PEMERIKSAAN AIR
Metode Most Probable Number
KELOMPOK
Eki Noerfitriyani
1306368053
Amrina Rosyada
1306368034
Nilai
Paraf Asisten
PEMERIKSAAN AIR
A. Tujuan
Tujuan praktikum Pemeriksaan Air adalah untuk mengetahui tingkat
pencemaran koliform terutama oleh kotoran (feaces) di lingkungan perairan Danau
Ulin dengan pengambilan sampel di inlet danau menggunakan metode Most Probable
Number (MPN).
B. Dasar Teori
1. Pemeriksaan Air
Pemeriksaan air dapat diartikan sebagai proses pengecekan kualitas dan
tingkat pencemaran pada suatu perairan yang dilakukan dengan memeriksa jenis
mikroorganisme yang terdapat didalamnya. Pemeriksaan air yang dilakukan
secara mikrobiologis dilakukan untuk menentukan kualitas dari suatu perairan.
Pemeriksaan air penting untuk dilakukan karena air merupakan penopang
kehidupan yang utama untuk semua makhluk hidup. Pencemar biologis yang
terdapat dalam air dapat berupa mikroorganisme pathogen atau penghasil racun.
Pemeriksaan biologis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui
derajat pencemaran dari suatu perairan. Pencemaran suatu perairan dapat ditandai
dengan kehadiran dari mikroorganisme kelompok koliform. Kelompok mikroba
koliform merupakan semua Gram negatif berbentuk batang yang tidak
membentuk spora serta mampu memfermentasi laktosa dengan pembentukan
asam dan gas pada suhu 37C dalam waktu kurang dari 48 jam. Dalam
pemeriksaan mikroorganisme koliform diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
mikroorganisme kelompok koliform fekal dan kelompok non fekal. Koliform non
fekal bersumber dari hewan dan tanaman yang telah mati seperti Enterobacter
aerogenes, dan koliform fekal brasal dari kotoran manusia dan hewan seperti
Escherichia coli. Escherichia coli selain dianggap sebagai Gram negatif, tidak
membentuk spora, dan dapat memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan
asam dan gas pada suhu 44,5C dalam waktu kurang dari 48 jam dan juga
menghasilkan indol di dalam air pepton yang berisi triptofan dan tidak dapat
menggunakan natrium sitrat sebagai sumber karbon.
Untuk mengetahui jumlah kelompok mikroorganisme koliform dalam sampel
air dapat dengen menggunakan metode Most Probable Number (MPN) atau bisa
juga dsebut sebagai Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT). Prinsip dari metode tersebut
adalah dengan fermentasi laktosa oleh mikroorganisme koliform dalam waktu 24
jam yang jika positif koliform maka akan menunjukkan tanda keruh yang berarti
mikroorganisme menghasilkan asam dan terdapat gas yang tertangkap oleh tabung
Durham dalam tabung reaksi. Mikroorganisme koliform memiliki kemampuan
untuk menguraikan laktosa sebagai sumber karbon, sedangkan kelompok
mikroorganisme yang terdapat dalam usus lainnya tidak memiliki kemampuan
tersebut. Uji kualitatif koliform terdiri dari tiga tahapan, yaitu uji penduga, uji
penguat, dan uji pelengkap.
a. Uji Penduga (Presumtive Test)
Uji penduga merupakan uji pendahuluan untuk menentukan ada atau
tidaknya kehadiran mikroorganisme koliform yang didasarkan dengan
terbentuknya asam dan gas karena fermentasi laktosa oleh kelompok mikroba
koliform. Terbentuknya asam dapat dilihat dari kekeruhan yang dihasilkan
pada media laktosa, dan terbentuknya gas dapat dilihat dengan adanya
gelembung udara yang tertangkap dalam tabung Durham. Tabung reaksi
dinyatakan positif jika terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume
dalam tabung Durham. Jika inkubasi dalam waktu 24 jam dengan temperatur
37C menunjukkan hasil negatif, maka dilanjutkan hingga 24 jam. Jika dengan
waktu inkubasi selama 48 jam tidak terbentuk gas dalam tabung Durham maka
tabung reaksi dihitung sebagai hasil negatif.
b. Uji Penguat (Confirmed Test)
Hasil tabung positif yang didapatkan dari uji penduga selanjutnya
dilakukan inolukasi dengan menggunakan jarum ose ke tabung reaksi berisi
media Brilliant Green Bile Lactose Broth (BGLB). Selanjutnya tabung reaksi
diinkubasikan pada suhu 37C selama 48 jam. Sedangkan untuk pengujian
koliform fekal dilakukan dengan inkubasi pada suhu 44,5C selama 24 jam.
