PENDAHULUAN
keadaan penderita. Pada umumnya gigitan serangga dapat dirawat pada saat akut
dengan memberikan kompres setelah perawatan luka rutin dengan sabun dan air
untuk
meminimalisasi
kemungkinan
infeksi.
Antihistamin
sistemik
dan
BAB 2
LAPORAN KASUS
Seorang wanita datang ke Poli Kulit Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang
pada tanggal 06 Oktober 2015 pukul 19.00 WIB, dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik didapatkan :
I. Identitas pasien :
Nama
: Ny. A
Umur
: 30 tahun
Pendidian Terakhir
: SLTA
Pekerjaan
: Petani
Status
: Menikah
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Tgl Pemeriksaan
: 06 Oktober 2015
II. Anamnesis:
Keluhan Utama : Gatal di paha kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin rumah sakit Siti Khodijah
Sepanjang dengan keluhan gatal pada paha kiri sejak 1 minggu yang lalu, keluhan
disertai dengan rasa panas dan terbakar. Pasien mengatakan keluhan muncul
secara tiba-tiba saat pulang dari sawah. Awalnya berupa bintil-bintil berisi cairan
yang bergerombol, kemudian dalam 1 minggu ini semakin melebar. Pasien
mengatakan sejak 1 hari yang lalu, pada lesi keluar air dan dirasakan semakn gatal
dan panas. Sebelumnya pasien tidak mengeluh demam, nyeri kepala maupun nyeri
sendi. Pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberi obat asyklovir diminum 5x
sehari serta salep namun keluhan tidak berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat alergi makanan, alergi obat ataupun alergi yang lain disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda vital
Tekanan darah
: tidak dilakukan
Nadi
: 80 kali /menit
Pernafasan
: 20 kali / menit
Suhu
: tidak dilakukan
BB
: 57 kg
Kepala
: Normocephali
Mata
Tenggorokan
Leher
Paru
Jantung
Abdomen
2.3.2
Ekstrimitas
Genitalia
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi
: Regional
Ad Regio
: Femur sinistra
Efloresensi
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan.
V. RESUME
-
Semakin melebar
Pekerjaan Petani
Ad Regio
Efloresensi
: Femur sinistra
: Makula eritematosa batas tidak jelas, vesikel yang sudah
pecah, tampak basah, krusta (+) coklat kehitaman
kepada
pasien
mengenai
penyakit
dan
cara
pengobatannya.
b. Menjelaskan bahwa kemungkinan sakitnya disebabkan oleh gigitan
serangga
c. Menerangkan bahwa agar luka tidak digaruk untuk mencegah
adanya infeksi sekunder
d. Menjelaskan pada pasien agar luka tidak digosok dengan minyak
oles lainnya
BAB 3
PEMBAHASAN
pasien adalah dermatitis insect bite yang disebabkan oleh karena gigitan serangga,
karena muncul secara tiba-tiba dan riwayat pulang dari sawah dan juga tidak
terdapat gejala prodormal berupa demam, nyeri kepala, malaise maupun nyeri
sendi.
10
11
Pemeriksaan
pasien
ini
diberikan
terapi
kortikosteroid
topikal
berupa
hidrokortison 1-2% cream untuk menekan reaksi inflamasi dan digunakan untuk
mengatasi reaksi hipersensitifitas dari sengatan atau gigitan, diberikan anti
histamin cholpeniramin maleat 3x4 mg sebagai anti pruritus, diberikan cefadroxyl
2x 500 mg karena diduga terdapat infeksi sekunder karena garukan serta diberikan
kompres PZ atau dengan larutan asam borat 3%. Serta diberikan edukasi agar luka
tidak digaruk untuk mencegah adanya infeksi sekunder, menjelaskan pada pasien
12
BAB 4
KESIMPULAN
13
bisa
diberikan
penatalaksanaan
terbaik
sesuai
dengan
keamananannya menurut teori yang ada. Untuk itu prognosisnya pun baik karena
diberikan penatalaksanaan yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
14
Amiruddin MD. Skabies. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.1.
Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ; 2003
Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ke-6. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI.
Hogan
DJ.
Allergic
Contact
Dermatitis.
Emedicine.