Anda di halaman 1dari 39

Presentasi Kasus 1

Diare Akut Dengan Dehidrasi Sedang


Vania Paramitha 030.09.263

pembimbing : dr. Daniel Effendi Sp.A

IDENTITAS PASIEN

Nama

: An. A

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 9 Bulan 5 Hari

TTL

: Jakarta 24 Desember 2014

Agama

: Islam

Alamat
minggu

: Jl.H. Samali Rt 13/01 no. 20 Pejaten Barat, Pasar

Pendidikan

:-

Tanggal masuk
: 24 September 2015 pukul 11.50 WIB. Lantai
5 Timur ruang 515

IDENTITAS ORANGTUA
Nama

: Tn. A

Umur

: 36 tahun

Alamat
: Jl.H. Samali Rt 13/01 no. 20 Pejaten
Barat, Pasar Minggu
Pekerjaan

: Karyawan Swasta

Penghasilan

: Rp. 3.000.000,00

Pendidikan

: SMA

Suku Bangsa
Agama

: Jawa
: Islam

Nama

: Ny. S

Umur

: 34 tahun

Alamat
: Jl.H. Samali Rt 13/01 no. 20 Pejaten
Barat, Pasar Minggu
Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Penghasilan

:-

Pendidikan

: SMA

Suku Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Alloanamnesis
dengan Ny. S
(Ibu kandung
pasien)

Bangsal lantai V
Timur, kamar
515.

25 September
2015 pukul
06.30 WIB.

Tanggal masuk
24 September
2015 pukul
11.50 WIB.

Penurunan
kesadaran sejak
3 jam sebelum
masuk rumah
sakit

Mencret,
Demam, Batuk,
Nafsu makan
menurun

Mencret sejak
3 hari SMRS
Batuk Pilek
sejak 3 hari
SMRS

Demam sejak
3 hari SMRS

Anak
cenderung
tidur jika
dibangunkan
tidur kembali
pukul 7.00

Riwaya
t
penyak
it
sekara
ng

Penurunan
nafsu makan

RIWAYAT KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), anemia
(-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-),

KEHAMILAN

infeksi pada kehamilan (-), asma (-)


Perawatan antenatal

Kontrol rutin 5 kali selama kehamilan, TT -

Tempat persalinan

Rumah Bersalin

Penolong persalinan

Bidan

Cara persalinan

Spontan

Masa gestasi

Cukup bulan 39 minggu


Berat lahir : 3000 gram
Panjang lahir : 49 cm
Lingkar kepala : tidak tahu

KELAHIRAN

Langsung menangis (+)


Keadaan bayi

Merah (+)
Pucat (-)
Biru (-)
Kuning (-)
Nilai APGAR : tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada

RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi I

: Umur 6 bulan

Gangguan perkembangan mental

(Normal: 5-9 bulan)

: Tidak ada

Tengkurap

: Umur 7 bulan

(Normal: 3-4 bulan)

Duduk

: Pasien belum bisa duduk

(Normal: 6-9 bulan)

Berdiri

(Normal: 9-12 bulan)

Berjalan

(Normal: 13 bulan)

Bicara
bulan)

: Umur 9 bulan ( mengoceh )

(Normal: 9-12

Umur (bulan)

ASI/PASI

Buah / Biskuit

Bubur Susu

Nasi Tim

02

ASI

24

ASI

46

ASI

68

ASI

Nama

Ayah / Wali
Tn. A

Ibu / Wali
Ny. S

Perkawinan
Penyakit ke-

Vaksin1 Penyakit
( umur
1 )
Umur
UmurDasar Penyakit
Umur
saat menikah (-) BCG 29Difteria
tahun 2 bulan
27X tahun
Alergi
(-) X
Penyakit
jantung
PT
2 bulan
6 bulan
Cacingan terakhir (-) DPT / SMA
Diare
(-) 4 bulan
Penyakit
ginjal
Pendidikan
SMA

