Cross Sectional
Cross Sectional
CROSS-SECTIONAL STUD
DESA
IN
PENE
LITIA
N
EKSPERI
MENTAL
DESK
RIPTIF
CROSS SECTIONAL
Studi potong lintang (cross sectional) adalah rancangan
epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan
OBSER
VASI
CASECONTRO
L
COHORT
CROSS
SECTION
AL
Efek (+)
Efek (-)
Efek (+)
Efek (-)
Kekurangan:
a. Mengetahui hubungan antara risiko dan penyakit. a. Sulit untuk menentukan sebab dan akibat
b. Memungkinkan penggunaan dari masyarakat
umum
karena
maupun prognosis
c. Perlu sampel dalam jumlah yang cukup besar
d. Memungkinkan terjadinya salah interpretasi
e. Tidak praktis pada penelitian untuk yang jarang
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, tipe retrospektif,
dengan rancangan studi cross sectional. Penelitian dilakukan secara studi
perbandingan, yaitu membandingkan persamaan dan perbedaan fenomenafenomena yang ada, untuk mencari faktor-faktor dan kondisi apa saja yang
menyebabkan
fenomena
tersebut
terjadi.mellitus dengan memiliki riwayat penyakit
Perbedaan
kondisi
pasien penderita
diabetes
tekanan darah tinggi dan tekanan darah normal.
Jenis cross sectional yang digunakan adalah analitik, yaitu mempelajari hubungan faktor risiko (paparan)
dan efek (penyakit/ masalah kesehatan) secara serentak pada banyak individu dari suatu populasi pada
satu saat.
Data langsung di ambil pada berkas kumpulan data di suatu tempat, sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Jumlah
Tekanan Darah
Usia
Durasi penyakit
Kelompok 1
Kelompok 2
26 orang
22 orang
Hipertensi
Normotensi
36-75 tahun
31-72 tahun
72 bulan
68 bulan
(HT = 84 bulan)
BMI (Indeks Massa
Tubuh)
Tes ortostatik
25,3 kg/m2
24,9 kg/m2
11 orang (+)
3 orang (+)
Kesimpulan
Hipertensi pada pasien diabetes dapat meningkatkan risiko
Hipotensi Ortostatik. Oleh karena itu, uji ortostatik pada pasien
diabetes harus dilakukan secara rutin, terutama pada pasien
yang memiliki riwayat hipertensi.
Lama penyakit hipertensi dan diabetes dalam penelitian ini tidak
mempengaruhi prevalensi Hipotensi ortostatik.