Anda di halaman 1dari 28

Redoks

(Reduksi Oksidasi)
Disusun Oleh : Mahathir Nur
Muhammad
(1407119411)

Priscilla Vidya Merarin Hedri Yanti


Sunitha Sari
Rahmat Setiawan
Wahyu Rahmadhan
Yuliatmi
Della Handayani

TEKNIK KIMIA S1 (A)


UNIVERSITAS RIAU

s
k
o
d
e
R
n
a
Pengerti

i
s
k
a
e
R
a
n
a
im
D
i
s
k
a
e
R
a
iw
t
is
r
e
:P
s
k
o
Red
i
s
a
id
s
k
O
i
s
k
a
e
R
n
Oksidasi da
.
n
a
a
m
a
s
r
e
B
a
r
a
c
Berlangsung Se
n Merupakan
Pembakara
s
k
o
d
e
R
i
s
k
a
e
R
h
Conto
ikal
d
a
R
n
a
k
t
a
b
li
e
M
g
n
Ya
Bebas

KONSEP KONSEP REDOKS


1.Oksidasi dan reduksi dalam hal
transfer
oksigen
Dalam hal transfer
: : Reaksi Yang
-oksigen
Oksidasi

Mendapatkan Oksigen
- Reduksi : Reaksi Yang Kehilangan
Oksigen

Reaksi redoks berdasarkan


pengikatan dan
pelepasan
oksigen.
Reaksi oksidasi, reaksi pengikatan oksigen
oleh suatu unsur menjadi senyawa
oksidasinya.
Contoh : Pada perkaratan besi
reaksi
pelepasan
4Fe(s)+Reaksi
3O2(g) reduksi,
2Fe
O
2 3(s)
oksigen oleh suatu unsur.
Contoh : Mineral hematit +
karbon monoksida
F2O3(s)+ CO(g)
2Fe(s)+
CO2(g)

Contoh reaksi redoks:


Mg (s) + 2 HBr (aq) MgBr2 (aq) + H2 (g)

Biloks naik

+2
+2

Biloks turun

Bilangan oksidasi Mg naik dari 0 menjadi +2,


jadi Mg mengalami oksidasi
Bilangan oksidasi H turun dari +2 menjadi 0 ,
jadi H mengalami reduksi

2. Oksidasi dan reduksi dalam hal


Transfer Elektron
Dalam hal transfer
elektron :

- Oksidasi : Reaksi Yang Melakukan


pelepasan Elektron
- Reduksi : Reaksi Yang menerima
transfer Elektron

Reaksi redoks berdasarkan

pelepasan dan penerimaan


elektron.
Pada reaksi oksidasi, reaksi melepaskan
elektron.

Contoh : Na Na+
Zn Zn2+ + 2e-

+ e-

Pada reaksi reduksi, reaksi


mengikat elektron.
Contoh : O + 2 eO2Cl + 1 eCl-

3. Oksidasi dan reduksi


berdasarkan Bilangan
Oksidasi
Bilangan oksidasi : bilangan yang
menunjukkan kemampuan atom
dalam mengikat atau melepas
elektron
Berdasarkan Bilangan
Oksidasi
Kenaikan
Oksidasi:Mengalami
:
Bilangan Oksidasi
Reduksi : Mengalami Penurunan
Bilangan Oksidasi

Contoh reaksi redoks:


Mg (s) + 2 HBr (aq) MgBr2 (aq) + H2 (g)

Biloks naik

+2
+2

Biloks turun

Bilangan oksidasi Mg naik dari 0 menjadi +2,


jadi Mg mengalami oksidasi
Bilangan oksidasi H turun dari +2 menjadi 0 ,
jadi H mengalami reduksi

Aturan Reaksi Redoks

1. Bilangan Oksidasi Unsur bebas adalah 0


Contoh: Ne, H2, O2, Cl2, P4, C, Cu, Fe, Al dan
Na
2. Bilangan oksidasi O umumnya adalah -2.
Contoh : Bilangan oksidasi O dalam senyawa
H2O, MgO, BaO = -2.
Pengecualian:
a). Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2
b). Dalam peroksida, misalnya H2O2, Na2O2 dan
BaO2, biloks O = -1
c). Dalam superoksida, misalnya KO2 dan NaO2,
biloks O =-2

3. Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama


dengan muatan ionnya.
Contoh monoatom:
Contoh Poliatom :

4. Bilangan oksidasi unsur golongan IA adalah +1 dan


unsur golongan IIA adalah +2.
Misalnya:
- Bilangan oksidasi unsur Na pada
senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O
adalah +1.
- Bilangan oksidasi unsur Ca pada
senyawa CaCl2, CaSO4, dan CaO
adalah +2.

5.Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada


senyawa biner adalah -2 dan unsur golongan VIIA
pada
senyawa biner adalah -1.
Misalnya:
- Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS
adalah -2.
- Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl,
MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.

6. Bilangan oksidasi unsur H pada


senyawanya adalah +1
Misalnya :
- Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl,
H2S, dan NH3 adalah +1.

7. Bilangan Oksidasi Unsur H pada


senyawa hibrida adalah -1
Misalnya :
- bilangan oksidasi unsur H pada NaH,
CaH2, dan AlH3 adalah -1.

8. Bilangan oksidasi unsur O pada


adalah -2. (Cl2O)

senyawanya

9. Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasi unsur


O-nya adalah +2. (F2O)
10. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawa
peroksida, seperti H2O2 dan BaO2 adalah -1.

11. Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom


unsur dalam molekul atau senyawa adalah 0.
Misalnya :
ion
NH4+mempunyai
jumlah
bilangan
oksidasi unsur N adalah -3 dan H adalah +1.

PENYETARAAN REDOKS
Langkah - langkah menyetarakan reaksi dengan metode
bilangan oksidasi sebagai berikut.

1) Tentukan bilangan oksidasi pada setiap unsur


dalam
persamaan reaksi.

Contoh :
Fe2+ + Cr2O72- > Fe3+ + 2Cr3+
2+ +12 3++6

2.

Tentukan Unsur yang Mengalami


Perubahan Bilangan Oksidasi
Fe2+ + Cr2O72- > Fe3+ + 2Cr3+
2+ +12 3++6

Oksidas
i

Reduksi

Fe2+ > Fe3+ biloks naik = oksidasi


Cr2O72- > 2Cr3+ biloks turun = reduksi

3.

Tentukan jumlah pertambahan bilangan


oksidasi dari unsur yang mengalami oksidasi
dan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari
unsur yang mengalami reduksi.
Fe2+ + Cr2O72- > Fe3+ + 2Cr3+
2+ +12 3++6
Oksidas
i

Reduksi

Fe2+ > Fe3+ [biloks naik


(oksidasi) > selisih +2 ke +3
adalah 1
Cr2O72- > 2Cr3+ [biloks turun
(reduksi) > selisih +12 ke +6
adalah 6

4. Samakan perubahan biloks dengan perkalian


silang

Fe x 6 > setiap anda menemukan unsur


Fe kalikan dengan 2
Cr x 1 > setiap anda menemukan unsur
Cr kalikan dengan 1
Sehingga reaksi diatas menjadi :
6Fe2+ + Cr2O72- > 6Fe3+ + 2Cr3+

5. Tenentukan muatan pereaksi dan hasil reaksi

Jika :
- muatan pereaksi lebih negatif/rendah dari hasil

reaksi maka ditambah H+ berarti suasana Asam.


- Jika muatan pereaksi lebih positif/tinggi dari hasil
reaksi , maka ditambah OH- berarti suasana basa.

6Fe2+ + Cr2O72- > 6Fe3+ + 2Cr3+


12 2 = +10

18+ 6 = +24

Artinya : muatan pereaksi lebih rendah, maka


tambahkan H+ sebanyak selisih muatannya
yaitu 24 - 10 = 14 dan diletakkan di tempat
yang muatannya kurang.

Sehingga reaksi menjadi :

6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ >

6. Menyetarakan
Dengan cara menambah H O pada tempat yang
Hidrogen
2

belum ada oksigennya kemudian setarakan


hidrogen nya

Sehingga Didapatkan :
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ > 6Fe3+ +
6Cr3+ + 7H2O

Penyetaraan redoks metode


Setengah Reaksi
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara
setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron
yang diterima atau dilepaskan.
Langkah langkah penyetaraan :
1. Tulis setengah reaksi kedua zat yang akan
direaksikan

ontoh :

MnO4- + Cl- > Mn2+ + Cl2 (Asam)

MnO4- > Mn2+

2. Setarakan jumlah atom unsur


yang terlibat
MnO4- > Mn2+
2Cl- > Cl2

3. Tambahkan H2O pada suasana


Asam (pada yg kurang O) dan pada
suasana Basa (pada yg kelebihan
O)
2+
MnO4 > Mn
2Cl- > Cl2

+ 4H2O

4. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan


menambah H+ pada suasana Asam dan OHpada susana basa
MnO4- + 8H+ > Mn2+ + 4H2O
2Cl- > Cl2

5.

Menyetarakan muatan dengan


menambah elektron
MnO4- + 8H+ + 5e > Mn2+ + 4H2O
[selisih elektron : pereaksi (7) dan hasil reaksi (2)]

2Cl- > Cl2 + 2e


[elektron pereaksi -2 maka di hasil reaksi harus ditam
2e]

6. Menyamakan jumlah elektron yang diterima


dengan yang dilepas dengan perkalian silang antar
elektron
+
2+

MnO4 + 8H + 5e > Mn

+ 4H2O

2Cl- > Cl2 + 2e | x 5

Hasilnya menjadi :
2MnO4- + 16H+ + 10e > 2Mn2+ + 8H
10Cl- > 5Cl2 + 10e

2MnO4- + 10Cl- + 16H+ > 2Mn2+ + 5C

REAKSI DISPROPORSIONASI DAN


KONPROPORSIONASI !
A) Reaksi Disproporsionasi
Reaksi autoredoks : reaksi

redoks yang oksidator dan


reduktornya merupakan zat
yang sama. Jadi, sebagian
dari zat itu mengalami
oksidasi dan sebagian lagi
mengalami reduksi.

Contohnya :
Cl2(g) + 2OH-(aq) ClO-(aq) + Cl-(aq) +
H2O(l)
0
Oksida
si

+
1

-1

Reduks
i

I2 + NaOH NaI + NaIO3 + H2O


0

-1
Reduks
i
Oksida
si

+5

B) Reaksi Konproporsionasi
Reaksi konproporsionasi : kebalikan dari reaksi
disproporsionasi, yaitu reaksi redoks dimana hasil
reduksi dan oksidasinya sama.

Pada reaksi tersebut hasil


reduksi
dan
oksidasinya
merupakan zat yang sama,
yaitu belerang (S).

Anda mungkin juga menyukai