Pembentukan gas dalam tabung Durham menunjukkan hasil positif. Media dan
suhu inkubasi digunakan untuk membiakkan mikroba. Konsentrasi mikroba
koliform dapat dilihat dengan menghitung tabung reaksi yang menunjukkan
reaksi positif terbentuknya asam dan gas dan membandingkannya dengan
tabel MPN. Metode MPN digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di
dalam sampel yang berbentuk cairan. Jumlah tabung positif dihitung dalam
masing-masing seri, dan enumerasi mikroorganisme dapat dilihat dengan
membandingkan hasil pada tabel MPN.
Terbentuknya gas di dalam medium Lactose Broth dan BGLB tidak selalu
menunjukkan jumlah koliform fekal karena ada kemungkinan mikroba lain
yang dapat memfermentasi laktosa dengan membentuk gas seperti bakteri
asam laktat dan khamir tertentu. Oleh sebab itu, diperlukan pengujian penguat
lainnya dengan menggunakan media agar Eosin Methylene Blue Agar
(EMBA) atau Endo Agar (EA). Media tersebut berupa media selektif yang
digunakan untuk mengisolasi keberadaan bakteri target. Dengan menggunakan
ose, sampel dari tabung reaksi positif diinokulasikan pada cawan dengan
goresan kuadran (streak). Kemudian cawan diinkubasikan pada suhu 37C
selama 24 jam. Pada media EMBA, sampel yang positif mengandung koliform
fekal ditunjukkan dengan perubahan warna sampel menjadi hijau metalik,
sedangkan pada media NA perubahan warna menjadi merah muda metalik.
c. Uji Pelengkap (Confirmed Test)
Dari pertumbuhan koloni pada cawan agar selanjutnya digunakan
dengan uji pelengkap untuk menentukan koliform fekal. Dari koloni yang
berwarna pada uji penguat diinokulasikan ke medium laktosa dan medium
agar miring Nutrient Agar (NA) dengan menggunakan jarum ose. Kemudian
tabung diinkubasi pada suhu suhu 37C selama 24 jam. Bila hasilnya positif
mengandung koliform fekal maka akan terbentuk asam dan gas pada medium
laktosa, sedangkan dari medum agar miring NA selanjutnya dibuat pewarnaan
Gram dimana koliform fekal yaitu Escherichia coli akan menunjukkan Gram
negatif berbentuk batang pendek. Untuk membedakan antara bakteri
kelompok koliform dan koliform fekal maka pekerjaan dibuat duplo, dimana
satu seri diinkubasi pada suhu 37C untuk kelompok koliform, dan satu seri
diinkubasi pada suhu 44,5C untuk kelompok koliform fekal. Bakteri
kelompok koliform tidak dapat berkembang dengan baik pada suhu 44,5C.
2. Uji Indol
Indol, reagen kovaks, dan reagen indol titik digunakan untuk menentukan
reaksi indol dari bakter. Uji indol merupakan pengujian secara kualitatif untuk
menentukan memampuan dari bakteri untuk memproduksi indol dengan
deaminasi triptofan. Dalam penggunaan metode kovaks kombinasi indol, dalam
kehadiran dari media kaya triptofan. Dengan p-Dimethylaminobenzaldehyde pada
pH asam dalam alkohol akan memproduksi senyawa merah violet. Sedangkan
dalam uji titik kombinasi indol, dalam filter matriks kertas, dan pada pH asam
dengan p-Dimethylaminocinnamaldehyde (DMACA) akan memproduksi senyawa
biru kehijauan. Reagen indol titik (DMACA) diketahui sangat berguna dalam
mendeteksi produksi indol pada anggota dari Enterobacteriaceae dan spesies
anaerobik lainnya.
Formulasi
penyusun
dari
reagen
kovaks
indol
terdiri
dari
p-
perubahan kondisi
untuk
mengisolasi
atau
Pepton merupakan sumber dari nitrogen organik, asam amino, dan peptida.
Nutrient Agar digunakan dalam uji pelengkap, setelah inkubasi selama 24 jam
air dengan parameter koliform digunakan untuk memeriksa sumber air baku yang
digunakan sehingga dapat dipilih pengolahan yang sesuai supaya menghasilkan
air bersih yang memenuhi persyaratan. Sedangkan dalam pengolahan air limbah,
pemeriksaan air dilakukan pemeriksaan pada limbah sehingga dapat ditentukan
instalasi pengolahan air limbah yang tepat terutama dengan pengolahan biologis
yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai dekomposer alami, dan juga untuk
memeriksa efluen yang dihasilkan supaya memenuhi standar sehingga tidak
mencemari perairan.
