BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan
bisa melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa.
Mereka tidak bisa berinteraksi dengan mudah dan baik jika mereka tidak menguasai bahasa
antara satu sama lain dan dengan tidak adanya kesinambungan tersebut mereka juga tidak dapat
menangkap ekspresi kejiwaan maupun keinginan yang diutarakan oleh lawan komunikasinya.
Hal ini juga yang menyebabkan adanya sekat dan kurang terkaitnya emosional satu sama lain.
Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai salah satu kebutuhan primer yang mempunyai peran
sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup.
Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si
pembicara. Setiap gagasan, pikiran, atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya akan
dituangkan kedalam bentuk kalimat. Perlu diketahui, bahwa kalimat dapat dilihat daari beberapa
segi. Dilihat dari segi fungsinya, kalimat adalah alat komunikasi. Dilihat dari segi bentuk dan
proses terjadinya, kalimat membentuk suatu struktur atau pola yang terdiri atas unsur-unsur yang
teratur. Istilah asing, kata abstrak dan konkret, serta kata populer dan kata kajian merupakan
pemilihan kata atau diksi yang dapat digunakan dalam menyusun suatu kalimat.
Namun didalam berbahasa indonesia, sering terdapat kerancuan dalam penulisan,ucapan
maupun dalam struktur ejaan. Masing-masing orang mempunyai pemahaman dan pendapat yang
berbeda-beda sehingga kadang terjadi kesalahpahaman dan membingungkan mana yang
sesungguhnya benar. Terutama dalam pemakaian dan pemilihan istilah asing, kata abstrak dan
konkret, serta kata populer dan kata kajian. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam
mempergunakan kata-kata tersebut terutama di dalam membuat suatu kalimat . Jika tidak, maka
mungkin terjadi kesalahpahaman karena tafsiran pembaca berbeda dengan apa yang
dimaksudkan dengan kalimat si penulis. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami akan
memnbuat makalah yang berjudul Pemilihan Istilah Asing, Kata Abstrak dan Konkret, serta
Kata Populer dan Kata Kajian Dalam Bahasa Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
a. Cara adopsi, terjadi jika pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu
secara keseluruhan. Seperti kata supermarket, plaza, mal, dan hotdog merupakan
beberapa contoh kata serapan secara adopsi
b. Cara adaptasi, terjadi jika pemakai bahasa hanya mengambil makna asing itu, enjaan dan
cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Kata-kata reformasi,
pluralisasi, akseptabilitas, dan maksimal merupakan contoh kata serapan secara adaptasi.
c. Cara penerjemahan , terjadi jika pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung
dalam bahasa asing itu. Kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa
Indonesia. Kata tumpang tindih, percepatan, proyek rintisan dan uji coba merupakan katakata yang terlahir kata yang terlahir karena proses penerjemahan dari bahasa inggris
overlap, acceleration, pilot project, dan try out.
d. Cara kreasi, terjadi jika pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada apada
sumbernya.kemudian, ia mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Meskipun mirip
dengan cara penerjemahan akan tetapi cara terakhir ini memiliki perbedaan. Cara kreasi
tidak menuntut fisik yang mirip seperti cara penerjemaha. Kata dalam bahasa asli dapat
terdiri atas satu kata, sedangkan dalam bahasa Indonesia dapat menjadi dua kata atau
lebih. Effective menjadi berhasil guna, shuttle menjadi ulak-alik, dan spareparts menjadi
suku cadang.
Penulisan unsure serapan dari bahasa asing mengikuti kaidah seperti dibawah ini.
a. Adaptasi fonologi, yaitu penulisan unsure serapan sesuai dengan pelafalan kaya asing
tersebut.
Contoh : - passive
pasif
-president
presiden
-test
tes
- team
tim
Rumusan tentang hal diatas dapat dilihat seperti dibawah ini:
- Ae tetap menjadi ae ( aeromodeling, aerosport)
- Hae menjadi he
( hemoglobin, hemofili)
- Cc/ch menjadi k
( karisma, kromosom)
b. Penyerapan utuh/adobsi, yaitu pemakai menyerap seutuhnya
Contoh: atom, de facto, de jure, ion, mollusca.
adalah
kata
yang
mempunyai
referen
berupa
objek
yang
dapat
diamati
(Akhadiah,1999). Kata-kata abstrak lebih sulit dipahami daripada kata-kata konkret; untuk
menjelaskannya, kerapkali diperlukan definisi yang panjang (luas). Bandingkan kata-kata bunga,
pohon, kucing, dan bambu, dengan kata-kata penyesalan, ketahanan nasional, demokrasi, dan
kecerdasan.
Dalam tulisan, sebaiknya tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata abstrak.
Pergunakanlah kata-kata konkret sebanyak mungkin, agar tulisan menjadi lebih jelas. Ini tidak
berarti bahwa kata-kata abstrak tidak boleh digunakan. Kata-kata tersebut masih tetap diperlukan
terutama dalam membuat generalisasi. Kadang-kadang suatu uraian dimulai dengan konsep yang
abstrak, kemudian dijelaskan dengan kata-kata yang lebih konkret.
Setiap kata itu bisa dikategorikan kepada salah satu dari dua kelompok kata, yaitu
Konkret dan Abstrak. Manusia, misalnya, ia merupakan kata yang termasuk kepada kelompok
konkret. Kenapa? karena wujud manusia tersebut dapat dengan mudah dilihat dengan
pancaindra. Ahmad adalah manusia. Ahmad dapat dilihat sebagai bagian dari jenis manusia.
Tetapi kemanusiaan merupakan kata yang abstrak. Kenapa? Karena wujud kemanusiaan
tidak dapat dilihat oleh pancaindra, melainkan melalui sebuah pengertian
Misalnya, dalam sebuah bencana alam, manusia-manusia yang memiliki kepedulian
melakukan aksi kemanusiaan. Ketika ditanya, mana yang dimaksud dengan manusiamanusia? maka dapat ditunjuk orang-orang sebagai wujud atau benda. Sedangkan apabila
ditanya, mana kemanusiaan? tidak ada suatu benda yang dapat ditunjuk sebagai
kemanusiaan. Manusia itu sendiri, bukanlah kemanusiaan. Beras, mie instan, obat-obatan, dan
semacamnya adalah bahan-bahan yang diperlukan oleh para korban bencana alam, tapi bahanbahan itu tidak disebut kemanusiaan. Orang tidak dapat berkata, mie instan ini adalah
kemanusiaan, tapi ia dapat berkata, mie instan ini adalah bahan makanan yang dibutuhkan oleh
korban ? bencana alam. Jadi apakah kemanusiaan?
Kemanusiaan adalah sifat-sifat yang layak ada pada diri seorang manusia yang bejiwa
sosial. Seperti contohnya, sifat saling membantu, saling menolong saling menghargai, dan lain
sebagainya. Sifat-sifat tersebut tidak dapat dilihat langsung wujudnya oleh mata, atau terdengar
oleh telinga, melainkan harus difahami melalui sebuah pengertian atau definisi. Oleh karena itu,
kemanusiaan termasuk kepada kelompokkatayang abstrak
Bintang, kuda, laut, pasir, awan dan matahari, ini adalah contoh-contoh kata yang
termasuk pada kelompok kata konkret. Kebahagiaan, kesedihan, negara, kenegaraan, bangsa,
masyarakat, dan kekuasaan, ini adalah contoh-contoh kata yang termasuk pada kelompok abstrak
Perhatikan contoh berikut ini :
1. APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen (kata konkret)
2. Kebaikan (kata abstrak) seorang kepada orang lain bersifat abstrak. (tidak terwujud atau
tidak berbentuk)
3. Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak
II.3 Penggunaan Kata Populer dan Kata Kajian
Kata populer adalah Kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam
kehidupan sehari- hari.
Ciri-ciri:
- mudah diketahui, dimengerti dan dipakai oleh masyarakat luas.
- dipakai dalam kehidupan sehari hari.
Contoh:
kegiatan
penyaring
Merenung
orang sakit
Lulusan
peringkat
Menilai
koreksi diri
Isi
sasaran
Dorongan
khayalan
tidak nyata
perangai
rencana
pendapat
Kata Kajian adalah kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa
langsung dipahami oleh semua orang. Kata yang dipakai untuk suatu pengkajian atau
kepentingan keilmuan. Kajian berarti hasil mengkaji.
Ciri-ciri:
volume
Filter
target
kotemplasi
motivasi
pasien
imajinasi
alumnus
fiktif
rangking
karakter
mengevaluasi
agenda
introspeksi
argumen
Kata-kata seperti besar, pindah, kecil, batu, waktu, isi, bagian, harga dan lain-lain lebih
dikenal masyarakat luas daripada kata-kata seperti makro, populer, transfer, minor, batuan,
momentum, faktor, volume.
Kelompok kata-kata yang pertama termasuk kata-kata populer. Kata-kata ini
dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan semua
lapisan masyrakat. Sebagian besar kosa kata dalam semua bahasa berupa kata-kata populer.
Kelompok kata yang lain hanya dikenal dan dipergunakan secara terbatas, dalam
kesempatan-kesempatan tertentu. Kata-kata ini adalah kata-kata yang dipergunakan para
ilmuwan dalam makalah atau perbincangan ilmiah. Banyak di antara kata-kata jenis ini
merupakan kata-kata serapan atau kata-kata asing (Latin, Yunani, Inggris).
Pembentukan kata-kata kajian dalam bahasa Indonesia dewasa ini, dilakukan secara sadar
oleh suatu badan/komisi. Dalam hal ini ada beberapa ketentuan yang harus dipedomani.
Kajian
Batuan
Populasi
Makro
Banyak tuntutan
Isi
Bisul
Bunyi
Hasil
Perbedaan
Cara
Sejajar
Bagian
Tahap
Arang
Berarti
Sah
Dapat dipercaya
Cangih
Volume
Abses
Fonem
Produk, prestasi, keluaran
Kelainan
Metode
Kesejajaran
Unsure, komponen, suku cadang
Stadium
Karbon
Bermakna, signifikan
Sahih
terandalkan
2. Kata-kata abstrak ialah kata-kata yang mempunyai referen berupa konsep, sedangkan
kata-kata konkret mempunyai referen berupa obyek yang dapat dilihat, didengar, diraba,
atau dirasakan. Kata-kata abstrak lebih sulit dipahami daripada kata-kata konkret, untuk
menjelaskannya kerap kali diperlukan definisi yang panjang (luas). Bandingkan kata-kata
bunga, pohon, kucing, dan bambu, dengan kata-kata penyesalan, ketahanan nasional,
demokrasi, dan kecerdasan.
3. Kata populer adalah Kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam
kehidupan sehari- hari, dimana memiliki ciri-ciri seperti mudah diketahui, dimengerti dan
dipakai oleh masyarakat luas, dipakai dalam kehidupan sehari hari. Kata Kajian adalah
kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa langsung dipahami
oleh semua orang. Kata yang dipakai untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan,
dimana memiliki cirri-ciri seperti hanya dikenal orang tertentu (ilmuwan, cendekia) dan
diipakai dalam kegiatan-kegiatan ilmiah.
III.2 SARAN
1. Penggunaan istilah asing dalam Bahasa Indonesia sebenarnya boleh boleh saja tetapi
sebaiknya dalam penulisan kalimat pemakian istilah asing diminimalisir, agar maksud
kalimat yang kita buat dapat dimengerti dengan mudah.
2. Dalam penulisan suatu kalimat, jika ingin menggunakan kata abstrak dann kata konkret
sebaiknya kita harus memadukan penggunakan kata-kata tersebut dengan maksud kalimat
yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerancuan kalimat.
3. Sebaiknya kita harus terbiasa dengan penggunaan kata kajian dalam penulisan suatu
kaliamat, agar kita tidak hanya menggunakan kata populer saja, sehingga kita akan
menjadi akrab dengan kata-kata kajian.
DAFTAR PUSTAKA
Putrayas, I.B. 2007. Kalimat Efektif. Bandung: PT Refika Aditama
Akhadiah, S. 1997. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga
Shalima, Irsyadi. Ika Setiyaningsih, dkk. 2013. Detik-Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2013/2014. Yogyakarta:Intan Pariwara
Rustamaji, H. 2014. Paket Sukses SBMPTN TKPA (Bahasa Indonesia). Yogyakarta:Primagama
10
http://bahasa.kompasiana.com/2012/08/21/istilah-asing-dalam-bahasa-indonesia-perlukah481118.html
http://acrobatic06.blogspot.com/2013/03/diksi.html