IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. A
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 9 Bulan 5 Hari
TTL
Agama
: Islam
Alamat
minggu
Pendidikan
:-
Tanggal masuk
: 24 September 2015 pukul 11.50 WIB. Lantai
5 Timur ruang 515
IDENTITAS ORANGTUA
Nama
: Tn. A
Umur
: 36 tahun
Alamat
: Jl.H. Samali Rt 13/01 no. 20 Pejaten
Barat, Pasar Minggu
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Penghasilan
: Rp. 3.000.000,00
Pendidikan
: SMA
Suku Bangsa
Agama
: Jawa
: Islam
Nama
: Ny. S
Umur
: 34 tahun
Alamat
: Jl.H. Samali Rt 13/01 no. 20 Pejaten
Barat, Pasar Minggu
Pekerjaan
Penghasilan
:-
Pendidikan
: SMA
Suku Bangsa
: Jawa
Agama
: Islam
Alloanamnesis
dengan Ny. S
(Ibu kandung
pasien)
Bangsal lantai V
Timur, kamar
515.
25 September
2015 pukul
06.30 WIB.
Tanggal masuk
24 September
2015 pukul
11.50 WIB.
Penurunan
kesadaran sejak
3 jam sebelum
masuk rumah
sakit
Mencret,
Demam, Batuk,
Nafsu makan
menurun
Mencret sejak
3 hari SMRS
Batuk Pilek
sejak 3 hari
SMRS
Demam sejak
3 hari SMRS
Anak
cenderung
tidur jika
dibangunkan
tidur kembali
pukul 7.00
Riwaya
t
penyak
it
sekara
ng
Penurunan
nafsu makan
RIWAYAT KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), anemia
(-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-),
KEHAMILAN
Tempat persalinan
Rumah Bersalin
Penolong persalinan
Bidan
Cara persalinan
Spontan
Masa gestasi
KELAHIRAN
Merah (+)
Pucat (-)
Biru (-)
Kuning (-)
Nilai APGAR : tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi I
: Umur 6 bulan
: Tidak ada
Tengkurap
: Umur 7 bulan
Duduk
Berdiri
Berjalan
(Normal: 13 bulan)
Bicara
bulan)
(Normal: 9-12
Umur (bulan)
ASI/PASI
Buah / Biskuit
Bubur Susu
Nasi Tim
02
ASI
24
ASI
46
ASI
68
ASI
Nama
Ayah / Wali
Tn. A
Ibu / Wali
Ny. S
Perkawinan
Penyakit ke-
Vaksin1 Penyakit
( umur
1 )
Umur
UmurDasar Penyakit
Umur
saat menikah (-) BCG 29Difteria
tahun 2 bulan
27X tahun
Alergi
(-) X
Penyakit
jantung
PT
2 bulan
6 bulan
Cacingan terakhir (-) DPT / SMA
Diare
(-) 4 bulan
Penyakit
ginjal
Pendidikan
SMA
RIWAYAT LINGKUNGAN
PERUMAHAN
4 bulan
DBD
(-) Polio Islam
Kejang 0 bulan
(-) 2 bulan
Radang
paru
Agama
Islam
Campak
X
RIWAYAT
SOSIAL (-)
DAN
EKONOMI
Otitis
Morbili (-) X
TBCJawa
Suku
bangsa
Jawa
Parotitis
Keadaan
kesehatan
B
0 bulan
(-) HepatitisOperasi
(-)
Sehat
3 bulan
6 bulan
Lain-lain
Sehat
Kosanguinitas
PEMERIKSAAN FISIK
Bagian tubuhTanda
yang Vital
Nilai untuk gejala
Status Generalis
diperiksa
yang ditemukan
Keadaan umum
Sehat
Kesan Gizi
KEPALA Keadaan
:
lain
Gelisah, cengeng,
: baik Mengigau,
koma
apatis, ngantuk
: anemis (+),
Sedikit kurang
Sangat kurang
atau syok
Normocephali,
ubun-ubun besar cekung (+)
Data Antropometri
Kekenyalan kulit
Mata
Normal
Lingkar
kepala : +/+
Konjungtiva
anemis
:
:
:
:
10
kgcekung
Sangat
45Cekung
cm
Sangat
71
cmcekung
17.5 cm
: +/+
Panjang Badan
Ubun-ubun besar
Normal
Sedikit cekung
Kekenyalan kulit
sedikit kurang ( 1 )
: Lingkar lengan atas
HIDUNGNormal
Mulut
Kering
Kering
dan
sianosis
Status Gizi
UUB cekung
Bentuk BB / U = 10 / :8,5
simetris
Napas
cuping
hidung:
+/+
x(120-140)
100 % = Lebih
117
% (Gizi
baik)
Denyut nadi/ menit Kuat>120
Sedang
dari
140
cekung: -( 1 )
Sekret
:
+/+
kental,
putih
Deviasi
septum
TB / U = 71 / 70 x 100 % = 101 % (Tinggi normal)
BB / TB = 10 / 9,5 x 100 % = 105 % (Gizi baik)Mata cekung
PARU
cekung
1)
Berdasarkan kurva CDC gizi anak termasuk dalam
gizi (baik
Auskultasi
ABDOMEN :
Palpasi
teraba.