C. Alat dan Bahan
1. Uji Penduga
a. Sampel air inlet Danau Ulin
b. 5 buah tabung reaksi berisi tabung durham dan media Lactose Broth ganda
sebanyak 5 ml
c. 10 buah tabung reaksi berisi tabung durham dan media Lactose Broth tunggal
sebanyak 5 ml
d. 1 buah pipet 5 ml, 0.5 ml, dan 0.05 ml steril
e. 2 buah pipet tip 5 ml, 1 buah pipet tip 0.5 ml, 1 buah pipet tip 0.05 ml
f. Pembakar spiritus
g. Alkohol
h. Inkubator dengan suhu 37C
2. Uji Penguat
a. 15 buah tabung reaksi berisi tabung durham dan medium BGLB sebanyak 5
ml
b. Semua tabung reaksi pada uji penduga yang menunjukkan hasil positif
c. Cawan petri berisi endo agar
d. Cawan petri berisi EMB
e. Inkubator dengan suhu 37 C
f. Jarum ose
g. Pembakar spiritus
h. Alkohol
3. Uji Pelengkap
a. Cawan petri berisi EMB yang menunjukkan adanya koloni berwarna hijau
metalik
b. Cawan petri berisi endo agar yang menunjukkan adanya koloni berwarna
merah muda metalik
c. 2 buah tabung reaksi berisi Nutrien Agar miring
d. Jarum ose
e. Pembakar Spiritus
4. Uji Indol
a. Sampel air inlet Danau Ulin
b. 15 buah tabung reaksi berisi media LMX
c. 1 buah pipet 5 ml, 0.5 ml, dan 0.05 ml steril
d. 2 buah pipet tip 5 ml, 1 buah pipet tip 0.5 ml, 1 buah pipet tip 0.05 ml
e. Inkubator dengan suhu 37 C
D. Cara Kerja
1. Pengenceran Sampel
Negatif tidak
ada gelembung
gas pada tabung
durham
3. Uji Penguat
a. Tahap 1
Menginokulasi ke
dalam tabung berisi
BGLB 5 ml
Mengingkubasi sampel
selama 24 jam suhu
37C
b. Tahap 2
4. Uji Pelengkap
Menginokulasi ke
dalam tabung
berisi media NA
miring dengan
pola streak
Mengambil 1 ose
dari biakan
berwarna hijau
metalik
Mensterilkan jarum
ose yang akan
digunakan
Menginkubasi
selama 24 jam
dan mengamati
serta mencatat
bentuk koloni
5. Uji Indol
Negatif Tidak
ada perubahan
warna
Menghomogenk
an larutan
E. Data Pengamatan
1. Uji Penduga
Pengamatan
Pertumbuhan bakteri
Pembentukan asam
Ganda
Tunggal 1
Tunggal 2
Pembentukan gas
2. Uji Penguat
Pengamatan
Pertumbuhan bakteri
Pembentukan asam
Pembentukan gas
Ganda
Tunggal 1
Tunggal 2
3. Uji Pelengkap
F. Pengolahan Data
1. Total Koliform berdasarkan Uji MPN
2. Total Koliform berdasarkan Uji Indol
G. Analisis
1. Analisis Percobaan
Praktikum Pemeriksaan Air yang dilakukan pada tanggal 09-12 November
2015 ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran koliform terutama oleh
kotoran (feaces) di lingkungan perairan Danau Ulin dengan menggunakan metode
Most Probable Number (MPN). Pengambilan sampel dilakukan di inlet danau pada 3
hari sebelum praktikum dengan menggunakan botol penyimpan berwarna gelap dan
disimpan di dalam lemari pendingin dengan tujuan supaya sampel tidak terpengaruh
oleh faktor luar seperti cahaya matahari dan suhu sampel dijaga dengan tujuan
mikroorganisme yang terdapat dalam sampel tidak mati dan tidak mengalami
pertumbuhan karena tidak berada di suhu optimumnya. Praktikum ini menggunakan
tiga pengujian yaitu, uji penduga, uji penguat, dan uji pelengkap. Pengujian dengan
metode MPN ini dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri yang masuk ke dalam
golongan koliform yang mampu memfermentasi laktosa dari sampel air. Praktikum
dimulai dengan melakukan pengenceran sampel sampai faktor pengenceran 10-2
dengan cara mengambil 0,5 ml sampel dan melarutkannya pada 49,5 ml larutan NaCl.
Pertama
praktikan
melakukan
pemipetan
sampel
ml
dan