Anda di halaman 1dari 2

4. Apa sajakah yang termasuk dalam imunisasi wajib?

Di Indonesia terdapat imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah


(imunisasi dasar) dan ada juga yang hanya dianjurkan. Imunisasi wajib di
Indonesia sebagaimana telah diwajibkan oleh WHO ditambah dengan Hepatitis
B. Sedangkan imunisasi yang hanya dianjurkan oleh pemerintah hanya dapat
digunakan untuk mencegah suatu kejadian yang luar biasa, penyakit endemic,
atau untuk kepentingan tertentu (misalnya bepergian), contohnya jemaah haji
yang disuntikkan imunisasi meningitis.
Beberapa imunisasi dasar yang dianjurkan oleh pemerintah (program
imunisasi PPI) dijelaskan sebagai berikut:
a. Imunisasi BCG (Basillus Calmette Guerint)
Imunisasi BCG merupakan imuniasasi yang digunakan untuk
mencegah penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang
primer atau ringan dapat terjadi walaupun sudah disuntikkan imunisasi
BCG. TBC yang berat contohnya adalah TBC yang terjadi pada selaput
otak, TBC milier pada seluruh lapangan paru, atau TBC tulang. Vaksin
BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang dilemahkan.
Vaksin BCG diberikan melalui intradermal. Efek samping pemberian
vaksin BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis
regionalis, dan reaksi panas.
b. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis b merupakan imunisasi yang diberikan untuk
mencegah penyakit hepatitis. Kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam
bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis b adalah 3 kali dan
penguatnya diberikan pada usia 6 tahun. Imunisasi ini diberikan secara
intramuscular.
c. Imunisasi Polio
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang diberikan untuk
mencegah penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan
pada anak. Imunisasi ini diberikan secara oral.
d. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT merupakan imuniasasi yang diberikan untuk
mencegah penyakit difteri, pertussis, dan tetanus. Imunisasi DPT diberikan

secara intramuscular. Pemberian DPT dapat menimbulkan efek saping


ringan

maupun

berat.

Efek

samping

ringan

misalnya

terjadi

pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan demam. Efek samping


berat misalnya menangis yang hebat, terjadinya kejang, kesadaran
menurun, dan syok. Upaya pencegahan penyakit difteri, pertussis, dan
tetanus ini diupayakan untuk dilakukan sejak dini karena penyebaran
penyakit tersebut dangat cepat dan dapat menigkatkan kematian pada bayi
dan balita.
e. Imunisasi Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah penyakit campak karena merupakan penyakit yang menular.
Imunisasi ini diberikan secara subkutan. Efek samping dari imunisasi ini
biasanya timbul ruam pada tempat penyuntikan dan rasa panas.
Referensi:
Hidayat, A Azis Alimul. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. 2008.
Jakarta:Salemba Medika. BAB 4, hal. 55-57

Anda mungkin juga menyukai