Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Teleskop
Teleskop atau yang sering kita sebut teropong merupakan instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk gambaran dari benda yang sedang
diamati. Teleskop merupakan alat yang paling penting dalam pengamatan astronomi. Selain itu ada juga
jenis teleskop optik yang dipakai bukan untuk kegiatan astronomis antara
lain: transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Fungsi utama teleskop adalah
memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
B. Sejarah Penemuan Teleskop dan Perkembangannya
Pada tahun 1608, Teleskop pertama kali ditemukan oleh Hans Lipperhey, seorang pembuat lensa
Belanda. Ia menemukan bahwa menyusun dua lensa dengan jarak tertentu membuat benda tampak lebih
dekat. Ini merupakan pertama kalinya pembuatan teleskop didokumentasi. Ia telah mengajukan hak paten
atas penemuannya namun ditolak.
Di tahun 1609, Galileo yang mendengar kabar tentang ditemukannya teleskop langsung membuat
beberapa buah sendiri dan mengarahkannya ke langit malam. Dengan bantuan teleskop ia menguatkan
teori heliosentrisnya, yaitu bahwa seluruh planet di tata surya mengelilingi matahari. Hal ini menentang
kepercayaan gereja yang menyatakan semua benda langit mengelilingi bumi. Ketika Galileo hendak
menerbitkan penemuannya ia hampir dibakar oleh para petinggi gereja namun akhirnya dipenjarakan di
rumahnya seumur hidup. Setahun setelah itu, Galileo berhasil menerbitkan penemuannya secara diam-
diam pada bulan Maret tahun 1610.
Galileo menjadi orang yang diberikan penghargaan atas penemuannya karena ialah yang dengan
detail mengungkapkan hasil-hasil penemuan teleskop lewat tulisannya walaupun ia sendiri mengaku
bahwa ia bukanlah orang yang pertama kali menciptakan teleskop.
Pada tahun 1610, Galileo yang awalnya menciptakan alat berdasarkan temuan
Lippershey. Teleskop pertamanya memiliki pembesaran 8 kali lipat. Ia terus mengasah lensanya
hingga akhirnya berhasil diperoleh pembesaran 32 kali lipat. Dengan teleskopnya, ia mengamati
fase-fase planet Venus, empat bulan Jupiter, cincin Saturnus (saat itu istilah cincin pada planet
belum dikenal), dan bintik-bintik matahari. Galileo bahkan melakukan pengukuran terhadap
bayangan-bayangan di Bulan yang membawanya pada kesimpulan bahwa gunung-gunung yang
ada di permukaan bulan jauh lebih tinggi daripada yang ada di Bumi.
Teleskop ciptaan Galileo serupa dengan teleskop yang digunakan untuk pertunjukan opera yang
fungsi utamanya adalah memperbesar objek. Pengaturan lensanya memiliki kekurangan dalam batasan
pembesaran yang bisa diperoleh. Galileo hanya bisa melihat tidak lebih dari seperempat bagian bulan
tanpa memindahkan teleskopnya. Meski begitu konsep Galileo ini masih menjadi panutan teleskop
generasi berikutnya. Inilah yang dikenal dengan nama teleskop refraksi atau refraktor, yaitu teleskop
yang mempergunakan lensa untuk membengkokkan cahaya.

Teleskop Newton
Tahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan dibuatnya konsep baru dalam desain
teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum
cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan sesuatu yang disebut lenturan kromatik, yaitu
lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin. Newton
menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang
digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin
pemantul itu bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya dimana semakin besar
keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut
teleskop refleksi atau reflektor.
Tidak seperti pada teleskop reflektor, pembuatan teleskop refraktor cenderung lebih
rumit. Untuk menghindari penyimpangan bayangan (abrasi), lensa teleskop refraktor harus
dibuat dengan sangat cermat. Lensa yang besar akan cenderung menyerap cahaya yang
menembusnya, sementara bobotnya yang berat juga mempersulit proses pembuatannya. Karena
itu, saat ini seluruh teleskop berukuran besar yang digunakan dalam astronomi berjenis reflektor.
Dari akhir 1800an hingga kini ada persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada
tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium
Yerkes di Amerika Serikat. Di tahun 1928, teleskop refraktor gandaDari akhir 1800an hingga kini ada
persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di
dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium Yerkes di Amerika Serikat. Di tahun 1928,
teleskop refraktor ganda Zeiss dengan diameter lensa 60 cm yang digunakan di Observatorium Bosscha,
Lembang, menduduki peringkat kedua sebagai teleskop refraktor terbesar.Tahun 1946, diciptakan
refraktor 66 cm milik Observatorium Mount Stromlo di Australia. Teleskop ini menjadi yang terbesar
kedua menggeser Bosscha namun teleskop ini telah musnah akibat kebakaran yang melanda
Observatorium Mount Stromlo pada 2003 lalu. Sementara itu, refraktor milik Observatorium Yerkes kini
telah dipensiunkan, oleh karena itu teleskop refraktor di Observatorium Bosscha menjadi teleskop
refraktor terbesar di dunia yang masih dioperasikan. Selain itu, teleskop tersebut juga memegang rekor
sebagai teleskop refraktor ganda terbesar di dunia, yaitu teleskop refraktor yang lebih kecil
kesemuannya.

Observatorium Bosscha
Pada tahun 1976, perkembangan teleskop generasi selanjutnya adalah kembali
memaksimalkan penggunaan cermin reflektor. Jika Newton menggunakan cermin dengan
diameter sekitar 15 cm, maka Special Astrophysical Observatory di Zelenchukskaya, Rusia,
menggunakan cermin berdiameter hingga 6 m. Dengan ukuran sebesar itu, teleskop ini cukup
kuat untuk menangkap cahaya lilin dari jarak hingga 24.000 km. Namun demikian, penggunaan
cermin berukuran besar bukannya tidak mengundang masalah. Cermin berdiameter diatas 4 m
rentan terhadap distorsi.
Pada tahun 1996, Untuk mengatasi masalah yang ada pada teleskop di Rusia, diciptakan
teknologi cermin ganda. Salah satu contohnya adalah seperti yang digunakan pada teleskop
reflektor terbesar di dunia saat ini di Observatorium Mauna Kea, Hawaii.
Ada Beberapa nama besar yang ikut berperan dalam penemuan dan perkembangan
Teleskop, Pada Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak
saja seperti yang dibuat oleh hans lippershey, Cristian huigen, Galileo, Newton, Foucault, Hale,
Meinel, dan lainnya, kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan
kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan
angkasa setelah tahun 1960. Untuk lebih detil lihat pada pembahasan dibawah
1. Hans Lippershey 1570 - 1619
Teleskop pertama kali dibuat pada tahun 1608 oleh ilmuan dari belanda yaitu hans lippershey,
teleskop tersebut menggunakan lensa yang membuat objek jarak jauh menjadi terlihat lebih
dekat.
2. Galileo Galilei 1564 -1642

Dengan teleskop refraktornya yang terkenal dengan sebutan teleskop Galileo ini pertama
kali yang menggunakan teleskop untuk melihat pergerakan dan perubahan benda langit dan
untuk melihat venus dan bulan milik jupiter.
3. Christian Huygens 1629-1695
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens yang
menemukan Titan, dan satelit Saturnus, yang jaraknya berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi
dengan Yupiter
4. Johannes Kepler 1571-1630
Perkembangan teleskop juga diimbangi dengan perkembangan perhitungan gerak benda-
benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler yang terkenal dengan
Hukum Kepler.
4. Sir Isaac Newton 1642 - 1727
Sir Isaac Newton merupakan orang yang pertama kali menemukan teleskop pantul,
beliau menggunakan kaca cekung untuk memantulkan cahaya.
Setelah itu, Sir Isaac Newton melanjutkan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit
dan menemukan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan Hukum kepler beserta hukum
gravitasi inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
5.William Herschell 1738 - 1822
William Herschell mendirikan teleskop pantul yang sangat besar dan memiliki lubang
lensa `120 cm untuk mempelajari objek-objek yang terlihat kabur sebelumnya.
6. Edwin Hubble 1889-1953
Mendirikan dan membuat teleskop
2,4 meter untuk menemukan pelebaran
alam semesta. dan setelah itu teleskop
antariksa Hubble mengorbit bumi dan
memberikan pencitraan gambar dari
bagian paling jauh dari alam semesta.

C. Macam-macam Jenis Teleskop


Secara garis besar teleskop dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teleskop Refraktor atau teleskop
bias, yang kedua teleskop Reflektor atau teleskop pantul dan yang ketiga adalah teleskop
kombinasinasi antara keduanya.
1. Teleskop Refraktor atau teleskop Bias
Galileo menggunakan teleskop jenis ini untuk melihat pergerakan bulan dan planet planet di
luar angkasa, galileo juga diakui sebagi orang pertama yang membawa teleskop untuk meliat
benda benda langit, dengan teleskop refraktor nya dia bisa melihat bulan sampai 30 lebih jelas
dari sebelumnya.

