Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
POST SEKSIO SESAREA PADA NY.LL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Stase Maternitas

Disusun oleh

DIAN CHINTIA PRATIWI


NPM.220112150010

PROGRAM PROFESI NERS XXX


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

Tanggal pengkajian : Rabu, 23 September 2015


Tanggal Masuk RS : Selasa, 22 September 2015
Tempat

: Ruang Alamanda RSUP Hasan Sadikin Bandung

A. IDENTITAS
I. Identitas Klien
1. Nama
2. Umur

: Ny. LL
: 41 tahun
3. Alamat
: Jl BBK Sekebiru RT 03 RW 01
Kel. Karang Pamulang

4.
5.
6.
7.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Latar belakang pendidikan


Agama
Pekerjaan
No medrek
Identitas penanggung jawab
Nama
Umur
Latar belakang pendidikan
Agama
Pekerjaan
Hubungan dengan klien

Mandalajati, Bandung .
: SMP
: Islam
: Ibu rumah tangga
: 0001480664
: Tn. O
: 49 tahun
: SMP
: Islam
: Buruh
: Suami

B. KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN


Ny.LL mengeluh nyeri pada luka operasi, rasa nyeri bertambah saat ia
bergerak. Rasa nyeri berkurang saat ia berbaring. Rasa nyeri dirasakan
seperti luka tersayat. Rasa nyeri yang dirasakan Ny. LL berfokus abdomen,
yakni pada luka post operasi seksio sesarea. Ny LL mengatakan bahwa
rasa nyeri berada pada skala 4 ( 0-10 ).

C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Saat ini P4A1, Ny. LL sedang dilakukan perawatan H+1 operasi seksio
sesarea dengan riwayat persalinan partus prematur. Luka operasi masih
tertutup verban. Ny. LL mengeluh nyeri pada luka post operasinya. Rasa
nyeri yang dirasakan oleh Ny.LL membuat ia tidak beranjak dari tempat
tidur. Hasil obeservasi Ny. LL tampak pucat. Hasil pemeriksaan darah Hb
7, 8 gr/dl.

D. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU


G5P3A1 Ny. LL mengalami perdarahan yang banyak membasahi 2
pembalut. Perdarahan keluar dari jalan lahir sejak 10 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pendarahan dirasakan tanpa rasa nyeri. Diagnosa
medis Ny. LL adalah plasenta previa totalis.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Di dalam keluarga Ny. LL tidak ada yang mengidap hipertensi maupun
diabetes. Ny. LL mengatakan bahwa anak pertama dan anak keduanya
meninggal setelah dilahirkan. Penyebab meninggalnya kedua anaknya
tidak diketahui.
F. POLA KEBUTUHAN DASAR
Jenis Kebutuhan Dasar
Nutrisi

Keterangan
Ny. LL mampu menghabiskan makan 1 porsi
kemudian pada pukul 21.30 Ny. LL makan bubur
yang dibelikan oleh suaminya.
Status nutrisi Ny. LL
BB = 51 kg, TB = 155 cm
IMT = 51 kg / (1,55 )2 = 21,25
( Ketegor normal ).

Cairan

Input = minum 650 cc, air makanan 750 ml , air hasil


metabolisme oksidatif 300 ml, infus 2 botol @ 500
cc = 1000 cc, 1 pack PRC 500cc
Output = urin 1 cc/ kg bb/ jam= 1.320 cc
IWL = 15 / kg bb/ hari = 825 cc
Maka keseimbangan cairan Ny. LL
Input = Output + IWL
3.200 = 2.145

Eliminasi

Ny.LL mengatakan pasca operasi ia belum BAB,


Ny.LL BAK melalui kateter dengan jumlah 500 cc.

Istirahat dan tidur

Ny.LL mengatakan

bahwa ia

tidak

memiliki

gangguan tidur. Ny. LL dapat tidur pada pukul 21.00


WIB dan terbangun pada pukul 05.00 WIB.
Ambulasi

Ny.LL belum mobilisasi aktif karena nyeri pada luka

post operasi seksio sesarea.


Kebersihan Diri

Pada pagi hari tanggal 24 September 2015, Ny. LL


telah personal hygiene di tempat tidur dengan
dibantu oleh suaminya.

