Anda di halaman 1dari 4

LOKASI-LOKASI STOPSITE FIELDTRIP VULKANOLOGI II (24 OKTOBER

2015)
1. Candi Kadisoka (Kadisoka, Purwomartani, Kalasan, Sleman)
2. Candi Kedulan (Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman)
Lat 7o4436; Long 110o2811; 197,87mdpl +-48m
3. Candi Morangan (Morangan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman)
Lat 7o415; Long 110o2810; 340,76mdpl+-16m
4. Dusun Kopeng (Sleman)
Lat 7o3629; Long 110o2719; 838,46mdpl+-24m
5. Air Terjun Tlogo Muncar (Kaliurang, Sleman)
Lat 7o3532; Long 110o2557; 913,01mdpl+-32m
DESKRIPSI SINGKAPAN
1. Candi Kadisoka (Kadisoka, Purwomartani, Kalasan, Sleman)
Dusun kandisoko, desa purwomartani, kec kalasan, kab sleman. Terdapat candi
kadisoko yang tertutup oleh material erupsi eksplosif g.api merapi. Di dasar
candi terdapat paleosoil, dicirikan dengan warna hitam keabu-abuan, masif,
gradasional warna dari yang paling atas merupakan warna hitam yang semakin
kebawah menuju ke abu-abu terang. Di atas palesoil terdapat endapan awan
panas (Pyroclastic Density Current) berwarna abu2 terang mengandung lapili litik
dan sortasi antidun. Di sekitarnya ditemukan endapan silang siur yang datar,
tidak seperti pada sungai, struktur ini juga merupakan karakter endapan awan
panas. Ada frgamen litik, dan fragmen dlm bntuk tefra. Terlihat selang seling
antara paleosoil-awan panas-paleosoil-awan panass yang berfragmental
berbentuk agak bulat-bulat. Endapan lahar menumpang diatas awan panas.
(GAMBAR)............................................................................
Dari bawah ke atas:
Dasar candi
paleosol gelap dgn organik(1930 +-50ybp abad 1-2 masehi)
endapan awan panas
paleosoil
endapan antidune(PDC 1445 +- 50ybp 4-5masehi)
paleosooil(PDC 1175 +-40ybp abd ke-6-7 masehi)
paleosoil
PDC 1060 928masehi)
awanpanas
aliran piroklastika
lahar
paling
atas
paling
tebal
berumur
1280-1293

masehi.

Di selatan terdapat endapan teras sungai, di atas candi sambisari yang jika
dikorelasikan sama dengan yang ada di candi kadisoko ini. Masing2 ketebalan
terbentuk dalam rangka waktu 200-300tyl, dalam artian g.merapi melakukan
letusan dahsyat dalam kisaran waktu sedemikian, seperti eksplosif stromboli.
Endapan yang lepas merupakan endapan jatuhan piroklastika 1587 masehi,
berwarna abu-terang, diatasnya ada lahar yang membeku ada yg dengan
cepat( pada saat panas, dicirikan gelap) ada yang lambat(lahar mendingin
perlahan, dicirikan berwarna lebih terang. Lahar ini ada yang dialirkan secara
suspensi, koloid maupun dlm bentuk debris. Lava sangat kompak, berbeda
dengan awan panas yang lepas2.

2. Candi Kedulan (Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman)


Lat 7o4436; Long 110o2811; 197,87mdpl +-48m
Berlapis-lapis tipis-tipis dengan ukuran yg halus merupakan endapan lahar thn
1800an. Di sisi timur endapan tsb sekuen2 material2 gn.api yg bagus,
merupakan endapan awan panas. Sebelah kiri (ke arah barat) merupakan
endapan lahar karena dulunya merupakan bagian sebelahnya adalah aliran
tubuh sungai. Perubahan aliran terjadi karena ada candi.
3. Candi Morangan (Morangan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman)
Lat 7o415; Long 110o2810; 340,76mdpl+-16m
Salah satu karakter endapan awan panas adalah kenampakan ketiadaan struktur
ciri khas aliran suspensi.
Endapan material piroklastik jatuhan mudah hancur. Di bagian bawah pada
perlapisan terdapat bom dan blok yg berbentuk runcing. Juga nampak bom dan
blok yg nampak mengambang di atas di lapisan bagian atas, dimana hal ini
menunjukkan bahwa aliran yg terjadi berenergi besar/turbulensi kuat. Sedang
singkapan yg ini (gak tahu yg mana??) baik bagian atas maupun bawah memiliki
fragmen yg serupa.
Di bagian bawah (juga gak tahu singkapan yg mana??) adalah langit2 yg
merupakan jatuhan piroklastik dengan material tuff.
Untuk mengetahui umur endapan material ini hanya bisa dengan dating. Selain
juga dari catatan manusia.
4. Dusun Kopeng, Kab. Sleman
Lat 7o3629; Long 110o2719; 838,46mdpl+-24m
Tempat ini merupakan daerah pengendapan material awan panas/piroklastika
dengan tipe letusan freatomagmatik di daerah fasies proksimal. Endapan ini
sudah mulai mengalami litifikasi. Material piroklastika ini memiliki fragmen2
bongkah. Piroklastika dicirikan dengan struktur masif. Tempat ini merupakan
aliran utama sehingga tidak menunjukkan struktur bergradasi selain
kenampakkan fragmen berukuran bongkah disertai dengan fragmen2 kerikil.
Memiliki sortasi buruk, kemas terbuka, tersusun atas bom dan blok gunungapi.
Di sepanjang jalan menuju tempat ini terdapat bongkah bom gunungapi kerak
roti (breadcrust fracture??) yang berbentuk bulat namun permukaannya kasar.
Kemudian disini terdapat blok gunungapi yg sudah tidak bulat lagi karena telah
mengalami pelapukan spheroidal weathering. Endapan piroklastika dicirikan
dengan permukaannya berwarna merah/pinkish/keabuan di tempat ini
singkapannya berwarna kemerahan keabuan. Matriksnya tersusun atas abu dan
debu. Ciri utama dari endapan piroklastika adalah mudah terlepas/hancur,
sedang lahar cenderung kompak/tidak mudah hancur. Abu penyusun endapan
piroklastik adalah abu vulkanik berbentuk runcing-runcing, baik yg berukuran
halus maupun kasar.
Kemungkinan warna merah disebablan oleh oksidasi. Masa hancuran awan
panas/piroklastik yg masih panas mengalami kontak dan bereaksi dengan udara
kering sekitarnya. Udara sekitar saat pengendapan kemungkinan bersifat arid,
sehubungan dengan suhu awan panas yg tinggi.
Sebetulnya ada komponen air yg turut berperan saat pengendapan. Sebelumnya
pada erupsi 10 Oktober 2010 masih belum turun hujan krn musim kemarau.

