Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI KASUS

WANITA USIA 20 TAHUN G2P1A0 HAMIL 8 MINGGU


DENGAN ABORTUS IMMINENS

Disusun Untuk Memenuhi Syarat


Mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter
Di RSB Budi Rahayu Magelang

Di Ajukan Kepada :
Dr. Sapar Setyoko, Sp. OG
Disusun Oleh :
Nadia Rachmaningrum
20070310131
SMF BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSUD TIDAR MAGELANG
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipresentasikan laporan kasus dengan judul


Wanita umur 20 tahun, hamil 8 minggu dengan Abortus imminens

Tanggal :

November 2011

Disusun oleh:

Nadia Rachmaningrum
20070310131

Menyetujui
Dokter Pembimbing/Penguji

dr. Sapar Setyoko, SpOG

PRESENTASI KASUS

I.

II.

IDENTITAS PASIEN
a. Nama

: Ny. Ida Arifatul

b. Umur

: 20 tahun

c. Pendidikan

: SLTA

d. Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

e. Agama

: Islam

f. Suami

: Tn. Mustofa

g. Umur

: 28 tahun

h. Pendidikan

: SMP

i. Pekerjaan

: Swasta

j. Alamat

: Nepak RT 2 RW 1 kel. Bulurejo Mertoyudan

k. Tanggal masuk

: 6 Oktober 2011 jam 19.30

ANAMNESIS tanggal 6 oktober 2011 jam 19.30


1. Keluhan Utama
Pasien mengeluarkan darah dari jalan lahir.
2. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pasien datang sendiri, mengeluarkan darah dari jalan lahir 3 hari
terakhir, tidak disertai prongkol-prongkol. Pasien merasa tidak mendapat
menstruasi selama 2 bulan. Pasien mengaku sudah melakukan test kehamilan
2 bulan yang lalu dan hasilnya positif.
3. Riwayat Penyakit Dahulu.
Riwayat penyakit infeksi kelamin, asma, hipertensi, diabetes mellitus,
TBC, hepatitis disangkal.
4. Riwayat Penyakit Keluarga.
Riwayat hamil kembar, asma, hipertensi, DM, TBC, gangguan jiwa
disangkal.
5. Riwayat menstruasi
Menarche

: 12 tahun

Siklus

: 28 hari

Lama

: 7 hari

Jumlah

: 2-3 pembalut/hari

Sakit waktu menstruasi

: tidak ada

HPHT

: 10-08-2011

6. Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali dengan suami sekarang selama 3 tahun.
7. Riwayat Obstetri
No Kehamilan,persalinan,ke
guguran dan nifas

Umur

Keadaan

Tempat

sekarang

anak

perawatan

/tanggal
1.

Hamil aterm, spontan, 2,5 tahun

no daftar
sehat

nifas baik, perempuan,


BBL 2900 gr

2.

Hamil ini

8. Riwayat Operasi dan penyakit yang pernah dijalani


Disangkal.
9. Riwayat kehamilan Sekarang
Pasien belum pernah melakukan ANC.
HPL: 16-05-2012
10. Riwayat Keluarga Berencana.
Pasien belum pernah KB.

III.

PEMERIKSAAN FISIK
1.

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran

: Compos Mentis

RSB Budi
Rahayu

dan

Vital Sign

: T : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,50 C
R : 20 x/menit

Berat Badan

: 50 Kg.

Tinggi Badan

: 153 cm

Gizi

: Cukup

Kulit

: Turgor dan Elastisitas cukup, ujud kelainan kulit tidak ada

Kepala

: Conjunctiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik

Leher

: JVP tidak meningkat, LNN tidak membesar

Dada

Jantung

: S1 dan S2 tunggal, reguler, tidak ada bising

Paru

: Suara dasar vesikuler


Suara Tambahan : Ronkhi tidak ada
Wheezing tidak ada

Abdomen

: Perut membuncit, hepar/lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan,


bising usus normal

Alat Kelamin

: Tidak ada Oedema

Anggota gerak

: Tidak ada oedema, tidak terdapat varises,


refleks patella : Normal

2.

Status Obstetrik :
Pemeriksaan Luar:
Inspeksi

: Perut sedikit membesar, tidak tampak striae gravidarum, terdapat


perdarahan pervaginam.

Palpasi

: Tidak terdapat nyeri tekan


Tinggi fundus uteri tidak teraba

Pemeriksaan Dalam :

Vaginal Toucher / VT :
Fluxus (+), Fluor ( - )
Vulva / Urethrae / Vagina tenang
Portio teraba lunak sebesar jempol tangan
Ostium Uteri Eksterna tertutup
Corpus Uteri ~ telur bebek
Adnexa Parametrium tenang
Cavum Douglas tenang
IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Rutin
Hb

: 11,6 g%

2. USG
Kesan : Uterus tampak membesar
Tampak janin tunggal hidup intra uterin
Adnexa tampak tenang
V.

DIAGNOSIS
G2P1A0 20 tahun hamil 8 minggu
Dengan abortus imminens

VI.