G. PEMERIKSAAN FISIK
Penampilan/ Keadaan

Kesadaran kompos mentis

umum
Tanda-tanda vital

TD= 110/70 mmHg, N = 88x/menit, RR= 20 x / menit,


S= 36,5 0 C

Kepala

Inspeksi = tidak ada kotoran, tidak ada kerontokkan,


Palpasi = teraba kering. .

Wajah

Inspeksi
Mata= konjungtiva pucat, sclera (ikterik negatif), visus
normal, pergerakkan pupil (+/+).
Hidung= simetris, tidak ada keluaran, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada gangguan
bernapas.
Mulut= lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada karies
gigi, lidah bersih.
Pipi = tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak
terdapat bekas jerawat, tidak ada lesi.
Telinga = Tidak ada keluaran kotoran, tidak ada
gangguan pendengaran.
Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada edema.

Leher

Inspeksi = Tidak ada kemerahan, tidak ada deviasi


trakea
Palpasi = Denyut nadi karotis teraba kuat,tidak ada
benjolan, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada
perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada gangguan menelan.

Jantung

Inspeksi= Tidak ada perbesaran jantung, tidak ada


edema, tidak ada sianosis.

Auskultasi = Buyi jantung I dan II terdengar.


Palpasi = Tidak ada massa berlebih, tidak ada nyeri
dada.
Perkusi= Pekak jantung pada ruang interkostal III/IV.
Paru-paru

Inspeksi= tidak terdapat penggunaan otot pernapasan


tambahan, pergerakkan dada simetris.
Auskultasi = Apeks, basal, dan area lapang paru baik
bagian anterior maupun posterior terdengar sura napas
normal trakeal, bronkial, dan vesikuler.
Palpasi = Tidak ada krepitasi, tidak ada massa berlebih,
tidak ada nyei tekan, fremitus vocal (+/+).
Perkusi= Resnonan pada area paru anterior dan
posterior.

Payudara

Inspeksi= Payudara simetris, tidak terdapat lesi pada


puting, terdapat daerah kehitaman di bagian areola,
puting menonjol.
Palpasi = Tidak ada pembengkakan, tidak terdapat
tanda infeksi yakni kemerahan, peningkatan panas, dan
keluaran pus. Saat di palpasi ASI tidak keluar.

Abdomen

Inspeksi

= Terlihat garis kehitaman ( linea nigra) dari

arah umbilikal sampai simpisis pubis, terdapat stretch


mark, terdapat luka seksio sesarea.
Auskultasi = Bunyi bising usus 11 x/ menit ( normal=
11-12 x/ menit ) .
Palpasi
= Involusio uteri teraba satu jari di bawah
umbilikus, uterus teraba tegang kontraksi baik, nyeri
tekan positif, tidak terdapat distensi kandung kemih,
diatasis rektus abdominalis tidak dilakukan karena ibu
mengeluh nyeri pada luka post operasi.
Genitalia

Inspeksi= terdapat keluaran darah merah terang


( rubra ), tidak terdapat haemoroid.

Ekstremitas

Inspeksi= Tidak terdapat varises, tidak terdapat edema


pada ekstremitas atas dan bawah, ekstremitas kanan dan
kiri simetris.

Palpasi= Teraba denyut nadi distal, kekuatan otot 5.


Homan sign = tanda negatif tidak terdapat flebitis.
Refleks patella = +/+

H. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Peran
Di rumah, Ny. LL berperan sebagai istri dan ibu dari satu orang anak istri.
Selain itu, Ny LL juga aktif sebagai kader kesehatan di wilayah tempat
tinggalnya.
2. Identitas diri
Ny.LL tetap bersyukur dapat menjadi seorang ibu meskipun saat ini ia
telah melahirkan sebanyak lima kali dan hanya satu orang anak yang hidup
berusia 13 tahun.
3. Harga diri
Ny.LL memiliki harga diri yang positif. Hal ini dibuktikan dengan aktifnya
Ny. LL menjadi seorang kader kesehatan.
4. Gambaran diri
Ny. LL tetap memiliki gambaran diri yang positif terhadap kondisi
fisiknya yang mengalami kelemahan pasca melahirkan.
I. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Ny.LL bersyukur kepada Allah karena saat ini dirawat oleh suaminya yang
selalu sabar. Ny. LL belum melakukan sholat karena masih terdapat
keluaran darah pada daerah genitalia.
J. PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN DIRI, LUKA,
PENYAKIT
Ny.LL menanyakan bagaimana cara mengurangi nyeri luka post operasi
seksio sesarea. Selain itu, Ny. LL juga menanyakan indikasi dirinya
diberikan trasfusi darah. Padahal sebelum operasi ia mengatakan tidak
diberikan transfusi darah.
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah = Hb 7,1 g/dL ( normal 12-16 ), Ht 35 % ( normal 3547 % ), leukosit 11.000 mm 3 ( normal 5000-10.000 mm3), eritrosit 3.92
juta/uL ( normal 3.6-5.8 juta/uL, trombosit 204.000 ( normal 150.000
450.000 mm3).
L. ANALISA DATA
Data Menyimpang
Data Subjektif