: Apatis ( 1 )
: Turgor
: Sedikit
: Palpebra
Mulut kering
(0)
: Normal
: 136 x / mnt
: supel,nyeri tekan (-), turgor kulit menurun. Hepar dan lien tidak
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematolo
Hasil
gi
ANALISA
Leukosit GAS DARAH
14,5 ribu/L
METABOLISME KARBOHIDRAT
PH
7,52
Eritrosit
3,8 jt/L
Glukosa
darah
151mg/dL
mg/dl
Hemoglobin
7,8 g/dL
16 mmHg
sewaktu PCO2
ELEKTROLIT
Hematokrit
26 %
PO2
104 mmHg
Natrium Trombosit
136187
mmol/L
ribu/L
HCO3
13 mmol/L
Kalium MCV
3,268,5
mmol/L
fL
Total CO2
14 mmol
Klorida
110 mmol/L
MCH
20,7 pg
Saturasi O2
99 %
MCHC
Kelebihan
RDW
Basa
30,3 g/dL
- 7,9 mEq/L
13,9%
Nilai
Normal
9,4 - 34
7,35
7, 45
4,3
6,3
40 - 60
15,2 23, 6
35 - 48
>90
184 135
488 - 155
22 - 26
69 3,6
93 5,5
98 - 109
22 - 34
32 - 36
-2,5 2,5
<14
RESUME
pemeriksaanfisik
laboratorium
pemeriksaan
Anamnesis
kental.
DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis akut et causa infeksi virus dengan dehidrasi sedang dan
hipokalemia ringan
Gastroenteritis akut et causa infeksi bakteri dengan dehidrasi sedang dan
hipokalemia ringan
Gastroenteritis akut et causa infeksi parasit dengan dehidrasi sedang dan
hipokalemia ringan
Anemia Mokrositik Hipokrom suspek defisiensi besi
Suspek bronkopnemonia
Delayed Development of motoric
DIAGNOSIS KERJA
PEMERIKSAAN ANJURAN
PENATALAKSANAAN
Non medika Mentosa
Medikamentosa
Probiokid
1x1
dan memasak air terlebih dahulu sebelum digunakan, merebus
Zinc 1 x 20makan setiap hari.
botol dan peralatan
Inhalasi
0,9 %
2cc seperti mencuci semua bahan
Menyiapkan
makanNaCL
dengan
bersih
PRC 3 x air
50 bersih dan dimasak sampai matang.
makanan dengan
Rujuk ke bagian fisioterapi anak untuk menangani masalah
keterlambatan perkembangannya.
PROGNOSIS
Ad Vitam
: Ad Bonam
Ad Functionam
Ad Sanationam
: Ad Bonam
: Dubia ad Bonam
FOLLOW UP
Tanggal
25/9/2015 Bab
HP 1
cair,
Bb 10 kg
ampas
warna
N : 136 x / mnt
coklat
R : 66 x / mnt
Demam +, S : 38,9 C
pilek +.
Diare
akut
+, Kepala : ubun-ubun
besar cekung+
Terpasang
dengan dehidrasi
nasal kanul
sedang
02 1L/mnt
dan
hipokalemia
batuk
Puasa
Suspek
sampai
Bronkopnemoni
napas
membaik
Anemia
Cefotaxim
Tgl
26/9/15
Bab
HP 2
cair,
BB 10kg
akut Terpasang
dengan
nasal kanul
dehidrasi
02 1L/mnt
warna
R : 54 x / mnt
0
coklat
S : 37,8 C
Demam
Kepala
hipokalemia
ubun-ubun Suspek
mikrositik
3 x 325 mg
Bronkopnem
hipokrom suspek
Dosis
onia
Hidung : terpasang
defisiensi besi
diturunkan
Delayed
3x300 mg
cupinghidung+
Development
Mulut
kering
-,
Sianosis
Thoraks
jantung
S1S2 reg, m -, g
Paru SNV +/+, rh +/+
basah kasar, wh -/Abdomen : supel, BU
+
4x/menit,
turgor
baik
Ext : Oe Ah +
MK Score4
Pemeriksaan Lab :
Faeces
warna
kuning, konsistensi
lunak, lender +
Salbutamol
0,3 mg
Anemia
hipokrom
0,3 mg
napas cuping
defisiensi
Paracetamol
besi
Zinc 1x20
Inhalasi
NaCl 0,9%
2cc
3 x 300 mg
kanul,
suspek
Cefotaxim
Salbutamol
3,5 mg
1x1
mikrositik
hidung - secret +
Probiokid
3cc/kgbb/ja
Ambroxol
3 x 75 mg
Ken3B
Ambroxol
3,5 mg
Paracetamol
PRC 3x50
Tgl
28/9/15
Mencret
HP 4
dengan
nasal kanul
BB
berat
dehidrasi
02 1L/mnt
10,9kg
Batuk+
N : 130 x / mnt
sedang
Pilek +
R : 48 x / mnt
Muntah
S : 37,70C
1x
pagi Kepala
hari
setelah
P
akut Terpasang
dan IVFD
hipokalemia
Suspek
ubun-ubun
besar cekung+
Bronkopnem
onia
Ken3B
3cc/kgbb/ja
m
Cefotaxim
3 x 300 mg
diberi
mikrositik
Salbutamol
susu
hipokrom
0,3 mg
kanul,
napas cuping
suspek
hidung - secret +
defisiensi
besi
Ambroxol
3,5 mg
Paracetamol
3 x 75 mg
02 stop,
inhalasi stop
cek H2TL post
transfusi
Tgl
29/9/15
Mencret
P
Diare
akut
IVFD
HP 5
dengan
Ken3B
BB
sedang
dehidrasi
3cc/kgbb/ja
10,9kg
N : 148 x / mnt
sedang
R : 52 x / mnt
hipokalemia
S : 37,80C
dan
Bronkopnem
cekung -
onia
Anemia
mikrositik
hipokrom
hidung - secret -
suspek
defisiensi
besi
Suspek
Delayed
Cefotaxim
3 x 300 mg
Salbutamol
3 x 0,3 mg
Ambroxol 3
x 3,5 mg
Paracetamol
3 x 75 mg
Probiokid
1x1
Zinc 1x20
Development
Pasien
dipindahkan ke
ruang 510
Tgl
30/9/15
Batuk +
Diare
HP 6
Mencret
sedang
dengan
Ken3B
10,9kg
dehidrasi sedang
3cc/kgbb/ja
dan hipokalemia
R : 44 x / mnt
0
S : 36,7 C
P
akut
Suspek
Bronkopnemoni
cekung -
Anemia
hipokrom
hidung - secret -
suspek
defisiensi besi
mikrositik
Delayed
IVFD
Cefotaxim
3 x 300 mg
Salbutamol
3 x 0,3 mg
Ambroxol 3
x 3,5 mg
Paracetamol
3 x 75 mg
Development
Probiokid
1x1
Zinc 1x20
Pasien pulag
paksa dengan
alasan sudah
terlalu lama di
rumah sakit
anak yang lain
tidak terurus.
ANALISA KASUS
TEORI
KASUS
E.coli
E.
Gejala
enterotoksigeni
enteroinvas
cholera
if
Jarang
Jarang
Mual
us
& Dari
muntah
coli Salmonella
Shigella
V.
