Kelas II
Pola gigitan kelas II seperti bola gigitan kelas I tetapi terlihat pola gigitan cups
bukalis dan palatalis, maupun cups lingualis. Tetapi derajat pola gigitannya masih sedikit
.
Bite mark kelas II
Kelas III
Pola gigitan kelas III derajat luka lebih parah dari kelas II yaitu permukaan gigit
insisive telah menyatu, akan tetapi dalamnya luka gigitan mempunyai derajat lebih parah
dari pola gigitan kelas II.
Kelas IV
Pola gigitan kelas IV terdapat luka pada kulit dan otot dibawah kulit yang sedikit
terlepas atau rupture sehingga terlihat pola giigtan ireguler
Kelas V
Pola gigitan kelas V terlihat luka yang menyatu pola gigitan insisive, kaninus dan
premolar baik pada rahang atas maupun bawah
Kelas VI
Luka dari seluruh gigitan dari gigi rahang atas dan bawah dan jaringan kulit serta
jaringan otot terlepas sesuai dengan kekerasan oklusi dan pembukaan mulut.
Sumber