Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

1.

Anamnesis
Identitas
Identitas bisa menentukan faktor risiko penyakit, tingkat keparahan, faktor

predisposisi, dll.
Keluhan utama
Keluhan-keluhan pada kasus ginekologi yaitu keputihan, perdarahan di luar siklus
haid, menstruasi yang banyak dan/atau lama, benjolan di perut bawah atau vagina,
nyeri perut bawah.
Catatan: mens normal lamanya 3-7 hari; dan bila ganti pembalut > 5x/hari tidak

normal.
Keluhan tambahan
Keluhan-keluhan tambahan antara lain lemas, pusing, atau keluhan utama dapat
sebagai keluhan tambahan. Misalnya, mioma uteri sering diikuti dengan

menometroragi.
Riwayat penyakit sekarang
Misal untuk pasien yang datang dengan keluhan keputihan; tanyakan sejak kapan,
berbau/tidak, gatal/tidak, ada rasa panas/tidak pada vagina.
Misal untuk pasien yang datang dengan keluhan perdarahan; tanyakan sejak kapan,
ganti pembalut berapa kali per hari, ada nyeri/tidak, sudah sering terjadi ataukah
pertama kali, HPHT (untuk bedakan apakah keluhan yang ada itu karena kehamilan
muda ataukah karena penyakit ginekologi). Jadi, bila seorang wanita datang dengan
keluhan perdarahan, HARUS PASTIKAN wanita tersebut hamil/tidak, karena itu
tanya HPHT-nya; namun dengan HPHT belum dapat pasti wanita tersebut hamil,

2.

maka perlu test pack.


Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan mengenai penyakit sistemik lain: penyakit jantung, hipertensi, ginjal, dll.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum (KU), kesadaran
TTV
Pemeriksaan fisik umum (terutama anemis atau tidak)
Pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan abdomen:
Supel, NT +/-, TFU teraba/tidak, massa +/-.
Bila ada massa, tentukan:
1) Konsistensi padat / lunak (kistik); untuk membedakan apakah tumor padat organ
ginekologi ataukah tumor ovarium (lunak)
2) Permukaan rata / berbenjol-benjol; untuk membedakan jinak / ganas
3) Mobilitas: mobile (bebas) / imobile (terfiksir)

4) Ukuran / batas-batas:
a) Batas atas: umbilikus, SOP, atau processus xyphoideus. Contoh: batas atas
setinggi umbilikus, atau 2 jari di bawah umbilikus, atau pertengahan SOP dan
umbilikus, dll.
b) Batas kanan dan kiri: linea mediana, linea midklavikularis dekstra/sinistra,
line aksilaris anterior dekstra/sinistra. Contoh: batas kanan 2 jari lateral linea
mediana, batas kiri pertengahan linea mediana dan linea midklavikularis
sinistra.
Inspekulo (inspeksi dengan spekulum) : V/U tenang atau meradang, dinding vagina
dbn atau ada benjolan (bila ada benjolan, sebutkan di sebelah mana), portio utuh
atau berbenjol-benjol, ostium uteri eksterna/OUE tertutup atau terbuka (bila
terbuka, apakah tampak ada jaringan di OUE, apakah ada darah/tidak, apakah ada
discharge/leukore, cairan), apakah ada erosi pada serviks / tidak.
Catatan: pada kasus abortus inkomplit, abortus komplit, atau abortus insipiens,
OUE terbuka; sedangkan pada kasu
VT (=pemeriksaan bimanual yaitu tangan kanan melakukan VT, tangan kiri di
suprasimfisis) : V/U tenang atau meradang, dinding vagina dbn atau tidak, portio
utuh atau berbenjol-benjol, OUE tertutup atau terbuka (bila terbuka, apakah teraba
jaringan atau tidak), corpus uteri sebesar apa (interpretasi: sebesar telur ayam
kampung, sebesar telur ayam ras, sebesar telur bebek, sebesar telur angsa, sebesar
tinju dewasa, sebesar kepala bayi, sebesar bola voli, dll), saat portio digerakkan
massa di abdomen ikut atau tidak ikut (bila ikut bergerak, berarti massa dari uterus;
bila tidak ikut bergerak / bergerak sedikit, berarti massa ovarium), A/P atau
adneksa dan parametrium (adneksa yaitu ovarium dan tuba Fallopi berserta
jaringan penyangganya; parametrium yaitu ligamentum-ligamentum uterus)
interpretasi : A/P kanan-kiri dbn; atau bila ada massa (berarti dari ovarium) maka
interpretasinya (contoh) : teraba massa kistik atau padat sebesar telur ayam di
parametrium kanan, cavum Douglasi menonjol atau tidak menonjol (bila menonjol
berarti ada massa atau cairan misal pada KET).
3.

Pemeriksaan penunjang
Lab darah rutin, darah kimia
USG penting
EKG

4.

Diagnosis

5.

Diagnosis banding

6.

Rencana tindakan

Anda mungkin juga menyukai