Namun pada puncak erupsi terbesar skitar tgl 23 dan 24 November 2010 terjadi
bersamaan dengan hujan.
Komposisi endapan tgl 23 dan 24 November 2010 terdiri atas bom dan blok
gunungapi. Bom dan blok ini berstruktur kerak roti dengan permukaannya yg
kasar (karena bereaksi/membeku dengan cepat dengan udara/striasi). Blok di
tempat ini berasal dari guguran kubah lava yg dierupsikan bersamaan dengan
material magmatik. Erupsi kala itu bertipe freatomagmatik.
Di bagian utara dari lokasi ini dapat dijumpai salah satu parasitic cone dari gn.
Merapi yg muncul akibat erupsi sekitar 4000-8000 tyl, yakni gn. Srimanganti.
Namun, pada erupsi thn 2010 gn. Srimanganti diterjang oleh aliran material
erupsi yg menyebabkan gunung ini tidak tampak di permukaannya lagi. Banyak
tempat lain yg hancur akibat erupsi thn 2010 pula, salah satunya
campingground yg terletak sekitar 500 m dari rumah mbah Maridjan (posisinya
sekitar 4km dari puncak).
5. Air Terjun Tlogo Muncar (Kaliurang, Sleman)
Lat 7o3532; Long 110o2557; 913,01mdpl+-32m
Perlapisan lava. Lava yg dibentuk oleh gn Merapi 40.000 thyl. Di jalan sebelum
mencapai daerah ini ditemukan lava dgn struktur collumnar joint, yg
mengindikasikan lava diendapkan dalam volume tebal dengan proses
pembekuan yg terjadi secara perlahan. Collumnar joint ini semakin ke dalam
semakin tebal dan luas.
Terdapat 4 layer aliran lava pada singkapan air terjun ini:
Dari lapisan paling bawah:
a.
b.
c.
d.

lava masif
Breksiasi lava
Lava masif
Ada struktur lunak yg merupakan batas antara lava satu dgn yg lain, tapi telah
terkena longsoran. Namun bila dirunut ke arah sumber (kiri dari arah foto), ada
seperti kenampakan kemerahan pada singkapan yg mengindikasikan batas
perubahan perlapisan atas dan bawah.
e. Lava masif, ada collumnar joint
Sumbernya ada di arah barat, inti penyebaran aliran juga dari arah yg sama. Dari
arah masuk Tlagaputri dan parkiran masih dapat diamati kenampakan morfologi
kerucut tinggi tetapi kurus, merupakan salah satu dari pertumbuhan tubuh
kerucut gn. Merapi, yakni gn. Plawangan. Ada dua parasitic cone yakni gn.
Pelawangan dan gn. Turgo. Gn. Turgo lebih kerucut drpd gn. Pelawangan.
Gn. Pelawangan dan gn. Turgo terbentuk hampir secara bersamaan, sehingga
disebut gunung kembar. Gn. Turgo satu tubuh masif saja, bila diruntun ke arah
singkapan ini (air terjun Talaga Muncar) maka dapat diduga singkapan ini adalah
sumbernya, namun belum ada penelitian yg menunjukkan bahwa singkapan ini
merupakan fasies central gn. Turgo.
Layer ini mengindikasikan fasies proximal. Bila dijumpai intrusi dike/retas gn.api,
alterasi, kubah lava maka dapat diindikasi sbg fasies sentral. Di tempat ini dirasa
terdapat fasies sentral, namun hingga saat ini belum ada penelitian untuk
mengetahui posisi fasies sentral scr pasti.
Gn. Turgo dan gn. Plawangan memiliki komposisi litologi yg sama: andesit;
piroksin. Dgn arah aliran gn. Pelawangan ke arah barat-barat laut, namun
sumber lava blm diketahui scr pasti, sedang lava gn. Turgo tdk menyebar, namun
menetap di sentralnya. Berumur 40.000 thyl.

Tdk terdapat aglomerat krn daerah ini mencirikan pertumbuhan dan guguran
kubah lava. Tdk ada erupsi strombolian. Aktivitas vulkanisme di sini lebih tua dari
stromboli dan lebih tua dari vesuvius/kelud. Dicirikan dgn pertumbuhan dan
guguran kubah lava, dan sesekali terdapat erupsi yg bersifat eksplosif.

Anda mungkin juga menyukai