RIWAYAT LINGKUNGAN
PERUMAHAN
4 bulan
DBD
(-) Polio Islam
Kejang 0 bulan
(-) 2 bulan
Radang
paru
Agama
Islam
Campak
X
RIWAYAT
SOSIAL (-)
DAN
EKONOMI
Otitis
Morbili (-) X
TBCJawa
Suku
bangsa
Jawa
Parotitis
Keadaan
kesehatan

B
0 bulan
(-) HepatitisOperasi
(-)

Sehat

3 bulan
6 bulan
Lain-lain

Sehat

Kosanguinitas

Penyakit, bila ada

Umur Ulangan ( umur )


(-)
(-)
6 bulan
(-)
(-)
(-)

PEMERIKSAAN FISIK
Bagian tubuhTanda
yang Vital
Nilai untuk gejala
Status Generalis
diperiksa

yang ditemukan

Nadi Kesan Sakit


Tampak
sakit berat, tampak
: 136 x / menit, kuat,: isi
cukup, regular
Napas sesak
: 64 x1 /menit, tipe abdomino-torakal,inspirasi
: ekspirasi = 1 : 3
0
2
Suhu Kesadaran
: 38,9 C, axilla: (diukur
dengan
thermometer
air
raksa)
Apatis

Keadaan umum

Sehat
Kesan Gizi

KEPALA Keadaan
:
lain

Gelisah, cengeng,
: baik Mengigau,

koma

apatis, ngantuk

: anemis (+),

Sedikit kurang

Sangat kurang

atau syok

Normocephali,
ubun-ubun besar cekung (+)
Data Antropometri

Kekenyalan kulit
Mata

Normal

MATA : Berat Badan sekarang


Normal
Sedikit cekung

Lingkar
kepala : +/+
Konjungtiva
anemis

:
:
:
:

10
kgcekung
Sangat
45Cekung
cm
Sangat
71
cmcekung
17.5 cm

MAURICE KING SCORE: 5


( dehidrasi sedang )
keadaan umum

: +/+
Panjang Badan
Ubun-ubun besar
Normal
Sedikit cekung
Kekenyalan kulit
sedikit kurang ( 1 )
: Lingkar lengan atas
HIDUNGNormal
Mulut
Kering
Kering
dan
sianosis
Status Gizi
UUB cekung
Bentuk BB / U = 10 / :8,5
simetris
Napas
cuping
hidung:
+/+
x(120-140)
100 % = Lebih
117
% (Gizi
baik)
Denyut nadi/ menit Kuat>120
Sedang
dari
140
cekung: -( 1 )
Sekret
:
+/+
kental,
putih
Deviasi
septum
TB / U = 71 / 70 x 100 % = 101 % (Tinggi normal)
BB / TB = 10 / 9,5 x 100 % = 105 % (Gizi baik)Mata cekung
PARU
cekung
1)
Berdasarkan kurva CDC gizi anak termasuk dalam
gizi (baik
Auskultasi
ABDOMEN :
Palpasi
teraba.

: Suara napas vesikuler, reguler, ronchi (+/+) basah, wheezing (-/-)

: Apatis ( 1 )
: Turgor
: Sedikit
: Palpebra

Mulut kering
(0)

: Normal

Denyut nadi x/menit


(1)

: 136 x / mnt

: supel,nyeri tekan (-), turgor kulit menurun. Hepar dan lien tidak

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematolo

Hasil

gi
ANALISA
Leukosit GAS DARAH
14,5 ribu/L
METABOLISME KARBOHIDRAT
PH
7,52
Eritrosit
3,8 jt/L
Glukosa
darah
151mg/dL
mg/dl
Hemoglobin
7,8 g/dL
16 mmHg
sewaktu PCO2
ELEKTROLIT
Hematokrit
26 %
PO2
104 mmHg
Natrium Trombosit
136187
mmol/L
ribu/L
HCO3
13 mmol/L
Kalium MCV
3,268,5
mmol/L
fL
Total CO2
14 mmol
Klorida
110 mmol/L
MCH
20,7 pg
Saturasi O2
99 %
MCHC
Kelebihan
RDW
Basa

30,3 g/dL
- 7,9 mEq/L
13,9%

Nilai
Normal
9,4 - 34
7,35
7, 45
4,3
6,3
40 - 60
15,2 23, 6
35 - 48
>90
184 135
488 - 155
22 - 26
69 3,6
93 5,5

