ASUHAN KEPERAWATAN
POST SEKSIO SESAREA PADA NY.LL
Disusun oleh
A. IDENTITAS
I. Identitas Klien
1. Nama
2. Umur
: Ny. LL
: 41 tahun
3. Alamat
: Jl BBK Sekebiru RT 03 RW 01
Kel. Karang Pamulang
4.
5.
6.
7.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandalajati, Bandung .
: SMP
: Islam
: Ibu rumah tangga
: 0001480664
: Tn. O
: 49 tahun
: SMP
: Islam
: Buruh
: Suami
Keterangan
Ny. LL mampu menghabiskan makan 1 porsi
kemudian pada pukul 21.30 Ny. LL makan bubur
yang dibelikan oleh suaminya.
Status nutrisi Ny. LL
BB = 51 kg, TB = 155 cm
IMT = 51 kg / (1,55 )2 = 21,25
( Ketegor normal ).
Cairan
Eliminasi
Ny.LL mengatakan
bahwa ia
tidak
memiliki
G. PEMERIKSAAN FISIK
Penampilan/ Keadaan
umum
Tanda-tanda vital
Kepala
Wajah
Inspeksi
Mata= konjungtiva pucat, sclera (ikterik negatif), visus
normal, pergerakkan pupil (+/+).
Hidung= simetris, tidak ada keluaran, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada gangguan
bernapas.
Mulut= lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada karies
gigi, lidah bersih.
Pipi = tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak
terdapat bekas jerawat, tidak ada lesi.
Telinga = Tidak ada keluaran kotoran, tidak ada
gangguan pendengaran.
Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada edema.
Leher
Jantung
Payudara
Abdomen
Inspeksi
Ekstremitas
H. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Peran
Di rumah, Ny. LL berperan sebagai istri dan ibu dari satu orang anak istri.
Selain itu, Ny LL juga aktif sebagai kader kesehatan di wilayah tempat
tinggalnya.
2. Identitas diri
Ny.LL tetap bersyukur dapat menjadi seorang ibu meskipun saat ini ia
telah melahirkan sebanyak lima kali dan hanya satu orang anak yang hidup
berusia 13 tahun.
3. Harga diri
Ny.LL memiliki harga diri yang positif. Hal ini dibuktikan dengan aktifnya
Ny. LL menjadi seorang kader kesehatan.
4. Gambaran diri
Ny. LL tetap memiliki gambaran diri yang positif terhadap kondisi
fisiknya yang mengalami kelemahan pasca melahirkan.
I. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Ny.LL bersyukur kepada Allah karena saat ini dirawat oleh suaminya yang
selalu sabar. Ny. LL belum melakukan sholat karena masih terdapat
keluaran darah pada daerah genitalia.
J. PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN DIRI, LUKA,
PENYAKIT
Ny.LL menanyakan bagaimana cara mengurangi nyeri luka post operasi
seksio sesarea. Selain itu, Ny. LL juga menanyakan indikasi dirinya
diberikan trasfusi darah. Padahal sebelum operasi ia mengatakan tidak
diberikan transfusi darah.
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah = Hb 7,1 g/dL ( normal 12-16 ), Ht 35 % ( normal 3547 % ), leukosit 11.000 mm 3 ( normal 5000-10.000 mm3), eritrosit 3.92
juta/uL ( normal 3.6-5.8 juta/uL, trombosit 204.000 ( normal 150.000
450.000 mm3).
L. ANALISA DATA
Data Menyimpang
Data Subjektif
Etiologi
Seksio sesarea
operasi,
rasa
nyeri
berkurang
saat
ia
berbaring.
-Ny. LL mengatakan rasa nyeri
dirasakan seperti luka tersayat.
Rasa nyeri yang dirasakan Ny.
LL berfokus abdomen, yakni
pada luka post operasi seksio
sesarea. Ny LL mengatakan
bahwa rasa nyeri berada pada
skala 4 ( 0-10 ).
-
Ny.LL
bagaimana
menanyakan
cara
mengurangi
Masalah
Gangguan rasa nyaman
Data Subjektif
-Ny. LL menanyakan indikasi
Kecemasan
sebelum
mengatakan
operasi
tidak
ia
diberikan
transfusi darah.