permula
an
Panas
Sakit
Tenesm
Kadang-kadang
Tenesmus,
Tenesmus,
Tenesmu
Kolik
kolik
kolik,
s, kolik,
pusing
pusing
Dapat
us
Gejala
Bakteriemi
lain
abdomen
a, toksemia ada
sistemik
kejang
Sedikit
Sedikit
Sifat tinja
Volume
Sedang
Banyak
Sedikit
Sangat
banyak
Frekuensi
10x
Sering
Sering
Sering
Seing
Hampe
sekali
r terus
meneru
s
Konsisten
Berair
Berair
Kental
Berlendir
Kental
Berair
Mukus
Jarang
Sering
Flacks
Darah
Kadang-
Sering
si
kadang
Bau
Bau tinja
Tidak
Bau
spesifik
busuk
telur Tak
berbau
Anyir
ANALISA KASUS
Bagian tubuh yang
diperiksa
yang ditemukan
0
Keadaan umum
ELEKTROLIT
Sehat
Gelisah, cengang,
Mengigau, koma
apatis, ngantuk
atau syok
Kekenyalan kulit
Normal
Sedikit kurang
Sangat kurang
Mata
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Natrium
136 mmol/L
135 - 155
Klorida
KASUS
110 mmol/L
98 - 109
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Maurice
King
Score
5
(
dehidrasi
Normal
Kering
Kering dan sianosis
DiareMulut
akut
ec virus
dengan
dehidrasi
sedang
Kalium
3,2
mmol/L
3,6
5,5
Denyut
nadi/ menit )Kuat>120
Sedang (120-140)
Lebih dari 140
sedang
dan hipokalemia ringan
Ubun-ubun besar
ANALISA KASUS
Teori
Kasus
Hasil
Nilai
Pasien demam,Demam
naik
Normal
o
C )
14,5turun
ribu/L ( 38,9
9,4 - 34
Batuk +, bunyi grok terdengar
3,8 jt/L
4,3 6,3
oleh ibu pasien,
pilek +, sekret
7,8 g/dL
15,2 23, 6
putih kental
%Lemas
26Kasus
pasien tidak dapat menyedot ASI
187
ribu/L
488 7
atau
Tengkurap
usia
botol184dengan
baik sejak 3
bulan
SMRS 69 93
68,5hari
fL
pasien belum bisa
diare
20,7 pg
22 - 34
duduk
pernapasan 64 x / menit .
30,3
g/dL
32 cuping
- 36
pernapasan
hidung
ronki basah
pada kedua lapang
13,9%
<14
paru
Leukosit 14,5 ribu/l
Delayed
of
Anemiadevelopment
Mikrositik
Bronkopnemonia
Motoric
Hipokrom
ANALISA KASUS
Teori
Kasus
Paracetamol 3 x 75 mg
menurunkan panas
Probiokid 1x1
Zinc 1 x 20
Cefotaxim 3 x 325 mg
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Diare akut adalah perubahan konsistensi tinja yang
terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja
melebihi normal (10 ml/kg/hari), menyebabkan
peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali
sehari, dengan atau tanpa lendir dan /atau darah.
Diare akut biasanya berlangsung selama 7 hari.
ETIOLOGI
Faktor infeksi
Virus
Faktor
malabsorbsi
Tidak memberikan
ASI secara penuh untuk 6 bulan
% kasus Antibiotic yang dianjurkan
pertama kehidupan.
Kuman pathogen
Rotavirus
15 25
Tidak ada
E. coli enterotoksigenik
10 20
Tidak ada
Shigella
5 15
Trimethroprim-sulfamethoxazole
Faktor makanan
Bakteri
Champylobacter jejuni
10 15
Tidak ada
FaKtor psikologis
Imunodefisiensi
Salmonella
(non-typoid) 1 5
Protozoa
Tidak terdapat
pathogen
Kurang gizi.
Vibrio cholera
10
Tetrasiklin
Menyimpan 5makanan
masak
Tidak ada
E. coli Umur.
eteropatogenik
1 5terjadi
Tidak
ada 2 tahun pertama kehidupan dan
Kebanyakan
pada
Menggunakan
air minum
yang tercemar bakteri dari
golongan
tertinggi
pada
usia
6
Cryptosporidium
5 15
Tidak ada 11 bulan, pada masa diberikan
tinja.
makanan pendamping.
20 30
Tidak ada
Diare sekretorik
Infeksi virus, kuman-kuman pathogen dan
apatogen.
Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkam
oleh bahan-bahan kimia, makanan (misalnya
keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalu
asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup),
gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan
sebagainya.
Defisensi imun terutama SIgA (secretory
Immunoglobulin A) yang mengakibatkan terjadinya
Diare
osmotik
berlipatgandanya
bakteri/ flora usus dan jamur,
terutama candida.5
Malabsorpsi makanan.
KKP (kekurangan kalori protein).
BBLR (bayi berat badan lahir rendah) dan bayi baru
lahir
PATOFISIOLOGI
Etiologi
dan
Faktor resiko
Berkembang
biak di dalam
usus halus
Mengeluarka
n toksin
Hipersekresi
E.coli
E.
Gejala
enterotoksigeni
enteroinvas
cholera
if
Jarang
Jarang
Mual
us
& Dari
muntah
coli Salmonella
Shigella
V.
permula
an
Panas
Sakit
Tenesm
Kadang-kadang
Tenesmus,
Tenesmus,
Tenesmu
Kolik
kolik
kolik,
s, kolik,
pusing
pusing
Dapat
us
Gejala
Bakteriemi
lain
abdomen
a, toksemia ada
sistemik
kejang
Sedikit
Sedikit
Sifat tinja
Volume
Sedang
Banyak
Sedikit
Sangat
banyak
Frekuensi
10x
Sering
Sering
Sering
Seing
Hampe
sekali
r terus
meneru
s
Konsisten
Berair
Berair
Kental
Berlendir
Kental
Berair
Mukus
Jarang
Sering
Flacks
Darah
Kadang-
Sering
si
kadang
Bau
Bau tinja
Tidak
Bau
spesifik
busuk
telur Tak
berbau
Anyir
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Hipernatremia
Hipokalemia
ASI dan makanan tetap diteruskan
Kegagalan
Upaya
Rehidrasi
Oraldiare diberikan setelah
Pengobatan
yang tepat
terhadap kausa
kita mengetahui
a. Pengobatan kausal
Kejang
b. Pengobatan simtomatik.
Obat antidiare.
Edema
Adsorbent.
Stimulans.
Antiemetik.
Asidosis
metabolic
Antipiretika.
c. Pengobatan diitetik
Ileus paralitik
d. Terapi cairan
Upaya rehidrasi oral (URO)
Gagal Cairan
ginjalintravena
akut
PENCEGAHAN
Pemberian ASI yang benar
Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping
ASI
Penggunaan air bersih yang cukup
Cuci tangan
Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota
keluarga
Membuang tinja bayi yang benar
Imunisasi campak dan rotavirus
probiotik
BRONKOPNEMONIA
Bronkopneumonia atau pneumonia lobularis merupakan bagian dari
pneumonia, yang merupakan suatu infeksi saluran pernafasan bagian
bawah yang mengenai parenkim paru, yang dapat disebabkan baik oleh
bakteri, virus, jamur maupun benda asing lainnya.
Pneumonia merupakan penyebab kematian kedua tertinggi setelah
diare diantara balita di Indonesia pada tahun 2007. Rata-rata 83 balita
meninggal setiap hari akibat pneumonia.
Streptococcus pneumonia
penyebab terhisap ke
paru
Gejala infeksi
fibrin semakin
bertambah, terdapat
fibrin dan leukosist PMN
di alveoli dan terjadi
proses fagositosis yang
umum
cepat.(hepatisasi kelabu).
jumlah makrofag
meningkat di alveoli
(hepatisasi merah ).
debris menghilang.
( stadium resolusi ).
mempermudah proliferasi
Anamnesis
Tampak sesak dan batuk yang hebat.
Ingus yang serous
Penurunan nafsu makan
demam 38,5 39 o C
Pemeriksaan fisik
retraksi otot epigastik, intercostal, suprasternal dan pernapasan cuping
hidung.
Pada palpasi ditemukan vocal fremitus yang simetris
Pada perkusi tidak terdapat kelainan
pada aukultasi ditemukan suara nafas melamah dan ronki
Laboratorium
Infeksi virus leukosit normal atau meningkat tetapi tidak melebih
20.000.mm3
Infeksi bakteri leukosit mengingkat 15.000 40.000 / mm 3 dengan
neutrophil yang premodominans serta pada hitung jenis terdapat
pergeseran ke kiri
peningkatan Laju Endap Darah (LED)
Analisa Gas Darah (AGD) menunjukkan hipoksemia
Radiologis
difus merata pada kedua paru, berupa bercak bercak infiltrate yang
dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan
corakan peribronkial
Penatalaksaan Umum
Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai
sesak nafas hilang atau PaO2 pada analisis gas
darah 60 torr.
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi
elektrolit.
Penatalaksanaan Khusus
Mukolitik, ekspektoran
obat penurun panas
Pemberian antibiotika berdasarkan
mikroorganisme
Komplikasi
empiema torasis, perikarditis purulenta,
penumotoraks.
TERIMAKASIH