98 - 109
22 - 34

32 - 36
-2,5 2,5
<14

RESUME
pemeriksaanfisik
laboratorium
pemeriksaan
Anamnesis

Hb 7,8 g/dlpasien apatis, tampak sakit berat dan


kesadaran
Pasien
perempuan usia 9 bulan 5 hari
tampak
Ht 26 %sesak.
keluhan
pasien
tertidur terus apabila
Kulit
nampak
pucat
trombosit
187
dicoba
dibangunkan
tertidur
kembali.
tanda
vital
nadi didapatkan
136 x/
menit,
pH 7,52
0
pernapasan
64 turun
x / menit
suhu
38,9malam
C.
Demam
dandan
naik
pada
pCO2 16 naik
mmHg
ubun
ubun besar
yang belum menutup
dan
hari, diberikan
paracetamol
membaik
HCO3
13
mmol/L
cekung, didapatkan
namun
meningkatpalpebra
kembali.yang cekung
MCV
38,5
keduanya
Mencret sehari kurang lebih 8 kali dengan
MCH
20,7
pernapasan
hidung +
dan
secret
berwarna
konsistensicuping
cair, ampas
dan
warna
putih
kental, pada
MCHC
kuning30,3
kecoklatan yang kira kira
ronki
basah
kedua lapang paru
GDS
151 pada
banyaknya
1/3 gelas aqua.
turgor
kulit
Didapatkan
kalium
3.2 menurun.
Batuk
dan
bunyi
grok
terdengar oleh ibu
Maurice
King score 5 yang menandai pasien
klorida
110.
pasien, pilek + ingus berwarna putih
termasuk dalam ketegori dehidrasi sedang.

kental.

DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis akut et causa infeksi virus dengan dehidrasi sedang dan
hipokalemia ringan
Gastroenteritis akut et causa infeksi bakteri dengan dehidrasi sedang dan
hipokalemia ringan
Gastroenteritis akut et causa infeksi parasit dengan dehidrasi sedang dan
hipokalemia ringan
Anemia Mokrositik Hipokrom suspek defisiensi besi
Suspek bronkopnemonia
Delayed Development of motoric

DIAGNOSIS KERJA

Gastroenteritis akut et causa infeksi virus dengan dehidrasi sedang dan


hipokalemia ringan
Suspek bronkopnemonia
Anemia Mikrositik Hipokrom suspek defisiensi besi
Delayed Development of motoric

PEMERIKSAAN ANJURAN

Gambaran darah tepi


Serum Iron, Total Iron Binding Capacity
Foto Rongen Thoraks AP - Lateral

PENATALAKSANAAN
Non medika Mentosa

Medikamentosa

Komunikasikan Informasi dan Edukasi kepada orang tua pasien


Terpasangpasien.
Nasal kanul O2 1L/menit
mengenai keadaan
IVFD
B 3cc/KgBB/Jam
Memberikan
ASIKen3
kepada
anak dan memberikan nutrisi yang
Cefotaxim
cukup sesuai
usia. 3 x 325 mg
Salbutamol
0,3 mg
Ambroxol
mgmuntah.
( 3x1 )
Memberikan
oralit setiap
kali dan
anak
mencret3,5
atau
Paracetamol
3 x 75
mg
Memperhatikan
kebersihan
seperti
mencuci tangan, menyaring

Probiokid
1x1
dan memasak air terlebih dahulu sebelum digunakan, merebus
Zinc 1 x 20makan setiap hari.
botol dan peralatan
Inhalasi
0,9 %
2cc seperti mencuci semua bahan
Menyiapkan
makanNaCL
dengan
bersih
PRC 3 x air
50 bersih dan dimasak sampai matang.
makanan dengan
Rujuk ke bagian fisioterapi anak untuk menangani masalah
keterlambatan perkembangannya.

PROGNOSIS

Ad Vitam

: Ad Bonam

Ad Functionam
Ad Sanationam

: Ad Bonam
: Dubia ad Bonam

FOLLOW UP

Tanggal

25/9/2015 Bab
HP 1

cair,

Bb 10 kg

ampas

5x, Ku : Apatis, tampak


sesak, tampak sakit
+, berat

warna

N : 136 x / mnt

coklat

R : 66 x / mnt

Demam +, S : 38,9 C
pilek +.

Diare

akut

+, Kepala : ubun-ubun
besar cekung+

Terpasang

dengan dehidrasi

nasal kanul

sedang

02 1L/mnt

dan

hipokalemia

batuk

Puasa

Suspek

sampai

Bronkopnemoni

napas

membaik

Anemia

Cefotaxim

Tgl

26/9/15

Bab

HP 2

cair,

BB 10kg

5x, Ku : Apatis, tampak sesak, Diare


tampak sakit berat

akut Terpasang

dengan

nasal kanul

ampas +, N : 128 x / mnt

dehidrasi

02 1L/mnt

warna

sedang dan IVFD

R : 54 x / mnt
0

coklat

S : 37,8 C

Demam

Kepala

hipokalemia
ubun-ubun Suspek

Mata : CA +/+, SI -/-

mikrositik

3 x 325 mg

+, batuk besar cekung+

Bronkopnem

Palpebra cekung -/-

hipokrom suspek

Dosis

+, pilek +. Mata : CA +/+, SI -/-

onia

Hidung : terpasang

defisiensi besi

diturunkan

nasal kanul, napas

Delayed

3x300 mg

cupinghidung+

Development

Mulut

kering

-,

Sianosis
Thoraks

jantung

S1S2 reg, m -, g
Paru SNV +/+, rh +/+
basah kasar, wh -/Abdomen : supel, BU
+

4x/menit,

turgor

baik
Ext : Oe Ah +
MK Score4
Pemeriksaan Lab :
Faeces

warna

kuning, konsistensi
lunak, lender +

Salbutamol
0,3 mg

Anemia
hipokrom

0,3 mg

napas cuping

Mulut : kering +, Sianosis

defisiensi

Paracetamol

besi

Zinc 1x20

Inhalasi
NaCl 0,9%
2cc

3 x 300 mg

kanul,

suspek

Cefotaxim
Salbutamol

3,5 mg

1x1

mikrositik

hidung - secret +

Probiokid

3cc/kgbb/ja

Hidung : terpasang nasal

Ambroxol

3 x 75 mg

Palpebra cekung -/-

Ken3B

Ambroxol
3,5 mg
Paracetamol

Thoraks : jantung S1S2 Delayed


3 x 75 mg
reg, m -, g
Development Probiokid
Paru SNV +/+, rh +/+
1x1
basah kasar, wh -/ Zinc 1x20
Abdomen : supel, BU +
3x/menit, turgor baik
Ext : Oe Ah +
MK Score3

PRC 3x50

Tgl

28/9/15

Mencret

Ku : Apatis, tampak sesak Diare

HP 4

2x, lendir berkurang, tampak sakit

dengan

nasal kanul

BB

berat

dehidrasi

02 1L/mnt

10,9kg

Batuk+

N : 130 x / mnt

sedang

Pilek +

R : 48 x / mnt

Muntah

S : 37,70C

1x

pagi Kepala

hari
setelah

P
akut Terpasang

dan IVFD

hipokalemia
Suspek
ubun-ubun

besar cekung+

Bronkopnem
onia

Mata : CA +/+, SI -/- Anemia

Ken3B
3cc/kgbb/ja
m
Cefotaxim
3 x 300 mg

diberi

Palpebra cekung -/-

mikrositik

Salbutamol

susu

Hidung : terpasang nasal

hipokrom

0,3 mg

kanul,

napas cuping

suspek

hidung - secret +

defisiensi

Mulut : kering +, Sianosis

besi

Ambroxol
3,5 mg
Paracetamol
3 x 75 mg

Thoraks : jantung S1S2 Delayed


Probiokid
reg, m -, g
Development
1x1
Paru SNV +/+, rh +/+
Zinc 1x20
basah kasar, wh -/Abdomen : supel, BU +
3x/menit, turgor baik
Ext : Oe Ah +
MK Score3