Kurang pengetahuan
prosedur transfusi darah
Data Objektif
-Hasil inspeksi Ny. LL tampak
Kecemasan
Diagnosa
Perencanaan
Keperawatan
1.
Gangguan rasa
nyaman berhubungan
dengan nyeri akibat
luka operasi seksio
sesarea ditandai oleh
Data Subjektif
-Ny.LL
nyeri
mengeluh
pada
operasi,
bertambah
luka
Tujuan
-Pasien akan
memperlihatkan
teknik relaksasi
secara individual
yang efektif
untuk mencapai
kenyamanan.
rasa
Intervensi
Mandiri
Rasional
-Ajarkan pasien
teknik relaksasi
benson.
-Memberikan
ketenangan
pada pasien
dengan
melibatkan
faktor
keyakinan
pasien untuk
dapat
mengurangi
nyeri pasca
seksio sesarea
berbaring.
skala 0-10).
-Ny. LL mengatakan
rasa nyeri dirasakan
seperti luka tersayat.
Rasa
nyeri
yang
dirasakan
Ny.
LL
berfokus
abdomen,
-Pasien akan
melaporkan
kesejahteraan
fisik dan
psikologis.
cara
operasi
seksio
sesarea.
Data Objektif
-Hasil inspeksi Ny.LL
belum mobilisasi aktif
karena nyeri pada luka
post
operasi
seksio
-Kaji psikologis
pasien terait nyeri.
atau tekanan
darah.
-Ajarkan pasien
untuk ambulasi
dini secara
bertahap.
-Mengetahui
tingkat nyeri
pasien yang
akan
digunakan
untuk
mengevaluasi
keefektifan
teknik
relaksasi nyeri
yang
diberikan.
-Mengetahui
kondisi fisik
dan psikologis
pasien terkait
adanya nyeri
yang
dirasakan.
-Mempercepat
proses
penyembuhan
luka,
mempercepat
involusi
alat
kandungan,
melancarkan
fungsi
gastrointestinal
dan
perkemihan
serta
meningkatkan
kelancaran
peredaran
darah.
2.
Kecemasan
berhubungan dengan
kurang pengetahuan
mengenai
N. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal
23 September 2015
Implementasi
Ajarkan pasien teknik relaksasi
benson.
Evaluasi
S=
Ny.LL
beristigfar kepada
Allah
untuk
meningkatan
motivasinya
mengurangi nyeri.
O= Ny.LL tampak
nyaman.
A=
Masalah
teratasi.
P= Intervensi
selesai.
S=
Ny.LL
mengatakan nyeri
berada pada skala 3
( 0-10)
O= Ny.LL tampak
rileks.
A=
Masalah
teratasi.
P= Intervensi
selesai
S=Ny.LL
mengatakan ingin
dapat bangun dari
tempat tidur dan
ingin segera pulang
ke rumah.
O=Ny. LL tampak
tenang.
A=
Masalah
teratasi.
P= Intervensi
selesai.
Ajarkan pasien untuk ambulasi dini
secara bertahap.
S= Ny. LL
mengatakan
belajar duduk.
O= Ny. LL dapat
duduk dengan
bantuan
sebelum berdiri.
-Batasi waktu latihan hingga 15
pendampingan.
A= Masalah teratasi
sebagian.
P= Intervensi
lanjutan untuk
jalan-jalan di
ambulasi dengan
23 September 2015
S= Ny. LL
mengatakan
bersedia untuk
mengeskternalisasi ansietas.
diberikan transfuse
darah
O= Ny. LL tampak
tenang.
A= Masalah
teratasi.
P=Intervensi selesai
transfusi
15 = TD= 110/70 mmHg, N =
82x/menit, RR= 20 x / menit, S=
36,5 0 C
30 = TD= 100/80 mmHg, N =
81x/menit, RR= 19 x / menit, S=
36,4 0 C
1 jam = TD= 110/70 mmHg, N =
80x/menit, RR= 19 x / menit, S=
35,7 0 C
2 jam= TD= 90/70 mmHg, N =
83x/menit, RR= 20 x / menit, S=
36,3 0 C
3 jam = TD= 100/80 mmHg, N =
83x/menit, RR= 20 x / menit, S=
36,4 0 C
S=Ny. LL
mengatakan kondisi
kesehatannya lebih
baik pasca transfusi
O= Ny. LL tampak
tenang.
A=Masalah teratasi.
P=Intervensi
selesai.