SIKAP
Infus RL 30 tpm
Inj ampicillin 4x1gr
As. Folat 1x1
Inj papaverin 1x1
Bed rest
Observasi USG 2 minggu lagi

FOLLOW UP DI BANGSAL

Tanggal 7 Oktober 2011 Jam 06.00 WIB


Keluhan

: perut mules dan flek-flek sudah berkurang

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran

: Compos Mentis

Vital Sign

: T: 100 / 70 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,5 C
R : 20 x / menit

Kepala

: Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Thorak

:
Jantung

: Reguler, bising jantung tidak ada

Paru

: Suara dasar vesikuler


Ronkhi tidak ada, Wheezing tidak ada

Abdomen

: Ada nyeri tekan


TFU tidak teraba

Assesment

PPV

: Fluksus ada sedikit

BAB/BAK

: +/+

Makan/Minum : +/+

: G2 P1 A0, 20 tahun, hamil 8 minggu


Dengan abortus imminens

Terapi

: Infus RL 30 tpm
Injeksi ampicillin 2x1gr
Asam folat 1 x 400gr
Papaverin 1x1gr
Bed rest
Observasi DJJ

8 Oktober 2011 jam 06.00 WIB


Keluhan

: (-)

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran

: Compos Mentis

Vital Sign

: T: 110 / 60 mmHg
N : 84 x / menit
S : 36,5 C
R : 20 x / menit

Kepala

: Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Thorak

:
Jantung

: Reguler, bising jantung tidak ada

Paru

: Suara dasar vesikuler


Ronkhi tidak ada, Wheezing tidak ada

Abdomen

: Ada nyeri tekan


TFU tidak teraba

Assesment

PPV

: (-)

BAB/BAK

: +/+

: G2 P1 A0, 20 tahun, hamil 8 minggu


Dengan abortus imminens

Terapi

Makan/Minum : +/+

: Infus aff
Cefadroxyl 3x1
As. Folat 1x1
Viliron 1x1
Boleh pulang

PEMBAHASAN
ABORTUS
Definisi
Abortus atau keguguran adalah terhentinya proses kehamilan sebelum fetus atau janin
mampu hidup di dunia luar atau usia kehamilannya kurang dari 20 minggu dan beratnya
kurang dari 500 gram.
Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan. Abortus buatan
ialah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu dengan tindakan. Abortus terapeutik adalah
abortus buatan yang dilakukan atas indikasi medik.
Etiologi
Hal-hal yang dapat menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut :
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Faktor- faktor penyebab adalah :
-

Kelainan kromosom

Lingkungan kurang sempurna

Pengaruh dari luar (radiasi, virus, obat-obatan)

2. Kelainan pada plasenta


Endartritis dapat terjadi dalam villi korialis dan menyebabkan oksigenasi
plasenta terganggu.
3. Penyakit ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, evus abdominalis, pielonefritis, dan
malaria dapat menyebabkan abortus karena toksin bakteri, virus, atau plasmodium
dapat melalui plasenta masuk ke janin sehingga menyebabkan kematian janin dan
kemudian terjadi abortus.
4. Kelainan traktus genitalis
Retroversia uteri, mioma uteri atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan
abortus.

Patologi
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh
nekrosis jaringan disekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian
atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan
uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil
konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi khoriales belum menembus desidua
secara mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi khoriales menembus
desidua lebih dalam sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat
menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu keatas, umumnya yang
dikeluarkan setelah ketuban pecah adalah janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta.
Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap.
Diagnosis
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.
Pada pemeriksaan fisik : Keadaan umum tampak lemah atau kesadaran
menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat
dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi
Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis, sering disertai nyeri
pinggang akibat kontraksi uterus.
2. Pemeriksaan Ginekologi
Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam ada / tidak jaringan hasil konsepsi,

tercium/tidak bau busuk dari vulva


Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah
tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, ada/tidak cairan atau jaringan

berbau busuk dari ostium.


Vaginal Toucher : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak
jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia
kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa,
Cavum Douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.

3. Pemeriksaan Penunjang

Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2 3 minggu setelah
abortus

Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup

Klasifikasi
1. Abortus Spontaneus
-

Abortus kompletus

Abortus inkompletus

Abortus imminens

Abortus insipiens

2. Abortus provokatus
-

Abortus medisinalis

Abortus kriminalis

ABORTUS IMMINENS
Definisi
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi
serviks.
Istilah abortus imminens sering juga disebut keguguran membakat dan akan terjadi,
sehingga keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan istirahat dan terapi farmakologi.
Diagnosis
Diagnosa abortus iminens dapat berupa :
-

Perdarahan melalui ostium uteri eksternum

Pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan

Uterus membesar sesuai dengan umur kahamilan

Adanya nyeri atau tidak sama sekali

Tes kehamilan positif

Tidak ditemukan kelainan pada serviks

Penatalaksanaan
Penanganan abortus imminens terdiri atas :

1. Istirahat tirah baring total sampai 2 3 hari bebas perdarahan, karena cara ini
menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
2. Pemberian tokolitik : papaverin atau isoksuprin sampai bebas rasa mules/perdarahan
3. Sedativa : diazepam/luminal sampai bebas perdarahan.
4. Jika perdarahan berhenti, lakukan asuhan antenatal seperti biasa, jika terjadi perdarahan
lagi, lakukan kembali penilaian.
5. Jika perdarahan terus berlangsung, nilai kondisi janin apakah masih hidup atau tidak ( tes
kehamilan dan USG )
Prognosis
Macam dan lamanya perdarahan menentukan prognosis kelangsungan kehamilan.
Prognosis menjadi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama, mules-mules disertai
perdarahan serta pembukaan serviks.
`

DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro, H, 1997, Kelainan dalam Lamanya Kehamilan, edisi ke-3, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.
2. Mochtar, R, 1990, Komplikasi Akibat Langsung Kehamilan, dalam Sinopsis Obstetri,
Jilid ke-1, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Prawirohardjo, S, 1997, Gangguan Bersangkutan dengan Konsepsi, Edisi ke-3, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai