Anda di halaman 1dari 3

Metafora gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan dan

perbandingan. Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam
bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan orang yang menikmati atau memakai karyanya.
Prinsip-prinsip metafora :
1. Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek lain.
2. Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal yang lain.
3. Mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau penyelidikan lainnya (dengan
harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subjek yang sedang
dipikirkan dengan cara baru).
Kegunaan metafora dalam arsitektur :
1. Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.
2. Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat.
3. Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang tidak
dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya.
4. Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.
Kategori metafora:
1. Intangible methaphors, (metafora yang tidak dapat diraba)
metafora yang berangkat dari konsep, ide, kondisi manusia, atau
kualitas tertentu; individualitas, naturalitas, komunitas, tradisi dan
budaya.
Gambar 1. Nagoya City Art Museum karya Kisho Kurokawa yang membawa
unsur sejarah dan budaya didalamnya

2. Tangible methaphors (metafora yang nyata), Metafora yang


berangkat dari hal-hal visual atau karakter material seperti rumah
sebagai istana, atap kuil sebagai langit.
Gambar 2. Stasiun TGV karya Calatrava yang menerjemahkan bentuk burung
terbang kedalam bangunan

3. Combined methaphors (metafora kombinasi), dimana konseptual


dan visual saling menindih sebagai titik keberangkatan desain.
Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX
Plaza Indonesia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan
gaya kinetik pada sebuah mobil sebagai konsepnya, yang
diterjemahkan menjadi gubahan masa lima kotak yang miring
sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya
sebagai ban mobil.
Metafora Gender dalam Arsitektur
Arsitektur dapat menjadi suatu media komunikasi massal, pesan-pesan
yang disampaikan ini juga banyak menyampaikan masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Salah
satu masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yaitu gender. Selain makhluk hidup biasa, arsitektur juga
terbagi atas dua gender, yaitu gender pria dan wanita .

Gender Pria
Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kotak-kotak, yang
memiliki kesan solid, kuat, dan kaku.
Gambar House X (Peter Eisenman) Mewakili Gender Pria.

Gender Wanita
Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kurva atau
lengkung, yang memiliki kesan dinamis, indah, dan eksotis.
Gambar Court For Madrid (Zaha Hadid) mewakili Gender
Wanita.

Kekuatan metafora telah dipertimbangkan menjadi batuan dasar imajinasi. Channel metafora bisa
berguna dan menguntungkan bagi setiap pencipta. Ini akan menawarkan kesempatan untuk melihat
pekerjaan dalam pandangan yang berbeda. Ini akan memaksa pencipta untuk memeriksa pertanyaan
baru dan datang dengan interpretasi baru. Ini akan mengirim pikiran kepada teritori yang tidak di
ketahui. Tidak setiap orang dapat menemukannya dengan mudah. Metafora bisa menolong dalam
pencapaian sesuatu yang baru pada bangunan dan proses desain. Bentuk bangunan bisa dilihat dalam
pandangan yang baru. Keseluruhannya dapat menjadi lebih ekspresif. Komunikasi arsitek akan
perasaan pada tipe bangunan khusus bisa menjadi lebih eksplisit. Metafora dapat menolong dalam
menghasilkan konsep-konsep baru (Antoniades, 1992).
Suatu karya arsitektur yang di rancang dengan menggunakan pendekatan tema metafora
memiliki ciri tersendiri yang tidak dimiliki oleh tema yang lain. Karya ini akan lebih mendalam
maknanya bila yang digunakan sebagai pendekatan adalah kategori combine metaphor, karena
kategori ini memungkinkan seorang arsitek untuk menciptakan arsitektur yang memiliki sifat-sifat
yang lebih mendalam terhadap sesuatu yang di umpamakan, sehingga arsitektur tersebut memiliki
makna yang lebih dalam pula.
Dalam merancang dengan menggunakan tema metafora, seorang arsitek akan mempunyai
imajinasi yang tinggi karena tidak mudah membayangkan suatu hal sebagai sesuatu yang lain yang
jauh berbeda. Bagaimana mungkin sebuah bangunan yang berupa benda mati diibaratkan sebagai
pohon yang memiliki sifat hidup, atau bangunan yang bersifat visual diibaratkan sebagai musik yang
merupakan sebuah bunyi. Dibutuhkan imajinasi dan kreatifitas yang tinggi dalam melakukan ini.
Tanpa imajinasi dan kreatifitas yang tinggi, karya arsitektur yang dihasilkan bisa hanya menjadi
sebuah peni ruan dan bukannya perumpamaan serta akan menghasilkan karya yang bernilai rendah.
Beberapa kelebihan dalam menggunakan arsitektur metafora, antara lain :
1. Penggalian bentuk-bentuk arsitektur yang lebih baik, yang tidak hanya terbatas pada plantonis,
fungsialis, dan sebagainya.
2. Memberi peluang untuk melihat suatu karya dalam sudut pandang lain.
3. Membawa pikiran seseorang ke suatu hal yang belum di ketahui.
4. Memberi nilai tambah untuk bangunan yang dimetaforakan
Daftar pustaka:
Perancangan eksploratif tugas 2, Ernaning Setiyowati (pdf)
http://abarchitects.blogspot.co.id/2013/10/metafora-dalam-arsitektur.html

Anda mungkin juga menyukai