Anda di halaman 1dari 2

Pertusis

Pengertian
Pertusis merupakan penyakit infeksi akut yang ditandai dengan batuk ngikil, spasmodik,
paroksismal. Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella pertusis atau Hemofilus pertusis
Lesi
biasanya terdapat pada bronkus atau bronkiolus, tetapi mungkin juga terdapat perubahan pada
mukosa trakea, laring dan nasofaring. Kuman biasanya bersarang pada epitel mukosa
menimbulkan eksudasi mukopurulen. Lesi berupa nekrosis sel epitel basal dan tengah, disertai
infiltrasi neutrofil dan makrofag. Lendir yang terbentuk dapat menyumbat bronkus kecil,
sehingga terjadi emfisema dan atelektasis.
Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas gejala dan tanda sebagai berikut:
Gejala klinis
- Pasien mungkin datang pada stadium kataral dengan gejala seperti common cold belum
menunjukkan gejala khas atau pada stadium paroksismal dengan batuk khas. Karena itu setiap
anak dengan batuk dan pilek harus di DD kemungkinan pertusis lebih-lebih bila ada kontak
dengan penderita pertusis 1 minggu sebelumnya (inkubasi 6-12 hari) dan anak belum mendapat
vaksinasi DPT.
- Pada stadium paroksismal batuk khas: didahului tarikan nafas panjang melewati celah glotis
yang menyempit sehingga berbunyi (mengeluarkan suara 'wuuup') diikuti rentetan batuk yang
berkepanjangan, inspirasi lagi panjang diikuti rentetan batuk dan seterusnya. Ini terjadi sampai 5
atau 8 kali sampai muka jadi merah padam (kongestif) dan diakhiri dengan muntah. Pada bayi
kecil, dimana refleks batuk belum baik, batuk paroksismal mungkin tidak muncul yang muncul
malahan apneu. Sianosis terutama pada bayi, waktu serangan batuk muncul.
Demarn ringan mungkin ada, dehidrasi mungkin dijumpai akibat muntah yang sering.
- Mungkin dijumpai komplikasi : muka sembab; hematoma subkonjungtival; hernia; prolapsus
rekti; bronkopneumonia; ernfiserna kutis; kejang, ensefalopati.
Laboratorium
- Darah tepi : pada stadium kataral dan awal stadium paroksismal dijumpai leukositosis
berat sampai 20.000 atau lebih- dan limfositosis absolut.
Preparat apus tenggorokan : Bordetella pertussis (+).
Diagnosis Diferensial
1.
Pada stadium kataral : common cold, morbili, influenza.
2.
Pada stadium paroksismal : pseudopertusis.
Komplikasi

-bisa

1. Akibat tekanan batuk : hernia, prolapsus anus, muka sembab/edema, emfisema kutis,
pneumotoraks.
2.
Hipoksia -> sianosis; pada otak bisa timbul ensefalopati..
3.
Epistaksis, perdarahan subkonjungtiva/retina/otak.
4. Kurang istirahat karena terganggu batuk.
5. Aktivasi TBC laten
6. Kurang gizi karena muntah terlalu sering.

Anda mungkin juga menyukai