Disusun oleh:
Melya Dwi Astuti (13410126)
PAI B
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa yang
memberikan rahmat serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan
observasi ini dapat berlangsung dengan lancar. Penulis menyelesaikan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Antropologi-Sosiologi Pendidikan. Semoga makalah
ini sesuai syarat seperti yang diharapkan.
Dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1; Bapak Prof. Dr. H. Muchsin, M. A., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2; Bapak Dr. H. Tasman Hamami, M. A., selaku Dekan Fakultas FITK UIN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak
didik. Pendidikan berhubungan dengan penyampaian pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keterampilan, dan aspek-aspek kelakuan lainnya. Pendidikan adalah
proses belajar dan mengajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang
diharapkan oleh masyarakat.
Kelakuan manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni
dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya. Hampir segala sesuatu yang
dipelajari merupakan hasil hubungan dengan orang lain di rumah, di sekolah,
tempat bermain, tempat pekerjaan dan sebagainya. Bahan pelajaranatau isi
pendidikan oleh kelompok atau masyarakat.
Dari hal tersebut, dalam pendidikan akan terjalin sosialisasi, transformasi,
dan transmisi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai
sosialisasi, transformasi, dan transmisi dalam pendidikan.
Rumusan masalah
A; Apakah yang dimaksud dengan sosialisasi, transmisi dan transformasi
dalam pendidikan?
B; Bagaimana sosialisasi, transmisi dan transformasi dalam pendidikan?
C; Apa urgensi dari sosialisasi, transmisi dan transformasi dalam pendidikan?
Tujuan
A; Pengertian sosialisasi, transmisi dan transformasi dalam pendidikan.
B; Sosialisasi, transmisi dan transformasi dalam pendidikan.
C; Urgensi sosialisasi, transmisi dan transformasi dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A; Pengertian Sosialisasi, Transmisi dan Transformasi
Dalam tiap kelompok, keluarga, sekolah, masyarakat terdapat cara berpikir dan
berbuat yang diterima dan diharapkan oleh setiap anggota kelompok atau
masyarakat. Pola kelakuan yang secara umum terdapat dalam masyarakat disebut
kebudayaan. Yang meliputi keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, keterampilan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan manusia sebagai anggota
masyarakat.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar pesera didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan dan pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam KBBI, sosialisasi merupakan proses belajar seorang anggota
masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di
lingkungannya dan merupakan upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi
dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat.
Setiap manusia memiliki sifat sosial dan mereka selalu melakukan interaksi
sosial. Apapun yang dipelajari, mereka dapat dari hubungan dengan orang lain di
rumah, sekolah, ataupun lingkungannya. Apa yang dipelajari atau isi pendidikan
tersebut ditentukan oleh kelompok masyarakat yang telah melakukan hubungan
atau interaksi sosial. Maka, kelompok masyarakat menjamin kelangsungan hidup
melalui pendidikan. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, maka
kepada anggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan
dan bentuk kelakuan lainnya diharapkan akan dimiliki setiap anggota. Tiap
masyarakat meneruskan kebudayaannya dengan beberapa perubahan kepada
generasi muda melalui pendidikan, interaksi sosial. Dengan ini, pendidikan dapat
diartikan sebagai sosialisasi.1
1 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm 10.
individu menahan, mengubah impuls dalam dirinya lalu didikuti oleh upaya
pewarisan cara hidup atau kebudayaan masyarakat.
2; Dalam proses sosialisasi, individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide,
nilai-nilai dan tingkah laku dalam masyarakat dimana ia hidup.
3; Semua sikap dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi
disusun dan dikembangkan secara sistematis dalam pribadinya.2
Dengan adanya sosialisasi maka terjadi transmisi dan transformasi. Transmisi
merupakan penyampian nilai-nilai yang dijunjung tinggi kepada generasi muda
yang merupakan warisan nenek moyang sebagai pemersatu bangsa. Sedangkan
transformasi adalah penyampaian nilai-nilai kepada generasi muda untuk
dikembangkan dan melakukan penemuan-penemuan baru yang dapat membawa
perubahan pada masyarakat berdasar berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.3
B; Sosialisasi, Transmisi, dan Transformasi dalam Pendidikan
Sosialisasi
Belajar adalah sosialisasi yang kontinu. Dalam masyarakat, setiap individu
dapat menjadi murid dan menjadi guru. Individu belajar dari lingkungan sosialnya
juga mengajar dan mempengaruhi orang lain. Melalui pendidikan terbentuklah
kepribadian seseorang. Aspek-aspek yang sama yang terdapat dalam kelakuan
semua orang dalam masyarakat dapat disebut kebudayaan masyarakat itu.
Kepribadian individu selalu bertalian erat dengan kebudayaan lingkungan tempat
ia hidup.
Sosialisasi sebagai bagian dari pendidikan berlangsung dalam tiga komponen
penting yang menjadi faktor penentu terbentuknya kepribadian seseorang. Oleh Ki
Hadjar Dewantara diberi istilah Tri Pusat Pendidikan, yang meliputi di rumah atau
dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat.4
2 Ravik Karsidi, Sosiologi Pendidikan, (Surakarta: LPP UNS dan UNS Press,
2011), hlm 36.
3 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm 16.
4 Ravik Karsidi, Sosiologi Pendidikan, (Surakarta: LPP UNS dan UNS Press,
2011), hlm 40.
a; Di rumah atau dalam keluarga, anak berinteraksi dengan orang tua dan
6 Ravik Karsidi, Sosiologi Pendidikan, (Surakarta: LPP UNS dan UNS Press,
2011), hlm 25.
7 Ibid, hlm 26.
sikap dan
menjunjung tinggi sehingga akan merekatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam
daerah maupun bangsa. Selain itu, nilai maupun kebudayaan dikembangkan dan
dilkukan perubahan sebagai bentuk penyesuaian dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Dalam
dunia dinamis ini, setiap masyarakat akan mengalami perubahan sehingga
mempertahankan eksistensinya. Dan setiap pemerintahan akan mengadakan
perubahan yang diinginkan demi kesejahteraan rakyatnya dan keselamatan bangsa
dan negaranya.8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sosialisasi merupakan proses untuk membimbing individu untuk
mempelajari,
mamahami
dan
mempraktikkan
nilai-nilai,
norma-norma,
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Ary H. 2010. Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosiologi tentang
Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Karsidi, Ravik. 2011. Sosiologi Pendidikan. Surakarta: LPP UNS Dan UNS Press.
Nasution, S. 1995. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.