Etiologi
Seksio sesarea

-Ny.LL mengeluh nyeri pada


luka

operasi,

rasa

nyeri

bertambah saat ia bergerak. Rasa


nyeri

berkurang

saat

ia

berbaring.
-Ny. LL mengatakan rasa nyeri
dirasakan seperti luka tersayat.
Rasa nyeri yang dirasakan Ny.
LL berfokus abdomen, yakni
pada luka post operasi seksio
sesarea. Ny LL mengatakan
bahwa rasa nyeri berada pada
skala 4 ( 0-10 ).
-

Ny.LL

bagaimana

menanyakan
cara

mengurangi

nyeri luka post operasi seksio


sesarea.
Data Objektif
-Hasil inspeksi Ny.LL belum
mobilisasi aktif karena nyeri
pada luka post operasi seksio
sesarea. Aktivitas Ny. LL masih
di tempat tidur.

Cedera pada jaringan


Aktivasi mediator kimia
Merangsang sel saraf
nyeri
Gangguan rasa nyaman

Masalah
Gangguan rasa nyaman

Data Subjektif
-Ny. LL menanyakan indikasi

Perdarahan pre dan post


operasi

Kecemasan

dirinya diberikan trasfusi darah.


Padahal

sebelum

mengatakan

operasi

tidak

ia

diberikan

Ny. LL tampak pucat,


Hb 7,1 gr/dl
Indikasi transfusi darah

transfusi darah.

Kurang pengetahuan
prosedur transfusi darah

Data Objektif
-Hasil inspeksi Ny. LL tampak

Kecemasan

pucat dengan konjungtiva pucat.


-Hasil pemeriksaan Hb 7,1 gr/dl.
.
M. RANCANGAN ASUHAN KEPERAWATAN
No

Diagnosa

Perencanaan

Keperawatan
1.

Gangguan rasa
nyaman berhubungan
dengan nyeri akibat
luka operasi seksio
sesarea ditandai oleh
Data Subjektif
-Ny.LL
nyeri

mengeluh
pada

operasi,
bertambah

luka

Tujuan
-Pasien akan
memperlihatkan
teknik relaksasi
secara individual
yang efektif
untuk mencapai
kenyamanan.

nyeri -Pasien akan


saat ia mempertahankan

rasa

bergerak. Rasa nyeri tingkat nyeri pada


berkurang saat ia skala 3 atau
kurang (dengan

Intervensi
Mandiri

Rasional

-Ajarkan pasien
teknik relaksasi
benson.

-Memberikan
ketenangan
pada pasien
dengan
melibatkan
faktor
keyakinan
pasien untuk
dapat
mengurangi
nyeri pasca
seksio sesarea

berbaring.

skala 0-10).

-Ny. LL mengatakan
rasa nyeri dirasakan
seperti luka tersayat.
Rasa

nyeri

yang

dirasakan

Ny.

LL

berfokus

abdomen,

-Pasien akan

-Kaji tingkat skala


nyeri pada pasien.

melaporkan
kesejahteraan
fisik dan
psikologis.

yakni pada luka post - Pasien akan


operasi seksio sesarea. tidak mengalami
Ny LL mengatakan gangguan dalam
bahwa rasa nyeri frekuensi
berada pada skala 4 pernapasan,
frekuensi jantung,
( 0-10 ).
- Ny.LL menanyakan
bagaimana

cara

mengurangi nyeri luka


post

operasi

seksio

sesarea.

Data Objektif
-Hasil inspeksi Ny.LL
belum mobilisasi aktif
karena nyeri pada luka
post

operasi

seksio

sesarea. Aktivitas Ny.


LL masih di tempat
tidur.

-Kaji psikologis
pasien terait nyeri.

atau tekanan
darah.
-Ajarkan pasien
untuk ambulasi
dini secara
bertahap.

-Mengetahui
tingkat nyeri
pasien yang
akan
digunakan
untuk
mengevaluasi
keefektifan
teknik
relaksasi nyeri
yang
diberikan.
-Mengetahui
kondisi fisik
dan psikologis
pasien terkait
adanya nyeri
yang
dirasakan.

-Mempercepat
proses
penyembuhan
luka,
mempercepat
involusi
alat
kandungan,
melancarkan
fungsi
gastrointestinal
dan
perkemihan
serta
meningkatkan
kelancaran
peredaran
darah.

2.

Kecemasan
berhubungan dengan
kurang pengetahuan
mengenai

N. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal
23 September 2015

Implementasi
Ajarkan pasien teknik relaksasi
benson.

Evaluasi
S=
Ny.LL
beristigfar kepada
Allah
untuk
meningkatan
motivasinya
mengurangi nyeri.
O= Ny.LL tampak
nyaman.
A=
Masalah
teratasi.
P= Intervensi
selesai.

Kaji tingkat skala nyeri pada pasien.

S=
Ny.LL
mengatakan nyeri
berada pada skala 3
( 0-10)
O= Ny.LL tampak
rileks.
A=
Masalah
teratasi.
P= Intervensi
selesai

Kaji psikologis pasien terait nyeri.

S=Ny.LL
mengatakan ingin
dapat bangun dari
tempat tidur dan
ingin segera pulang

ke rumah.
O=Ny. LL tampak
tenang.
A=
Masalah
teratasi.
P= Intervensi
selesai.
Ajarkan pasien untuk ambulasi dini
secara bertahap.

S= Ny. LL
mengatakan

-Bantu pasien untuk bangkit ke posisi bersedia untuk


duduk secara perlahan.
-Beri kesempatan pada pasien untuk

belajar duduk.
O= Ny. LL dapat

menggantungkan tungkainya di sisi

duduk dengan

tempat tidur selama beberapa menit

bantuan

sebelum berdiri.
-Batasi waktu latihan hingga 15

pendampingan.
A= Masalah teratasi

menit, tiga kali sehari.


-Bantu pasien untuk turun dari

sebagian.
P= Intervensi

tempat tidur ke kursi roda atau kursi.


-Anjurkan latihan ambulasi dengan

lanjutan untuk

melakukan jalan-jalan yang sering

jalan-jalan di

ambulasi dengan

dan singkat sedikitnya tiga kali sehari sekitar tempat tidur.


dengan dampingan
-Tingkatkan jarak tempuh latihan
secara progresif setiap hari.

23 September 2015

Berikan dorongan kepada pasien

S= Ny. LL

untuk mengungkapkan secara verbal

mengatakan

pikiran dan perasaaan untuk

bersedia untuk

mengeskternalisasi ansietas.

diberikan transfuse

-Gunakan pendekatan yang tenang


dan meyankinkan.
-Nyatakan dengan jelas tentang
harapan terhadap perilaku pasien.
-Dampingi pasien selama prosedur.
-Observasi TTV pasien selama

darah
O= Ny. LL tampak
tenang.
A= Masalah
teratasi.
P=Intervensi selesai

transfusi
15 = TD= 110/70 mmHg, N =
82x/menit, RR= 20 x / menit, S=
36,5 0 C
30 = TD= 100/80 mmHg, N =
81x/menit, RR= 19 x / menit, S=
36,4 0 C
1 jam = TD= 110/70 mmHg, N =
80x/menit, RR= 19 x / menit, S=
35,7 0 C
2 jam= TD= 90/70 mmHg, N =
83x/menit, RR= 20 x / menit, S=
36,3 0 C
3 jam = TD= 100/80 mmHg, N =
83x/menit, RR= 20 x / menit, S=
36,4 0 C

-Berikan penguatan positif setelah

S=Ny. LL

dilalukan transfusi darah

mengatakan kondisi
kesehatannya lebih
baik pasca transfusi
O= Ny. LL tampak

tenang.
A=Masalah teratasi.
P=Intervensi
selesai.

Anda mungkin juga menyukai