02 stop,
inhalasi stop
cek H2TL post
transfusi

Tgl

29/9/15

Mencret

Ku : CM, tampak sesak

P
Diare

akut

IVFD

HP 5

berkurang, tampak sakit

dengan

Ken3B

BB

sedang

dehidrasi

3cc/kgbb/ja

10,9kg

N : 148 x / mnt

sedang

R : 52 x / mnt

hipokalemia

S : 37,80C

dan

Bronkopnem

cekung -

onia

Anemia

Palpebra cekung -/-

mikrositik

Hidung : napas cuping

hipokrom

hidung - secret -

suspek

Mulut : kering -, Sianosis

defisiensi

besi

Thoraks : jantung S1S2


reg, m -, g
Paru SNV +/+, rh -/-, wh /Abdomen : supel, BU +,
turgor baik
Ext : Oe Ah +
MK Score3
Pem. Lab :
Leukosit 9.9 ribu/ul
Eritrosit 6.2 juta/ul
HB 14.4 g/dl
HT 46 %
Trom 274 ribu/ul
MCV 75.1 fl
MCH 23.3 pg

Suspek

Kepala : ubun-ubun besar


Mata : CA -/-, SI -/-

Delayed

Cefotaxim
3 x 300 mg

Salbutamol
3 x 0,3 mg

Ambroxol 3
x 3,5 mg

Paracetamol
3 x 75 mg

Probiokid
1x1

Zinc 1x20

Development
Pasien
dipindahkan ke
ruang 510

Tgl

30/9/15

Batuk +

Ku : CM, tampak sakit

Diare

HP 6

Mencret

sedang

dengan

Ken3B

10,9kg

demam N : 140 x / mnt

dehidrasi sedang

3cc/kgbb/ja

dan hipokalemia

R : 44 x / mnt
0

S : 36,7 C

P
akut

Suspek

Kepala : ubun-ubun besar

Bronkopnemoni

cekung -

Mata : CA -/-, SI -/-


Palpebra cekung -/-

Anemia

Hidung : napas cuping

hipokrom

hidung - secret -

suspek

Mulut : kering -, Sianosis

defisiensi besi

Thoraks : jantung S1S2


reg, m -, g
Paru SNV +/+, rh -/-, wh
-/Abdomen : supel, BU +,
turgor baik
Ext : Oe Ah +
MK Score1

mikrositik

Delayed

IVFD

Cefotaxim
3 x 300 mg

Salbutamol
3 x 0,3 mg

Ambroxol 3
x 3,5 mg

Paracetamol
3 x 75 mg

Development

Probiokid
1x1

Zinc 1x20

Pasien pulag
paksa dengan
alasan sudah
terlalu lama di
rumah sakit
anak yang lain
tidak terurus.

ANALISA KASUS
TEORI

KASUS

Diare akut adalah perubahan


konsistensi tinja yang terjadi
tiba-tiba akibat kandungan air di
dalam tinja melebihi normal (10
ml/kg/hari), menyebabkan
peningkatan frekuensi defekasi
lebih dari 3 kali sehari, dengan
atau tanpa lendir dan /atau
darah. Diare akut biasanya
berlangsung selama 7 hari

Mencret sehari kurang lebih 8


kali dengan konsistensi cair,
ampas + dan warna kuning
kecoklatan yang kira kira
banyaknya 1/3 gelas aqua setiap
kali mencret

Simtom & Rotavir

E.coli

E.

Gejala

enterotoksigeni

enteroinvas

cholera

if

Jarang

Jarang

Mual

us

& Dari

muntah

coli Salmonella

Shigella

V.

permula
an

Panas

Sakit

Tenesm

Kadang-kadang

Tenesmus,

Tenesmus,

Tenesmu

Kolik

kolik

kolik,

s, kolik,

pusing

pusing
Dapat

us
Gejala

Sering distensi Hipotensi

Bakteriemi

lain

abdomen

a, toksemia ada
sistemik

kejang

Sedikit

Sedikit

Sifat tinja
Volume

Sedang

Banyak

Sedikit

Sangat
banyak

Frekuensi

10x

Sering

Sering

Sering

Seing

Hampe

sekali

r terus
meneru
s

Konsisten

Berair

Berair

Kental

Berlendir

Kental

Berair

Mukus

Jarang

Sering

Flacks

Darah

Kadang-

Sering

si

kadang
Bau

Bau tinja

Tidak

Bau

spesifik

busuk

telur Tak
berbau

Anyir

ANALISA KASUS
Bagian tubuh yang

Nilai untuk gejala

diperiksa

yang ditemukan
0

Keadaan umum

ELEKTROLIT

Sehat

Gelisah, cengang,

Mengigau, koma

apatis, ngantuk

atau syok

Kekenyalan kulit

Normal

Sedikit kurang

Sangat kurang

Mata

Normal

Sedikit cekung

Sangat cekung

Natrium

136 mmol/L

135 - 155

Klorida
KASUS

110 mmol/L

98 - 109

Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Maurice
King
Score
5
(
dehidrasi
Normal
Kering
Kering dan sianosis
DiareMulut
akut
ec virus
dengan
dehidrasi
sedang
Kalium
3,2
mmol/L
3,6

5,5
Denyut
nadi/ menit )Kuat>120
Sedang (120-140)
Lebih dari 140
sedang
dan hipokalemia ringan
Ubun-ubun besar

kesadaran pasien apatis


nadi didapatkan 136 x/ meni
ubun ubun besar cekung
palpebra cekung keduanya
turgor kulit menurun

ANALISA KASUS
Teori

Kasus

Demam (38,5 39 o CHematolo


)
gi
ingus yang serous
Leukosit
malasise
Eritrosit
penurunan nafsu makan
Menyusu ibu atau Hemoglobin
botol dapat
sangat sulit,
karena frekuensi
Hematokrit
Teori
pernafasan yang cepat tersebut
Trombosit
tengkurap
3 4 bulan
tidak memberikan
kesempatan
dudukdan
6 MCV
9
bulan
untuk menghisap
menelan
diare
MCH
Takipnea
MCHC
Pernapasan cuping hidung
Pada aukultasi ditermukan
ronki
RDW
Infeksi virus leukosit normal atau
meningkat tetapi tidak melebih
20.000.mm3

Hasil

Nilai
Pasien demam,Demam
naik
Normal
o
C )
14,5turun
ribu/L ( 38,9
9,4 - 34
Batuk +, bunyi grok terdengar
3,8 jt/L
4,3 6,3
oleh ibu pasien,
pilek +, sekret
7,8 g/dL
15,2 23, 6
putih kental
%Lemas
26Kasus
pasien tidak dapat menyedot ASI
187
ribu/L
488 7
atau
Tengkurap
usia
botol184dengan
baik sejak 3
bulan
SMRS 69 93
68,5hari
fL
pasien belum bisa
diare
20,7 pg
22 - 34
duduk
pernapasan 64 x / menit .
30,3
g/dL
32 cuping
- 36
pernapasan
hidung
ronki basah
pada kedua lapang
13,9%
<14
paru
Leukosit 14,5 ribu/l

Delayed
of
Anemiadevelopment
Mikrositik
Bronkopnemonia
Motoric
Hipokrom

ANALISA KASUS
Teori

Kasus

IVFD Ken3 B 3cc/KgBB/Jam

Inhalasi NaCL 0,9 % 2cc


Salbutamol 0,3 mg dan ambroxol
PRC
3 x (50
3,5 mg
3x1 )

cairan rehidrasi karena memiliki


kadar natrium rendah dan kalium
yang tinggi serta terdapat glukosa
mengurangi
beratnya
sehingga anaklama
tetapdan
mendapat
diare
dapat
suplai sehingga
kalori dan untuk
menurunkan
risikokalium
terjadinya
memperbaiki kadar
pasien
dehidrasi
padahipokalemia
anak,
yang tergolong
ringan,
mengembalikan nafsu makan
infeksi saluran pernapasan bagian
anak
bawah
mengencerkan dahak
mengurangi sesak dan mencairkan
Hb
x 4 x BB ( cc )
dahak

Paracetamol 3 x 75 mg

menurunkan panas

Probiokid 1x1

menghambat pertumbuhan virus


pathogen dalam mukosa usus dan
menurunkan resiko terjadinya diare

Zinc 1 x 20

Cefotaxim 3 x 325 mg

TINJAUAN PUSTAKA

Diare merupakan penyebab kematian yang paling sering pada masa


kanak-kanak dengan estimasi 0,71 juta kematian setiap tahunnya
diseluruh dunia.
Hampir 1.731 miliar episode diare pada tahun 2010 terjadi pada
anak usia dibawah 5 tahun pada negara berkembang dengan 80%
lebih episode diare terjadi di Afrika dan Asia dan 36 jutanya adalah
penderita diare dengan kategori berat.

Definisi
Diare akut adalah perubahan konsistensi tinja yang
terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja
melebihi normal (10 ml/kg/hari), menyebabkan
peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali
sehari, dengan atau tanpa lendir dan /atau darah.
Diare akut biasanya berlangsung selama 7 hari.

ETIOLOGI
Faktor infeksi
Virus
Faktor
malabsorbsi

Tidak memberikan
ASI secara penuh untuk 6 bulan
% kasus Antibiotic yang dianjurkan
pertama kehidupan.

Kuman pathogen
Rotavirus

15 25

Tidak ada

E. coli enterotoksigenik

10 20

Tidak ada

Shigella

5 15

Trimethroprim-sulfamethoxazole

Faktor makanan
Bakteri

Champylobacter jejuni

10 15

Tidak ada

FaKtor psikologis

Imunodefisiensi
Salmonella
(non-typoid) 1 5

Protozoa
Tidak terdapat
pathogen

Tidak memberi ASI sampai 2 tahun.

Menggunakan botol susu.

Kurang gizi.

Vibrio cholera
10
Tetrasiklin
Menyimpan 5makanan
masak

pada suhu kamar.

Tidak ada

E. coli Umur.
eteropatogenik
1 5terjadi
Tidak
ada 2 tahun pertama kehidupan dan
Kebanyakan
pada
Menggunakan
air minum
yang tercemar bakteri dari
golongan
tertinggi
pada
usia
6

Cryptosporidium
5 15
Tidak ada 11 bulan, pada masa diberikan
tinja.

makanan pendamping.
20 30

Tidak ada

Tidak mencuci tangan sehabis buang air besar.


Tidak membuang tinja dengan benar.

Diare sekretorik
Infeksi virus, kuman-kuman pathogen dan
apatogen.
Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkam
oleh bahan-bahan kimia, makanan (misalnya
keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalu
asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup),
gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan
sebagainya.
Defisensi imun terutama SIgA (secretory
Immunoglobulin A) yang mengakibatkan terjadinya
Diare
osmotik
berlipatgandanya
bakteri/ flora usus dan jamur,
terutama candida.5
Malabsorpsi makanan.
KKP (kekurangan kalori protein).
BBLR (bayi berat badan lahir rendah) dan bayi baru
lahir

PATOFISIOLOGI

Etiologi
dan
Faktor resiko

Berkembang
biak di dalam
usus halus

Mengeluarka
n toksin

Hipersekresi

Simtom & Rotavir

E.coli

E.

Gejala

enterotoksigeni

enteroinvas

cholera

if

Jarang

Jarang

Mual

us

& Dari

muntah

coli Salmonella

Shigella

V.

permula
an

Panas

Sakit

Tenesm

Kadang-kadang

Tenesmus,

Tenesmus,

Tenesmu

Kolik

kolik

kolik,

s, kolik,

pusing

pusing
Dapat

us
Gejala

Sering distensi Hipotensi

Bakteriemi

lain

abdomen

a, toksemia ada
sistemik

kejang

Sedikit

Sedikit

Sifat tinja
Volume

Sedang

Banyak

Sedikit

Sangat
banyak

Frekuensi

10x

Sering

Sering

Sering

Seing

Hampe

sekali

r terus
meneru
s

Konsisten

Berair

Berair

Kental

Berlendir

Kental

Berair

Mukus

Jarang

Sering

Flacks

Darah

Kadang-

Sering

si

kadang
Bau

Bau tinja

Tidak

Bau

spesifik

busuk

telur Tak
berbau

Anyir

DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru

Hipernatremia

Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut


Hiponatremia

Hipokalemia
ASI dan makanan tetap diteruskan
Kegagalan
Upaya
Rehidrasi
Oraldiare diberikan setelah
Pengobatan
yang tepat
terhadap kausa
kita mengetahui

a. Pengobatan kausal
Kejang

b. Pengobatan simtomatik.
Obat antidiare.
Edema
Adsorbent.
Stimulans.
Antiemetik.
Asidosis
metabolic
Antipiretika.
c. Pengobatan diitetik
Ileus paralitik
d. Terapi cairan
Upaya rehidrasi oral (URO)
Gagal Cairan
ginjalintravena
akut

PENCEGAHAN
Pemberian ASI yang benar
Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping
ASI
Penggunaan air bersih yang cukup
Cuci tangan
Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota
keluarga
Membuang tinja bayi yang benar
Imunisasi campak dan rotavirus
probiotik

BRONKOPNEMONIA
Bronkopneumonia atau pneumonia lobularis merupakan bagian dari
pneumonia, yang merupakan suatu infeksi saluran pernafasan bagian
bawah yang mengenai parenkim paru, yang dapat disebabkan baik oleh
bakteri, virus, jamur maupun benda asing lainnya.
Pneumonia merupakan penyebab kematian kedua tertinggi setelah
diare diantara balita di Indonesia pada tahun 2007. Rata-rata 83 balita
meninggal setiap hari akibat pneumonia.
Streptococcus pneumonia

Haemophilus influenzaetype b dan respiratory syncytial virus.

penyebab terhisap ke
paru

Gejala infeksi

fibrin semakin
bertambah, terdapat
fibrin dan leukosist PMN
di alveoli dan terjadi
proses fagositosis yang
umum
cepat.(hepatisasi kelabu).

jumlah makrofag
meningkat di alveoli

demam, sakit kepala, gelisah, malasise,


penurunan nafsu makan, keluhan
konsolidasi,
yaitumuntah atau
gastrointestinal seperti
mual,
serbukan
sel
PMN,
fibrin,gejala infeksisel akan megalami
diare; kadang-kadang ditemukan
degenerasi, fibrin
eritrosit, cairan edema,
reaksi jaringan ekstrapulomoner.
menipis,
kuman dan
dan ditemukannya kuman
di alveoli.
Gejala gangguan respiratori

(hepatisasi merah ).

debris menghilang.
( stadium resolusi ).

batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea,


napas cuping hidung, air hunger, merintih dan
sianosis.
Edema

mempermudah proliferasi

Anamnesis
Tampak sesak dan batuk yang hebat.
Ingus yang serous
Penurunan nafsu makan
demam 38,5 39 o C
Pemeriksaan fisik
retraksi otot epigastik, intercostal, suprasternal dan pernapasan cuping
hidung.
Pada palpasi ditemukan vocal fremitus yang simetris
Pada perkusi tidak terdapat kelainan
pada aukultasi ditemukan suara nafas melamah dan ronki
Laboratorium
Infeksi virus leukosit normal atau meningkat tetapi tidak melebih
20.000.mm3
Infeksi bakteri leukosit mengingkat 15.000 40.000 / mm 3 dengan
neutrophil yang premodominans serta pada hitung jenis terdapat
pergeseran ke kiri
peningkatan Laju Endap Darah (LED)
Analisa Gas Darah (AGD) menunjukkan hipoksemia
Radiologis
difus merata pada kedua paru, berupa bercak bercak infiltrate yang
dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan
corakan peribronkial

Penatalaksaan Umum
Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai
sesak nafas hilang atau PaO2 pada analisis gas
darah 60 torr.
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi
elektrolit.
Penatalaksanaan Khusus
Mukolitik, ekspektoran
obat penurun panas
Pemberian antibiotika berdasarkan
mikroorganisme
Komplikasi
empiema torasis, perikarditis purulenta,
penumotoraks.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai