Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STUDI KELAYAKAN

PT. NAPAS PONAIN RESOURCES

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang yang erat hubungannya
dengan ilmu bahan galian industri. Proses penambangan merupakan suatu proses

untuk mengambil endapan mineral berharga yang ada di dalam perut bumi,
baik yang tersingkap di permukaan maupun di bawah tanah. Untuk
menjalankan proses penambangan agar dapat mencapai sasaran dan target
dimaksud, diperlukan suatu perencanaan tambang yang matang. Pengkajian
tahapan penambangan merupakan salah satu bagian penting dalam
perencanaan suatu pekerjaan tambang, karena menyangkut aspek teknis dan
ekonomis suatu proyek penambangan.Aspek teknis meliputi rancangan teknis
metoda penambangan, kebutuhan alat utama dan pendukung, sedangkan aspek
ekonomis meliputi biaya produksi dan operasi.
Studi kelayakan sendiri sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundangundangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan
dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit
yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitikberatkan

manfaat

dari

investasi

tersebut

secara

makro

baik

bagi

perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll. Mengingat bahwa kondisi

BAB I

Page 2

LAPORAN STUDI KELAYAKAN


PT. NAPAS PONAIN RESOURCES

yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan


pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya
proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
Studi kelayakan atau Feasibilty study yang dilakukan oleh PT. Napas
Ponain Resources di Lokasi IUP Eksplorasi Ponain sekitarnya adalah kegiatan
analisis investasi secara keseluruhan atas multi disiplin ilmu yang
mempengaruhinya. Studi tentang layak tidaknya suatu kegiatan bisnis atau
usaha, bagi pengusaha mendapatakan keuntungan, bagi pemerintah atau
lembaga mendapatkan nirlaba, manfaat.
Dalam melakukan investasi maka perlu dilakukan studi kelayakan,
sehingga apa yang kita harapkan dari nilai investasi yang kita tanam tersebut
dapat sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini adalah beberapa tujuan
dari dilakukannya studi kelayakan dalam berinvestasi :
a.
b.
c.
d.

memprediksikan kondisi investasi jangka panjang dari perusahaan


mengkaji aspek-aspek yang terkait dalam studi kelayakan usaha atau bisnis
merencakan kebuthan sumber daya yang optimal
mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi (Hermaizar Z,
2003)
Sumber daya mineral memiliki sifat khusus dibandingkan dengan sumber

daya yang lain, yaitu wasting assets atau non renewable resources yang
artinya apabila bahan galian tersebut ditambang disuatu tempat maka bahan
galian tersebut tidak akan terbaruhi kembali atau dengan kata lain industri
pertambangan adalah industri besar tanpa daur. Oleh karena itu dalam
mengusahakan industri pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu yang
serba terbatas, baik lokasi, jumlah, jenis maupun mutu materialnya. Sehingga
dibutuhkan suatu usaha-usaha untuk memanfaatkan sumber daya mineral yang
melimpah dan memiliki sifat yang terbatas secara optimal.

BAB I

Page 2

LAPORAN STUDI KELAYAKAN


PT. NAPAS PONAIN RESOURCES

Jenis bahan atau jenis produksi serta kualitas dari bahan galian industri
sangat beragam sehingga pelaku dari penambangan sangat bervariasi mulai
dari pengusaha besar hingga rakyat biasa. Perkembangan ini dilatarbelakangi
dari semakin pesatmya kebutuhan di sektor industri.
Tanah liat atau clay merupakan salah satu komoditi yang tergabung dalam
bahan galian industri yang mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia
dan termasuk mineral komoditi yang dapat juga mendatangkan keuntungan,
baik untuk para pengusaha maupun bagi negara sebagai suatu sumber devisa.
Mineral clay merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang berlimpah
dan belum dimanfaatkan secara optimal. Tanah clay secara geologis adalah
mineral alam dari keluarga silikat yang berbentuk kristal dengan struktur
berlapis (Karna, 2002). Bentonit merupakan salah satu jenis clay yang banyak
terdapat di beberapa wilayah Indonesia diantaranya terdapat di sebagian besar
daerah Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa
Timur, Sumatera Selatan, Jambi, dan Sumatera Utara (Soedjoko, 1987).
Pemanfaatan mineral clay di Indonesia belum dilakukan secara optimal di
berbagai daerah. Di berbagai daerah, clay selama ini hanya dijadikan media
tanam maupun bahan timbunan bangunan, padahal clay memiliki banyak
kegunaan, salah satunya sebagai adsorben ekonomis dengan kapasitas adsorpsi
yang besar, dan lain-lain. Berdasarkan pemaparan diatas, baiknya kita
mengetahui apa yang dimaksud dengan tanah clay sehingga kita dapat
mengembangkan atau mengaplikasikan clay sebagai zat padat yang dapat
bermanfaat.

1.2 Maksud dan Tujuan Studi Kelayakan


1.2.1 Maksud Studi Kelayakan

BAB I

Page 2

LAPORAN STUDI KELAYAKAN


PT. NAPAS PONAIN RESOURCES

Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan kegiatan untuk


menghitung

dan mempertimbangkan

endapan

bahan galian

clay

ditambang atau diusahakan secara menguntungkan. Kegiatan ini dilakukan


di daerah Ponain dan sekitarnya.
1.2.2 Tujuan Studi Kelayakan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah bahan galian
clay yang ada dilokasi IUP memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan
secara ekonomis atau tidak.
1.3 Data-Data yang Diperoleh
Data-data yang diperoleh dalam penyusunan laporan studi kelayakan ini dari :
a) Data peta topografi
b) Density Clay 1,5 ton/m3
c) Jarak angkut dari kuari ke stockpile sekitar 5 km
d) Jarak kerja efektif tambang : 4.000 jam/tahun
e) Rencana Produksi : tahun pertama 500.000 ton, tahun selanjutnya
1.000.000 ton pertahun.
f) Geometri lereng:
1. Lereng tunggal tinggi 6 meter, kemiringan 60
2. Lereng keseluiruhan maksimal 25 meter, kemiringan
maksimal 45
g) Data terkait lainnya dapat digunakan asumsi.

1.4 Pelaksana Studi


Studi kelayakan tambang clay yang diprakarsai oleh PT. Napas Ponain
Resources dilaksanakan oleh Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas
Nusa Cendana angkatan 2011 kelompok V (5) yang bertindak sebagai
Konsultan Independen yang akan melakukan studi kelayakan sesuai dengan
data yang diperoleh melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
Adapun susunan anggota dari KELOMPOK V (5) MPD yaitu :
No
1.

Nama
Natus Paresh

Jabatan

Bidang Keahlian

Ketua

Koordinator Tim

BAB I

Page 2

LAPORAN STUDI KELAYAKAN


PT. NAPAS PONAIN RESOURCES

2.

Johan B. Kian

Anggota

Ahli Ekonomi Tambang

3.

Jamaludin A. Bay

Anggota

Ahli Permodelan dan Komputasi

4.

Juan P. Natonis

Anggota

Ahli K3 dan Lingkungan

5.

Irma G. Bisa

Anggota

Sekretaris

6.

David Hermawan

Anggota

Ahli Geologi

1.5 Jadwal Waktu Studi


Studi kelayakan untuk penambangan clay oleh PT. Napas Ponain Resources
dilaksanakan pada bulan September 2014 hingga Desember 2014 dengan
batas akhir penyerahan laporan akhir pada tanggal Januari 2015.

BAB I

Page 2

Anda mungkin juga menyukai