Teleskop bias memiliki dua lensa, lensa yang besar berada pada bagian depan teleskop
yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. lensa ini disebut juga dengan lensa obektif,
sedangkan lensa yang kedua sedikit lebih kecil dari lensa depan dan berfungsi untuk
memfokuskan cahaya kemata,
2. Teleskop Reflektor Atau Teleskop Pantul

Teleskop pantul atau Reflektor ini memiliki cermin cekung besar untuk mengumpulkan
cahaya dan lensa datar kecil untuk memantulkan cahaya kemata. pada tahun 1668 teleskop
reflektor pertama kali dibuat oleh isacc newton. dengan menggunakan lensa utama hanya sebesar
7,5 Cm. Teleskop moderen menggunakan lensa yang lebih besar. sebagai contoh teleskop keck
yang berada di hawai, teleskop ini memiliki 36 cermin bersisi enam yang digabungkan untuk
membuat lensa sepanjang 10 Meter lebih, hasil pencitraan dialihkan dan dapat dilihat pada layar
komputer.
3. Teleskop Catadioptri
Teleskop Catadioptri ini memadukan atara lensa dan cermin cekung atau bisa disebut juga
teleskop jenis ini merupakan hasil penggabungan antara kedua Jenis Teleskop diatas. Sistem
Catadioptri ini bukan hanya digunakan pada teleskop saja namun untuk mikroskop juga
menggunakan sistem catadioptri.
4. Teleskop radio,
Submillimetre telescopes, Teleskop
inframerah, Teleskop optik, Ultraviolet
telescopes, Teleskop sinar-X, Sinar gamma
Sebenarnya objek luar angkasa hanya
bisa dilihat dalam bentuk cahaya redup,
karena pengaruh atmosfir bumi yang ikut
mengaburkan penglihatan melalui teleskop.
ahli astronemi membuat CCD atau Charged
Caupled Devices, Selain itu Teleskop Hubble
mengorbit diatas atmosfir bumi sehingga cahaya yang dihasilkan lebih jelas, Teleskop Radio,
Sinar X, Inframerah dan sinar gamma mengumpulkan jenis radiasi energi lainnya dari galaksi
dan bintang yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.
D. Prinsip Kerja Teleskop
Teleskop (teropong) digunakan untuk melihat benda-benda besar yang letaknya jauh. Fungsi
teleskop untuk membawa bayangan benda yang terbentuk lebih dekat sehingga tampak benda
lebih besar. Pada tahun 1608, Hans Lippershey ilmuwan Belanda berhasil membuat teleskop.
Pada tahum 1611, seorang ilmuwan Italy, Galileo berhasil membuat teropong dengan perbesaran
sampai dengan 30 kali. Galileo adalah orang pertama yang menggunakan teleskop untuk
mengamati benda-benda langit. Dia berhasil mengamati adanya pegunungan di Bulan dan bulan-
bulan yang mengitari planet Yupiter. Teleskop ini lebih sering digunakan untuk mengamati
benda-benda langit sehingga sering disebut teleskop astronomis. Contoh diagram sketsa teleskop
astronomis ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Diagram sketsa teleskop astronomis (Tipler, 1991)


Teleskop ini terdiri atas dua lensa positif. Lensa positif yang dekat dengan benda disebut
lensa objektif, yang berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda sejati dan terbalik. Lensa
yang dekat dengan mata disebut lensa mata atau lensa okuler yang berfungsi sebagai kaca
pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Letak benda
sangat jauh sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif berada pada titik fokus lensa
tersebut, dan jarak bayangan sama dengan panjang fokus lensa tersebut. Kekuatan perbesaran
teleskop M dengan perbandingan dengan:

(theta) 0e = Sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir sebagaimana tampak oleh lensa mata,
(theta) 00 = Sudut yang dibentuk benda apabila benda tersebut dilihat langsung oleh mata
telanjang. Dengan menggunakan pendekatan untuk sudut kecil yaitu tan 0 (theta) = 0 (theta)
maka dari gambar (1) diperoleh bahwa :

(tanda - diambil agar jika y' negatif maka 0o positif). Sudut 0e pada Gambar (1) adalah sudut
yang dibentuk oleh bayangan akhir yaitu sebesar:

sehingga kekuatan perbesaran teleskop adalah:


dengan:
fe = jarak fokus lensa mata atau okuler, dan
fo = jarak fokus lensa objektif.
Dalam pengembangan
selanjutnya, para ilmuwan
berhasil mengganti lensa objektif
suatu teleskop dengan sebuah
cermin cekung besar yang
berfungsi sebagai pemantul
cahaya. Teleskop ini disebut
teleskop pantul. Teleskop pantul
terdiri atas satu cermin cekung
besar, satu cermin datar kecil dan
satu lensa cembung untuk
mengamati benda, seperti
ditunjukkan pada gambar
disamping.
Pada tahun 1990, NASA mengenalkan teleskop pantul untuk mengamati benda-benda
langit. Teleskop ini dikenal sebagai teleskop (teropong) Hubble. Contoh teropong Hubble
ditunjukkan pada gambar dibawah.
Teropong Hubble yang diandalkan para astronom untuk mengamati benda-benda langit
Suatu teropong sering digunakan juga pada kapal selam untuk mengintai musuh disebut
periskop.

Anda mungkin juga menyukai