PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Kode
ICD
(A09 )
( J06 )
(I.10 )
(K92 )
(K31 )
Nama Penyakit
Diare
Infeksi saluran pernafasan atas
Hipertensi
Colic Abdomen
Abdomen
Jumlah
202
157
53
44
41
Kotrimoksazol
Becarbon/Norit
Metronidazole
Antibiotik :
a)
b)
c)
d)
Antipiretik, analgetik:
a) Paracetamol tablet 500mg
b) Paracetamol tablet 100mg
c) Paracetamol sirup 120mg/5ml
d) Ibuprofen tablet 400 mg
e) Ibuprofen tablet 200 mg
Ekspektoran :
a) Gliseril guaiakolat tablet 100 mg
b) OBH Sirup
Antitusif :
a) Dekstrometorpan tablet 15 mg
b) Dekstrometorpan sirup 10 mg/5ml
Dekongestan :
a) Efedrin HCl tablet 25mg
Antihistamin
a) Chlorfeniramin maleat tablet 4 mg
Anti inflamasi
a) Deksametason tablet 0,5 mg
3. Hipertensi
Antihipertensi :
a) Captopril tablet 25mg
b) Hidroklortiazid (HCT) tablet 25mg
c) Nifedipin 10mg
4. Penyakit oesophagus, lambung dan usus dua belas jari
Antasida tablet
Antasida syrup
Ranitidin ampul
5.
Antibiotik
a)
b)
c)
d)
Analgetik
a)
b)
Jumlah keperluan obat berdasarkan data jumlah penderita selama bulan Juni 2010
dari 5 penyakit terbanyak diatas : (Lampiran 1)
Analisa jumlah keperluan obat berdasarkan data jumlah penderita dalam 1
bulan :
Contohnya : obat Gliseril Guaiakolat (GG) untuk penyakit ISPA. Pemberian
gliseril guaiakolat pada tiap kasus ISPA sesuai kunjungan resep yaitu rata-rata 3
kali sehari selama 3 hari. Jadi rata-rata pasien mendapat obat 10 biji. Jadi bila
jumlah kasus ISPA selama 1 bulan sejumlah 156 berarti pemakaian obat GG
kurang lebih 1560 biji.
TIM PENGADAAN
BENDAHARA BARANG
TIM PEMERIKSA
KAMAR
OBAT/APOTIK
Melayani kebutuhan
obat di Puskesmas
UNIT-UNIT
Poli
UGD
KIA
Lab
PUSTU, POSYANDU,
POLINDES
Pustu Mojoagung
Pustu JOmpu
Obat yang telah diterima dari DINKES (GFK) dan apotik swasta masuk ke
kamar obat/ apotik yang sekaligus menyimpan semua obat yang masuk dari
10
11
pengadaan khusus dari staf farmasi yang ditunjuk. Pengadaan hanya dipegang
oleh satu orang pengelola obat.
2.6 Penyimpanan Obat dan Alat Kesehatan
Penyimpanan obat ditujukan untuk menjaga kestabilan obat. Semua obat
DINKES disimpan di ruangan farmasi khusus obat, yang disusun di rak kayu
(tanpa kaca) dan rak dengan kaca. Obat DINKES dan obat SWADANA yang
terdapat di kamar obat/apotik disusun di almari kaca dan untuk membedakannya
puskesmas menyediakan rak terpisah. Sedangkan obat lain yang perlu suhu dingin
diletakkan dalam lemari pendingin. Secara umum persyaratan penyimpanan obat
didasarkan atas:
-
pendingin
Obat disusun berdasarkan urutan alfabet dan sesuai dengan sediaan obat
Obat juga disusun berdasarkan yang sering digunakan agar mudah terjangkau.
12
13
disingkirkan dan dianggap sebagai obat keluar, kemudian obat dijadikan satu
untuk dilaporkan mengenai langkah pemusnahannya kepada DINKES. Dalam hal
ketersediaan obat, tidak ditemukan masalah yang cukup berarti.
2.8 Mekanisme Pemeliharaan dan Perbaikan Alat Kesehatan
Tanggung jawab pemeliharaan alat kesehatan dilakukan oleh masingmasing ruangan (BP, KIA, rawat inap, laboratorium, poli gigi). Bila ada
kerusakan pada alat kesehatan, laporan ditujukan pada bendahara barang,
kemudian dilaporkan kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab. Lalu,
untuk perbaikannya tergantung dari tingkat kerusakan alat kesehatan tersebut.
Bila ringan dan memungkinkan, alat kesehatan tersebut diperbaiki oleh petugas
alat kesehatan, namun bila kerusakan cukup berat dan membutuhkan anggaran
yang besar maka dilaporkan kepada kepala puskesmas.
Sistem pemeliharaan alat kesehatan di puskesmas Pulorejo bersifat aktif
atau pasif. Aktif pada pemeliharaan oleh masing-masing unit kerja atau unit
kesehatan lainnya di luar puskesmas (polindes, pustu) dan pasif pada pelaporan
dari masing-masing unit kerja dan unit kesehatan lainnya (pustu, polindes).
Pelaporan alat kesehatan diberikan kepada
14
15
Kartu ini digunakan hanya untuk mencatat tanggal dan jumlah obat yang
keluar atau masuk serta sisa obat.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data internal 5 penyakit terbanyak puskesmas Pulorejo pada
bulan Juli 2013 adalah diare, infeksi akut pernafasan atas, hipertensi;
penyakit colic abdomen, dan abdomen; Diare menempati urutan pertama
dengan pilihan terapi pilihannya yaitu ..........................................
2. Pengadaan obat di puskesmas Pulorejo berasal dari 2 macam yaitu obat
yang berasal dari pemerintah (DINKES) dan obat yang diadakan sendiri
17
18
c.2 Saran
1.
2.
3.
4.
Pencatatan keluar masuk obat di UGD sebaiknya didata dengan baik dan
perlu penambahan jenis maupun jumlah obat yang tersedia di UGD.
19