Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KULIAH METODE PENELITIAN

Daftar identifikasi masalah :


1. Mahalnya biaya persilangan oleh orang ahli.
Penguraian Masalah
Persilangan usaha sapi potong biasanya dilakukan oleh orang yang
ahli di bidang persilangan genetik. Biaya yang dikeluarkan pun juga
membutuhkan biaya yang besar apabila ingin dilakukan persilangan ke
sapi potong dengan tenaga ahli. Hal ini menyebabkan sebagian besar
para peternak kecil di Indonesia melakukan persilangan antar sapi
potongnya

sendiri dengan teknologi dan ilmu yang seadanya. Kondisi

tersebut menyebabkan terjadinya penyimpangan hasil dari persilangan


sapi potong apabila tidak ditangani dengan cara yang benar.
Literatur masalah
Menurut Ihsan (2010), Inseminasi buatan (IB) pada sapi potong di
Indonesia telah berkembang cukup luas, namun konmdisi sekrang tujuan
dari program IB tersebut menjadi tidak jelas, akan kearah pembentukan
ternak komposit, terminall cross, atau ternak komersial. Fakta di lapangan
menunjukkan bahwa peternak banyak dibantu inseminator melakukan
upgrading ke arah Indonesia sangat beragam oleh karena itu perlu
dilakukan evaluasi untuk memperbaiki strateginya agar diperoleh manfaat
yang besar. Namun, hanya beberapa peternak yang sudah maju saja
yang bisa menggunakan teknologi persilangan ini, untuk peternak kecil
hanya menggunakan tehnik kawin alami atau IB dengan alat yang
seadanya saja. Menurut Rouf et al. (2014), teknologi, inovasi teknologi
baru dan pengembangan teknologi tepat guna serta adaptasinya di
tingkat petani/perusahaan merupakan faktor penentu daya saing.
Penerapan

teknologi

dapat

dilakukan

pada

berbagai

kegiatan.

Berdasarkan literatur, para peternak kecil di Indonesia membutuhkan

bimbingan ilmu tentang peternakan yang benar agar usaha mereka lebih
maju dan efisien.
Daftar Pustaka
Ihsan, N.M. 2010. Indek fertilitas sapi PO dengan sapi limousin. Jurnal
Ternak Tropika 11(2). 82 87.
Rouf, A.A., Daryanto A., dan Faryanti A. 2014. Daya saing usaha sapi
potong di Indonesia : pendekatan domestic resources cost.
Wartazoa 24(2). 97 107.

Anda mungkin juga menyukai