dikonsumsi secara pribadi. Kemudian dari bidang peternakan, yang hanya dikelola
dalam jumlah sedikit. Kerajianan Masalah ekonomi lainnya yang cukup serius
adalah warga terlalu berharap pada APBD untuk memenuhi kebutuhan dana atau
modal. Dari aspek kesehatan, melihat kondisi kesehatan masyarakat sebenarnya
sudah cukup baik. Kesadaran untuk berobat ke puskesmas sudah cukup tinggi.
Angka peserta BPJS pun sudah meningkat. Namun untuk soal anak-anak muda
yang menyalahgunakan obat masih banyak dan tersebar bebas dengan cara
bungkus komix hingga terjadinya Over Dosis mencapai 2 orang yang meninggal
dunia. Untuk penyakit berbahaya seperti Demam Berdarah tidak terlalu signifikan
dan malaria hanya bawaan dari Papua.
Pada aspek pendidikan, banyak sekali permasalahan fasilitas yang terdapat di
lingkungan pendidikan Desa Kertasari, namun karena masih kurangnya kesadaran
akan kebutuhan tingkat kebutuhan yang harus terus meningkat, warga sekolah
hanya menggunakan fasilitas yang ada. Lalu permasalahan selanjutnya berada

50
pada sumber daya guru yang kurang lengkap untuk mata pelajaran yang
dibutuhkan di Sekolah Dasar, maka dari itu mata pelajaran yang dijalankan tidak
sesuai kompeten guru yang memegangnya. Hal paling signifikan terdapat pada
orang tua yang tidak terlalu mendukung anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi,
karena setelah SMP, anak muda dituntut untuk menikah atau kerja. Kemudian
upaya pengembangannya seperti kurang tertata. Dengan begitu banyakanya
fasilitas penunjang yang diberikan oleh pemerintah seperti buku-buku penunjang,
alat peraga dan sebagainya belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Guru-guru
masih banyak mengeluhkan mengenai kurangnya bantuan, namun mirisnya
bantuan yang didapat justru tidak dimanafaatkan dengan baik. Dari segi
pengajaran, penerapan hal kecil mulai dari tata tertib sekolah, hingga penerapan
Kegiatan Belajar Mengajar yang terintegrasi dengan kurikulum pendidikan yang
ada belum maksimal. Seperti masih digunakannya Bahasa Daerah sebagai bahasa
pengantar utama, maupun masih tidak diterapkananya sistem Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Pihak yang terkait hampir selalu menyalahkan keadaan, dan berdalih
telah menjalankan sesuai prosedur. Yang pada kenyataannya sebenarnya
penggunaan fasilitas yang diberikan pemerintah dan keberadaan tenaga pengajar
masih dapat dimaksimalkan.
Dari aspek Agama, desa Kertasari bisa dikatakan sangat baik. Karena selain
ditunjang dengan seluruh penduduknya yang bergama Islam, serta fasilitas yang
begitu memadai dalam hal sarana prasarana peribadatannya, juga karena kegiatan
kajian keagaamaan yang begitu banyak. Ini dibuktikan dengan adanya pengajian
disetiap kampung yang ada di desa Kertasari dengan jumlah tiga kali dalam
seminggu. Dengan sasaran mulai anak-anak, remaja serta ibu bapak.
Dari aspek Budaya, Desa Kertasari tidak memiliki kebudayaan yang khusus.
Meskipun terletak di tanah sunda namun budaya sunda tidak begitu kental.
Melainkan telah beralkulturasi dengan kentalnya agama islam. Sehingga hampir
seluruh tradisi dan kebudayaan menjadi bernafaskan islam. Desa Kertasari juga
memeiliki tradisi Munjung yang dilakukan ketika masa panen. Lalu terdapat juga
tradisi Nyekar, dengan pertunjukan wayang kulit. Untuk berbagai temuan kami
mengenai budaya masyarakat juga terdapat beberapa pantangan seperti menanam
beras ketan karena dianggap akan mendapat musibah. Kemudian pantangan untuk

51
memakan ikan tagih dikarenakan dalam legenda dikatankan ikan tersebut telah
membantu Desa Kertasari. Terakhir tidak diperbolehkannya melakukan
pertunjukan wayang golek ketika ada acara-acara di Desa, karena dianggap
menurut kepercayaan mereka badan yang memiliki hajatannya bisa patah-patah
hingga meninggal (mitos). Disinilah yang harus diperhatikan. Yakni seharusnya
budaya sunda masih dilestarikan mengingat itu merupakan warisan budaya yang
hanya dapat dilestarikan oleh pewaris budayanya yakni kita. Budaya sebagai
identitas atau ciri khas suatu daerah, jika Desa Kertasari sudah tidak memiliki
budaya maka identitas Desa Kertasari akan hilang dan desa ini sulit dikenal oleh
masyarakat luar.
4.2 Rekomendasi Tindak Lanjut
Rekomendasi dalam bidang pendidikan yaitu pengadaan ruangan kelas yang
lebih banyak dan lebih memadai bagi siswa RA di Kertasari.
Selain program mengajar di SD dan RA, kami merencanakan program
mengajar membaca, menulis, dan berhitung bagi siswa SD di luar jam sekolah.
Latar belakang direncanakannya kegiatan tersebut adalah karena selama mengajar
kami menemukan banyaknya siswa yang masih belum mampu membaca, menulis,
dan berhitung dengan lancar sesuai dengan usia dan kelasnya. Tujuan dari
direncanakannya program tersebut adalah agar siswa SD dapat membaca, menulis,
dan berhitung dengan lancar sesuai dengan kelasnya. Kegiatan tersebut tadinya
akan dilaksanakan setiap hari Minggu, mengingat pada hari lainnya siswa sekolah
dari pagi hingga siang, kemudian dilanjutkan dengan sekolah agama dari siang
hingga sore. Namun pada kenyataanya, siswa SD tidak ada yang hadir sama sekali
pada waktu dan tempat kegiatan sehingga kegiatan tersebut dibatalkan.
Kemungkinan besar siswa tidak datang karena kegiatan dilaksanakan pada hari
libur.

52
DAFTAR PUSTAKA

Profil Desa Kertasari 2015. 27 Desember 2015.

Program Desa Kertasari 2016. 20 Januari 2016

Rencana Kerja Pembangunan Desa Kertasari 2011. 22 Oktober 2012

Proposal Desa Kertasari 2014-2016

Wawancara Pemerintah Desa Kertasari Periode 2013-2019

53
LAMPIRAN

Gambar 1. Penerimaan oleh Aparat Desa Di Balai Desa Kertasari

Gambar 2. Survey Wilayah Desa Kertasari Bersama Pak Lebe

Gambar 3. Wawancara dengan Salah Satu Petani di Desa Kertasari

54
Gambar 4. Menanam Bawang Bersama Petani di Desa Kertasari

Gambar 5. Foto Bersama Siswa RA Al-Farisi

Gambar 6. Mengajar dan Foto Bersama Siswa SDN 1 Kertasari

55
Gambar 7. Praktek Cara Mencuci Tangan yang Benar di Lapang SDN 1 Kertasari

Gambar 8. Siswa SDN 1 Kertasari Mempraktek Cara Menyikat Gigi yang Benar

Gambar 9. Berlatih Drumband di Balai Desa

56
Gambar 10. Pengibaran Bendera Merah Putih di Lapangan Kecamatan Ligung

Gambar 11. Lomba Makan Kerupuk

Gambar 12. Foto Bersama Bapak dan Ibu Kepala Desa Kertasari

57

Anda mungkin juga menyukai